Anda di halaman 1dari 14

PPh Pasal 23

dan
PPh Pasal 26
Outline Materi
1. Pengertian Pajak Penghasilan pasal 23
2. Objek PPh pasal 23 dan tarif dasar pemotongannya
3. Subjek Pajak Penghasilan pasal 23
4. Cara Menghitung PPh pasal 23
5. Pengertian Pajak Penghasilan pasal 26
6. Objek pajak penghasilan pasal 26 beserta tarifnya
7. Dasar Pengenaan pajak penghasilan pasal 26
8. Cara menghitung pajak penghasilan pasal 26
9. Contoh dan Latihan Soal
Pengertian Pajak Penghasilan
pasal 23
Dasar hukum dari PPh pasal 23 adalah UU No.7
tahun 1983 tengtang PPh, terakhir UU No.36 tahun
2008.
PPh pasal 23 adalah salah satu jenis pelunasan PPh
dalam tahun berjalan melalui potongan pihak ketiga
yang merupakan angsuran pajak yang boleh
dikreditkan terhadap PPh yang terutang untuk
tahun pajak yang bersangkutan.
Objek PPh pasal 23 dan tarif dasar
pemotongannya
1. 15% dari jumlah bruto atas: dividen,
bunga, royalti, hadiah, penghargaan,
bonus, dan lainnya.
2. 2% dari jumlah bruto: sewa dan
penghasilan lain sehubungan dengan
penggunaan harta, imbalan sehubungan
dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa
konstruksi, jasa konsultan dan jasa
lainnya.
Subjek Pajak Penghasilan
pasal 23
1. WP dalam negeri
2. Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Cara Menghitung PPh
pasal 23
Dalam menghitung PPh pasal 23 didasarkan atas tarif yang diberlakukan kepada
subjek dan objek PPh pasal 23, berikut contoh perhitungan dari PPh pasal 23.
Contoh soal:
PT.Merdeka membayarkan deviden kepada CV Pulau pada bulan Mei 2010 sebesar
Rp. 400.000,- maka PPh pasal 23 yang dipotong oleh PT. Merdeka adalah:
15% X Rp. 400.000,- = Rp. 60.000,-
Pengertian Pajak Penghasilan
pasal 26
PPh pasal 26 merupakan pajak yang dikenakan
atas penghasilan yang bersumber di Indonesia
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Luar
Negeri baik orang pribadi maupun Badan selain
Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Objek pajak penghasilan pasal 26
beserta tarifnya
Objek pajak penghasilan pasal 26 beserta
tarifnya
Cara Menghitung PPh
pasal 26
Menghitung PPh pasal 26 berdasarkan kepada tarif yang
berlaku, berikut contoh perhitungannya:
Contoh : PT. Mekarjaya yang berdomisili di Bandung membayar
royalti kepada HYUNDAI sebesar Rp 3.500.000.000,-.
Perhitungan PPh pasal 26 yang harus dipotong PT. Mekarjaya
adalah:
20% x Rp 3.500.000.000,- = Rp. 700.000.000,-
Contoh Soal
Alex (kawin dan memiliki 4 anak) adalah
pegawai asing yang bekerja di Indonesia
kurang dari 183 hari. Ia memperoleh gaji pada
bulan Januari 2009 sebesar US$ 4,000
perbulan. Misal Kurs sebesar Rp. 9.500 per 1
US$, maka berapa perhitungan PPh pasal 26?
Jawaban
Penghasilan Bruto sebulan
Rp. 9.500,- X 4,000.- = Rp. 38.000.000,-
PPh Pasal 26:
20% X Rp. 38.000.000,- = Rp 7.600.000,-
Note:
Alex merupakan WP luar negeri karena bekerja di
Indonesia kurang dari 183 hari.
Dalam perhitungan PPh pasal 26, PTKP tidak
diperhitungkan
Latihan Soal
1. PT. Gagah Perkasa menggunakan jasa dari CV
Talenta untuk membuat sistem akuntansi
perusahaan dengan imbalan sebesar (termasuk
PPN Rp 1.000.000) Rp 11.000.000. Maka PPh
Pasal 23 yang dipotong PT Gagah Perkasa adalah
?
2. Petenis USA, Andre Agassi menjuarai Indonesian
Open 2004 yang diselenggarakan di Jakarta
sehingga berhak menerima hadiah sebesar Rp
500.000.000,- maka perhitunga PPh pasal 26 yang
harus dipotong oleh panitia lomba adalah ?

Anda mungkin juga menyukai