Anda di halaman 1dari 35

PENGUKURAN

ENERGI LISTRIK
Teknik Pengukuran 2
PT PLN (Persero)
Wilayah Sulselrabar
Cabang Bulukumba

ENERGI LISTRIK
Energi listrik adalah sejumlah daya listrik yang digunakan atau diserap
selama waktu tertentu,
Satuan energi listrik antara lain : Watt.jam, kilo Watt.jam.
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

W = V . I . t Watt jam (Wh)


W = P.t

Karena Watt = joule/detik dan 1 jam = 3.600 detik


maka 1 wh = 3.600 joule shg 1 kwh = 3.600.000 joule
KWH-METER
1P
Fasa
3P

Tarif
Tunggal
Tarif
Tarif Ganda
Jenis
Langsung
Sambungan
Tidak
Langsung

3P 3W
Kawat
3P 4W
KONSTRUKSI
KWH-METER
• Register atau pencatat
• mencatat energi yang dipakai
• Kumparan tegangan
• membangkitkan fluks tegangan
• Kumparan arus
• membangkitkan fluks arus
• Magnet permanen
• sebagai pengereman
• Piringan alumunium
• sebagai tempat integrasi fluks tegangan
dan fluks arus serta terjadinya arus
pusar/eddy current
• Kotak terminal
• tempat penyambungan kabel
CARA KERJA
KWH-METER

Kump.
Fluks
Arus tegangan &
magnet
arus

Piringan
Arus eddy Torsi
berputar

Penghubung Counter Disc direm


berputar mencatat magnet
DIAGRAM KWH METER

Diagram adalah suatu gambar elektroteknik yang


biasanya dinyatakan dengan simbol, yang menya-
takan hubungan antara bagian-bagian peralatan
atau instalasi.

MANFAAT DIAGRAM
•Mengetahui prinsip kerja suatu peralatan atau
instalasi
•Membantu pelaksanaan pemasangan peralatan
atau instalasi
•Mencari atau mengusut gangguan
MACAM–MACAM DIAGRAM

•Diagram Lay Out


•Diagram Internal
•Diagram Penyambungan
•Diagram Terminal
•Diagram Garis Tunggal
DIAGRAM LAY OUT

Adalah diagram yang menyatakan tata


letak alat atau terminal atau sejenisnya.

ALAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Diagran lay out terminal


DIAGRAM INTERNAL
Adalah diagram yang menyatakan rangkaian internal
Suatu alat misalnya diagram internal alat ukur.

1 2 3 4 6

Diagram Internal kWh meter 1 fasa


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Diagram Internal kWh meter 3 fasa


DIAGRAM PENYAMBUNGAN
Adalah diagram yang menyatakannomor terminal
dari suatu alat yang harus disambungkan ke nomor
terminal dari alat yang lain dengan menggunakan
penghantar / kawat.

ALAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1A1 2A5 3W1 4A8 5A2 6A3 7W5 8X3 9A2

4A8
Nomor terminal Nomor terminal
Kode alat
Alatnya sendiri Alat yang dituju
yang dituju
DIAGRAM TERMINAL

Adalah diagram yang menyatakan penghantar


penghantar yang tersambung di suatu terminal.

1B1 1Y1

2C3
1 2Y2

3C1
2 3Y3

4D1
3 4W1

5D2
4 5D3

6D3
5 6W5
8 x 4 mm 6 8 x 4 mm
DIAGRAM GARIS TUNGGAL

Merupakan gambaran sederhana dari suatu sirkit yang menunjukkan


bagian–bagian pentingnya saja namun dapat menggambarkan cara
operasi dan fungsi kelompok dari suatu instalasi listrik, sirkit biasanya
digambarkan dalam bentuk garis tunggal dan huruf atau simbol yang
sesuai.

220V/50Hz
kWh
MCB PHB

Diagram garis tunggal sebaiknya disertai informasi sebagai berikut :


•Tegangan
•Jenis arus
•Frekuensi
•Luas penampang
•Jumlah kawat
•Pengenal
•Data karakteristik
•Simbol alat
DIAGRAM PENGAWATAN /PENYAMBUNGAN APP 1 PHASE

kWh
9
F 13
N 14
12

1 2 3 4 6 Terminal
9 7 12 11 blok
13 8 6 14

9 10 11 12

MCB 1 16 15 4 17 Arde

3 10
10
7 8 F 16 11
N 15
12
G 17
DIAGRAM PENGAWATAN APP 1 PHASE

kWh
9
F 13
N 14
12

1 2 3 4 6 Terminal
9 7 12 11 blok
13 8 6 14
9 10 11 12

MCB 1 16 15 4 17 Arde

3 10
10
7 8 F 16 11
N 15
12
G 17
DIAGRAM PENGAWATAN APP 3 PHASE
kWh 3 phase
26 27 28 29
R S T N
18 20 22 24
1 3 4 6 7 9 10 11
25 26 13 27 15 28 17 29 11
18 12 20 14 22 16 24

Terminal
Blok
18 19 20 21 22 23 24 25
3 6 9
12 14 16
34
19 21 23
1 30 4 31 7 32 10 33
13 15 17
19 21 23 25
MCB R S T N
30 31 32 33
DIAGRAM PENGAWATAN APP 3 PHASE
kWh 3 phase
26 27 28 29
R S T N
18 20 22 24
1 3 4 6 7 9 10 11
25 26 13 27 15 28 17 29 11
18 12 20 14 22 16 24

Terminal
Blok
18 19 20 21 22 23 24 25
3 6 9
12 14 16
34
19 21 23
1 30 4 31 7 32 10 33
13 15 17
19 21 23 25
MCB R S T N
30 31 32 33
kWh meter 3 fasa 3 kawat Sambungan Tidak Langsung Tarif Tunggal

.1 .2 . 3 .5 . 73. 83. 93

. . k
. l .
CT

K
. L
. K . L .
B
E
R B
TM S A
N
T
kWh meter 3 fasa 3 kawat Sambungan Tidak Langsung Tarif Ganda

. 13 . 23. 33 . 43
.1 .2 . 3 5 . 73. 83. 93 . 13 .
153

. k . l .
CT

K
. L . K .L.
B
E
B
R
A
TM S N

T
kWh meter 3 fasa 4 kawat Sambungan Tidak Langsung Tarif Tunggal

. 1 . 2. 3 . 4 . 5 . 6 . 7 . 83. 93 . 113

B
R E
S B
T A
N N
kWh meter 3 fasa 4 kawat Sambungan Tidak Langsung Tarif Ganda

. .
M

. 13 . 23. 33 . 43
. 1 . 2. 3 . 4 . 5 . 6 . 7 . 83. 93 . 123 . 13 . 153

k
. l
. k. l
. k. l
.
CT

K
. L
. K. L
. K. L
.
B
E
R B
S A
TM
N
KVARH METER

• Definisi:
• alat ukur yang digunakan oleh PLN untuk mengukur energi reaktif yang dipakai oleh
konsumen yang mempunyai Cos φ kurang dari 0,85 atau pada konsumen – konsumen
yang mempunyai sudut phasa lebih besar dari 36,860

• Prinsip kerja:
• pada prinsipnya adalah seperti meter kWh, kalau pada meter kWh yang diukur adalah energi
dari daya nyata atau V.I.Cos φ x t, maka pada kVARh yang diukur adalah energi dari daya
reaktif atau V.I. Sin φ x t. Supaya bisa mendapatkan hasil pengukuran V.I.Sin φ x t, prinsip
dasarnya adalah membalik polaritas kumparan tegangan kWh dengan jalan membalik
pengawatannya
Tabel Tegangan Acuan Standar meter Kvarh
Meter Kvarh Tegangan Acuan Standar

Sambungan langsung satu phasa 230 volt

Sambungan langsung tiga phasa 400 volt

Tabel Arus dasar Standar dan Arus Maksimum meter kvarh


Arus dasar Arus
Meter Kvarh
standar(A) Maksimum(A)
5 20

Sambungan langsung 20 60

50 100

Sambungan melalui trafo 1


-
arus 5
Pengawatan kWh dan kVArh meter

kWh 3 phase kVArh meter

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S Ke beban
T
N
Pengawatan kVArh 3 fasa 4 kawat sambungan langsung

.. 1 2 3 4 5 6
7 8 9

T
S .. B
E
B
A
N

N
. IR
. ..
. IS
.
B
E
. IT
. .
B

. A
N
IN

. . . . . .. . . .

Skema Pengawatan kWh Meter 3 Fasa 4 Kawa Pengukuran Tidak Langsung


kVArh Induktif dan Kapasitif

kVARh - Induktip kVARh - Kapasitip

. .. . .. .. . . . . . .. . ..

R Ø B
E
B
S Ø A
T Ø N

N Ø
kVArh Induktif & Kapasitif 3 fasa 3 kawat

kVARh - Induktip kVARh - Kapasitip

.. .. . .. .. . . .. .
.. ..
. S1

.
Is L1
Ir S2
L2

.
R

T
PENGUJIAN PUTARAN KWH METER
a. DENGAN AVO METER & STOP WATCH
Rangkaian
Beban resistip
Faktor daya = 1
1 2 3 4 6
F A

V B
N
td = waktu dasar pada n putaran (det)
n = putaran kWh meter (ditentukan)
n . 3.600.000 C = konstanta kWh (putaran/kWh)
td = (det)
C . U.I.cos j U = tegangan terukur (volt)
I = arus terukur (ampere)
Cos j = faktor daya = 1 (beban resistip)

S = kesalahan kWh meter (%)


S = td – t x 100 % td = waktu dasar pada n put. (det)
t t = waktu terukur stop watch (det)
b. DENGAN WATT METER & STOP WATCH

Rangkaian

1 2 3 4 6 BEBAN
F W
B
N
P1 = daya aktip teoritis pada kWh (watt)
n . 3.600.000 n = putaran kWh meter (ditentukan)
P1 = (Watt) C = konstanta kWh (putaran/kWh)
C.t
t = waktu terukur stop watch (det)

S = kesalahan kWh meter (%)


P1 -1 P1 = daya aktip teoritis (watt)
S= x 100 %
P2 P2 = daya aktip hasil ukur watt meter (watt)
c. Dengan Rotary standard meter

Rangkaian

1 2 3 4 6 BEBAN
F
B
N
Cs = konstanta Rotary standar
Cs Cx = konstanta kWh meter yang diperiksa
ns = x nx
Cx ns = put.Rotary standard (perhitungan)
nx = put.kWh yang diperiksa
ns – n S = kesalahan relatif (%)
S= x 100 %
n N = penunjukan putaran Rotary standard
PENGUJIAN PADA KWH 3 FASE

V V V
BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R A
S A
T A
N
P = V . I . Cos j (Watt) P3F2 = Pr + Ps + Pt

n . 3.600.000 P3F2 = Daya aktip 3 fase di sisi beban (W)


P3F1 = (Watt) P3F1 = Daya aktip 3 fase pada kWh (W)
C.t
n = Putaran kWh ditentukan
C = Konstanta kWh (put/kWh)
P3F1 - 1 . 100 % t = Waktu n put. oleh stop watch (det)
S=
P3F2 S = Kesalahan kWh meter (%)
Dengan Watt meter

Wr Ws Wt

BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S B
T
N

P3F2 = Wr + Ws + Wt
P3F2 = Daya aktip 3 fase di sisi beban (W)
n . 3.600.000 P3F1 = Daya aktip 3 fase pada kWh (W)
P3F1 = (Watt)
C.t n = Putaran kWh ditentukan
C = Konstanta kWh (put/kWh)
t = Waktu n put. oleh stop watch (det)
P3F2=1- 1 . 100 %
S= S = Kesalahan kWh meter (%)
P3F2
Dengan Watt meter

Wr Ws Wt

BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S B
T
N

P3F1 = Wr + Ws + Wt
P3F1 = Daya aktip 3 fase di sisi beban (W)
n . 3.600.000 P3F2 = Daya aktip 3 fase pada kWh (W)
P3F2 = (Watt)
C.t n = Putaran kWh ditentukan
C = Konstanta kWh (put/kWh)
t = Waktu n put. oleh stop watch (det)
P3F2 - 1 . 100 %
S= S = Kesalahan kWh meter (%)
P3F1
kVArh meter

V V V BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R A
S A
M
T
N
A ~
~
Q = V . I . Sin j Q3Φ1 = Qr + Qs + Qt

n . 3.600.000 P3Φ1= daya reaktip sisi beban (VAr)


Q3Φ2 = VAr
P3Φ2= daya reaktip sisi kVArh (Var)
C.t
n = putaran kVArh (ditentukan)
C = konstanta kVArh (put/kVArh)
Q3Φ2 S = kesalahan kVArh (%)
S = Q3Φ1 - 1 . 100 %

Anda mungkin juga menyukai