Anda di halaman 1dari 29

3

Peta Konsep

Unsur
Sifat-Sifat Unsur

Unsur mempermudah
untuk Terdapatnya di Alam
terdapat pada Tabel mempelajari
Periodik
Unsur
Unsur Kegunaan Unsur dan Senyawanya

mengelompokkan Cara Mendapatkan/Memperoleh


Unsur unsur

- Reaktif - Tidak Reaktif


- Tidak Diperoleh dalam Keadaan - Dapat Diperoleh dalam Keadaan
Bebas di Alam Bebas di Alam
- Golongan IA, IIA, VIA, VIIA - Misalnya, He, Ne, ar, Au, Pt
A. Kelimpahan Unsur di Alam
Distribusi Unsur-Unsur pada Kulit/Kerak Bumi
Kelimpahannya pada
Unsur % dalam Kerak Bumi
Kerak Bumi (g/ton)
Oksigen 455.000 45,500
Silikon 272.000 27,200
Aluminium 83.000 8,300
Besi 62.000 6,200
Kalsium 46.000 4,660
Magnesium 27.640 2,764
Sodium (natrium) 22.700 2,270
Potasium (kalium) 18.400 1,840
Titanium 6.320 0,632
Hidrogen 1.520 0,152
Fosforus 1.120 0,112
Mangan 1.060 0,106
Beberapa Contoh Bijih Logam

Logam Kelimpahannya di Alam


Natrium (Na) Sebagai NaCl banyak terdapat pada air laut, borak
(Na2B4O7.10H2O), trona (Na2CO3.NaHCO3.2H2O), saltpeter
(NaNO3), dan mirabilit (Na2SO4).
Magnesium Garam magnesium terdapat dalam air laut (0,13%),
(Mg) sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), magnesit (MgCO3),
epsomit (MgSO4.7H2O), kieserite (MgSO4.H2O), karnalit
(KCl.MgCl2.6H2O), olivin {Mg, Fe)2SiO4, talk
(Mg3(OH)2Si4O10), krisotil (Mg3(OH)4Si2O5) (asbestos), dan
mika K+[Mg3(OH)2(AlSi3O10]–.
Besi (Fe) Terdapatnya di alam sebagai hematit (Fe2O3), magnetit
(Fe3O4), limonit (Fe2O3.H2O), siderit (FeCO3), sedikit pirit
(FeS2, juga disebut ”fool’s gold”).
Pirit (Fe) Kromit (Cr) Ruby (Al)

Emas (Au) Kuarsa (Si) Krisokola (Cu)


B. Pengolahan Unsur
1. Pemisahan Secara Mekanik
Digunakan untuk memisahkan unsur-unsur yang kelimpahannya
di alam dalam keadaan bebas tidak berada sebagai senyawanya, seperti
emas (Au), platina (Pt), dan intan (C).
2. Dekomposisi Termal
Digunakan untuk mendapatkan unsur dari bijihnya dengan pemanasan,
contohnya perak (Ag).
3. Penggantian Suatu Unsur dengan Unsur yang Lain
Pada prinsipnya, suatu unsur dalam suatu senyawa dapat digantikan
oleh unsur lain yang lebih reaktif.
Contoh: Fe + Cu2+ → Fe2+ + Cu
Zn + Cd2+ → Zn2+ + Cd
4. Reduksi pada Temperatur Tinggi

a. Reduksi dengan Karbon


2 Fe2O3 + 3 C → 4 Fe + 3 CO2

b. Reduksi dengan Logam


Cr2O3 + Al → 2 Cr + Al2O3

c. Reduksi Elektrolitik (Reduksi Dilakukan secara Elektrolisis)

 Na diperoleh secara elektrolisis lelehan NaCl.


 Al diperoleh secara elektrolisis Al2O3 dengan elektrolit kriolit.
 Pemurnian tembaga dilakukan dengan cara elektrolisis larutan
CuSO4 dengan anode tembaga yang tidak murni.
C. Sifat Unsur
1. Unsur Alkali
Sifat-Sifat Umum Logam Alkali
Li Na K Rb Cs Fr

Nomor atom 3 11 19 37 55 87
Konfigurasi elektron [He]2s1 [Ne]3s1 [Ar]4s1 [Kr]5s1 [Xe]6s1 [Rn]7s1
Titik leleh (oC) 179 98 63 39 28 –
Titik didih (oC) 1.336 883 762 700 670 –
Rapat jenis (20 oC, g/cm3) 0,54 0,97 0,86 1,53 1,90 –
Jari-jari ion (10–12 m) 60 95 133 148 169 –
Jari-jari atom (10–12m) 123 157 203 216 235 –
Energi ionisasi I (kJ/mol) 520 496 419 403 376 370
Energi ionisasi II (kJ/mol) 7.296 4.563 3.069 2.650 2.420 2.170
Eo, L → L+ + e– (V) 3,05 2,71 2,92 2,49 3,02 –
Elektronegativitas 1,0 1,0 0,9 0,9 0,9 –
Beberapa Reaksi Logam Alkali
1) Semua logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen, halogen, oksigen,
belerang, dan fosforus.
2 M(s) + H2(g) → 2 MH(s) (senyawa hidrida)
2) Litium dapat bereaksi dengan nitrogen membentuk nitrida.
6 Li(s) + N2(g) → 2 Li3N(s) (nitrida)
3) Reaksi dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen. Reaksi ini
bersifat eksotermis.
2 M(s) + H2O(l) → 2 MOH(aq) + H2(g)

Reaksi air dengan:


(a) litium,
(b) natrium/sodium,
(c) kalium/potassium.
(a) (b) (c)
4) Logam alkali sebagai reduktor.
Al2O3 + 6 Na → 2 Al + 3 Na2O
5) Logam-logam alkali terlarut dalam amonia cair membentuk larutan
biru.
6) Reaksi nyala. Jika logam-logam
alkali dibakar, akan menghasilkan
warna nyala yang khas.
Litium : merah
Natrium : kuning
Kalium : merah/violet
Rubidium : Merah ungu
Sesium : biru natrium kalsium litium
2. Unsur Alkali Tanah

Sifat-Sifat Umum Logam Alkali Tanah

Be Mg Ca Sr Ba Ra

Nomor atom 4 12 20 38 56 88
Konfigurasi elektron [He]2s2 [Ne]3s2 [Ar]4s2 [Kr]5s2 [Xe]6s2 [Rn]7s2
Titik leleh (oC) 1.280 651 851 800 725 700
Titik didih (oC) 2.970 1.107 1.487 1.366 1.637 1.140
Rapat jenis (20 oC, g/cm3) 1,86 1,75 1,55 2,6 3,59 5,0
Jari-jari ion (10–12 m) 89 136 174 191 198 –
Jari-jari atom (10–12m) 31 65 99 113 135 –
Energi ionisasi I (kJ/mol) 899 738 590 549 503 509
Energi ionisasi II (kJ/mol) 1.757 1.450 1.146 1.064 965 978
Eo, L → L+ + e– (V) 1,85 2,37 2,87 2,89 2,91 2,92
a. Perbandingan Unsur Alkali dengan Unsur Alkali Tanah

 Jari-jari atom maupun jari-jari ion yang isoelektronis (jumlah


elektronnya sama) golongan alkali tanah lebih kecil dibanding alkali.
 Kristal dari unsur-unsur golongan alkali tanah kerapatannya lebih
besar sehingga kekerasan, titik leleh, dan titik didihnya lebih tinggi
daripada golongan alkali.
 Logam golongan IIA merupakan reduktor yang cukup kuat meskipun
kurang kuat bila dibanding logam golongan IA.
 Energi ionisasi golongan IIA lebih besar daripada golongan IA.
 Logam golongan alkali tanah kurang reaktif jika dibandingkan
golongan alkali.
b. Beberapa Reaksi Logam Alkali Tanah

1) Dengan halogen (X2), membentuk halida (X = F, Cl, Br, dan I).


M + X2 → MX2
2) Dengan oksigen, membentuk oksida, kecuali Ba juga menghasilkan BaO2.
3) Dengan belerang, membentuk sulfida, juga dengan Se dan Te.
M + S → MS
4) Dengan nitrogen, membentuk nitrida (pada temperatur tinggi).
3 M + N2 → M3N2
5) Dengan karbon, membentuk karbida, kecuali Be membentuk Be2C.
M + 2 C → MC2
Karbida ini dengan air membentuk basa dan gas asetilena (untuk
mengelas).
6) Dengan hidrogen, membentuk hidrida (pada temperatur tinggi).
M + H2 → MH2
7) Dengan asam, membentuk gas H2.
M(s) + 2 H+(aq) → M2+(aq) + H(g)
8) Kecuali berilium, logam-logam alkali tanah dengan air membebaskan gas
hidrogen.
M + 2 H2O(l) → M(OH)2 + H2(g)
9) Berilium dan oksidanya bersifat amfoter, dapat larut dalam asam
maupun basa kuat.
Be + 2 H2O + 2 OH– → [Be(OH)4]2– + H2(g)
10) Tes nyala logam alkali tanah memberikan warna yang khas.
Magnesium : nyala sangat terang Strontium : merah
Kalsium : merah bata Barium : kuning kehijauan
c. Kelarutan Basa dan Garamnya

M = Be, Mg, Ca, Sr, Ba


3. Halogen

 Unsur-unsur halogen meliputi fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin
(I), dan astatin (At).
 Istilah halogen berasal dari Yunani yang berarti pembentuk garam.
 Di alam, tidak pernah didapatkan dalam keadaan bebas sebagai
unsurnya, tetapi selalu terdapat sebagai garamnya akibat besarnya
kereaktifan unsur-unsur golongan halogen.
 Astatin bersifat radioaktif.
 Dalam keadaan bebas, berada dalam bentuk molekul diatomik (F2, Cl2,
Br2, dan I2).
 Semua unsur halogen mempunyai konfigurasi elektron ns2p5 pada kulit
terluarnya.
Keteraturan sifak fisik halogen:
1. Dari atas ke bawah, titik didih dan titik leleh halogen makin tinggi
2. Harga energi ionisasi halogen dari atas ke bawah makin kecil.
3. Dari atas ke bawah, harga energi ikatan halogen makin kecil.
4. Urutan kekuatan oksidator halogen: F2 > Cl2 > Br2 > I2.

a. Asam-Asam Halogen
1) Asam Halogenida (HX)
Semua asam halogenida (HX) berwujud gas, tidak berwarna,
merangsang dan berbahaya, berikatan kovalen, serta bersifat polar.
HX murni tidak dapat menghantarkan arus listrik, tetapi larutannya
dalam air bersifat elektrolit.
HF dapat bereaksi dengan kaca (SiO2) dan dapat membentuk ikatan
hidrogen sehingga memiliki titik didih yang tinggi.
2) Asam Oksihalogen

 Unsur-unsur halogen (kecuali F) dapat membentuk asam-asam yang


mengandung oksigen (asam oksihalogen) dengan bilangan oksidasi
+1, +3, +5, dan +7.
 Asam-asam oksihalogen dan garam-garamnya merupakan oksidator
kuat.
 Makin tinggi bilangan oksidasi halogen pada asam oksihalogen,
makin besar kestabilannya terhadap pemanasan, tetapi kekuatan
oksidatornya berkurang.
 Urutan kekuatan asam:
HXO4 > HXO3 > HXO2 > HXO
HClO4 > HBrO4 > HIO4
HClO3 > HBrO3 > HIO3
HClO > HBrO > HIO
4. Gas Mulia
Sifat – sifat gas mulia :
o berwujud gas monatomik, tidak berwarna, tidak berbau, terdapat bebas di
alam
o semua unsur gas mulia bersifat sangat stabil karena mempunyai 8 elektron
valensi, kecuali He (2 elektron valensi)
o gas mulia terbanyak di atmosfer / di udara adalah Ar, sedangkan gas mulia
terbanyak di alam semesta adalah He (He adalah gas utama penyusun
matahari).
o titik didih dan titik leburnya sangat rendah.
o Semakin besar nomor atom, titik didih dan titik leburnya semakin besar.
o makin besar nomor atom maka makin bersifat reaktif, namun unsur gas
mulia yang paling reaktif adalah Xe, dan bukannya Rn karena Rn bersifat
radioaktif.
o semua unsur gas mulia diperoleh dengan cara destilasi bertingkat udara
cair.
Kesadahan Air

Air lunak : air yang tidak mengandung garam-garam Ca2+ maupun


Mg2+.
Air sadah : air yang mengandung garam-garam Ca2+ maupun Mg2+.

 mengandung garam-garam
Sementara Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2.
 Hilang dengan pemanasan.

Air sadah

 Mengandung garam-garam Ca2+ dan


Tetap Mg2+.
 Tidak hilang dengan pemanasan.
Kerugian penggunaan air sadah antara lain:

1) Mengurangi efektivitas pencucian dengan sabun.


2) Membentuk garam-garam kalsium dan magnesium
yang sukar larut dalam air sehingga mengendap pada
ketel atau pipa dan dapat menyumbat pipa.

Cara untuk melunakkan air sadah:


1) Penambahan kapur (CaO) dan soda abu (Na2CO3).
2) Menggunakan resin penukar ion (Na+ untuk Ca2+ dan Cl– untuk HCO3–). Ion
HCO3– terurai pada pemanasan membentuk CaCO3(s) .
3) Menggunakan prinsip distilasi, kebalikan osmosis, dan elektrodialisis.
Kegunaan Unsur dan Senyawanya
1. Unsur Alkali
 Litium (Li) untuk campuran logam serta memisahkan oksigen dan
nitrogen.
 Uap natrium untuk lampu penerangan jalan raya.
 Natrium cair untuk pendingin pada reaktor nuklir.
 Kalium (K) dan sesium (Cs) untuk fotosel.
 Karnalit (KCl.MgCl2.6H2O) digunakan sebagai pupuk.
 NaOH (soda kaustik) digunakan dalam pembuatan sabun, detergen,
tekstil, kertas, pewarnaan, dan menghilangkan belerang dari
minyak bumi.
 NaHCO3, dikenal sebagai soda kue, banyak digunakan orang dalam
pembuatan kue.
2. Unsur Alkali Tanah

 Kalsium(Ca) diperlukan oleh makhluk hidup untuk pembuatan tulang,


gigi, dan kulit (cangkang).
 Magnesium (Mg) penting dalam klorofil, berperan sebagai katalis pada
fotosintesis pengubahan CO2 dan H2O membentuk gula.
 Dalam bentuk garamnya, strontium (Sr) dan barium (Ba) digunakan
untuk kembang api.
 Aliase berilium (Be) dan tembaga (Cu) digunakan
untuk membuat alat-alat industri.
 Berilium oksida titik lelehnya tinggi (2.670 oC)
sehingga digunakan untuk isolator listrik pada
temperatur tinggi.
Kegunaan, Terdapatnya dan Cara Memperoleh Halogen
1). Fluorin (F)
a) Kegunaan
- Freon-11 (CFCl3) dan freon-12 (CF2Cl2) dipergunakan sebagai zat
pendingin dalam AC.
- Teflon untuk wajan.
- HF untuk mengukir kaca.
b) Terdapatnya
Mineral fluorit (CaF2), kriolit (Na3AlF6), dan fluoroapatit,
CaF2.3Ca3(PO4)2.
c) Cara memperoleh
- Oksidasi fluoridanya karena F2 merupakan oksidator yang
sangat kuat.
- Elektrolisis lelehan campuran KF dan HF.
2) Klorin (Cl)

a) Kegunaan
Pembuatan bromin (sebagai pengelantang) dan
mensterilkan air minum serta bahan dasar
untuk pemutih, karet sintetis, DDT, CCl4,
hipoklorit, klorat, dan perklorat.

b) Terdapatnya
Berupa gas berwarna kuning kehijauan dan merupakan gas yang
beracun, NaCl dalam air laut, sebagai mineral halit (NaCl), sylvit (KCl),
dan karnalit (KCl.MgCl2.6H2O).
c) Cara Memperoleh
Secara industri dan laboratorium.
3) Bromin (Br)

a) Kegunaan
 Zat oksidator dalam sintesis zat organik.
 AgBr untuk pelat fotografi dan film.
 Etilena bromida (C2H4Br2) untuk mempertinggi efisiensi TEL
sebagai antiketukan (anti knocking).
b) Terdapatnya
Dalam keadaan bebas, bromin berwujud cair, berwarna cokelat
kemerah-merahan, dan mempunyai tekanan uap yang tinggi pada
temperatur kamar. Di alam, sebagai bromida (AgBr atau alkali
bromida). Air laut mengandung bromida sebagai MgBr2.
c) Cara Memperoleh
Oksidasi bromida dalam air laut dengan klorin
4) Iodin (I)

a) Kegunaan
 Larutan iodin dalam alkohol (yodium tingtur)
sebagai disinfektan dan antiseptik.
 Kekurangan iodin (yodium) dapat
mengakibatkan gondok

b) Terdapatnya
Dalam keadaan bebas, iodin berwujud padat dan berwarna ungu.
Sebagai iodida dalam air laut terutama dalam lumut-lumut laut dan
ditemukan sebagai iodat (IO3–) yang bercampur dengan sendawa chili
(NaNO3).
c) Cara Memperoleh
Oksidasi iodida (I–) dengan gas klorin atau reduksi iodat (IO3–).

Anda mungkin juga menyukai