Subconjunctival Bleeding
Subconjunctival Bleeding
Subkonjungtival Bleeding
Pembimbing:
dr. Mohammad Djumhana, Sp.M
Disusun oleh:
Dwi Maulidya B.P (201704200230)
Eldwin Laurenso Lomi (201704200235)
Eric Romy Candra (201704200240)
Evan Eska M (201704200243)
SUBCONJUNCTIVAL
BLEEDING
Apa itu perdarahan subkonjungtiva
• Kelainan jinak yang sering pada mata yang memiliki ciri
karakteristik seperti :
• Serangan akut tidak nyeri.
• Gambarannya mata merah tajam memiliki batas dibawah
konjungtiva.
• Tidak ada sekret.
• Terjadi inflamasi pada area yang terkena
• Tidak ada penurunan visus.
• Bentuknya bervariasi dari perdarahan titik saja sampai
perdarahan memanjang pada area dibawah sklera.
Etiologi
• Penyebab utama:
Kelainan vaskuler sistemik, seperti hipertensi sistemik,
diabetes, dan arteriosklerosis, dimana menyebabkan
dinding pembuluh darah menjadi rentan.
Penyebab oculer termasuk trauma lokal, luka pada orbita,
inflamasi akut pada konjungtiva, tumor konjungtiva,
konjungtivochalasis, ocular amyloidosis, penggunaan
kontak lensa, operasi ocular, tumor ocular adnexal.
Trauma lokal
• Tipe dari luka lokal bervariasi merupakan penyebab
sering dari Perdarahan Subkonjungtiva, mencakup dari
trauma minor yang disebabkan oleh benda asing atau
penggosokan mata sedangkan trauma mayor, seperti
luka tusuk atau tumpul ke mata, dimana menyebabkan
perdarahan subkonjungtiva pada semua stadium.
• Trauma Perdarahan Subkonjungtiva lebih sering pada
area temporal daripada di area nasal.
Luka orbital
• Perdarahan subkonjungtiva terjadi 12 – 24 jam setelah
fraktur ditulang orbital dan mengakibatkan bocornya
darah di bawah konjungtiva. Fenomena sama lainnya
mungkin di observasi pada kasus fraktur basis cranii.
Perdarahan di bawah konjungtiva terletak pada sisi nasal,
berasal dari fornix dan tidak adanya trauma pada mata;
gambaran perdarahan ini setelah 24 jam atau lebih
setelah luka pada kepala bersifat pathognomonic untuk
fraktur basiler.
Inflamasi konjungtiva
akut
• Perdarahan kongtuvitis akut, disebabkan oleh enterovirus
tipe 70, Coxsackie virus A24 variant, dan adenovirus
types 8, 11, and 19, dikaraksteristik oleh serangan tiba –
tiba dari konjungtivitis follikular dengan cairan mukoid,
epifora, fotofobia, edema kelopak mata, dan chemosis
konjungtiva. Keadaan ini sering bersamaan dengan
perdarahan petechial multiple di palpebra superior dan
superior bulbar konjungtiva atau perdarahan
subkonjungtiva yang meluas, terutama terlokalisir pada
sisi temporal.
Tumor konjungtiva
• Terkadang, perdarahan subkonjungtiva mengakibatkan
dari tumor vascular konjungtiva seperti konjungtiva
lymphangiectasia, lymphangioma, cavernous,
hemangioma, and Kaposi’s sarcoma. Hemangioma
cavernosa mungkin salah satu faktor penyebab
kambuhnya perdarahan subkonjuntiva, khususnya pada
dewasa muda. Pasien dengan ruptur spontan konjungtiva
aneurisme disertai dengan hemokromatosis herediter
dapat mengakibatkan kambuhnya perdarahan
subkonjungtiva.
Conjunctivochalasis