ENERGI LISTRIK
Teknik Pengukuran 2
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba
ENERGI LISTRIK
Energi listrik adalah sejumlah daya listrik yang digunakan atau diserap
selama waktu tertentu,
Satuan energi listrik antara lain : Watt.jam, kilo Watt.jam.
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
Tarif
Tunggal
Tarif
Tarif Ganda
Jenis
Langsung
Sambungan
Tidak
Langsung
3P 3W
Kawat
3P 4W
KONSTRUKSI
KWH-METER
• Register atau pencatat
• mencatat energi yang dipakai
• Kumparan tegangan
• membangkitkan fluks tegangan
• Kumparan arus
• membangkitkan fluks arus
• Magnet permanen
• sebagai pengereman
• Piringan alumunium
• sebagai tempat integrasi fluks tegangan
dan fluks arus serta terjadinya arus
pusar/eddy current
• Kotak terminal
• tempat penyambungan kabel
CARA KERJA
KWH-METER
Kump.
Fluks
Arus tegangan &
magnet
arus
Piringan
Arus eddy Torsi
berputar
MANFAAT DIAGRAM
•Mengetahui prinsip kerja suatu peralatan atau
instalasi
•Membantu pelaksanaan pemasangan peralatan
atau instalasi
•Mencari atau mengusut gangguan
MACAM–MACAM DIAGRAM
ALAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 6
ALAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4A8
Nomor terminal Nomor terminal
Kode alat
Alatnya sendiri Alat yang dituju
yang dituju
DIAGRAM TERMINAL
1B1 1Y1
2C3
1 2Y2
3C1
2 3Y3
4D1
3 4W1
5D2
4 5D3
6D3
5 6W5
8 x 4 mm 6 8 x 4 mm
DIAGRAM GARIS TUNGGAL
220V/50Hz
kWh
MCB PHB
kWh
9
F 13
N 14
12
1 2 3 4 6 Terminal
9 7 12 11 blok
13 8 6 14
9 10 11 12
MCB 1 16 15 4 17 Arde
3 10
10
7 8 F 16 11
N 15
12
G 17
DIAGRAM PENGAWATAN APP 1 PHASE
kWh
9
F 13
N 14
12
1 2 3 4 6 Terminal
9 7 12 11 blok
13 8 6 14
9 10 11 12
MCB 1 16 15 4 17 Arde
3 10
10
7 8 F 16 11
N 15
12
G 17
DIAGRAM PENGAWATAN APP 3 PHASE
kWh 3 phase
26 27 28 29
R S T N
18 20 22 24
1 3 4 6 7 9 10 11
25 26 13 27 15 28 17 29 11
18 12 20 14 22 16 24
Terminal
Blok
18 19 20 21 22 23 24 25
3 6 9
12 14 16
34
19 21 23
1 30 4 31 7 32 10 33
13 15 17
19 21 23 25
MCB R S T N
30 31 32 33
DIAGRAM PENGAWATAN APP 3 PHASE
kWh 3 phase
26 27 28 29
R S T N
18 20 22 24
1 3 4 6 7 9 10 11
25 26 13 27 15 28 17 29 11
18 12 20 14 22 16 24
Terminal
Blok
18 19 20 21 22 23 24 25
3 6 9
12 14 16
34
19 21 23
1 30 4 31 7 32 10 33
13 15 17
19 21 23 25
MCB R S T N
30 31 32 33
kWh meter 3 fasa 3 kawat Sambungan Tidak Langsung Tarif Tunggal
.1 .2 . 3 .5 . 73. 83. 93
. . k
. l .
CT
K
. L
. K . L .
B
E
R B
TM S A
N
T
kWh meter 3 fasa 3 kawat Sambungan Tidak Langsung Tarif Ganda
. 13 . 23. 33 . 43
.1 .2 . 3 5 . 73. 83. 93 . 13 .
153
. k . l .
CT
K
. L . K .L.
B
E
B
R
A
TM S N
T
kWh meter 3 fasa 4 kawat Sambungan Tidak Langsung Tarif Tunggal
. 1 . 2. 3 . 4 . 5 . 6 . 7 . 83. 93 . 113
B
R E
S B
T A
N N
kWh meter 3 fasa 4 kawat Sambungan Tidak Langsung Tarif Ganda
. .
M
. 13 . 23. 33 . 43
. 1 . 2. 3 . 4 . 5 . 6 . 7 . 83. 93 . 123 . 13 . 153
k
. l
. k. l
. k. l
.
CT
K
. L
. K. L
. K. L
.
B
E
R B
S A
TM
N
KVARH METER
• Definisi:
• alat ukur yang digunakan oleh PLN untuk mengukur energi reaktif yang dipakai oleh
konsumen yang mempunyai Cos φ kurang dari 0,85 atau pada konsumen – konsumen
yang mempunyai sudut phasa lebih besar dari 36,860
• Prinsip kerja:
• pada prinsipnya adalah seperti meter kWh, kalau pada meter kWh yang diukur adalah energi
dari daya nyata atau V.I.Cos φ x t, maka pada kVARh yang diukur adalah energi dari daya
reaktif atau V.I. Sin φ x t. Supaya bisa mendapatkan hasil pengukuran V.I.Sin φ x t, prinsip
dasarnya adalah membalik polaritas kumparan tegangan kWh dengan jalan membalik
pengawatannya
Tabel Tegangan Acuan Standar meter Kvarh
Meter Kvarh Tegangan Acuan Standar
Sambungan langsung 20 60
50 100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S Ke beban
T
N
Pengawatan kVArh 3 fasa 4 kawat sambungan langsung
.. 1 2 3 4 5 6
7 8 9
T
S .. B
E
B
A
N
N
. IR
. ..
. IS
.
B
E
. IT
. .
B
. A
N
IN
. . . . . .. . . .
. .. . .. .. . . . . . .. . ..
R Ø B
E
B
S Ø A
T Ø N
N Ø
kVArh Induktif & Kapasitif 3 fasa 3 kawat
.. .. . .. .. . . .. .
.. ..
. S1
.
Is L1
Ir S2
L2
.
R
T
PENGUJIAN PUTARAN KWH METER
a. DENGAN AVO METER & STOP WATCH
Rangkaian
Beban resistip
Faktor daya = 1
1 2 3 4 6
F A
V B
N
td = waktu dasar pada n putaran (det)
n = putaran kWh meter (ditentukan)
n . 3.600.000 C = konstanta kWh (putaran/kWh)
td = (det)
C . U.I.cos j U = tegangan terukur (volt)
I = arus terukur (ampere)
Cos j = faktor daya = 1 (beban resistip)
Rangkaian
1 2 3 4 6 BEBAN
F W
B
N
P1 = daya aktip teoritis pada kWh (watt)
n . 3.600.000 n = putaran kWh meter (ditentukan)
P1 = (Watt) C = konstanta kWh (putaran/kWh)
C.t
t = waktu terukur stop watch (det)
Rangkaian
1 2 3 4 6 BEBAN
F
B
N
Cs = konstanta Rotary standar
Cs Cx = konstanta kWh meter yang diperiksa
ns = x nx
Cx ns = put.Rotary standard (perhitungan)
nx = put.kWh yang diperiksa
ns – n S = kesalahan relatif (%)
S= x 100 %
n N = penunjukan putaran Rotary standard
PENGUJIAN PADA KWH 3 FASE
V V V
BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R A
S A
T A
N
P = V . I . Cos j (Watt) P3F2 = Pr + Ps + Pt
Wr Ws Wt
BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S B
T
N
P3F2 = Wr + Ws + Wt
P3F2 = Daya aktip 3 fase di sisi beban (W)
n . 3.600.000 P3F1 = Daya aktip 3 fase pada kWh (W)
P3F1 = (Watt)
C.t n = Putaran kWh ditentukan
C = Konstanta kWh (put/kWh)
t = Waktu n put. oleh stop watch (det)
P3F2=1- 1 . 100 %
S= S = Kesalahan kWh meter (%)
P3F2
Dengan Watt meter
Wr Ws Wt
BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S B
T
N
P3F1 = Wr + Ws + Wt
P3F1 = Daya aktip 3 fase di sisi beban (W)
n . 3.600.000 P3F2 = Daya aktip 3 fase pada kWh (W)
P3F2 = (Watt)
C.t n = Putaran kWh ditentukan
C = Konstanta kWh (put/kWh)
t = Waktu n put. oleh stop watch (det)
P3F2 - 1 . 100 %
S= S = Kesalahan kWh meter (%)
P3F1
kVArh meter
V V V BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R A
S A
M
T
N
A ~
~
Q = V . I . Sin j Q3Φ1 = Qr + Qs + Qt