Anda di halaman 1dari 8

SISTEM INFORMASI PENCATATAN DAN PELAPORAN

PROGRAM DAN ANGGARAN KESEHATAN


PADA BAGIAN PERENCANAAN DAN PELAPORAN DINAS
KESEHATAN PROVINSI BENGKULU

Oleh : Ramdani Alpera


NPM. 1206301305
Latar Belakang
 Pengelolaan dana Dekonsentrasi di Dinas Kesehatan
Propinsi menunjukkan trend penyerapan anggaran
yang berjalan lambat sampai triwulan III, dan
cenderung menumpuk pada kuartal IV (akhir tahun
anggaran). (Juknis Penggunaan Dana Dekonsentrasi –
Sekjen Kemenkes 2011)
 Penyampaian laporan keuangan tidak tertib dan
kurang tepat waktu. Penilaian terhadap capaian
sasaran kinerja, konsistensi perencanaan dan
implementasi, serta hasil – hasilnya baik berupa data
maupun informasi belum sepenuhnya disampaikan ke
Kementerian Kesehatan. (Juknis Penggunaan Dana
Dekonsentrasi – Sekjen Kemenkes 2011)
 Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu sebagai salah satu
unsur pelaksana kegiatan kesehatan.
 Permasalahan terkait pelaksanaan program kesehatan
dan penggunaan anggaran kesehatan.
 Kebutuhan akan akses informasi/data yang cepat dan
akurat.
 Integrasi dan sharing informasi/data.
 Kebutuhan informasi/data yang mampu mendukung
keputusan/kebijakan di tingkat manajemen.
 Anggaran kesehatan merupakan salah satu faktor
penting dalam pembangunan kesehatan.
Rumusan Masalah

 “ Bagaimana menciptakan sistem informasi


pencatatan dan pelaporan program dan anggaran
kesehatan dengan data yang terintegrasi dan
akses yang cepat“.
Tujuan Penelitian
 Penelitian ini bertujuan untuk menyusun prototipe
Sistem Informasi Pencatatan dan Pelaporan
Program dan Anggaran Kesehatan di Dinas
Kesehatan Provinsi Bengkulu.
 Menghasilkan sistem informasi yang mampu
mendukung pengambilan keputusan (DSS) oleh
pihak manajemen.
Manfaat Penelitian
 Bagi Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.
 Memiliki sebuah sistem informasi yang dapat
diimplementasikan dan mendukung upaya :
 Koordinasi pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program dan
penganggaran kesehatan dengan jajaran sektor kesehatan yang
lebih tinggi maupun yang lebih rendah.
 Koordinasi pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program dan
penganggaran kesehatan dengan jajaran lintas sektor.
 Integrasi data dan informasi terkait kesehatan khususnya
pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program dan
penganggaran kesehatan.
 Diseminasi data dan informasi kesehatan secara cepat dan tepat.
LEVEL SISTEM INFORMASI
 Level dari Sistem Informasi umumnya dibagi menjadi 4 (empat)
level, terdiri dari level paling dasar sampai dengan paling atas
sebagai berikut :

 1. Tingkat pertama : Office Automation; terdiri dari file-file office


seperti Power Point, Spread sheet Microsoft Excel, pengolah kata
Microsoft Word, juga Colaboration Portal yang dapat dipergunakan
untuk mengakases email, diskusi forum, dokumen management dan
sharing dokumen antar unit kerja.

 2. Tingkat kedua : Transaksional; sistem informasi disini terdiri dari


aplikasi-aplikasi transaksional berbasis database. Aplikasi-aplikasi
ini melakukan pekerjaan operasional dan umumnya sudah
terotomatisasi umumnya inputnya banyak dan outputnya juga
banyak, berupa laporan-laporan operasional.
 3. Tingkat ketiga : Decision Support System (DSS); Aplikasi-
aplikasi disini terdiri dari aplikasi-aplikasi yang sifatnya
untuk pengambilan keputusan tingkat manajemen, inputnya
diambil dari level dibawahnya, Outputnya berupa
Spreadhseet atau grafik hasis analisis. Aplikasi tersebut
diantaranya adalah Online Analytical Processing (OLAP).
Pada tingkat ini juga sudah tersedia adanya
datawarehouse organisasi.

 4. Tingkat keempat : Executive Information System (EIS) ;


Aplikasi-aplikasi disini umumnya berbentuk monitoring dan
evaluasi kinerja, diantaranya adalah aplikasi berbentuk
Dashboard.

Anda mungkin juga menyukai