• Benzena tidak dapat dibrominasi atau dilakukan pemutusan ikatan karena
rantai sikliknya maka jika terjadi tanda-tanda pemutusan ikatan dapat
distabilkan oleh ikatan pi (π) disebelahnya. Hal ini berhubungan dengan resonansi benzena. • Resonansi adalah delokalisasi elektron pada molekul atau ion poli atomic tertentu dimana ikatannya tidak dapat dituliskan dalam satu truktur Lewis. • Struktur molekul atau ion yang mempunyai delokalisasi elektron disebut dengan struktur resonan. Dan ini telah menjelaskan bahwa mengapa benzene sulit untuk di lakukan pemutusan ikatannya. Namun jika direaksikan dengan katalis asaw Lewis (acceptor proton) maka benzene dapat di brominasi. Adalah FeBr3 katalis dari teori asam Lewis yang dapat membantu Br masuk kedalam ikatan benzene . Hal ini dikarenakan Fe dapat menyerap elektron ikatan pada benzene. Subtittuen yang terdapat dalam rantai siklo benzene dapat digolongkan sebagai pengarah orto, para, dan meta. Adanya gugus pengaktif akan meningkatkan laju reaksi substitusi elektrofilik dan sebaliknya gugus pendeaktif menurunkan laju reaksi. Efek substituen dalam reaksi substitusi elektrofilik pada senyawa aromatik sebagai berikut:
• Gugus alkil, memberikan efek induksi • Halogen, memberikan efek induksi
penarik elektron sedang dan tidak ada penarik elektron kuat dan efek efek resonansi. Hasilnya, gugus-gugus resonansi pendorong elektron sedang. alkil bersifat pengaktif dan pengarah Hasilnya halogen bersifat pendeaktif orto-para. dan pengarah orto-para. • Gugus hidroksi dan gugus amino (dan turunannya), memberikan efek • Gugus-gugus nitro, siano, karbonil dan resonansi pendorong elektron kuat, dan gugus- gugus serupa memberikan efek efek induksi penarik elektron sedang. resonansi penarik elektron kuat dan Hasilnya gugus-gugus ini bersifat efek induksi juga penarik elektron pengaktif dan pengarah orto-para. kuat. Hasilnya gugus-gugus tersebut bersifat pendeaktif dan pengarah meta.