Jakstra - 18 April
Jakstra - 18 April
D I R E K TO R AT J E N D E R A L P E N Y E D I A A N P E R U M A H A N
Isu Strategis
Reformasi Kebijakan
Rekomendasi
1
Tantangan
Tantangan Pembangunan Perumahan
di Indonesia
Keluarga
Anggaran Baru
Pembangunan Backlog
Rumah Tidak
Ketersediaan Layak Huni
Lahan
Suplai Rumah
Data dan
Dokumen
Perencanaan
Sinergi
Kebijakan
KECENDERUNGAN SAAT INI : PERUMAHAN SWADAYA TAK
TERKENDALI
Rumah swadaya
Sekarang MASA
Permukiman padat,
dibangun tanpa atau
infrastruktur dasar DEPAN?
kurang pembinaan dan
tidak layak,
pengawasan
bangunan tidak
Tumbuh semakin tidak
beraturan.
terkendali
Pembangunan Rumah
dilakukan secara
Dahulu swadaya
Dibangun sesuai
Pertumbuhan penguasaan lahan dan
Penduduk kemampuan
masyarakat
7,6juta
unit*
3,4juta
unit*
2015-2020 3.9
Kepala Demand
Keluarga Rumah Rata-rata penambahan
Baru Baru
kebutuhan penyediaan
Jumlah pertumbuhan keluarga baru 627ribu unit rumah baru
berbanding lurus dengan angka
kebutuhan rumah per tahun untuk mengimbangi
pertumbuhan keluarga baru
KETERBATASAN SUPLAI RUMAH
KESEIMBANGAN
SUPPLY vs DEMAND
PERUMAHAN
Perlu terobosan
strategi penyediaan
Hambatan dalam
Penyediaan Rumah
Kenaikan Harga Jual lahan untuk
Rumah pembangunan
Baru
perumahan,
terutama bagi MBR
Suplai Rumah Baru
Rumah Tidak
tidak Optimal,
Terjangkau
terutama untuk MBR
KETERSEDIAAN DATA
DAN DOKUMEN PERENCANAAN
Swasta APBN
(Rp trilliun) 37% dan
APBD
41%
TIGA DIMENSI
PEMBANGUNAN
Pembangunan rumah
susun yang diberikan
oleh pemerintah pusat
melalui APBN
Program Pengembangan Perumahan:
PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS
Jaringan Listrik
Sanitasi
Rumah Ibadah
PENERIMA MANFAAT BANTUAN PEMBANGUNAN
PERUMAHAN TAHUN 2015-2019
.
MBR*
Nelayan
Masyarakat Terdampak Kegiatan
Pembangunan
Masyarakat Terdampak Bencana
Petugas Perbatasan
Lembaga Keagamaan
SEWA
1. RUSUNAWA
2. PENINGKATAN KUALITAS 1. BURUH/PEKERJA
PEMERINTAH 2. PNS
3. PEMBANGUNAN BARU
4. RUMAH KHUSUS 3. TNI/POLRI
MILIK
1. RUSUNAMI
1. UMUM
NON – 2. RUMAH TAPAK
2. BURUH/PEKERJA
MBR PEMERINTAH 3. PNS
60 - 70 %
Melalui bantuan pembiayaan perumahan
(KPR FLPP, KPR SSB & SBUM)
PENGEMBANG MILIK
NON MBR 1. RUSUNAMI
30 - 40 % 2. RUMAH TAPAK
MASYARAKAT UMUM / KOMERSIAL
1. PROGRAM SATU JUTA RUMAH (2/2)
Capaian (Unit)
2017 904,478
2016 805,169
2015 699,770
2. RP3KP
UU PKP
Fase Pemanfaatan 1/2011
Indikasi
Grand
Rencana Program dan
RP3KP Design Kegiatan
Sektor
Harus dapat menjawab
Kawasan Perumahan
1. Backlog Permukiman
RP3KP :
2. RTLH
3. Rumah Liar 1. Merupakan skenario
4. Kumuh
5. PSU RKP RP3 pembangunan “Grand
6. Pembiayaan Design” perumahan dan
7. Tanah PP 14/2016 kawasan permukiman di
daerah (Propinsi,
Kabupaten, dan Kota);
2. Acuan bagi seluruh pelaku
Kawasan Permukiman Perumahan pembangunan perumahan
dan kawasan permukiman di
daerah;
Pengembangan Kebutuhan Rumah Pendukung
Kawasan
Permukiman
PKP PKP
Pembangunan
3. Merefleksikan akomodasi
baru
(PKP Eksisting) Kembali
PK PB terhadap aspirasi
masyarakat dalam
1.RTLH 1.RTLH • PSU
2.Rumah Liar 2.Rumah Liar • Tanah pembangunan perumahan
3.Cluster 3.Cluster • Pembiayaan
4.Negative list 4.Negative list dan kawasan permukiman.
STATUS RP3KP TAHUN 2018
8 Kab
30
provinsi
Belum menyusun Belum Sedang
Sudah/sedang menyusun Sudah Belum Ada Status
Kapasitas pembiayaan
pembangunan yang
dimiliki pemerintah
terbatas
Kebutuhan pelibatan
sector swasta untuk
mempercepat delivery
layanan bagi masyarakat
KERJA SAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (2/2)
Kriteria Berdasarkan Kelayakan Proyek
Pemerintah Swasta
Layak Secara Ekonomi dan KPBU Dengan
2 Finansial Marjinal Dukungan Pemerintah
Swasta
Pemerintah
Layak Secara Ekonomi tetapi Penugasan
3
Tidak Layak Secara Finansial
BUMN BUMN
LAYANAN
Penyediaan Rumah Layak Huni
bagi Masyarakat yang Terkena
2 Relokasi Program Pemerintah
Provinsi / Kabupaten Kota
UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BIDANG PERUMAHAN RAKYAT (2/3)
Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Layak Huni bagi
KORBAN BENCANA Provinsi / Kabupaten Kota
1)Rumah Tangga yang memiliki 1. Rehabilitasi rumah rusak Persentase jumlah rumah
penghasilan batas upah (ringan, sedang) sesuai rusak akibat bencana alam
minimal provinsi (UMP) keatas dengan kriteria rumah layak yang ditangani (jumlah
difasilitasi dengan bantuan huni dan penggunaan rumah yang diperbaiki +
hunian tetap sementara teknologi/bahan bangunan jumlah rumah yang
selama maksimal 1 (satu) daerah setempat sesuai dibangun kembali) terhadap
tahun. kearifan lokal. jumlah total rumah rusak
2)Rumah tangga yang memiliki 2. Penyediaan rumah layak huni akibat bencana alam.
penghasilan dibawah UMP (pembangunan baru) bagi
mendapatkan pelayanan korban bencana alam
penyediaan dan rehabilitasi dilayani dengan luas rumah
rumah layak huni. sebesar 36m2.
3)Penyediaan RLH melalui
Relokasi rumah korban Indikator pengukuran
bencana alam diperuntukkan Jumlah unit rumah MBR yang ditangani
bagi seluruh masyarakat yang SPM = ----------------------------------------------------------------------------- X 100 %
Jumlah total unit rumah MBR yang rusak akibat bencana alam
menjadi korban bencana alam.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BIDANG PERUMAHAN RAKYAT (3/3)
Penyediaan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat yang Terkena Relokasi
PROGRAM PEMERINTAH Provinsi / Kabupaten Kota
Pengoptimalan Peran
pemda dalam
Penyediaan dan
Pengendalian
Pemanfaatan Lahan
Penggunaan instrument
Kasiba/Lisiba
Upaya dukungan
pendanaan APBN
ILUSTRASI KEMUDAHAN LAHAN untuk PEMDA
Dimungkinkan Karena
Pemda memiliki :
RUTR dan PSU
35 Pengembangan
Strategis (WPS)
secara terpadu untuk mengurangi
kesenjangan antar-wilayah dan
WPS Pusat Pertumbuhan Sedang
Berkembang
WPS Pusat Pertumbuhan Baru
WPS Perbatasan Negara
meningkatkan daya saing
9.POKJA
ESENSI KEBERADAAN POKJA
Bukan Bukan
sebatas executing
agency, Bersifat
Memiliki impleme Bukan
tidak Ad-Hoc
status ntasi UU, menggantik kelengka Mendapatkan
yang
hukum tetapi an peran pan dukungan dari
untuk lembaga, dinamis berbagai pihak
yang proyek
meningka tapi turut dan
jelas serta dalam tertentu
tkan fleksibel
perumusan
kinerja kebijakan
PERAN POKJA DI SETIAP DAERAH
Secara umum di tahap awal, diharapkan Pokja PPAS di daerah dapat melaksanakan
perencanaan pembangunan perumahan dan permukiman, yang meliputi:
Menentukan
Memadukan
Mengenali dan target sasaran, Mengoordinasika
berbagai
memetakan isu- arah kebijakan, n sektor-
dokumen
isu perumahan strategi sektor/OPD
perencanaan,
dan permukiman penanganan, jenis terkait dengan
termasuk yang
di daerah. kegiatan, dan bidang PKP agar
berasal dari
anggaran yang dapat
masyarakat.
dibutuhkan
ADA JEJARING & KEMITRAAN Forum Nasional Pokja PKP dan Jejaring PPAS,
5. serta Direktori Pelaku Jejaring Pokja PPAS
6. ++ Inovasi
4
Reformasi Kebijakan (NAHP)
LATAR BELAKANG REFORMASI
KEBIJAKAN
Kebutuhan:
Reformasi kebijakan perumahan dan kawasan
permukiman
Peningkatan komponen pembiayaan dan
penyediaan perumahan dalam rangka pencapaian
target RPJMN
Peningkatan kapasitas stakeholder, terutama
pemerintah daerah
Percepatan pemenuhan hak masyarakat untuk
memperoleh rumah yang layak huni dan sehat
Komponen Utama
dan Kelompok Sasaran
Bantuan Pembiayaan
Komponen
Top 20% perumahan Berbasis
1. Tabungan (BP2BT)
Bantuan Stimulan
Komponen
Perumahan Swadaya
Middle
40%
2. (BSPS)
Dukungan Teknis:
Sistem Informasi
Bottom Component 1 Perumahan
40%
Komponen 1
Mortgage-Linked Down
Payment Assistance
Peningkatan Akses
(BP2BT) Pembiayaan
Komponen
UMP
REFORMASI
Component 2
Home Improvement Subsidy
(BSPS) Komponen 2 3. KEBIJAKAN
Component 3 PERUMAHAN
Komponen 3
Technical Assistance for Strengthening Housing Sector Management
Penguatan Perumnas
Peningkatan Kapasitas
Pemda
KOMPONEN 3:
Dukungan Teknis Reformasi Kebijakan
dan Program Perumahan (1/2)
Sub Komponen 3.1 Housing and Real Estate Information System (HREIS)
Tujuan:
• Membangun sistem integrasi data terkait perumahan dan real estate
• Menyiapkan konsep HREIC
• Menyediakan data terkait perumahan dan real estate
• Menyediakan Early Warning System pelaksanaan pembangunan
perumahan dan real estate
Evaluasi Kinerja
Penyusunan
Sub Komponen 3.3 Penyelenggaraan Perumahan Grand
Pengemb. & dan Rekomendasi Kebijakan
Design PKP
Reformasi Kebijakan
Riset Pasar Perumahan
Perumahan
Pembinaan dan
Sub Komponen 3.5 Penilaian Kapasitas
Pengawasan
Daerah Dalam
Penyelenggaraan
Penguatan Kapasitas Urusan PKP
Urusan PKP
Pemda Dalam Bidang
Perumahan
Komponen #3
Subkomponen: REFORMASI KEBIJAKAN PERUMAHAN
NAHP
Evaluasi
Riset Pasar Grand Desain
Penyelenggaraan
Perumahan PKP
Perumahan
2. RUMAH SUSUN 333 104,64 332 74,60 30 8,82 188 58,59 883 246,65
PK 2.339 31,91 3.377 49,32 3.195 46,14 5.464 0,00 14.375 127,37
RUMAH
3. PB 0 0,00 0 0,00 75 2,25 0 0,00 75 2,25
SWADAYA
Total 2.339 31,91 3.377 49,32 3.270 48,39 5.464 0,00 14.450 129,62
TOTAL 3.222 143,70 4.906 137,46 3.838 85,52 6.252 63,79 18.218 430
Rekap Usulan Bidang Perumahan
Hasil Prakonreg Kementerian PUPR
Provinsi Sumatera Utara
Baseline Stok Total
No. Kegiatan Vol. Rp. Vol. Rp. Vol. Rp.
(Unit) (M) (Unit) (M) (Unit) (M)
1. Pembangunan Rusunawa 290 121.540 1.321 527.003 1.611 648.543
2. Pembangunan Rumah 725 114.575 160 17.383 885 115.460
Khusus
3. PK./PB RTLH 7.000 136.500 - - 7.000 136.500
4. Pembangunan PSU Rumah 626 4.382 - - 626 4.382
Umum
2. RUMAH SUSUN 333 104,64 332 74,60 30 8,82 188 58,59 883 246,65
PK 2.339 31,91 3.377 49,32 3.195 46,14 5.464 0,00 14.375 127,37
RUMAH
3. PB 0 0,00 0 0,00 75 2,25 0 0,00 75 2,25
SWADAYA
Total 2.339 31,91 3.377 49,32 3.270 48,39 5.464 0,00 14.450 129,62
TOTAL 3.222 143,70 4.906 137,46 3.838 85,52 6.252 63,79 18.218 430
Rekapitulasi Kegiatan Ditjen Penyediaan Perumahan
Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015
KABUPATEN SERDANG
5. - - - - 647 8.010.000 - - 647 8.010.000
BEDAGAI
KABUPATEN
6. - - - - 462 6.825.000 - - 462 6.825.000
SIMALUNGUN
KABUPATEN DELI
7. - - - - - - 382 1.561.426 382 1.561.426
SERDANG
KABUPATEN
8. 20 3.916.642 100 27.928.844 - - - - 120 31.845.486
TAPANULI TENGAH
KABUPATEN
9. - - - - 167 2.445.000 - - 167 2.445.000
TAPANULI UTARA
KABUPATEN TOBA
10. - - 50 11.437.560 - - - - 50 11.437.560
SAMOSIR
KABUPATEN BATU
11. - - - - 250 3.455.000 - - 250 3.455.000
BARA
12. KOTA GUNUNG SITOLI 4 475.542 - - 248 2.910.000 - - 252 3.385.542