Anda di halaman 1dari 42

Bionomik Nyamuk Aedes aegypti

Bionomik Nyamuk Aedes aegypti


Diklat TOT Supervisor Jumantik
Rahmat Gunawan,S.Kep,M.Si
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu memahami
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Bionomik nyamuk penular Arbovirus (Nyamuk Aedes Spp.)

Tujuan Pembelajaran Khusus :


Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu :
1. Menjelaskan Siklus Hidup nyamuk Aedes Spp.
2. Menjelaskan ciri-ciri nyamuk Aedes Spp.
3. Menjelaskan tempat perkembangbiakan nyamuk
Aedes Spp.
4. Menjelaskan perilaku khusus nyamuk
POKOK BAHASAN
1. Siklus Hidup nyamuk Aedes Spp.
2. Ciri-ciri nyamuk Aedes Spp.
3. Tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Spp.
4. Perilaku nyamuk
Klasifikasi Nyamuk Aedes spp.
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
Subfamili : Culicinae
Tribus : Culicini
Genus : Aedes
Morfologi nyamuk Dewasa
Morfologi nyamuk Dewasa
Jantan dan betina nyamuk Aedes aegypti
Morfologi nyamuk
Membedakan spesies Aedes Aegypti dgn
Aedes albopictus
Telur Nyamuk
Telur nyamuk Ae. Aegypti berbentuk ellips atau oval memanjang, warna
hitam, ukuran 0,5 – 0,8 mm, jumlah telur (sekali bertelur) 100 – 300 butir,
rata – rata 150 butir, permukaan poligonal, tidak memiliki alat penampung,
dan diletakkan satu persatu pada benda - benda yang terapung atau pada
dinding bagian dalam tempat penampungan air (TPA) yang berbatasan
dengan permukaan air. Dilaporkan bahwa dari telur yang dilepas, sebanyak
85% melekat di dinding TPA, sedangkan 15% lainnya jatuh ke permukaan
air.
Telur aedes aegypti
Telur nyamuk yang menempel pada Ovitrap
Telur aedes diperbesar
Telur aedes
2.Larva nyamuk
Larva nyamuk Ae. aegypti tubuhnya memanjang tanpa kaki dengan
bulu-bulu sederhana yang tersusun bilateral simetris. Larva ini
dalam pertumbuhan dan perkembangannya mengalami 4 kali
pergantian kulit (ecdysis), larva yang terbentuk berturut-turut
disebut larva instar I, II, III dan IV. struktur anatominya dan jelas
tubuh dapat dibagi menjadi bagian kepala (chepal), dada (thorax),
dan perut (abdomen).
Larva nyamuk
Larva dan pupa
Kumpulan larva aedes
Stage larva
Stage larva
Pupa
Pupa nyamuk Ae. Aegypti bentuk tubuhnya bengkok,
dengan bagian kepala -dada (cephalothorax) lebih
besar bila dibandingkan dengan bagian perutnya,
sehingga tampak seperti tanda baca ”koma”. Pada
bagian punggung (dorsal) dada terdapat alat
bernapas seperti terompet. Pada ruas perut ke-8
terdapat sepasang alat pengayuh yang berguna
untuk berenang. Alat pengayuh tersebut berjumbai
panjang dan bulu di nomor 7 pada ruas perut ke-8
tidak bercabang. Gerakan pupa tampak lebih lincah
bila dibandingkan dengan larva. Waktu istirahat
posisi pupa sejajar dengan bidang permukaan air.
Pupa
Tempat perkembangbiakan
Tempat perkembangan biakan
Perilaku kawin
Perilaku kawin
Perilaku kawin
1. Nyamuk Ae. Aegypti dewasa kawin segera setelah keluar dari pupa,
dan Nyamuk betina akan menghisap darah dalam 24 – 36 jam.
2. Nyamuk jantan terbang membentuk tanda pengenal dengan
getaran sayap.
3. Bila nyamuk betina memasuki tanda tersebut dan nyamuk jantan
mengenali frekuensi getaran sayap

4. Nyamuk jantan mendekati betina dan kawin. Perilaku kawin berkisar


12 detik hingga beberapa menit di udara atau pada tumbuh "
tumbuhan.
Perilaku hinggap Istirahat
Perilaku hinggap Istirahat
1. Kebiasaan istirahat nyamuk Aedes aegypti beristirahat hinggap banyak di dalam rumah
pada benda benda yang tergantung dengan warna gelap dan terlindung
2. Di tempat-tempat tersebut nyamuk menunggu proses pematangan telur.
3. Setelah istirahat dan proses pematangan telur selesai & nyamuk betina akan meletakan
telurnya di dinding tempat perkembang biakannya & sedikit di atas permukaan air.
4. Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik dalam setelah telur terendam air.
Perilaku menusuk dan mengisap
Perilaku menusuk dan mengisap
Perilaku menusuk dan mengisap
1. Nyamuk ini hidup di dalam dan di sekitar rumah
2. Nyamuk Aedes aegypti sangat menyukai darah manusia
3. Kebiasaan menghisap darah terutama pada pagi hari dan dan sore
4. Nyamuk betina mempunyai kebiasaan menghisap darah berpindah-pindah
berkali-kali dari satu individu ke individu yang lain. Karena pada siang hari
orang aktif bekerja sehingga tidak dapat mengisap darah dengan tenang
makanya berpindah-pindah
5. Saat hinggap, nyamuk betina melakukan 4 fase perilaku, yaitu eksplorasi,
penetrasi dan pencarian pembuluh darah, menghisap, dan melepaskan.
6. Perilaku ini dipengaruhi berbagai macam faktor fisika seperti Aroma tubuh,
CO2, panas, asam laktat, dan octenol dan kelembaban dikenali dengan
sensilia pada antena dan palpi serta perilaku mengenali manusia melalui
penggunaan aroma kimia yang dikeluarkan manusia.
7. Jantan Nyamuk mengisap bunga

Anda mungkin juga menyukai