IDENTITAS BAYI
Nama
: By. Resma
• Jenis kelamin : Perempuan
• Tanggal lahir : 20 September 2018
• Tanggal masuk: 20 September 2018
• Jam masuk : 13.30
ANAMNESIS
Bayi perempuan usia 1 hari datang ke unit
gawat darurat RSU Anutapura, dengan keluhan
sesak nafas, awalnya bayi lahir dengan section
secaria di RS Alkhairaat tanggal 20-09-2018 pukul
11.40 dengan BBL 2500gr, PBL 47 cm, A/S 4/5/6,
bayi tidak menangis. . Riwayat Gestasis ibu G1P1A0.
Riwayat ibu melahirkan ketuban pecah dini, air
ketuban kental warna hijau, usia ibu 17 thn
PEMERIKSAAN FISIK
• Tanda-tanda vital
Denyut jantung : 190 kali/ menit
Suhu : 390C
Respirasi : 84 kali/ menit
CRT : < 2 detik
Berat Badan : 2500 gram
Panjang Badan : 47 cm
PEMERIKSAAN FISIK
2. Sistem kardiovaskuler
• Bunyi Jantung : SI dan SII murni reguler
• Murmur : tidak ada
3. Sistem hematologi
• Pucat : tidak ada
• Ikterus : tidak ada
4. Sistem Gastrointestinal
• Kelainan dinding abdomen : tidak ada
• Muntah : tidak ada
• Diare : tidak ada
• Residu lambung : tidak ada
• Organomegali : tidak ada
• Peristaltik : positif, kesan normal
• Umbilikus
• Pus : tidak ada
• Kemerahan : tidak ada
• Edema : tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
5. Sistem neurologi :
• Aktivitas : aktif
• Kesadaran : kompos mentis
• Fontanela : datar
• Sutura : memisah
• Refleks cahaya : ada
• Kejang : tidak ada
• Tonus otot : normal
• Sistem Genitalia
• Klitoris : panjang ± 2 cm
• Keluaran Miksi : (-)
• Mekonium : (-)
• Anus imperforata : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan
HCT 40,4 % 42 – 52 %
• Oksigen 1 L/menit
• IVFD Dextrose 10% 6 tpm
PENATALAKSANAAN
• Inj. Cefotaxime 2x125 mg
• Inj. Gentamisin 1x14 mg
FOLLOW UP
Tanggal 21-09-2018 (perawatan hari ke 2)
S : Demam (-), kejang (-), bayi merintih, sesak nafas(+ ), BAB (+),
BAK (+)
O : DJ : 140 kali/ menit
RR : 84 kali/ menit
SB : 36,9˚C
Sistem Pernapasan : Sianosis (-), merintih (+), apnea (-), retraksi dinding
dada (+), pergerakan dinding dada simetris (+)
Sistem Kardiovaskuler : Bunyi jantung murni, reguler (+), murmur (-).
Sitem Hematologi : Pucat (-), ikterus (-)
Sistem Gastrointestinal : Kelainan dinding abdomen (-),organomegali (-)
Sistem Saraf : Aktifitas kurang aktif, tingkat kesadaran compos mentis,
fontanela datar, sutura belum menutup, kejang (-)
Skor Downe :
Frekuensi napas : (2) 84 kali/menit
Retraksi : (1) retraksi ringan
Sianosis : (0) tidak ada sianosis
Air entry : (0) udara masuk bilateral baik
Merintih : (1) tidak ada merintih
Total skor :3
Kesimpulan : Gangguan napas sedang
A : Gangguan napas sedang + kecurigaan besar sepsis
P :
Jaga kehangatan
Oksigen 1 L/menit
IVFD Dextrose 5% 8 tpm
Inj. Cefotaxime 125 mg /12jam/IV (I)
Inj. Gentamisin 14 mg/24jam/IV (I)
FOLLOW UP
Tanggal 22-04-2016 (perawatan hari ke 3)
S : Demam (-), muntah (-), sesak nafas(+ ), BAB (+), BAK (+)
O : DJ : 116 kali/ menit
RR : 68 kali/ menit
SB : 37,6˚C
Sistem Pernapasan : Sianosis (-), merintih (-), apnea (-), retraksi dinding
dada (+), pergerakan dinding dada simetris (+)
Sistem Kardiovaskuler : Bunyi jantung murni, reguler (+), murmur (-).
Sitem Hematologi : Pucat (-), ikterus (-)
Sistem Gastrointestinal : Kelainan dinding abdomen (-),organomegali (-)
Sistem Saraf : Aktifitas kurang aktif, tingkat kesadaran compos mentis,
fontanela datar, sutura belum menutup, kejang (-)
Skor Downe :
Frekuensi napas : (2) 84 kali/menit
Retraksi : (1) retraksi ringan
Sianosis : (0) tidak ada sianosis
Air entry : (0) udara masuk bilateral baik
Merintih : (1) tidak ada merintih
Total skor :3
Kesimpulan : Gangguan napas sedang
A : Gangguan napas sedang + kecurigaan besar sepsis
P :
Jaga kehangatan
Oksigen 1 L/menit
IVFD Dextrose 5% 8 tpm
Inj. Cefotaxime 125 mg /12jam/IV (I)
Inj. Gentamisin 14 mg/24jam/IV (I)
FOLLOW UP
Tanggal 23-09-2018 (perawatan hari ke 4)
S : Demam (-), muntah (-), sesak nafas(+), BAB (+), BAK (+).
O : DJ : 120 kali/ menit
RR : 52 kali/ menit
SB : 37˚C
• Sistem Pernapasan : Sianosis (-), merintih (-), apnea (-), retraksi
dinding dada (+), pergerakan dinding dada simetris (+)
• Sistem Kardiovaskuler : Bunyi jantung murni, reguler (+), murmur (-).
• Sitem Hematologi : Pucat (-), ikterus (-)
• Sistem Gastrointestinal : Kelainan dinding abdomen (-),organomegali
(-)
• Sistem Saraf : Aktifitas kurang aktif, tingkat kesadaran compos mentis,
fontanela datar, sutura belum menutup, kejang (-)
Skor Downe :
Frekuensi napas : (1) 52 kali/menit
Retraksi : (1) retraksi ringan
Sianosis : (0) tidak ada sianosis
Air entry : (0) udara masuk bilateral baik
Merintih : (0) tidak ada merintih
Total skor :2
Kesimpulan : Gangguan napas ringan
A : Gangguan napas ringan + kecurigaan besar sepsis
P : Jaga kehangatan
Puasa (II)
Oksigen 1 L/menit
IVFD Dextrose 5% 12 tpm
Inj. Cefotaxime 125 mg /12jam/IV (III)
Inj. Gentamisin 14 mg/24jam/IV (III)
FOLLOW UP
Tanggal 24-09-2018 (perawatan hari ke 5).
S : Demam (-), muntah (-), sesak nafas(+ ), BAB (+), BAK (+)
O : DJ : 160 kali/ menit
RR : 55 kali/ menit
SB : 38,3˚C
Sistem Pernapasan : Sianosis (-), merintih (-), apnea (-), retraksi dinding
dada (+), pergerakan dinding dada simetris (+)
Sistem Kardiovaskuler : Bunyi jantung murni, reguler (+), murmur (-).
Sitem Hematologi : Pucat (-), ikterus (-)
Sistem Gastrointestinal : Kelainan dinding abdomen (-),organomegali (-)
Sistem Saraf : Aktifitas tonus aktif, tingkat kesadaran compos mentis,
fontanela datar, sutura belum menutup, kejang (-)
Frekuensi napas : (1) 55 kali/menit
Retraksi : (1) retraksi ringan
Sianosis : (0) tidak ada sianosis
Air entry : (0) udara masuk bilateral baik
Merintih : (0) tidak ada merintih
Total skor :2
Kesimpulan : Gangguan napas ringan
A : Gangguan napas ringan + kecurigaan besar sepsis
P :
Jaga kehangatan
Puasa (III)
Oksigen 1 L/menit
IVFD KAEN3B 10 tpm
Inj. Cefotaxime 125 mg /12jam/IV (III)
Inj. Gentamisin 14 mg/24jam/IV (III)
FOLLOW UP
Tanggal 25-09-2018 (perawatan hari ke 6)
S : panas (+), sesak (+), merintih (-), muntah (-), BAB (+), BAK (+)
O : DJ : 138 kali/ menit
RR : 68 kali/ menit
SB : 38,1˚C
Sistem Pernapasan : Sianosis (-), merintih (-), apnea (-), retraksi dinding
dada (+), pergerakan dinding dada simetris (+)
Sistem Kardiovaskuler : Bunyi jantung murni, reguler (+), murmur (-).
Sitem Hematologi : Pucat (-), ikterus (-)
Sistem Gastrointestinal : Kelainan dinding abdomen (-),organomegali (-)
Sistem Saraf : Aktifitas tonus aktif, tingkat kesadaran compos mentis,
fontanela datar, sutura belum menutup, kejang (-)
Skor Downe :
Frekuensi napas : (1) 68 kali/menit
Retraksi : (1) retraksi ringan
Sianosis : (0) tidak ada sianosis
Air entry : (0) udara masuk bilateral baik
Merintih : (0) tidak ada merintih
Total skor :2
Kesimpulan : Gangguan napas ringan
A : Gangguan napas ringan + kecurigaan besar sepsis
P : Jaga kehangatan
Puasa (I)
Oksigen 1 L/menit
IVFD KAEN3B 6 tpm
Inj. Cefotaxime 125 mg /12jam/IV IV)
Inj. Gentamisin 14 mg/24jam/IV (IV)
DISKUSI
• Sepsis neonatal merupakan infeksi aliran darah yang bersifat
invasif dan ditandai dengan ditemukannya bakteri dalam
cairan tubuh seperti darah, cairan sumsum tulang atau air
kemih. Sepsis neonatal dibagi dalam dua kelompok yaitu
sepsis awitan dini dan awitan lambat.
• Pada awitan dini, kelainan ditemukan pada hari-hari pertama
kehidupan (umur di bawah 3 hari). Infeksi terjadi secara
vertikal karena penyakit ibu atau infeksi yang diderita ibu
selama persalinan atau kelahiran. Berlainan dengan kelompok
awitan dini, penderita awaitan lambat terjadi disebabkan
kuman yang berasal dari lingkungan di sekitar bayi setelah
hari ke 3 lahir. Proses infeksi semacam ini disebut juga infeksi
dengan transmisi horizontal dan termasuk di dalamnya infeksi
karena kuman nosokomial.
Pada kasus ini, faktor resiko terjadinya sepsis adalah
adanya ketuban hijau kental berbau yang di temukan saat
partus. Sepsis yang terjadi termasuk awitan dini karena
terjadi pada usia 1 hari (kurang dari 3 hari setelah lahir)
dimana infeksi didapat saat persalinan dan penularan
vertical dari ibu ke bayi. Pada saat ketuban pecah,
paparan kuman yang berasal dari vagina akan lebih
berperan dalam infeksi janin. Pada keadaan ini kuman
vagina masuk ke dalam rongga uterus dan bayi dapat
terkontaminasi kuman melalui saluran pernafasan
ataupun saluran cerna. Kejadian kontaminasi kuman pada
bayi yang belum lahir akan meningkat apabila ketuban
telah pecah lebih dari 18-24 jam
KECURIGAAN
DUGAAN SEPSIS
SEPSIS
tambahan tanda
sepsis, maka dikelola
sebagai kecurigaan Bayi usia lebih dari 3 hari
besar sepsis. Bayi mempunyai dua atau
lebih temuan kategori A atau
tiga atau lebih temuan
kategori B.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan jumlah lekosit dan hitung jenis
secara serial untuk menilai perubahan akibat
infeksi, adanya lekositosis atau lekopeni,
trombositopenia
• Ditemukan kuman pada pemeriksaan
pengecatan Gram dari darah.
• Gangguan metabolik Hipoglikemi atau
hiperglikemi, dan asidosis metabolik.
• Peningkatan kadar bilirubin
PENATALAKSANAAN
Antibiotik
• Antibiotik awal diberikan Ampisilin dan Gentamisin,
bila organisme tidak dapat ditemukan dan bayi tetap
menunjukkan tanda infeksi sesudah 48 jam, ganti
Ampisilin dan beri Sefotaksim disamping tetap beri
Gentamisin.
• Jika ditemukan organisme penyebab infeksi, digunakan
antibiotik sesuai uji kepekaan kuman. Antibiotika
diberikan sampai 7 hari setelah ada perbaikan.
• Pada sepsis dengan meningitis, pemberian antibiotik
sesuai pengobatan meningitis.
PROGNOSIS
Umumnya angka kematian sepsis neonatal berkisar
antara 10% - 40%, tinggi rendahnya angka kematian
bergantung dari timbulnya penyakit penyebab, besar
kecilnya bayi, beratnya penyakit, dan tempat
perawatan. Dengan diagnosis dini dan terapi yang
tepat, prognosis pasien baik, tetapi bila tanda dan
gejala awal serta faktor risiko sepsis neonatorum
terlewat, akan meningkatkan angka kematian.13 Pada
pasien ini prognosis dubia et bonam, karena keadaan
pasien yang membaik tetapi masih perlu observasi
lebih lanjut untuk melihat perkembangan dari pasien.
Sehingga pasien belum dibolehkan pulang untuk
perawatan yang lebih lanjut.
Terimakasih