Anda di halaman 1dari 25

Probiotik dalam Pengobatan dan Pencegahan Infeksi Diare

Akut Pada Bayi dan Anak-Anak; Systematic Review yang


Diterbitkan Secara Acak, Double-Blind, Uji Coba Plasebo
Sebagai Kontrol

Disusun oleh:
Nuri Anggraeny
1710221084
JOURNAL IDENTITY
Title :
Probiotics in the Treatment and Prevention of Acute Infectious Diarrhea in
Infants and Children: A Systematic Review of Published Randomized, Double-
Blind, Placebo-Controlled Trials

Authors :
Hania Szajewska and Jacek Z. Mrukowicz

Published by :
Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition 33:S17–S25, October
2001, Lippincott Williams & Wilkins, Inc., Philadelphia
Abstrak

•Latar Belakang:
• Ulasan ini dirancang untuk menilai bukti dari percobaan
terkontrol secara acak pada efek probiotik dalam
pengobatan dan pencegahan infeksi diare akut pada bayi
anakanak.
•Metode:
• Systematic review yang diterbitkan, secara acak,
double-blind, uji coba plasebo sebagai kontrol pada
perawatan dan pencegahan diare akut lebih dari 3x
diare, berair dalam 24 jam pada bayi dan anak-anak.
Abstrak

• Hasil:
• Penggunaan probiotik dibandingkan plasebo memiliki hubungan dalam
menurunkan resiko terjadinya diare > 3 hari.
• Estimasi nilai resiko adalah 0,43 (95% CI, 0,34 – 0,53) dengan model efek
tetap dan tetap signifikan dalam model acak (0.40; 95% CI, 0.28-0.57)
• Hanya Lactobacillus GG yang menunjukan efek konsisten. Probiotik secara
signifikan mengurangi durasi diare bila dibandingkan dengan plasebo,
khususnya pada gastroenteritis rotavirus.
• perbedaan rata-rata (WMD) pada model kelompok random adalah -20.1 jam
( 95% CI, -26.1 to -14.2) dan -24.8 (95% CI, -31.8 to -17.9).
• Sebuah Metaanalisis dari penelitian pencegahan itu tidak layak karena
heterogenitas dari statistik.
Abstrak

• Kesimpulan
• Terdapat bukti keuntungan klinis yang signifikan dari probiotik pada
pengobatan diare akut infeksius pada bayi dan anak-anak, khususnya pada
gastroenteritis rotaviral.
• Lactobacillus GG menunjukkan efek paling konsisten, 2 meskipun strain
probiotik lain mungkin dapat efektif. Diperlukan penelitian lebih lanjut.
Heterogenitas klinis dan statistik pada intervensi profilaksis menghalangi
gambaran dari kesimpulan tentang khasiat probiotik dalam pencegahan
gastroenteritis akut.
• Kata kunci
• Probiotik, diare akut, gastroenteritis, pengobatan, pencegahan, ulasan
sistematik, penelitian double-blind, kontrol dengan plasebo, anak.
Pendahuluan

• Probiotik adalah suplemen makanan dari mikroba hidup yang


menguntungkan dan mempengaruhi host dengan meningkatkan
keseimbangan mikroba.

• Alasan untuk menggunakan probiotik pada infeksi diare akut


didasarkan pada asumsi bahwa mereka bertindak melawan patogen
usus. Namun, mekanisme kerja probiotik belum jelas.

• Mekanisme yang termasuk mungkin adalah sintesis substansi


antimikroba, penghambatan kompetitif pada adhesi patogen,
modifikasi toksin atau reseptor toksin, dan stimulasi respon imun non
spesifik dan spesifik terhadap patogen.
Pendahuluan

• Mack dkk menunjukkan bahwa spesies Lactobacillus


(khususnya L. rhamnosus strain GG [LGG] dan L. plantarum
strain 299v) dapat menghambat, dalam dosis tertentu,
dengan cara mengikat strain E. coli ke sel epitel usus yan
tumbuh dalam kultur jaringan dengan stimulasi sintesis dan
peningkatan sekresi musin.
• Namun, efikasi klinis probiotik dalam pengobatan dan
pencegahan diare akut infeksius belum dibuktikan
sepenuhnya.
Pendahuluan

• Oleh karena itu, ulasan ini dirancang untuk menilai dan


mengukur bukti dari percobaan yang diterbitkan, secara
acak, yang dikontrol pada efektivitas probiotik dalam
pengobatan dan pencegahan infeksi diare akut pada bayi
dan anak-anak.
Metode

Kriteria Inklusi
• Laporan penggunaan probiotik dalam pengobatan atau
pencegahan diare akut yang didefinisikan sebagai >3 kali feses
lembek atau cair dalam 24 jam, berlangsung tidak lebih dari 7
hari

• Percobaan secara acak, double-blind, dengan kontrol plasebo

• Percobaan melibatkan bayi dan anak-anak


Metode

Kriteria Eksklusi
• Prioritas dari ulasan ini dirancang untuk mengecualikan
laporan yang tidak dipublikasikan dan hanya tersedia dalam
bentuk abstrak.

• Selain itu, ulasan ini mengecualikan percobaan pada


pencegahan atau pengobatan diare terkait antibiotik dan
mereka dengan pengacakan semu atau percobaan banding
tanpa kelompok plasebo.
Metode
Pengukuran Hasil

• Pengukuran semua hasil pasien dimasukan ( durasi diare,


jumlah feses cair per hari, risiko diare yang berlangsung > 7
hari, durasi rawat inap, berat badan)

• Namun, pengukuran hasil yang utama yang menarik dalam


penelitian pengobatan adalah efek probiotik pada durasi
diare, dan dalam studi pencegahan ukuran hasil utama adalah
tingkat kejadian diare.
Metode Statistik

• Data dianalisis dengan menggunakan software Stats Direct


(versi 1.9.2, yaitu Buchan).
• Pengukuran hasil (adanya diare pada hari 3) pada penelitian
individu dan pengumpulan statistik dilaporkan sebagai rasio
risiko (RR) antara kelompok eksperimental (diobati dengan
probiotik) dan kelompok plasebo dengan interval
kepercayaan 95% (95% CI).
• Lalu hasil dari tiap-tiap perbandingan ditampilkan dalam
grafik ‘weight mean difference’ (WMD)
Hasil

• Sebanyak 13 makalah yang memenuhi kriteria inklusi dan memenuhi syarat untuk analisis.

• Rincian 10 percobaan pengobatan dirangkum dalam Tabel 1 dan 3 karakteristik percobaan


pencegahan pada Tabel 2.

• Strain probiotik yang diteliti adalah LGG, L. reuteri, L. acidophilus LB, Saccharomyces
boulardii, Streptococcus thermophilus lactis, L. acidophilus, L. bulgaricus.

• Sedangkan pada kelompok prevensi, strain yang diteliti adalah LGG, maupun gabungan
preparat Streptococcus thermophilus dan Bifidobacterium bifidum

• Usia peserta berkisar antara 1 sampai 48 bulan


Pengaruh Probiotik pada Risiko Diare yang
Berlangsung > 3 hari

• Delapan percobaan yang melibatkan 731 anak-anak dilaporkan data


kejadian diare yang berlangsung > 3 hari.
• Tidak ada bukti heterogenitas statistik (P = 0.12) pada penelitian
tersebut.
• Penggunaan probiotik dibandingkan dengan plasebo berhubungan
dengan risiko signifikan mengurangi diare yang berlangsung > 3 hari.
• Pengumpulan estimasi RR adalah 0.43 (95% CI, 0.34-0.53; P
<0.0001). dengan model efek tetap, dan tetap signifikan dengan
model efek acak (RR, 0.40; 95% CI, 0.28-0.57; P <0.0001).
• Hanya LGG menunjukkan efek konsisten pada pengurangan risiko
diare yang berlangsung > 3 hari pada model efek tetap dan acak.
Pengaruh probiotik pada durasi diare
• Durasi diare dianalisis dalam 8 percobaan melibatkan 773 anak (405
kelompok eksperimen dan 368 kelompok kontrol).
• Probiotik secara signifikan mengurangi durasi diare dibandingkan
dengan plasebo, pengumpulan WMD 14 dengan asumsi model efek
acak adalah -18.2 jam (95% CI, -26.9 ke -9.5; P <0.0001).
• Namun, heterogenitas statistik signifikan terdeteksi dalam
penelitian yang diikutkan (P = 0.015).
• dalam Pearce J. et al. (22), yaitu, tidak ada pengaruh signifikan dari
preparat yang mengandung strain spesifik Streptococcus
thermophilus, L. acidophilus, L. bulgaricus dan (WMD, 14.4 jam; 95%
CI, -6.6-35.4). Pengecualian percobaan ini menghasilkan kelompok
homogen dari 7 penelitian yang melibatkan 679 anak (P = 0.3).
Pengaruh probiotik pada pencegahan diare
• Tiga percobaan pencegahan yang melibatkan 340 anak-anak tersedia
untuk analisis.
• Karena heterogenitas klinis dan statistik yang signifikan, pengulas
artikel memutuskan bahwa meta analisis dari penelitian pencegahan
itu tidak layak.
• Hanya satu studi (25) yang menunjukkan bahwa penggunaan
probiotik (LGG) secara signifikan mengurangi kejadian diare pada
populasi penelitian (Tabel 3).
• Kedua heterogenitas klinis dan statistik signifikan (P = 0.007) dari
penelitian termasuk dalam ulasan sistematis ini gambaran
kesimpulan tentang khasiat probiotik dalam pencegahan diare akut
pada anak-anak.
Pembahasan

• Bukti menyarankan manfaat sederhana tapi signifikan dari probiotik secara klinis
dalam pengobatan gastroenteritis akut pada bayi dan anak-anak, terutama dari LGG,
yang menunjukkan efek konsisten dalam mengurangi durasi diare.
• Strain probiotik lain mungkin juga efektif, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan.
• Heterogenitas klinis dan statistik dari intervensi profilaksis menghalangi gambaran
dari kesimpulan tentang khasiat probiotik dalam pencegahan gastroenteritis akut
yang menular.
• Tidak ada efek samping yang jelas dari probiotik yang diamati.
• Meskipun pada anak-anak rotavirus adalah penyebab tunggal yang paling umum dari
gastroenteritis akut, terutama di negara-negara maju di mana sebagian besar studi
dilakukan, etiologi diare pada orang dewasa berbeda, yang dapat mempengaruhi
khasiat probiotik.
Penelitian lebih lanjut

• Percobaan selanjutnya harus dievaluasi dan dipilih dengan


cermat, strain probiotik dipilih dengan tepat. Sebuah
metodologi ilmiah standar harus dilaksanakan (percobaan
acak, doubleblind, kontrol-plasebo).

• Penggabungan set standar dari hasil diukur, termasuk keluaran


feses, yang mungkin memberikan kontribusi untuk
mendefinisikan peran keseluruhan dari probiotik, serta strain
probiotik individu, dalam pengobatan dan pencegahan
gastroenteritis akut.
Kesimpulan

• Pada prinsipnya systematic review adalah metode penelitian yang


merangkum hasil-hasil penelitian primer untuk menyajikan sebuah
fakta.
• Penelitian mengenai probiotik dalam pengobatan infeksi diare akut
layak untuk dijadikan refrensi karena sudah jelas dalam kriteria
inklusi dan eksklusi serta penggunaan probiotik telah terbukti dapat
mengurangi secara signifikan risiko diare yang berlangsung > 3 hari.
• Penelitian mengenai probiotik dalam pencegahan infeksi diare akut
tidak layak untuk dijadikan refrensi karena penelitian pencegahan
berbeda jauh dalam pemilihan subjek, pengaturan (percobaan di
rumah sakit vs di lapangan) dan jenis diare (nosokomial vs komunitas),
jenis dan durasi intervensi, paparan terhadap HRV, serta pengukuran
hasil yang dilaporkan

Anda mungkin juga menyukai