• Dari kasus diatas pasien menderita TB, keluhan sudah ½ bulan merasa mual di pagi hari,
muntah, pusing mendadak, perut bagian bawah sering sakit, sering BAK, mudah capek.
• Riwayat pengobatan: obat TB yaitu Rifampisin dan INH dan penggunaan kontrasepsi sudah
tiga bulan. Dan penggunaan kontrasepsi oral tampa konsultasi dokter.
Riwayat pengobatan TB (pernah melakukan pengobatan TB tetapi terputus)
Didiagnosa mengidap TB kategori I pada januari 2010
Pengobatan intensif 2 bulan (Januari-februari)
Pengobatan lanjutan 4 bulan (maret-juni) tetapi karena sudah merasa keadaannya membaik
maka pada bulan ketiga tidak mengkonsumsi obat.
Pada bulan juni merasa keadaannya memburuk sehingga memeriksakan diri, diketahui TB
memburuk dan dilakukan terapi ulang menggunakan obat TB kategori II
Pengobatan intensif 2 bulan (juni-juli)
Terapi sisipan 1 bulan pada agustus
Pengobatan lanjutan 5 bulan (September-januari)
Objective
• Pemeriksaan fisik:
-Berat Badan : 55 kg
-Tinggi Badan: 165 cm
-BMI: BB/(TB²) = 20,2 (normal 18,5-24,9)
-Suhu: 37˚ C
-Tekanan Darah: 100/70 mmHg (normal >120/90 mmHg)
-Nadi: 80 kali/menit (normal 60-80)
-RR : 16 kali/menit
Batuk : tidak batuk selama +2 bulan
Nafas sesak : tidak terjadi
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
-Foto rontgen : tidak adanya bercak infiltrate
-Tes BTA : (-)
-Kultur Sputum : (-)
-Hb : 10 g/dL (normal 12-16 g/dl)
-Eritrosit : 3,5. 10 12 /L
-Ferritin : 9 mcg /L
-Serum Iron : 5 µmol/L
-Leukosit : 9000/ul
Serum HCG : 70 mIU/mL
Asessment
• Dari riwayat pengobatan TBnya pasien tidak mengkonsumsi obat sesuai aturan.
Yang menyebabkan keadaan pasien makin memburuk. Ketika penggunaan obat
dihentikan mikroorganisme yang sedang “istirahat” mulai lagi dengan
pembelahan biasa ketika tidak adanya kontak dengan obat. Pengobatan TB
terdiri dar 2 fase yaitu fase awal(intensif) selama 2 bulan dan fase lanjutan selama
4-6 bulan.
• Penggunaan kontrasepsi dengan obat TB(rifampisin) dapat terjadi pendarahan
dan kegagalan kontrasepsi. Mungkin dapat terjadi kehamilan karena
berkurangnya efektifitas dari kontrasepsi.
• Berdasarkan hasil lab yaitu nilai HCG yang meningkat, gejala-gejala yang
ditunjukkan, dan terlambat datang bulan, maka pasien dinyatakan positif hamil.
Jumlah HCG yng meningkat dalam kehamilan dapat memberikan informasi
tentang kehamilan dan kesehatan bayi.
Plan
Farmakologi
1.Rifampisin : 1 kali sehari (600 mg)( rifampisin menghambat pertumbuhan
berbagai kuman Gram-positif dan Gram-negatif.
2.INH (isoniazid) : 1 kali sehari, 5 mg/kgBB perhari, dosis maksimal 300 mg per
hari / 15 mg/kgBB (sampai 900 mg 2-3 kali seminggu)
(INH: menghambat biosintesis asam mikolat yang merupakan unsur penting
dinding sel mikobacterium)
Rifampisin
1.Idikasi : bruselosis, legionelosis,infeksi beratstaphylococus dalam kombinasi dengan
obat lain, tuberculosis.
2.Kontaindikasi: penyakit hati aktif
3.Efek samping: gangguan saluran cerna meliputi mual, muntak, anoreksia, diare.
Monitoring Followup
1.Penggunaan obat TB harus sesuai aturan, karena dapat menyebabkan penyakit
yang lebih parah jika tidak menngunakannya sesuai aturan.
2.Untuk pasien TB pemantauan dan hasil pengobatan harus terus dilakukan
3.Jika ingin menggunakan obat lain bersama obat TB disarankan untuk
konsultasi dengan dokter terlebih dulu.
4.Untuk pemilihan kontrasepsi, pilihlah kontrasepsi yang aman digunakan dan
konsultasi dengan dokter terlebih dulu.
• TERIMAKASIH