Anda di halaman 1dari 32

Adaptasi Sel

Lina Rahmawati
Review fungsi sel
 Sel merupakan partisipan aktif
dilingkungannya yang secara tetap
menyesuaikan struktur fungsinya untuk
mengakomodasi tuntutan perubahan dan
stress ekstasel
 Cenderung mempertahankan lingkungan
untuk homeostasis
 Saat stress fisiologi maka beradaptasi,
mencapai kondisi baru, dan
mempertahankan kelangsungan hidup
Organisasi sel
O Sel terdiri : membran plasma, sitoplasma,
nukleus dan nukleoplasma
O Dalam sitoplasma terdapat organel sel yang
memiliki fungsi spesifik
O Membran plasma : membentuk sel dan
melekatkan sel pada sel lain
O Fungsi membran plasma : pintu gerbang,
transport selektif makanan, produk buangan ke
dan keluar sel
O Membangkitkan potensial membran
O Komunikasi dan kontrol sinyal disekitar tubuh
Injury sel
O Nukleus : Mengandung genom DNA yang
mengkode, memberi perintah untuk sintesa
protein RE dan aparatus golgi
O Mitokondria : tempat metabolisme sel
merubah makanan menjadi ATP
O Lisosom : sintesa enzim pencernaan
Cedera sel atau jejas
O Jejas/injury artinya rangsangan terhadap sel
sehingga terjadi perubahan fungsi dan bentuk
sel
O Cedera menyebabkan hilangnya pengaturan
volume pada bagian-bagian sel
O Apabila terjadi cedera sel maka sel beradaptasi
kemudian normal
O Sel jejas reversible (berdegenerasi kembali
normal)
O Sel irreversible (sel mati)
Macam cedera sel
O Hipoksia dan anoksia
O Kekurangan zat makanan penting
O Agen fisik (trauma, panas, dingin,
radiasi,listrik)
O Agen kimia dna obat-obatan
O Agen biologi : infeksius
O Reaksi imunologik
O Kelainan genetik
O Penuaan/degeneratif
Mekanisme cedera sel
O Toxin : menyerang mitokondria sel dengan
cara menganggu proses glikolisis, siklus
asam sitrat, dan oksidasi fosforilasi
O Cianida : menyerang lisosom (fagositosis)
dengan cara menginaktifkan enzim sitokrom
oksidase (mitokondria/respirasi sel)
O clostridium perfringens : menyerang
membran sel dengan cara menghasilkan
fosfolipase yang merusak fosfolipid (rusak
membran sel)
Efek Anoksia
O Pembentukan ATP berhenti
O Pemanfaatan energi dari glikolosis anaerob
meningkat sehingga asam laktat (otot)
menumpuk
O Efek penumpukan asam laktat : kelelahan
otot/nyeri, kehabisan nafas, detak jantung
meningkat, kematian
O Clumping piknotik (DNA) : sel menyusut dan
mati
Hipoksia
O Iskemia : kehilangan suplai darah
O Oksigenasi tidak mencukupi (kegagalan
paru
O Hilangnya kapasitas pembawa oksigen
darah (anemia, keracunan
karbonmonoksida)
Ketidaksemimbangan
makanan
O Hiperlipidemia (tinggi kadar lipid darah)
O Jejas sel berupa perlemakan
O Nekrosis
aterosklerosis
Ketidakseimbangan hormonal
O Rangsangan parathyroid (mengatur kadar
kalsium darah) berlebihan menyebabkan
kalsifikasi (pengendapan kalsium) endotel
pembuluh darah dan usus halus
O Gangguan fungsi ginjal, dan hiperkalsemia
O Defisiensi insulin dapat menimbulkan
ketoasidosis yang merusak neuron
O Ketoasidosis : glukosa darah meningkat (DM
akut)
O Lemak terus diproduksi maka akan
berbentuk keton,asam dan koma
Jejas neural dan
neurotransmitter
O Rangsangan katekolamin yang berlebihan
menyebabkan nekrosis otot jantung dan otot
pembuluh darah
O Katekolamin : dihasilkan kelenjar adrenal apabila
stress
O Denervasi otot rangka sebagai akibat
oprasi/infeksi virus menyebabkan massa serat
fiber menurun
O Denervasi/pemotongan syaraf sehingga otot
atropy, miosin berkurang, serat kecil dll
Jenis jejas
O Jejas reversible : hipoksia,hilangnya
fosforilasi oksidatif dan pembentukan ATP
oleh mitokondria, peningkatan AMP,
glikolisis anaerob (laktat)
O Glikogen menurun, asam laktat, fosfat
organik, PH intrasel menurun (asam)
O Penggumpalan kromatin (kompleks DNA
terganggu)
Apoptosis
Jejas irreversible
O Vakuolisasi keras mitokondria, kerusakan membran
plasma luas, pembengkakan lisosom, densitas
mitokondria besar, smorf
O Bocornya enzim ke sitoplasma dan rusaknya
enzimatik sel dan inti sel
O Kedua kejadian tersebut menyebabkan penurunan
ATP dan kerusakan membran sel
Jejas akibat radikal bebas
O Radikal bebas : molekul reaktif & tidak
stabil berinteraksi dengan protein, lemak
dan KH
O Absorpsi energi sinar UV, sinar X
O Reaksi oksidatif
O metabolik : katabolisme
Metabolisme oksidatif
O Konversi enzimatik zat kimia eksogen atau obat :
misalnya peningkatan enzim renin menyebabkan
gangguan perfusi darah ke glomerulus ginjal, renin
menghasilkan angiotensin II, TD meningkat
O Radikal bebas : toksik
O Siperoksid :suatu oksida logam yang jumlah
oksigennya lebih satu dibandingkan dengan senyawa
peroksida
O Contoh superoksida : NaO2, KO2, MgO3, CaO3, BaO3
Jejas kimiawi
O Langsung : misalnya Hg dari merkuri klorida terikat
pada grup SH protein membrane sel,
menyebabkan peningkatan permeabilitas dan
inhibasi transport yang bergantung, kepada
ATPase.
O Melaui konversi ke metabolic toksis reaktif.
Sebaliknya metabolic toksik menyebabkan jejas
sel baik melaui ikatan kovalen langsung kepada
protein membrane dan lemak, atau lebih umum
melalui pembentukan radikal bebas reaktif,
Bentuk adaptasi sel
O Atrofi
O Hipertropi
O Hiperplasia
O Metaplasia
O Kalsifikasi‘
O Perubahan hialin
Atropi
O Respon penurunan atau pengkerutan
ukuran sel dengan pengurangan substansi
sel (RE, mikrofilamen, dll)
O Mikrofilamen/sitoskeleton/rangka sel
O Sering mengenai otot rangka/jantung dan
otak (HIV)
O Penyebab : penurunan beban, persediaan
darah (-), nutrisi (-), penurunan rangsang
hormonal & syaraf, & penuaan
Hipertropi
O Peningkatan ukuran sel
O Tidak memerlukan pembelahans el
O Tidak ada pembentukan sel baru
O Sering mengenai otot jantung dan ginjal
O Berkaitan dengan penimbunan protein intra
sel, bukan peningkatan cairan intrasel
Hipertropi janung & ginjal
Hiperplasia
O Peningkatan jumlah sel
O Terjadi pada sel-sel yang mampu
meningkatkan sintesis DNA
O Terjadi bersama hipertropi
O Terjadi karena regenerasi atau awal
neoplasia
O Ada fisiologis & patologia
Hiperplasia endometrium
O Hiperplasia kompensata : bentuk adaptasi sel
melalui regenerasi agar homeostatis
O Contoh : 70% jaringan hati beregenerasi dalam 2
minggu karena ada HGF/hepatosit grow faktor
O Sel permanen (syaraf, otot jantung) tidak dapat
regenerasi
O Hiperplasia hormonal : terjadi pada organ estrogen –
dependent misal : proliferasi kelenjar payudara saat
pubertas dan hamil
O Kalsifikasi Distropik terjadi pada daerah kenrosis
koagulatif
O Kadar kalsium darah mornal
O Kalsifikasi Metastasik : terjadi pada sel normal
dengan hiperkalsemia : hipertyroid, keracunan
vitamin D, dll

Anda mungkin juga menyukai