Anda di halaman 1dari 2

LOKASI DAN SENSASI RESEPTOR PENGECAP

(Laporan Praktikum Fisiologi Hewan)

Nama : Tyara Gisella Renata (1753024007-Kelompok 4-Kelas A)


Tanggal Praktikum : 27 Maret 2019
Pendidikan Biologi, FKIP.

A. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui lokasi reseptor pengecap pada manusia
2. Mengetahui variasi waktu sensasi

B. Metode
 Disiapkan alat dan bahan seperti cotton buds, kemudian larutan gula, garam dapur, air perasan jeruk
nipis/lemon, serta paracetamol/puyer yang telah digerus terlebih dahulu
 Sebelum probandus melakukan percobaan, probandus berkumur dengan air minum, kemudian melakukan
percobaan pengecap tiap bahan yang disediakan pada lidah bagian ujung, tepi depan, tepi belakang, dan
pangkal

 Ketiga probandus berkumur terlebih dahulu dan kemudian merasakan keempat bahan dengan cotton buds pada
lidah bagian ujung, tepi depan, tepi belakang, dan pangkal. Sembari merasakan anggota lainnya menghitung
waktu sensasi rasa yang probandus rasakan. Melakukan hal sama pada pengamatan ketiga bahan lainnya
 Setelah semua bahan telah diselesaikan, kemudian mencatat hasilnya pada tabel pengamatan

 Hasil pengamatan

C. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Lokasi dan Sensasi Reseptor Pengecap
Rasa Probandus Waktu Sensasi (s)
Ujung lidah Tepi Depan Tepi Belakang Pangkal Ujung
Manis 1. Fitra 5,24 s 8s 8,4 s 12,02 s
2. Tyara 7,81 s 4,78 s 3,69 s 3,63 s
3. Hanny 2s 6s 5s 3s
Rata-rata 5,1 s 6,26 s 5,6 s 6,21 s
Asam 1. Fitra 1,42 s 1,97 s 1,95 s 2,51 s
2. Tyara 1,33 s 5,14 s 2,98 s 3,18 s
3. Hanny 1s 2s 5s 1s
Rata-rata 1,25 s 3,0 s 3,31 s 2,23 s
Pahit 1. Fitra 18 s 15 s 19,03 s 4s
2. Tyara 0,99 s 6,17 s 23 s 6s
3. Hanny 12 s 5s 7s 2s
Rata-rata 10,3 s 8,7 s 16,3 s 4s
Asin 1. Fitra 1s 2,65 s 2,3 s 7,48 s
2. Tyara 1s 2,17 s 4,17 s 1,61 s
3. Hanny 1s 1s 5s 8,72 s
Rata-rata 1s 1,94 s 3,8 s 5,9 s

D. Pembahasan
Pada manusia, indera rasa pengecap merupakan hal yang sangat berarti, karena dengan indera rasa pengecap tersebut dapat merasakan
nikmat dan enaknya makanan serta minuman. Sensasi rasa pengecap timbul akibat adanya zat kimia yang berikatan pada reseptor indera rasa
pengecap (taste buds) yang kebanyakan terdapat di permukaan lidah dan palatum molle. Hanya zat kimia dalam larutan atau zat padat yang
telah larut dalam saliva yang dapat berikatan dengan sel reseptor (Sherwood, 2001).
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa lidah dapat mengecap rasa dengan variasi waktu yang berbeda-beda dari tiap
probandus. Berdasarkan data tersebut setiap praktikan memiliki sensari reseptor yang berbeda-beda hal tersebut terjadi adanya perbedaan
genetik setiap orang yang menyebabkan berbedanya jumlah kuncup kecap di permukaan lidah. Kuncup kecap adalah salah satu sel reseptor
yang menerima impuls berupa senyawa kimia rasa yang akan diteruskan ke system saraf pusat untuk diterjemahkan. Tingkat sensitivitas lidah
seseorang juga mempengaruhi kemampuannya mengecap suatu rasa (Savitri, 1997).
Ada beberapa hal yang mempengaruhi sensitivitas ini. Sensitivitas mungkin disebabkan struktur dari lidah itu sendiri yang rusak atau tidak
bagus akibat dari pola makan seseorang. Hal lain yang mempengaruhi sensitivitas adalah proses pengantaran rangsang dari organ menuju
otak, hal tersebut biasanya terjadi pada orang yang kondisi tubuhnya lemah (sakit) sehingga daya tanggap terhadap rangsang sedikit terganggu.
Cepat lambatnya seseorang dalam mengecap rasa dapat dipengaruhi oleh kecepatan penghantaran rangsang yang diberikan jika dalam
penyampaian rangsang tersebut terjadi gangguan maka dapat mempengaruhi waktu sensasi yang dihasilkan. Selain itu jenis kelamin juga
kemungkinan mempengaruhi sensasi reseptor pengecap. Sensasi rasa dipengaruhi oleh saliva (air liur). Hal ini disebabkan karena saliva akan
melarutkan dan mengkatalis zat yang masuk ke dalam mulut. Kuncup kecap hanya akan dapat terstimulasi bila zat tersebut telah dikatalis oleh
saliva (chemoreseptor), sehingga apabila konsentrasi saliva terlalu rendah maka dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengkatalis zat-zat
tersebut, dan semakin lambat pula respon rasa tersebut. Sehingga produksi saliva dan juga kelembaban lidah sedikit yang menyebabkan
lamanya probandus dalam menangkap rasa. Faktor lain yang mempengaruhi reseptor perasa adalah suhu dan usia. Suhu kurang dari 20° atau
lebih dari 30° akan mempengaruhi sensitifitas kuncup rasa (taste bud). Suhu yang terlalu panas akan merusak sel-sel pada kuncup rasa
sehingga sensitifitas berkurang, namun keadaan ini cenderung berlangsung cepat karena sel yang rusak akan cepat diperbaiki dalam beberapa
hari. Suhu yang terlalu dingin akan membius kuncup lidah sehingga sensifitas berkurang. Usia mempengaruhi sensitifitas reseptor perasa.
Menurut Sunariani (2007), pada orang yang berusia lanjut terdapat penurunan sensitifitas dalam menraskan rasa asin. Hal ini disebabkan pada
orang berusia lanjut karena berkurangnya jumlah papilla sirkumvalata seiring dengan bertambahnya usia dan penurunan fungsi transmisi
kuncup rasa pada lidah sehingga mengurangi sensasi rasa (Soewolo, 2005).
Ada 4 jenis papila pada lidah: Papila filiformis, jenis yang paling banyak , membentuk barisan yang sejajar memancar dari garis tengah
lidah. Susunan yang memancar ini ditutupi oleh epitel yang tidak beraturan dan berisi lamina propria di tengahnya , yang mungkin bercabang
secara luas. Papila ini tidak mengandung kuncup kecap; Papila fungiformis banyak dan tersebar di antara papila filiformis. Papila ini berbentuk
seperti jamur dengan bagian basal menyempit dan bagian atas melebar, gepeng. Lamina propria biasanya mengandung bagian tengah yang
secara primer besar dan beberapa percabangan sekunder. Papila ini mengandung sedikit kuncup kecap; Papila sirkum valata, hanya terdapat
pada batas berbentuk V antara bagia anterior dan bagian posterior lidah; Papila foliata, kurang berkembang pada manusia dan jarang tampak
(Johnson, Kurt, 1994).

E. Referensi
Johnson, Kurt E. , 1994. Histologi dan Biologi Sel. Binarupa Aksara . Jakarta.
Sherwood L. 2001. Fisiologi Manusia. Ed. ke-2. Penerbit EGC. Jakarta.
Savitri, Diah Ernawati. 1997. Kelainan Jaringan Mulut. Majalah Kedokteran Gigi. Jakarta.
Soewolo, 2005. Fisiologi Manusia. FMIPA UNM. Malang.

Bandar Lampung, 01 April 2019


Mengetahui
Asisten Praktikum Praktikan

Natasya Ambarwati Tyara Gisella Renata


NPM: 1613024058 NPM: 1753024007

Anda mungkin juga menyukai