Frozen Shoulder
Frozen Shoulder
d. gerakannya e. stabilitas
paling luas sendinya kurang
stabil.
2. Kapsul sendi terdiri atas 2 lapisan (haegnars)
1. • a. tendinitis supraspinatus
• b. tendinitis bisipitalis
periarthritis • c. bursitis akromialis
peningkatan
viskositas cairan perlengketan
Kapsul sendi
synovial sendi pada kapsul
mengkerut
glenohumeral sendi
volume 5-10 ml
jika tidak ditangani dengan baik akan membuat otot – otot
bahu menjadi lemah dan distrofi.
Karena stabilitas glenohumeral sebagian besar oleh sistem
muskulotendinogen, maka gangguan pada otot-otot bahu
tersebut akan menyebabkan nyeri, menurunnya mobilitas,
sehingga mengakibatkan keterbatasan lingkup gerak sendi
bahu.
Gejala klinis
3. otot-otot
1. adanya nyeri 2. keterbatasan daerah sendi
sekitar bahu gerak sendi bahu bahu nampak
mengecil
frozen / kaku/ keterbatasan gerakan
glenohumeral joint
pada tahap regenerasi (4hari-3minggu) tidak berjalan
sebagaimana mestinya proses radang tetap berlanjut)
penderita sulit bergerak karena nyeri bahu, jaringan parut
yang dihasilkan tidak maksimal,
selain itu akibat proses peradangan kronis suplai makanan
berkurang sehingga terjadi atropi atau kematian jaringan pada
kapsula sendi. Kapsula menjadi mengerut terjadi
perlengketan atau berkurannya elastisitasnya.
Nyeri akan dirasakan pada C3-C4 sehingga otot – otot yang
dipersarafi nya bisa mengalami spasme
Akibat nyeri, spasme pada frozen, otot cenderung tidak
digunakan akibatnya sifat fisiologis menurun Serabut
otot (myofibril) mengalami atrofi fleksibilitas dan
ekstensibilitas menurun fungsi motor unit saraf motorik
sehingga kekuatan otot akan menurun.
Fase-fase frozen shoulder
• Dari 24 jam sampai minggu I setelah trauma
• nyeri yang dominan
1. Fase I • gerakan sendi terbatas ke segala arah karena
sakit,
• disertai bengkak