Anda di halaman 1dari 66

SELAMAT DATANG MATAKULIAH

AGROINDUSTRI DAN LINGKUNGAN


Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D
Pengampu Matakuliah
AGROINDUSTRI DAN
LINGKUNGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI,
UNIVERSITAS JAMBI, 2017
KONSEP AGROINDUSTRI DAN LINGKUNGAN
• mengidentifikasi, mengkarakterisasi berbagai bahan
baku dari hasil pertanian, perkebunan, hutan,
perikanan dan peternakan dalam konteks sains dan
rekayasa. Konservasi lingkungan menggarap Geopark
Merangin dan kawasan konservasi lainnya.
TEKNOLOGI PROSES YANG BERKEMBANG
• Alur proses dan pemanfaatan teknologi proses dalam
dalam skala industri mikro dan makro dalam bentuk
studi kasus dalam perspektif teknologi yang digunakan.

NILAI TAMBAH DAN INOVASI PRODUK


INOVASI TIADA HENTI UNTUK DAYA SAING
BUDAYA MENELITI (SUASANA AKADEMIK)
KONSEP DASAR AGROINDUSTRI DAN LINGKUNGAN

• Ketersediaan keanekaragaman SDA di Jambi


• Memanfaatkan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran masyarakat.
• Ancaman dari perubahan global
STANDAR GLOBAL
PEMERINTAH • Yang dibutuhkan: Menjawab peningkatan
kesejahteran dan standar kehidupan
• Yang diincar dunia: Pasar 250 juta jiwa yang
pendapatannya berkembang
• Yang dikompetisikan: kemampuan menjawab
AKADEMI INDUSTRI kebutuhan (dan standar) dengan IPTEK
AKAR NASIONAL
• Yang dicita-citakan: Maju,Mandiri, Adil & Makmur,
• Yang diartikan: Menguasai kemampuan ciptakan nilai
tambah yang berkelanjutan untuk masyarakat.
• Yang harus siap: SDM IPTEK, IPTEK dan
INFRASTRUKTUR-nya
DASAR HUKUM
KOMPETISI GLOBAL BERBASIS IPTEK
2025

• Tanpa nilai tambah, Indonesia menjadi pasar saja


IP TEK
UU RPJPN 2005-2025:
INDONESIA yang MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

UUD 45
• Memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi – Ps 31
• Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung PEMBANGUNAN
didalamnya dikuasai Negara untuk sebesar-besarnya NASIONAL

kemakmuran rakyat - Ps 33
(makin besar dengan nilai tambah)
Konsep: MP3EI (2011): 6 Koridor Ekonomi
4. KE Sulawesi
Pusat Produksi
1. KE Sumatera dan Pengolahan
3. KE Kalimantan Hasil Pertanian,
Sentra Produksi
dan Pengolahan Pusat Produksi dan Perkebunan,
Hasil Bumi dan Pengolahan Hasil Perikanan,
Lumbung Energi Tambang dan Migas dan
Nasional Lumbung Energi Pertambangan 6. KE Papua & Kep Maluku
Nasional Nasional Pusat Pengembangan
Pangan, Perikanan, Energi
dan Pertambangan NasionaL

2. KE Jawa
Pendorong
Industri dan 5. KE Bali & NT
Jasa Nasional
Pintu Gerbang Pariwisata dan
Pendukung Pangan Nasional
MP3EI 2011 - 2025
SDM-IPTEK

7,2% Pendidikan Tinggi 20%


22,4% 45%
70,4% 35%

KE KE KE KE KE KE
SUMATERA JAWA KALIMANTAN SULAWESI BALI - NUSA PAPUA -
TENGGARA MALUKU

KSN Perikan KSN Jabode Perka- Kelapa Pertani Perikan Pari- Perikan Perka- Pertani
Selat -an Selat -tabek yuan Sawit -an -an wisata -an yuan -an
Sunda Sunda Area Pangan Pangan

Makan- Minyak Makan- Minyak


Kelapa Karet Tekstil an dan Batu- Kakao Peter- Peter- an Perikan dan
Sawit Minum- Gas bara nakan nakan Minum- -an Gas
an an
KONEKTIVITAS Minyak
Bauksit dan Alut- Tele- Besi Nikel Temba- Besi
Gas sista matika Baja ga Baja

Peralat-
Batu- Perka- an Perka-
bara palan Trans- palan
portasi
SDA: Perlu Nilai Tambah dan Kemandirian

Penghasil Penghasil Penghasil Output Penghasil Penghasil Penghasil


Terbesar Terbesar Terbesar Terbesar Terbesar Terbesar Terbesar
Dunia no 5: Dunia no 10: Dunia no 3: Dunia no 6: Dunia no 3: Dunia no 6: Dunia no 4:
Kacang Buah Beras Agricultural Kokoa Teh Kopi
69,4 juta ton 11,6 juta ton 35,8 juta ton US$ 60 milyar 545.000 ton 150.000 ton 465.000 ton
Penghasil Jalur Penghasil
Terbesar Terbesar
Iklim Vulkanik
Dunia no 1: Tropika Dunia no 3:
Kelapa Sawit Basah Karet
465.000 ton 2,80 juta ton
Penghasil Penghasil
Terbesar Terbesar
Dunia no 2: Keaneka- Dunia no 6:
Timah Tembaga
ragaman 70% Laut 789.000 ton
102.000 ton
Penghasil Penghasil Penghasil Penghasil Penghasil Penghasil
Terbesar Terbesar Terbesar Terbesar Dunia no Terbesar Terbesar
Dunia no 4: Panas Bumi Dunia no 10: 6:Batubara Dunia no 3: Dunia no 7:
Bauksit 40% sumber Natural Gas 141,1 juta ton oil Nikel Emas
Cad . no 7 daya dunia 69,7 milyar cubic mtr. eq 229.000 ton 105.000 ton

Sumber: The Economist Pocket World in Figures, 2013


Perlu Penguasaan Teknologi (yang spesifik)
Perubahan iklim
Yang Dihadapi Kompetisi Dunia
berbasis pendidikan dan Kebutuhan Kebutuhan
Yang Dimiliki penguasaan teknologi Nasional Dunia
Pasar 250 juta jiwa Pengembangan teknologi Infrastruktur
, pdb/kap 2025 nano, bio, neuro, geo, multi sesuai kebumian
US$ 14.000 Daya dukung disiplin
lingkungan
Iklim Tropika Riset Keberlanjutan
Basah, Matahari Minim nilai sains dan nilai Energi
sepanjang tahun tambah SDA
tambah
Teknologi
Keanekaragaman yang diperlukan: Infrastruktur
SDA dari jalur Rawan Indusri Pangan
bencana untuk hasilkan Manufaktur
gunung api,
nilai tambah,
Infrastruktur kemandirian, Substitusi bahan
Rentang 4000km, Riset
70 % laut, pantai kurang daya saing, baku dan Air
keberlanjutan lingkungan, terapan materi baru
panjang,
Kebijakan keselamatan masyarakat
Ketrampilan subsisdi Keamanan &
tangan kreatif Kesiapan
(kriya), Bencana
Penguasaan
Inovasi & riset Jumlah Doktor
teknologi
Situasi tidak aplicable
industri rendah
peneliti rendah
SDM Kesenjangan Minat iptek
pendidikan tidak
SDM kompetitif
Kebutuhan Seluruh SDM per Koridor Ekonomi – MP3EI

KE KE KE KE KE KE
SUMATERA JAWA KALIMANTAN SULAWESI BALI - NUSA PAPUA -
TENGGARA MALUKU
JUMLAH
Kebutuhan
Proyek
2.186.036

JUMLAH
Rp* Kebutuhan
632,392 1.037,273 436,539 203,874 219,442 461,151
Triliun
Tetap
KEBUTUHAN SDM
Berdasar Tingkat Pendidikan 1.405.998
JUMLAH 3.592.034
S3 8.003 10.048 5.350 2.938 3.085 6.370 35.794
S1/2
80.767 102.706 44.504 24.675 28.059 58.291 339.002
D2/3
115.695 147.514 55.035 33.665 39.282 73.660 464.851
SMK/
A 369.459 442.542 167.800 104.608 137.299 214.852 1.436.560
SMP/
SD 316.009 409.083 158.408 93.137 129.825 209.365 1.315.827
889.933 1.111.893 431.097 259.024 337.550 562.538
Sumber: KP3EI, Hasil Validasi Rencana Investasi per April 2013
Kebutuhan Kemampuan SDM
Kebutuhan kemampuan
global meliputi:
• Produk yang makin kompleks dan Kebutuhan kemampuan
multi sumber Sains dan Teknologi
• Hasil dari kerjasama multi disiplin nasional meliputi:
dan multi tingkatan para spesialis
• Mengikuti tuntutan Keberlanjutan • Penuhi kebutuhan nasional
Lingkungan • Hasilkan kemandirian
• Sistem yang lebih luas seperti • Hasil dari pengembangan
energi, air, keselamatan, material kearifan lokal, sosial dan
• Pengelolaan resiko dan budaya
akuntabilitas • Transfer iptek untuk
• Pemanfaatan pengetahuan mengurangi kesenjangan
engineering baru: nano-, bio-, pendidikan
neuro-, geo, • Penguatan entrepreneurship
• Pemanfaatan peralatan baru IT • Perluasan jaringan kerja
• Pemanfaatan model matematika (network) regional dan global
mutakhir cloud computing
simulasi dan visualisasi
Sumber Robin King, IE Aust
SDM dan IPTEK
Riset tidak UNTUK BERSAING: Lebih banyak industri hanya
dipergunakan PERLU PENINGKATAN ‘operatorship’ lisensi sehingga
indusri kebutuhan IPTEK kurang dan
KEBUTUHAN IPTEK tidak meningkatkan
kemandirian
KE- KEM-
MANDIRIAN BANGKAN
BANGSA & DAYA SAING & DAYA SAING &
KEBERLANJUTAN KEMAJUAN NILAI TAMBAH NILAI TAMBAH STATIS
SUMBER DAYA IPTEK BERKELANJUTAN

92%
Industri Hanya
LEMBAGA RISET Dari PENELITIAN & 8% PENGOPERASIAN
PEMERINTAH
RISET
TEKNOLOGI PENGEMBANGAN Manufaktur & PEMELIHARAAN
RISET: berdasar
KEBUTUHAN INDUSTRI: BISNIS:
PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN pemebelian lisensi
INOVASI PEMBELIAN ALAT
ILMU DASAR TEKNOLOGI
TEKNOLOGI
KEBUTUHAN IPTEK
( BOTTLENECKING? ) IKM IKM IKM IKM
(jumlah UKM: 3,9 juta unit)
SDM IPTEK

Bisakah Perti Sains &


Teknologi mengambil PENDIDIKAN TINGGI
peran? TEKNIK, SAINS & PERTANIAN
Pembutuhan IPTEK dalam KE MP3EI (Contoh)
Sosial - Sains - Teknologi -
Penelitian CENTER of
berbagai aspek Ekonomi Pertanian Engineering EXCELENCE
dan keilmuan Industri
Kerjasama Proses bahan KELAPA
yang terintegrasi IKM Kimiawi pembantu SAWIT
memperkuat
Kesehatan Pengaruh Pemanenan
penguasaan bio-energi
IPTEK, nilai
tambah, daya Keterlibatan Budidaya, air, Pengangkutan
Sosial Matahari hasil panen
saing dan
kemandirian Peningkatan
Standar pd PENELITIAN Penyimpanan

1
Masyarakat
INDUSTRI Dapat
Pengaruh
harga SAWIT Skala Industri hasilkan
minyak
Pengaruh PATEN
Industri harus Fluktuasi
harga
Perubahan Produk
Turunan
Iklim
majukan Iptek. Tren
Kebutuhan Tren Pasar Proses Fisika Kemasan Limbah untuk
Proses penciptaan / Saingan Energi

SDM berbasis Pajak Sawit Mekanisasi


Proses Pemanfaatan Limbah untuk
Pemuliaan Limbah Pakan Ternak
Kebutuhan Industri
dan kaitannya. Manajemen
Peremajaan
Kebumian/ Peningkatan Limbah untuk
kebun Soil & Kontur Kandungan Pakan Ikan
Mendorong integrasi peningkatan Industri

PII 2006:
Pengembangan
teknologi 8 area
industri yang
saling menarik
dan mendorong
pertumbuhan
industri.

2
Jaringan kerja
Industri berbasis
kemajuan Iptek.
Pemanfaatan asset
yang ada untuk
pengembangan
THREE PILLARS INTEGRATION OF NATURAL RESOURCES
ON GEOPARK DEVELOPMENT
(BASIS KEARIFAN LOKAL

Y. Kusumahbrata, 2013
Geosite Geopark Merangin Jambi
Macan Dahan
FAUNA

Simpai Tupai

Siamang

Ikan Baung

Burung
Murai
Umpan Balik Industri untuk Penelitian Perti

Yang terbaik bila PENDIDIKAN TINGGI PENELITIAN


para peneliti Doktor
pernah bekerja
di industri 27 S3 Pengembangan
LIT-
minimum 5 daya saing, keunggulan & BANG
26 kemandirian
tahun, sehingga Master
lebih mengenal 25
karakternya 24 S2
Bachelor JASA/

3
23 Perancang modifikasi & solusi
INDUSTRI
22 D-4 Associate
Degree
21 PERTI
Penelitian yang TEKNIK IKM
20 POLITEKNIK AKADEMI UMKM
paham industri. 19 KOMUNITAS
Pelaksana
Supervisor
Operator
Para peneliti harus 18 Manitenance
pernah bekerja di 17 SMA SMK
industri, paham
16
persaingan, masalah
15
dan keekonomian.
Monitoring kebutuhan Iptek oleh Industri (+ IKM)
INOVASI
SISTEM &
SUMBER MODAL
PEMBIAYAAN INOVASI • Perlu tingkatkan
INOVASI MEDIA KERJA
• Perlu model 5 alat produksi,
pembiayaan riset INOVASI* efisiensi dan
• Perlu dana untuk MODAL DAMPAK produktivitas
langkah inovasi LINGKUNGAN melalui sistem kerja
KERJA dan rekam jejak
INOVASI
• Perlu pengetahuan METODE KERJA
substitusi bahan baku • Perlu upaya penuhi
dan bahan bantu INOVASI
peningkatan
yang lebih efisien TEKNOLOGI standar pembeli /
• Perlu proses standar 3 1 4 industri berstandar
• Perlu tingkatkan
BAHAN PROSES kualitas, kuantitas,

4
PASAR kebersihan proses.
BAKU PRODUKSI 6
INOVASI INOVASI MUTU • Perlu peningkatan
MANAJEMEN
BAHAN BAKU
& SUMBER
2 &
&
DIVERSIFIKASI
manajemen tata
administrasi,
Pengembangan KEUANGAN tenaga kerja,
Iptek Industri SDM INOVASI
keuangan dan tata
MANAJEMEN
proses produksi.
yang tepat. SOSIALISASI • Perlu sosialisasi
INOVASI INOVASI kebutuhan dan
SIKAP KERJA
Transfer teknologi & CARA KERJA
tuntutan mutu.
• Perlu peningkatan
untuk penguatan melalui pendidikan
IKM. dan pelatihan.
MANAJEMEN INOVASI BERKELANJUTAN
Mudahkan BANKABLE dengan TEKNOLOGI
Perlu Percepatan Waktu Keunggulan IPTEK
PASAR DUNIA
PASAR ASIA PASIFIC
PASAR NASIONAL INDONESIA
UNGGUL 2045
KEUNGGULAN
PENGEMBANGAN IPTEK INDUSTRI
IPTEK INDUSTRI
MODIFIKASI
BASIS INDUSTRI INDUSTRI MANDIRI
IPTEK
MAJU
PENGUATAN SDM
IPTEK
PENGUATAN PENDIDIKAN
INFRASTRUKTUR IPTEK
IPTEK: LAM
BUDAYA
IPTEK
MINAT
IPTEK

MP3EI
RPJPN 2005 -2025
20 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
FST Universitas Jambi

Unggul dalam mengembangkan Sains,


Rekayasa dan Teknologi berbasis Sumberdaya
Alam, Agroindustri dan Lingkungan
PENATAAN LABORATORIUM
PENATAAN LABORATORIUM
Laboratorium Energi, Rekayasa dan
Meterial

• Pencarian, identifikasi, karakterisasi, dan


sintesis dari suatu bahan untuk menghasilkan
energi baru dan terbarukan serta pencarian
material baru yang bersumber dari potensi
lokal dan merekayasanya sebagai bentuk
teknologi proses untuk menghasilkan produk
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Bioteknologi dan Rekayasa

Identifikasi, karakterisasi dan rekayasa sesuai


dengan objek penelitian yang ada sesuai
dengan sediaan persoalan lokal dan tuntutan
proses teknologi kekinian.
Agroindustri dan Tanaman Obat
• Eksplorasi, identifikasi dan karakterisasi yang
bersumber dari alam untuk diperoleh informasi
keanekaragaman hayati, sumber energi, sediaan
farmasi dan senyawa kimia dan senyawa bioaktif
secara kuantitatif. Meningkatnya kebutuhan akan
bahan pangan yang sehat (nutraseutikal) dan
obat (farmaseutikal) yang terjamin secara terus
menerus, menuntut adanya suatu kemandirian
baik ketersediaan bahan ataupun teknologinya.
FLORA
Durian

Duku
Kayu Muara
Meranti Pemalun Panco

Jernang

Kayu
Manis

Pohon
Karet
Lingkungan dan Geokimia
• identifikasi, karakterisasi yang berupa mineral,
batuan dan bahan tambang lainnya yang
bersumber dari bahan lokal untuk diperoleh
karakteristik, struktur dan model analisis.
Contohnya, batuan fosil dari tumbuhan
maupun binatang dari areal konservasi
PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU

Team FST UNJA


KONSEP PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU

• Sampah Organik dibuat pupuk kompos


• Sampah Organik dibuat biogas
• Sampah Organik (endapan penampungan
sebagai pakan cacing tanah)
• Sampah plastik dibuat bahan bakar bensin
dengan memanfaatkan gas dari hasil
pengolahan sampah
PENAMPUNGAN SAMPAH
PEMILAHAN SAMPAH
PROSES PEMBUATAN BIOGAS
ALIRAN AIR MENUJU BAK
PENAMPUNG
PENGURAIAN BAKTERI
PENAMPUNGAN GAS
MEMBANGUN ENERGI DESA MANDIRI
REKAYASA PEMBUATAN GAS DARI
SAMPAH PLASTIK
REKAYASA PEMBUATAN GAS DARI SAMPAH
PLASTIK BAHAN BAKAR BIO GAS
REKAYASA PEMBUATAN GAS DARI SAMPAH
PLASTIK BAHAN BAKAR BIO GAS
KOMPARASI PRODUK BAHAN BAKAR
HASIL ANALISIS GAS KROMATOGRAPHY
DUKUNGAN PERALATAN
KUNJUNGAN MENDAGRI
KUNJUNGAN GUBERNUR JAMBI
ALAT MONITORING GAS EMISI
New Material of Fossil Wood (Jambi
Flora) and Fossil Fauna from Early
Permian Jambi, Sumatra Indonesia and
Its Paleogeochemical Implication

Team FST UNJA


GEOPARK- FST TEAM
Jambi Flora
Jambi Flora
Jambi Flora
Fossil Wood
SEM FOSSIL WOOD
SEM FST UNJA
Referensi
• Rudianto Handojo, Bahan Masukan Penyiapan
Akreditadi Program Studi, Januari 2014.
• Best Practice, Agroindustry di Negara-Negara
Lain (Kenya, Afrika Selatan, Thailand)
SEMOGA MEMBERI MANFAAT

Anda mungkin juga menyukai