Anda di halaman 1dari 6

Langkah-langkah, Model-

model Kemitraan dan


Indikator
NAMA : HAERANI
Hasil Kemitraan
JURUSAN : DIV KEBIDANAN
LANGKAH-LANGKAH KEMITRAAN

 Langkah pertama yang harus dilakukan adalah “Penjajakan” untuk


mengembangkan kemitraan perlu melakukan penjajakan dengan
para calon mitra kerja. Untuk itu sebelum dilakukan penjajakan,
harus dilakukan identifikasi mitra-mitra yang potensial untuk diajak
bermitra dalam rangka pemecahan masalah kesehatan yang
dihadapi bersama.
 Langkah ke dua adalah persamaan persepsi. Agar diperoleh
persepsi atau pandangan yang sama dalam penanganan
masalah kesehatan yang dihadapi bersama, maka perlu
pertemuan awal.
 Langkah ke tiga pengaturan peran. Peran masing-masing mitra
dalam penanggulangan suatu masalah kesehatan berbeda satu
dengan yang lain, namun sama-sama pentingnya. Oleh sebab itu,
perlu pengaturan peran dan fungsi untuk masing-masing mitra
 Langkah ke empat yang Anda lakukan komunikasi intensif. Untuk
menjalin dan mengetahui perkembangan kemitraan dalam
melaksanakan program kesehatan bersama, maka perlu dilakukan
komunikasi antar mitra secara teratur dan terjadwal.
 Langkah ke lima melaksanakan kegiatan. Kegiatan yang disepakati
bersama haruslah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan
rencana kerja tertulis yang telah disepakati bersama.
 Langkah ke enam pemantauan dan penilaian. Kegiatan ini juga
harus disepakati sejak awal yang mencakup cara pemantauan
dan penilaian terhadap kemitraan dalam pelaksanaan upaya
penanggulangan masalah kesehatan yang telah disepakati
bersama.
MODEL – MODEL KEMITRAAN

1. Model 1
Model dalam bentuk jaringan kerja (networking) atau sering juga disebut
building linkages. Kemitraan semacam ini hanya dalam bentuk jaringan
kerja (networking) saja. Masing-masing mitra atau institusi telah
mempunyai program sendiri mulai dari merencanakannya, melaksanakan,
dan mengevaluasinya. Sifat kemitraan ini sering juga disebut koalisi,
misalnya: Koalisi Indonesia Sehat dan Forum Promosi Kesehatan Indonesia.
2. Model 2
Model di mana masing-masing anggota (mitra) mempunyai tanggung
jawab yang lebih besar terhadap program atau kegiatan bersama. Oleh
sebab itu, visi, misi dan kegiatan-kegiatan dalam mencapai tujuan
kemitraan tersebut harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi
bersama. Contoh: Gerakan sayang Ibu
INDIKATOR KEBERHASILAN KEMITRAAN

Kemitraan bukanlah sebagai output atau tujuan, bukan juga sebuah


proses, namun suatu sistem, artinya dalam mengembangkan dan
sekaligus untuk mengevaluasi kemitraan dapat menggunakan
pendekatan sistem input, proses, output dan outcome yang di uraikan
Di bawah ini:
 Input adalah semua sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing
unsur yang terjalin dalam kemitraan terutama sumber daya
manusia dan sumber daya yang lain. Disamping itu jumlah atau
banyaknya mitra yang terlibat dalam jaringan kemitraan juga
merupakan input.
 Proses adalah kegiatan-kegiatan untuk membangun kemitraan
antara lain, Pertemuan-pertemuan, Lokakarya, Kesepakatan
bersama, Seminar.
 Output adalah Terbentuknya jaringan kerja atau networking, aliansi
forum dan sebagainya serta tersusunnya program dan
pelaksanaannya berupa kegiatan bersama dalam rangka
pemecahan masalah kesehatan.
 Outcome adalah dampak dari kemitraan terhadap peningkatan
kesehatan masyarakat itu dapat dilihat dari indikator membaiknya
derajat kesehatan di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai