yang menekankan pada proses berpikir secara kritis
dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Wina, 2008:194). Metode inquiri merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik lain (Mulyasa, 2005:108). Menurut Sanjaya (2008:196) pembelajaran inquiry memiliki tiga karakteristik utama yaitu: Pembelajaran inquiry lebih menekankan kepada kegiatan siswa untuk mencari dan menemukan sendiri informasi baru. Kegiatan yang dilakukan siswa difokuskan untuk mencari dan menemukan sendiri suatu permasalahan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri siswa (self-belief). Pembelajaran inquiry bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir reflektif siswa sehingga dalam dalam pembelajaran siswa tidak hanya dituntut untuk memahami dan menguasi pelajaran namun juga mampu menggunakan potensi yang ia miliki. Metode inquiri memiliki tujuan atau kegunaan tertentu diantaranya adalah: Mengembangkan sikap, keterampilan siswa untuk mampu memecahkan masalah serta mengambil keputusan secara objektif dan mandiri Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa yang terdiri atas serentetan keterampilan- keterampilan yang memerlukan latihan dan pembiasaan Melatih kemampuan berpikir melalui proses dalam situasi yang benar-benar dihayati Mengembangkan sikap ingin tahu, berpikir objektif, mandiri, kritis, analitis, baik secara individual maupun berkelompok (Niken Indraswati, 2011:4). Menurut Hamiyah dan Jauhar (2014: 190) berdasarkan besarnya intervensi guru terhadap siswa pembelajaran inquiry dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: Inquiri terpimpin/terbimbing (guided inquiry) Inquiri bebas (free inquiry) Inquiri bebas yang dimodifikasi (modified free inquiry). Membina suasana yang responsif di antara siswa. Mengemukakan permasalahan untuk diinquirikan (ditemukan). Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diajukan bersifat mencari atau mengajukan informasi terkait masalah yang diberikan. Siswa merumuskan hipotesis atau memperkirakan jawaban dari pertanyaan tersebut. Menguji hipotesis. Pengambilan kesimpulan dilakukan guru dan siswa. Strategi pengajaran menjadi berubah dari yang bersifat penyajian informasi oleh guru kepada siswa sebagai penerima informasi yang baik tetapi, menjadi pengajaran yang menekankan kepada proses pengolahan informasi di mana siswa yang aktif mencari dan mengolah sendiri informasi Siswa akan mengerti konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri Metode ini dapat menghindarkan cara belajar tradisional (menghafal) dan memberikan waktu yang memadai bagi siswa untuk mengumpulkan dan mengolah informasi.Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri Proses belajar meliputi semua aspek yang menunjang siswa menuju kepada pembentukan manusia seutuhnya ( a fully functioning person) Guru juga dituntut mengubah kebiasaan mengajarnya yang umumnya sebagai pemberi atau penyaji informasi menjadi sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar Memberikan kebebasan kepada siswa dalam belajar, tetapi kebiasaan itu tidak berarti menjamin bahwa siswa belajar dengan baik dalam arti mengerjakannya dengan tekun, penuh aktivitas, dan terarah. Dalam pelaksanaannya memerlukan penyediaan berbagai sumber belajar dan fasilitas yang memadai Pemecahan masalah mungkin saja dapat bersifat mekanistis, formalitas, dan membosankan. KD : Tujuan :
Sebagai guru memberikan pengantar sebagai pembukaan
pembelajaran, juga dapat mengadakan games agar suasana kelas lebih terkondisikan dan semangat. Misalnya saat melakukan pembelajaran biologi tentang fotosintesis guru dapat memutarkan video tentang fotosintesis yang kiranya dapat menarik perhatian siswa yang nantinya akan membuat minat beajar siswa tentang fotosintesis juga bertambah. Metode inquiri merupakan metode yang menuntut siswanya untuk dapat memecahkan permasalahan yang disediakan guru untuk dapat menerima ilmu dengan bantuan dan bimbingan guru. Dimana siswa menjadi subjek dari proses pembelajaran, sehingga siswa dituntut untuk aktif dalam memecahkan masalah. Tujuan metode inquiri untuk mengembangkan sikap keterampilan serta mental siswa. Jenis pembelajaran inquiri yaitu inquiri terpimpin, inquiri bebas, dan inquiri bebas yang dimodifikasi. Langkah-langkah metode inquiri yaitu pertama memberikan pembukaan serta memaparkan permasalahan yang harus dipecahkan, menuntut siswa untuk memecahkan permasalahan yang diberikan, dan membahas hasil pemecahan masalah serta menarik kesimpulan. Kelebihan metode ini membuat siswa menjadi lebih aktif, mandiri, serta memiliki mental yang baik. Kekurangannya yaitu tidak terjaminnya secara keseluruhan siswa dapat berkembang dengan semestinya.