Anda di halaman 1dari 96

PENGERTIAN RULE OF LAW

 Pengertian rule of law menurut Friedman


(1959):
1.Secara formal, diartikan sebagai kekuasaan
umum yang terorganisasi, setiap negara
mempunyai aparat penegak hukum.
2.Secara hakiki, terkait dengan penegakkan
hukum yang menyangkut ukuran hukum yaitu
baik dan buruk (just and unjust law).
PENGERTIAN RULE OF LAW
3. Rule of law adalah kekuasaan UU yang
terorganisir, merupakan suatu legalisme
sehingga mengandung gagasan bahwa
keadilan dapat dilayani melalui pembuatan
sistem peraturan prosedur yang bersifat
objektif, tidak memihak, tidak personal, dan
otonom.
LATAR BELAKANG RULE OF LAW
• Rule of law adalah suatu doktrin hukum yang muncul
pada abad 19, seiring kelahiran negara konstitusi dan
demokrasi sebagai reaksi terhadap negara absolute
yang berkembang sebelumnya.

• Rule of law merupakan konsep tentang common law


dimana segenap lapisan masyarakat dan negara
beserta kelembagaannya menjunjung tinggi supremasi
hukum yang dibangun di atas prinsip keadilan dan
egalitarian.
LATAR BELAKANG RULE OF LAW
Di Indonesia, inti dari rule of law adalah
jaminan adanya keadilan bagi masyarakat,
khususnya keadilan sosial. Prinsip-prinsip
rule of law yang bersifat tetap dan
instruktif bagi penyelenggara negara
termuat dalam Pembukaan UUD 1945.
FUNGSI RULE OF LAW
 Fungsi rule of law merupakan jaminan secara formal
terhadap rasa keadilan bagi rakyat Indonesia dan juga
keadilan sosial sehingga diatur pada Pembukaan UUD 1945,
bersifat tetap dan instruktif bagi penyelenggaraan negara.
 Penjabaran prinsip-prinsip rule of law yang secara formal
termuat dalam UUD 1945.
1.Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 3).
2.Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan (pasal 24 ayat 1).
FUNGSI RULE OF LAW (2)
3. Segenap warga negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1).
4. Dalam Bab XA tentang HAM memuat 10 pasal antara
lain bahwa setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, pelindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di hadapan hukum (pasal
28D ayat 1).
FUNGSI RULE OF LAW (2)
5. Setiap orang berhak untuk bekerja serta
mendapat imbalan dan perlakuan yang
adil dan layak dalam hubungan kerja
(pasal 28D ayat 2).
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW

• Pelaksanaan rule of law mengandung keinginan untuk


terciptanya negara hukum yang membawa keadilan
bagi seluruh rakyat.
• Penegakkan rule of law harus diartikan secara hakiki
yaitu dalam arti pelaksanaan dari just law.
• Prinsip-prinsip rule of law secara hakiki (material)
sangat erat kaitannya dengan the enforcement of the
rules of law dalam penyelenggaraan pemerintahan
terutama dalam hal penegakkan hukum dan
implementasi prinsip-prinsip rule of law.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW

• Peraturan perundang-undangan yang terkait


dengan rule of law telah banyak dihasilkan di
negara kita namun
implementasi/penegakkannya belum mencapai
hasil yang optimal sehingga rasa keadilan
sebagai perwujudan pelaksanaan rule of law
belum dirasakan sebagian anggota
masyarakat.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (2)

• Proses penegakkan hukum di Indonesia dilakukan


oleh lembaga penegak hukum yang terdiri dari:
1.Kepolisian
a.Fungsi: memelihara keamanan dalam negeri yang
meliputi pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat; penegakkan hukum; perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (2)

b.Tugas pokok: memelihara keamanan dan


ketertiban masyarakat; menegakkan
hukum; memberikan perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (3)

c. Rincian Tugas Pokok Kepolisian


1) Menyelenggrakan segala kegiatan dalam
menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran
lalu lintas di jalan.
2) Membina masyarakat untuk meningkatkan
partisipasi, kesadaran hukum, dan ketaatan warga
terhadap hukum dan peraturan perundang-
undangan.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (3)

3). Melakukan penyelidikan dan


penyidikan terhadap semua tindak
pidana sesuai dengan hukum acara
pidana dan peraturan perundang-
undangan lainnya.
4). Melindungi keselamatan jiwa raga,
harta benda, masyarakat, dan
lingkungan hidup.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (4)

5) Melayani kepentingan warga masyarakat


untuk sementara sebelum ditangani oleh
instansi atau pihak yang berwenang.
d. Wewenang Kepolisian
1) Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan
perpecahan atau mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (4)

2).Melakukan penangkapan, panahanan,


penggeledahan, dan penyitaan.

3). Melaksanakan pemeriksaan khusus


sebagai bagian dari tindakan kepolisian
dalam rangka pencegahan.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (5)

4) Memberikan bantuan pengamanan dalam


sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan,
kegiatan instansi lain, serta kegiatan
masyarakat.

5) Memberikan izin dan mengawasi kegiatan


keramaian umum dan kegiatan masyarakat
lainnya.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (5)

6). Memberikan izin dan melakukan


pengawasan senjata api, bahan peledak,
dan senjata tajam.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (6)

2. Kejaksaan
 Kejaksaan Republik Indonesia adalah
lembaga pemerintahan yang
melaksanakan kekuasaan negara di
bidang penuntutan serta kewenangan
lain berdasarkan UU.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (6)

.Pelaksanaan kekuasaan negara


diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung
(di ibukota negara), Kejaksaan Tinggi
(di ibukota propinsi), dan Kejaksaan
Negeri (di ibukota kabupaten).
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (7)

• Tugas dan Wewenang Kejaksaan


a.Melakukan penuntutan;
b.Melaksanakan penetapan hakim dan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap;
c.Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
putusan pidana bersyarat, putusan pidana
pengawasan, dan putusan lepas bersyarat;
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (7)

• Tugas dan Wewenang Kejaksaan


a.Melakukan penyidikan terhadap tindak
pidana tertentu berdasarkan UU;
b.Melengkapi berkas perkara pidana dan
untuk itu dapat melakukan
pemerikasaan tambahan sebelum
dilimpahkan ke pengadilan yang dalam
pelaksanaannya dikoordinasikan dengan
penyidik.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (8)
3. Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK)
• Ditetapkan dengan UU No.20 tahun 2002
dengan tujuan meningkatkan daya guna dan
hasil guna terhadap pemberantasan tindak
pidana korupsi.
• Tugas Pokok KPK
a. Berkoordinasi dengan instansi lain yang
berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi;
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (8)
b. Supervisi terhadap instansi yang
berwenang melakukan pemeberantasan
tindak pidana korupsi;
c. Melakukan penyelidikan, penyidikan,
dan penuntutan terhadap tindak pidana
korupsi;
d. Melakukan tindakan pencegahan tindak
pidana korupsi.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (9)

• Wewenang KPK
a.Melakukan pengawasan, penelitian,
penelaahan terhadap instansi yang
menjalankan tugas dan wewenang dengan
pemberantasan korupsi;
b.Mengambil alih penyidikan dan penuntutan
terhadap pelaku tindak korupsi yang sedang
dilakukan oleh kepolisian dan kejaksaan;
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (9)

• Wewenang KPK
c). Menetapkan sistem pelaporan dalam
kegiatan pemberantasan korupsi;
d). Meminta laporan instansi terkait
mengenai pencegahan tindak pidana
korupsi.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (10)
4. Badan Peradilan
• Badan peradilan menurut UU No.4 dan No.5
tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dan
Mahkamah Agung, bertindak sebagai lembaga
penyelenggara peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan serta membantu pencari
keadilan.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (10)
4. Badan Peradilan

• Terdiri dari Mahkamah Agung,


Mahkamah Konstitusi, dan Peradilan
Tinggi dan Negeri.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (11)
a. Mahkamah Agung (MA)
• Merupakan puncak kekuasaan
kehakiman di Indonesia.
• Wewenang MA
1) Mengadili pada tingkat kasasi terhadap
putusan yang diberikan pada tingkat
terakhir oleh pengadilan;
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (11)

2). Menguji peraturan perundang-


undangan di bawah UU terhadap
UU;
3). Kewenangan lain yang ditetapkan
UU.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (12)

b. Mahkamah Konstitusi (MK)

• Merupakan lembaga peradilan pada


tingkat pertama dan terakhir untuk:

1) Menguji UU terhadap UD 1945;


DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (13)

c. Peradilan Tinggi dan Negeri


 Pasal 57 UU No.8 tahun 2004
menetapkan agar peradilan memberikan
prioritas peradilan terhadap tindak
korupsi, terorisme,
narkotika/psikotropika, pencucian uang,
dan tindak pidana.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (12)

2). Memutus sengketa kewenangan


lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD 1945;
3). Memutuskan pembubaran partai politik;
4). Memutuskan perselisihan tentang hasil
pemilu.
DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW (13)

c. Peradilan Tinggi dan Negeri


• Merupakan peradilan umum di tingkat
provinsi dan kabupaten.
• Fungsi kedua peradilan adalah
menyelenggarakan peradilan baik pidana
dan perdata di tingkat kabupaten dan
tingkat banding di peradilan tinggi.
PEMAHAMAN HAM
• Manusia merupakan ciptaan TYME yang
mempunyai hak dasar yaitu hak hidup.
• Manusia mempunyai hak dasar yaitu akal budi dan
nurani, sehingga dapat membedakan baik dan buruk
• Dengan akal budi dan nurani ini manusia memiliki
kebebasan dasar untuk memutuskan sendiri perilaku
atau perbuatannya
• Untuk mengimbangi kebebasan tsb maka setiap
manusia memiliki kemampuan bertanggung jawab
atas semua tindakan yang dilakukannya.
• Kebebasan dasar dan hak-hak dasar itulah yang
disebut hak asasi manusia dimana secara kodrati
sebagai anugerah TYME
• Manusia sebagai ciptaan TYME mempunyai dua
sifat kodrat monodualis yakni sifat individu dan
sifat sosial yang seimbang dan dinamis.
• Dengan sifat individu dan sosial ini masing-
masing orang akan berinterraksi dengan orang lain
dimana orang lain juga mempunyai sifat yang
sama. Sehingga kebebasan setiap orang dibatasi
hak asasi orang lain. Kebebasan oleh hak asasi
orang lain
• Hal ini berarti bahwa setiap orang mengemban
kewajiban mengakui dan menghormati hak asasi
orang lain,
Pengertian Kewajiban Asasi Manusia (KAM)
Seperangkat kewajiban yang apabila tidak
dilaksanakan tidak memungkinkan terlaksananya
dan tegaknya HAM ( pasal 1 ayat 2 UU No.39
tahun 1999).
Pasal 28J (UUD 1945)
1.Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia
orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. 2)

Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap


orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang.
Dengan maksud semata-mata untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil dan sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam
masyarakat demokratis. 2)
TANGGUNG JAWAB ASASI MANUSIA (TAM)

Pandangan Hidup Bangsa Indonesia tentang HAM


Manusia dianugerahi hak asasi dan memiliki tanggung
jawab serta kewajiban untuk menjamin keberadaan,
harkat, dan martabat kemuliaan kemanusiaan serta
menjaga keharmonisan kehidupan.
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang melekat
pada diri manusia secara kodrati, universal, dan abadi
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu tidak
boleh diabaikan atau dirampas oleh siapapun.
Manusia juga mempunyai hak dan tanggung jawab yang
timbul sebagai akibat perkembangan kehidupannya
dalam masyarakat.
KETERKAITAN HAM, KAM DAN TAM

HAM
PER-
UNDANGAN

TAM
KAM
1. Pengertian Dan Macam-macam HAM

a. Pengertian HAM

Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang


dimiliki oleh setiap manusia sebagai anugerah
Tuhan yang melekat pada setiap diri manusia sejak
lahir (hak hidup, hak merdeka, dan hak memiliki).

Hak asasi manusia dalam pengertian hukum, tidak


dapat dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu
sendiri, bahkan tidak dapat dicabut oleh suatu
kekuasaan atau oleh sebab-sebab lainnya, karena
manusia dapat kehilangan martabatnya.
HAK ASASI MANUSIA

a. Hak yang dimiliki setiap manusia sesuai dengan kodrat


harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa.
Sifatnya sangat mendasar atau asasi (foundamental)
dalam arti pelaksanaanya mutlak diperlukan agar
manusia dapat berkembang sesuai dengan bakat dan
cita-citanya.
Bersifat universal artinya dimiliki setiap manusia tanpa
perbedaan berdasarkan ras, agama, dan jenis kelamin.
HAK ASASI MANUSIA (2)

b. Hak dasar yang secara kodrat melekat pada diri manusia,


bersifat universal dan langgeng.
Oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan,
dan tidak boleh diabaikan, dikurangi atau dirampas oleh
siapapun.
b. Seperangkat hak yang melekat pada harkat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintahan, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia (pasal 1 ayat 1 UU No.39 tahun 1999
tentang HAM).
PENGERTIAN HAM

1. John Locke, Hak asasi manusia adalah hak yang dibawa sejak
lahir yang secara kodrati melekat pada setiap manusia dan tidak
dapat diganggu gugat (bersifat mutlak). Dengan demikian, maka
:
 Hak asasi harus dikorbankan untuk kepentingan
masyarakat, sehingga lahir kewajiban.
 Semakin berkembang meliputi berbagai bidang kebutuhan,
antara lain hak dibidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.
2. Koentjoro Poerbapranoto (1976), Hak asasi adalah hak yang
bersifat asasi. Artinya, hak-hak yang dimiliki manusia nenurut
kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga
sifatnya suci.
3. UU No. 39 Tahun 1999 (Tentang Hak Asasi Manusia), Hak asasi
manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
Pengakuan dan perlindungan hak asasi
manusia mengandung arti
A. setiap tindakan harus sesuai dengan HAM
B. persamaan dalam bidang politik, ekonomi,
sosial dan budaya
C. hukum yang mengatur tentang hak asasi
manusia
D. setiap manusia memiliki persamaan
kedudukan dalam hukum
E. negara menjamin hak asasi setiap warga
negara
Yang menjadi alasan pentingnya menghormati
hak orang lain adalah

A. hak orang lain di dalamnya ada hak kita juga


B. kita lebih menghargai orang lain
C. hak orang lain itu menyangkut kepentingan
umum
D. hak kita berbatasan pula dengan hak orang
lain
E. adanya kesamaan hak antara kita dengan
orang lain
Contoh nyata hak asasi manusia dalam
lingkup kehidupan keluarga adalah
A.anak memilih sekolah sesuai dengan
keinginannya
B. anak menghargai ayah dan ibu
C.membantu orang tua membersihkan
rumah
D.diadakan pembagian tugas di rumah
E.orang tua membiayai dan mendidik
anaknya
Hak asasi yang dimiliki oleh setiap
orang pada dasarnya merupakan
1. pemberian Tuhan Yang Maha Esa
2. milik mutlak manusia itu sendiri
3. milik bersama seluruh bangsa di
dunia
4. milik mutlak setiap warga negara
5. pemberian dan penguasa kepada
rakyat
Contoh perbuatan yang bertentangan dengan
hak asasi manusia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah
A. menahan seseorang yang didakwa
melakukan kejahatan dg semenang-menang
B. memaksa kehendak kepada orang lain
dalam masyarakat
C. memenjarakan politikus yang kritis
terhadap pemerintah tanpa dasar hukum
D. melanggar peraturan yang telah disepakati
bersama
Jaminan HakAsasi Manusia yang
termasuk dalam batang tubuh Undang
Undang Dasar 1945 terdapat pada
A.pasal 1 ayat 2
B. pasal 28
C.pasal 29
D.pasal 30 ayat 1
E.pasal 31-34
Makna yang terkandung dalam pasal 29 ayat 2
UUD 1945diantaranya

A. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang


Maha Esa
B. Negara yang rakyatnya beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
C. Adanya kebebasan bagi rakyat untuk tidak
memeluk suatu agama
D. Hanya ada lima agama yang diakui oleh
negara
E. Adanya jaminan hukum kebebasan dalam
beragama
Macam-macam HAM
Pandangan dari berbagai tokoh yang mengidentifikasi macam-
macam hak asasi manusia
• Hak kemerdekaan beragama,
1. John Locke • Hak kemerdekaan berkumpul,
2. Aristoteles • Hak kemerdekaan atas diri sendiri,
3. Montesquieu • Hak menyatakan kebebasan warga
4. J.J. Rousseau negara dari pemenjaraan sewenang-
wenang (bebas dari rasa takut), dan
• Hak kemerdekaan pikiran dan pers

• Hak mempertahankan diri (self


reservation),
Brierly
• Hak kemerdekaan (independence),
• Hak persamaan pendapat (equality),
• Hak untuk dihargai (respect),dan
• Hak bergaul satu dengan lain
(intercourse)
Lanjutan ...........

Perkembangan hak asasi manusia dari berbagai sumber atau


dokumen:

No Tahun Nama Dokumen Isi/Keterangan


1 2500 s.d. ---- Perjuangan Nabi Ibrahim melawan kedaliman Raja Namrud
1000 SM Hukum Hamurabi yang memaksakan harus menyembah patung (berhala). Nabi
Musa, memerdekakan bangsa Yahudi dari perbudakan Raja
Fir’aun (Mesir).
2 600 SM ---- Di Athena (Yunani), Solon telah menyusun undang-undang
yang menjamin keadilan dan persamaan bagi setiap
warganya.
3 527 s.d. Corpus Luris Kaisar Romawi F.A. Justinianus menciptakan peraturan hukum
322S ---- modern yang terkodifikasi yang Corpus Luris sebagai jaminan
M atas keadilan dan hak asasi manusia.
4 30 SM Kitab Suci Injil Dibawa oleh Nabi Isa Almasih sebagai peletak dasar etika
s.d. Kitab Suci Kristiani dan ide pokok tingkah laku manusia agar senantiasa
632 M Al-Qur’an hidup dalam cinta kasih, baik kepada Tuhan maupun sesama
manusia.
Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW banyak
mengajarkan tetang toleransi, berbuat adil, tidak boleh
memaksa, bijaksana, menerapkan kasih sayang, memberikan
rahmat kepada seluruh alam semesta, dan sebagainya.
Lanjutan ...........
5 1215 Magna Charta •Raja tidak boleh memungut pajak kalau tidak dengan izin dari
(Masa Pem. Great Council. Orang tidak boleh ditangkap, dipenjara, disiksa
Lockland di atau disita miliknya tanpa cukup alasan menurut hukum negara.
Inggris)
6 1629 Pettion of Rights •Pajak dan hak-hak istimewa harus dengan izin parlemen.
(Masa •Tentara tidak boleh diberi penginapan di rumah-rumah
Pemerintahan penduduk. Dalam keadaan damai, tentara tidak boleh
Charles I di menjalankan hukum perang.
Inggris) •Orang tidak boleh ditangkap tanpa tuduhan yang sah.
7 1679 Habeas Corpus •Jika diminta, hakim harus dapat menunjukan orang yang
Act (Masa ditangkapnya lengkap dengan alasan penangkapan itu.
Pemerintahan •Orang yang ditangkap harus diperiksa selambat-lambatnya dua
Charles II di hari setelah ditangkap.
Inggris)
8 1689 Bill of Rights •Membuat undang-undang harus dengan izin parlemen
(Masa •Pengenaan pajak harus atas izin parlemen
Pemerintahan •Mempunyai tentara tetap harus dengan izin parlemen.
Willwem III di •Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat bagi
Inggris) parlemen. Parlemen berhak mengubah keputusan raja
9 1776 Declaration of •Bahwa semua orang yang diciptakan sama. Mereka dikaruniai
Independence oleh Tuhan ; hak hidup, hak kebebasan, dan hak mengejar
(Amerika Serikat) kebahagiaaan (life, liberty, and pursuit of happiness). Amerika
Serikat dianggap sebagai negara pertama yang mencantumkan
hak asasi dalam konstitusi (dimuat secara resmi dalam Constitusi
of USA tahun 1787) atas jasa presiden Thomas Jefferson.
Lanjutan ...........
10 1789 Declaration des Pernyataan hak-hak asasi manusia dan warga negara sebagai
Droits de hasil revolusi Perancis di bawah pimpinan Jendral Laffayete,
L’homme et du antara lain menyebutkan:
Citoyen (Perancis) •Manusia dilahirkan bebas dan mempunyai hak-hak yang sama
•Hak-hak itu ialah hak kebebasan, hak milik, keamanan dan
sebagainya.

11 1918 Rights of Tahun-tahun berikutnya, pencantuman hak asasi manusia dalam


Determination konstitusi diikuti oleh Belgia (1831), Unisoviet (1936), Indonesia
(1945), dan sebagainya.
Naskah yang diusulkan oleh Presiden Woodrow Wilson yang
memuat 14 pasal dasar untuk mencapai perdamaian yang adil.

12 1941 Atlantic Charter Muncul pada saat berkobarnya Perang Dunia II, kemudian
(dipelopori oleh disebutkan empat kebebasan (The Four Freedoms) antara lain:
Franklin D. •Kebebasan berbicara, mengeluarkan pendapat, berkumpul,
Rooselvt) dan berorganisasi. Kebebasan untuk beragama dan beribadah,
Kebebasan dari kemiskinan dan kekurangan, Kebebasan
seseorang dari rasa takut.

13 1948 Universal Pernyataan sedunia tentang hak-hak asasi manusia yang terdiri
Declaration of dari 30 pasal. Piagam tersebut menyerukan kepada semua
Human Rights anggota dan bangsa di dunia untuk menjamin dan mengakui
hak-hak asasi manusia dimuat di dalam konstitusi negara
masing-masing.
PERKEMBANGAN HUKUM INTERNASIONAL
TENTANG HAK ASASI MANUSIA

Generasi Pertama

Menjelang berakhirnya Perang Dunia I (1917), Presiden Truman


(Amerika Serikat) melontarkan semboyan “adalah hak rakyat
untuk menentukan nasibnya sendiri (self determination)”.

Awal Perang Dunia II (menghadapi agresi Nazi-Jerman yang


menginjak-injak hak-hak kemanusiaan), Presiden Rooseevelt
(Amerika Serikat) mencetuskan “The Four Freedom”.
PERKEMBANGAN HUKUM INTERNASIONAL
TENTANG HAK ASASI MANUSIA (2)

The Four Freedom meliputi:


1)Freedom of speech and expression (kebebasan berbicara
dan menyampaikan pendapat).
2)Freedom of religion (kebebasan beragama).
3)Freedom for fear (kebebasan dari rasa takut).
4)Freedom for want (kebebasan dari kemelaratan).

Mencerminkan adanya perubahan alam pemikiran


manusia bahwa HAM harus mencakup bidang politik,
ekonomi, sosial-budaya, dan sebagainya.
PERKEMBANGAN HUKUM INTERNASIONAL TENTANG
HAK ASASI MANUSIA (3)

PBB membentuk Commission on Human Rights (1946) yang


menghasilkan Universal Declaration of Human Rights (1948).
Garis besarnya dapat disimpulkan sebgai berikut:
a. Hak-hak asasi pribadi (personal rights), yang meliputi kebebasan
menyatakan pendapat, memeluk agama, bergerak, dan
sebagainya.
b.Hak-hak asasi ekonomi (property rights), yaitu hak untuk
memiliki sesuatu, membeli dan menjual serta
memanfaatkannya.
c. Hak-hak asasi politik (political rights), yaitu hak untuk ikut serta
dalam pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam
pemilu), hak untuk mendirikan partai politik, dan sebagainya.
PERKEMBANGAN HUKUM INTERNASIONAL TENTANG
HAK ASASI MANUSIA (4)

d. Hak-hak asasi manusia untuk mendapatkan perlakuan yang


sama dalam hukum dan pemerintahan (rights of legalequality).
e. Hak-hak sosial dan kebudayaan (social and culture rights),
seperti hak untuk memilih pendidikan, mengembangkan
kebudayaan, dan sebagainya.
f. Hak-hak untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan
dan perlindungan (procedural rights), misalnya peraturan dalam
hal penahanan, penggeledahan, pengadilan, dan sebagainya.
PERKEMBANGAN HUKUM INTERNASIONAL
TENTANG HAK ASASI MANUSIA (5)

Generasi Kedua
Komisi hak asasi PBB menyusun naskah untuk mengatasi perbedaan
kepentingan yaitu:
a) Perjanjian internasional tentang hak ekonomi, sosial, dan budaya
(International convenan on economic, social, and cultural right).
b) Perjanjian internasional tentang hak sipil dan politik (International convenan
on civil and political right).
c) Protokol opsional bagi perjanjian hak sipil dan politik internasional
(Optional protocol to the international convenan on civil and political right).
PERKEMBANGAN HUKUM INTERNASIONAL TENTANG
HAK ASASI MANUSIA (6)

Generasi Ketiga
1. Deklarasi Bangkok (April 1993) oleh para menteri dan wakil negara-
negara Asia yang mencerminkan keinginan dan kepentingan masyarakat
di Asia.

a. Hak asasi bersifat universal, artinya berlaku untuk semua manusia dari
semua ras, agama, kelompok etnis, kedudukan sosial, dan sebagainya.

b. Hak asasi tidak boleh dibagi-bagi atau dipilah-pilah, harus dilihat dalam
keseluruhannya. Semua hak asasi berhubungan dan bergantung satu
sama lain.
PERKEMBANGAN HUKUM INTERNASIONAL TENTANG
HAK ASASI MANUSIA (7)

c. Tidak boleh memilih diantara beberapa kategori hak asasi dan


menganggap bahwa satu kategori lebih penting dari pada yang lain.
d. Pelaksanaan hak asasi tidak boleh menjadi syarat untuk bantuan
pembangunan.
e. Kekhasan nasional, regional, sejarah, budaya, dan agama merupakan
hal-hal yang perlu dipertimbangkan.
f. Hak untuk menentukan nasib sendiri tidak boleh dipakai untuk
merusak integritas teritorial, kedaulatan nasional, dan kemerdekaan
politik negara.
PERKEMBANGAN HUKUM INTERNASIONAL TENTANG
HAK ASASI MANUSIA (8)

2. Deklarasi Wina merupakan hasil kompromi antara negara-


negara Barat dan Dunia Ketiga. Kemenangan Dunia Ketiga
adalah diakuinya hak atas pembangunan sebagai hak asasi. Juga
national and regional particularities, historical, cultural religious
backgrounds diterima, tetapi dengan pembatasan bahwa
“merupakan kewajiban negara untuk melindungi semua hak
asasi dan kebebasasn fundamental”. Akhirnya, pada sidang
Majelis Umum PBB No.48 tahun 1993 diputuskan untuk
membentuk jabatan UN High Commissioner of Human
Rights.
PERKEMBANGAN HUKUM INTERNASIONAL TENTANG
HAK ASASI MANUSIA (9)

Hak asasi manusia terutama terdiri dari:


1. Hak hidup;
2. Hak kemerdekaan;
3. Hak memilih sesuatu;
4. Hak mencapai kesejahteraan serta kebahagiaan.
Hak utama tersebut menurut tingkat kemajuan dalam
berbagai bidang, adalah sebagai berikut:
a. Hak asasi pribadi (civil rights): hak kemerdekaan memilih
agama, hak beribadat menurut agama masing-masing, hak
kebebasan berorganisasi atau berpartisipasi, hak mendapat
pengayoman dan perlakuan dalam keadilan atau hak
persamaan hukum.
PERKEMBANGAN HUKUM INTERNASIONAL
TENTANG HAK ASASI MANUSIA (10)

b. Hak asasi politik (political rights): hak untuk diakui sebagai warga
negara yang sederajat, hak untuk memajukan negara, hak untuk
ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
c. Hak asasi ekonomi (economic rights): hak memiliki sesuatu, hak
membeli dan menjual sesuatu, hak mengadakan suatu perjanjian,
hak memilih pekerjaan.
d. Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and cultural rights): hak
mendapat pelayanan kesehatan, hak kebebasan mendapat
pengajaran atau hak pendidikan, hak mengembangkan
kebudayaan.
PERKEMBANGAN HAK ASASI DI INDONESIA

a. Periode 1908-1945
Organisasi pergerakan nasional Budi Oetomo,
Perhimpunan Indonesia, Serikat Islam, Indische
Party, Partai Nasional Indonesia memperjuangkan
tentang hak untuk menentukan nasib sendiri,
kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat,
persamaan di muka hukum, kemerdekaan.
a. Perkembangan HAM di Indonesia :

b. Era 1945 s.d. 1955, bangsa Indonesia banyak disibukkan oleh


perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan dan terjadinya
rongrongan oleh berbagai pemberontakan sehingga masalah
HAM masih terabaikan.
Diawali dengan kesepakatan para pendiri bangsa yang
dituangkan dalam UUD 1945, bangsa Indonesia sudah lebih
awal menetapkan hak-hak yang belum disebut dalam
Deklarasi Universal, yaitu hak kolektif seperti hak bangsa
untuk menentukan nasib sendiri, hak ekonomi atas
penghidupan yang layak, hak sosial budaya, hak atas
pengajaran dan hak politik, berserikat dan berkumpul, dan
hak asasi untuk beragama. UUD RIS dan UUDS 50
memasukkan HAM pada pasal-pasalnya.
c. Era Orde Lama (1955-1965)
hingga peristiwa G 30S PKI 1965,
masih terjadi krisis politik &
kekacauan sosial sehingga persoa-
lan HAM tidak memperoleh
perhatian.
d. Era Orde Baru (1966-1998),
dalam perjalanannya rezim ini ku-
rang konsisten terhadap masalah
HAM. Meskipun telah berhasil
membentuk Komisi Nasional Hak
e. Era Reformasi, telah banyak melahirkan produk
peraturan perundangan tentang hak asasi manusia
1998 - sekarang:
1. Ketetapan MPR No.XVII/MPR/1998 tentang Hak
Asasi Manusia
2. UU No. 5 Tahun 1998 tentang pengesahan
Konven-si menentang penyiksaan dan perlakuan
atau peng-hukuman lain yang kejam, tidak
manusiawi, atau merendahkan martabat
manusia.
3. Keppres No. 181 Tahun 1998 tentang Komisi
Nasio-nal Anti Kekerasan terhadap perempuan.
4. Keppres No. 129 Tahun 1998 tentang Rencana
Aksi Nasional Hak-Hak Asasi Manusia Indonesia.
5. Inpres No. 26 Tahun 1998 tentang
Menghentikan penggunaan istilah pribumi dan
nonpribumi dalam semua perumusan dan
penyelenggaraan kebijakan, perencanaan
program, ataupun pelaksanaan kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan.
6. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia
7. UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak
Asasi Manusia.
8. Amandemen kedua UUD 1945 (2000) Bab XA
Pasal 28A-28J mengatur secara eksplisit
Pengakuan dan Jaminan Perlindungan
terhadap Hak Asasi Manusia.
9. Ditetapkan berbagai perundang-undangan yang
menyangkut masalah HAM yaitu UU RI tentang
pengesahan konvensi-konvensi internasional,
Kepres tentang Rencana Aksi Nasional Hak-hak
Asasi Manusia Indonesia, Komisi Anti Kekerasan
terhadap Perempuan, pengadilan HAM, UU di
bidang politik dan bidang lainnya.
2. Peran Serta Penegakan HAM di Indonesia

Peran serta dan upaya pemajuan, penghormatan dan


penegakan HAM di Indonesia, telah dilakukan baik
oleh pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat
(LSM).
• Peran Serta Pemerintah :
1)Pada tanggal 7 Juni 1993, telah
diupayakan berdirinya Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
2)Disahkannya Ketetapan MPR No.
XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia pada tanggal 13 November
1998.
3)Dalam amandemen UUD 1945, persoalan
HAM mendapat perhatian khusus, yaitu
dengan ditambahkannya Bab XA tentang
Hak Asasi Manusia yang terdiri atas
Lanjutan ...........

4)Berdirinya pengadilan HAM yang


dibentuk berdasarkan Undang-Undang
No. 26 tahun 2000.
5)Pembentukan Komisi Penyelidik
Pelanggraan (KPP) HAM tahun 2003
yang mempunyai tugas pokok untuk
menyelidiki kemungkinan terjadinya
pelanggaran HAM, antara lain kasus di
anjung Priok dan Timor-Timur.
T
Peran Serta LSM :

• Berbagai LSM, telah melakukan advokasi thd


para korban kejahatan HAM, antara lain
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia
(YLBHI), Komisi untuk Orang Hilang dan
Tindak Kekerasan (KonTras), Lembaga Studi
dan Advokasi Hak Asasi Manu-sia (Elsham).
Mereka berperan dalam memberikan bantuan
hukum kepada korban kejahatan HAM serta
menyebarluaskan pentingnya perhatian thd
persoalan HAM.
b. Hambatan Penegakan HAM :
Hambatan umum dalam pelaksanaan dan
penegakan HAM di Indonesia :
• Faktor Kondisi Sosial-Budaya
• Faktor Komunikasi dan Informasi
• Faktor Kebijakan Pemerintah
• Faktor Perangkat Perundangan
• Faktor Aparat dan Penindakannya (Law
Enforcement).
c. Tantangan Penegakan HAM :

Tantangan dlm penegakan HAM di Indonesia untuk masa-masa


yang akan datang, telah digagas oleh Presiden Soeharto pada
saat akan menyampaikan pidatonya di PBB dalam Konfrensi
Dunia ke-2 (Juni 1992) dengan judul “Deklarasi Indonesia
Tentang HAM”.
1. Prinsip Universlitas,
2. Prinsip Pembangunan Nasional,
3. Prinsip Kesatuan Hak-Hak Asasi Manusia (Prinsip
Indivisibility),
4. Prinsip Objektifitas atau Non Selektivitas,
5. Prinsip Keseimbangan,
6. Prinsip Kompetensi Nasional,
7. Prinsip Negara Hukum.
Lanjutan ...........

Tantangan lain, adalah berkaitan adanya “pelanggaran


berat” sebagaimana dimaksudkan dalam UU Nomor 26
Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, yaitu
Kejahatan Genosida dan Kejahatan Kemanusiaan.

Kejahatan Genosida, Kejahatan Terhadap


adalah setiap perbuatan Kemanusiaan, adalah
yang dilakukan dengan perbuatan yg dilakukan
maksud untuk menghan- dengan serangan yang
curkan/memusnahkan meluas atau sistematik
seluruh atau sebagian yang diketahui bahwa
kelompok bangsa, ras, serangan tersebut
kelompok etnik, dan ditujukan langsung thd
kelompok agama. penduduk sipil.
d. Rencana Aksi Nasional HAM Indonesia

Kepres No.129 Tahun 1998 6 (enam) Program Utama


tentang Rencana Aksi Nasional RANHAM 2004 – 2009 :
Hak-hak Asasi Manusia • Pembentukan dan pengua-
(RANHAM) Indonesia yg tan institusi pelaksanaan
kemudian diubah dengan RANHAM,
Kepres No. 61 Tahun 2003. Mrp • Persiapan ratifikasi instru-
upaya nyata untuk menjamin men HAM Internasional,
peningkatan penghormatan, • Persiapan harmonisasi pera-
pemajuan, pemenuhan, dan turan perundang-undangan,
perlindungan HAM di Indonesia • Diseminasi dan pendidikan
dengan mempertimbangkan Hak Asasi Manusia,
nilai-nilai agama, adat-istiadat, • Penerapan norma dan
dan budaya bangsa yg standar HAM, dan
berdasarkan Pancasila dan UUD • Pemantauan, evaluasi dan
1945. pelaporan.
PANDANGAN HIDUP DAN PERUNDANG-
UNDANGAN HAM DI INDONESIA

1. HAM di Indonesia didasarkan atas:


a. Pandangan bangsa Indonesian tentang HAM;
b. Pancasila;
c. UUD 1945 pada pembukaan dan pasal-pasal;
d. TAP MPR No.XVII/MPR/1998 tentang HAM;
e. UU No.39/1999 tentang HAM;
f. Peraturan perundang-undangan yang berkaitan tentang
HAM.
Pandangan Bangsa Indonesia tentang HAM
• Manusia dianugrahi hak asasi dan memiliki tanggung
jawab serta kewajiban untuk menjamin keberadaan,
harkat, dan martabat kemuliaan kemanusian serta
menjaga keharmonisan kehidupan.
• Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang
melekat pada diri manusia secara kodrati, universal,
dan abadi sebagai anugrahNya, karena itu tidak boleh
diabaikan atau dirampas oleh siapapun
• Manusia juga mempunyai hak, kewajiban dan
tanggung jawab yang timbul sebagai akibat
perkembangan kehidupannya dalam masyarakat.
PANCASILA
Kandungan HAM secara Filsafati dalam Pancasila.
1) Sila Satu, HAM adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa.
2) Sila Dua, kedudukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya tanpa perbedaan.
3) Sila Tiga, HAM mengandung kewajiban untuk kepentingan
bersama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara Indonesia.
4) Sila Empat, mengembangkan HAM secara kerakyatan
melalui budaya musyawarah.
5) Sila Lima, dalam semua aspek kehidupan.
UUD 1945
• Kandungan HAM dalam Pembukaan UUD 1945.
Alinea 1: Perikemanusiaan dan perikeadilan
merupakan intisari dari HAM dan prinsip
negara hukum.
Alinea 2: …menyatakan kemerdekaan Indonesia
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur”.
Alinea 3: …supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas, maka …”.
Alinea 4: Tugas negara untuk melindungi HAM.
KETETAPAN MPR TENTANG HAM
TAP MPR No.XVII/MPR/1998 tentang HAM yang
ditetapkan pada 13 November 1998.
Pemahaman HAM bagi bangsa Indonesia, yang isinya:
1. Hak asasi merupakan hak dasar seluruh umat manusia tanpa
ada perbedaan dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
2. Setiap manusia diakui dan dihormati mempunyai hak asasi
yang sama.
3. Bangsa Indonesia menyadari bahwa HAM bersifat historis dan
dinamis yang pelaksanaannya berkembang dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
KETETAPAN MPR TAP MPR No.XVII/ MPR/1998
TENTANG HAM (2)
Berisi sepuluh bab sebagai berikut:
1.Bab I Hak untuk Hidup;
2.Bab II Hak Berkeluarga dan Melanjutkan
Keturunan;
3.Bab III Hak Mengembangkan Diri;
4.Bab IV Hak Keadilan;
5.Bab V Hak Kemerdekaan;
6.Bab VI Hak atas Kebebasan Informasi;
7.Bab VII Hak Keamanan;
8.Bab VIII Hak Kesejahteraan;
9.Bab IX Kewajiban;
10.Bab X Perlindungan dan Pemajuan.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HAM

Untuk melaksanakan TAP MPR No.XVII/


MPR/1998 tentang HAM, dibuatlah UU No.39
tahun 1999, tentang:
1.Hak Asasi Manusia yang dikelompokkan dalam
bab-bab antara lain: Hak Asasi Manusia dan Hak
Dasar Manusia; Pengaturan lebih rinci mengenai
Hak Wanita dan Hak Anak.
a.Hak untuk hidup;
b.Hak berkeluarga dan meneruskan keturunan;
c.Hak mengembangkan diri;
d.Hak memperoleh keadilan;
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HAM

e. Hak atas kebebasan pribadi;


f. Hak atas rasa aman;
g. Hak atas kesejahteraan;
h. Hak turut serta dalam pemerintahan;
i. Hak wanita (dari 1 pasal TAP MPR No.XVII/
MPR/1998 menjadi 7 pasal);
j. Hak anak (dari 1 pasal TAP MPR No.XVII/
MPR/1998 menjadi 15 pasal).
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HAM
2. Kewajiban Dasar Manusia
a. Setiap orang yang berada di wilayah negara Republik Indonesia wajib
patuh pada peraturan perundang-undangan, hukum tak tertulis, dan
hukum internasional mengenai HAM yang telah diterima oleh negara
Republik Indonesia.
b. Setiap orang wajib menghormati HAM orang lain dalam tata tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Setiap HAM seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung
jawab untuk menghormati HAM orang lain secara timbal balik.
d. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib dan
tunduk kepada pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh undang-
undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
TENTANG HAM

3. Kewajiban dan Tanggung Jawab Pemerintah sesuai dengan UU No.39 tahun


1999

a. Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi,


menegakkan, dan memajukan HAM yang diatur dalam undang-
undang ini, peraturan perundang-undangan lain, dan hukum
internasional tentang HAM yang diterima oleh negara Republik
Indonesia.
b. Tanggungg jawab pemerintah itu meliputi langkah implementasi yang
efektif dalam hukum, politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam, dan
lainnya.
LEMBAGA PENEGAK HAM

Untuk mengatasi masalah penegakkan HAM, maka negara


membentuk Komisi Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) dan
pengadilan HAM, serta peran serta masyarakat seperti
dikemukakan dalam Bab XIII pasal 100-103.

1. KOMNAS HAM (KEPRES RI No.50 tahun 1993)


Lembaga yang mandiri dan kedudukannya setingkat dengan
lembaga negara lainnya yang berfungsi melaksanakan
pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan
mediasi HAM.
LEMBAGA PENEGAK HAM

Tujuan Komnas HAM


a. Mengembangkan kondisi yang konduktif bagi
pelaksanaan HAM sesuai dengan Pancasila, UUD
1945, dan Piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia.
b. Meningkatkan perlindungan dan penegakkan HAM
guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia
seutuhnya dan kemampuan berpartisipasi dalam
berbagai bidang kehidupan.
Alasan pemerintah membentuk lembaga
independen Komnas HAM ialah ...
A.untuk menegakkan masalah HAM di
Indonesia
B. untuk kepentingan negara RI
C.karena HAM merupakan hak manusia
sejak lahir
D.karena negara RI berdasarkan HAM
E.sudah ada perjuangan HAM sejak dahulu
kala
LEMBAGA PENEGAK HAM
2. Pengadilam HAM (UU RI No.26 tahun 2000)
a. Kedudukan: Pengadilan HAM merupakan pengadilan
khusus terhadap pelanggaran HAM yang berat yang
berada di lingkungan Peradilan Umum.
b. Lingkup kewenangan: Pengadilan HAM bertugas dan
berwenang memeriksa dan memutuskan perkara
pelanggaran HAM yang berat.
c. Pelanggaran HAM yang berat meliputi kejahatan
genosida dan kejahatan kemanusiaan.
LEMBAGA PENEGAK HAM
Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang
dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau
memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok
bangsa, ras, etnis, maupun agama dengan cara
membunuh, mengakibatkan penderitaan fisik atau
mental yang berat, dan menciptakan kondisi
kehidupan yang akan mengakibatkan kemusnahan
secara fisik.
LEMBAGA PENEGAK HAM
Kejahatan kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang
dilakukan sebagian dari serangan yang meluas atau
sistematik yang diketahui bahwa serangan tersebut
ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa:
pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau
pemindahahn penduduk secara paksa; perampasan
kemerdekaan atau perampasan fisik lain secara sewenang-
wenang; penghilangan orang secara paksa; dan kejahatan
apartheid.
LEMBAGA PENEGAK HAM

3. Rencana Aksi Nasional Hak-hak Asasi Manusia Indonesia 1998-2003

Terdiri dari empat pilar utama yaitu:


a. Persiapan pengesahan perangkat-perangkat internasional HAM;
b. Diseminasi dan pendidikan HAM;
c. Pelaksanaan HAM yang ditetapkan sebagai prioritas;
d. Pelaksanaan isi atau ketentuan-ketentuan berbagai perangkat
internasional HAM yang telah disahkan Indonesia.
Prinsip-prinsip Pelaksanaan HAM di Indonesia

1.Keseimbangan Antara Hak dan Kewajiban

2. Bersifat Relatif
3. Keterpaduan
4.Keseimbangan

5. Kerja Sama Internasional yang Saling Menghormati

6. Taat pada Peraturan

7. Keterkaitan Sistem Politik


8. Kesamaan Harkat dan Martabat

9. Prinsip Memperoleh & Menuntut Perlakuan yang Sama

10.Perlindüngan Masyarakat Adat

11.Mendahulukan Hukum Nasional


12.Tanggung Jawab Pemerintah

Anda mungkin juga menyukai