Anda di halaman 1dari 27

- Pengukuran

- Penskoran
- Pembobotan
- Penilaian
- Penilaian Acuan Patokan/Kriteria (PAP / PAP)
- Penilaian Acuan Norma (PAN)
- Evaluasi
Apakah setiap guru sudah Menguasai?
3 JENIS PENGUKURAN

BUKAN UNTUK
UNTUK
UNTUK MENILAI
MENGUJI
MENGUJI

Daya
Jarak Tahan Kemajuan
Antar Lampu Belajar
Kota Pijar
KESALAHAN MENGUKUR

• Kesalahan alat ukur,


• Kesalahan cara mengukur,
• Kesalahan obyek yang diukur
Macam Data kuatitatif
• Kuatitatif murni :
jumlah buku siswa, jumlah pensil siswa,
dan lainnya.
• Bukan kuantitatif murni :
daya baca puisi, kemampuan
mempraktekkan sholat
Pengukuran
data bukan kuantitatif murni
memerlukan PENSKORAN.
Penskoran bagi
data yang bukan kuantitatif murni
perlu alat bantu berupa
RUBRIK
RUBRIK =

Daftar karakteristik yang


diinginkan dari pekerjaan siswa
disertai panduan penentuan
masing-masing karakteristik.
Contoh Rubrik berbicara
Skor
No Unsur yang dinilai
1 2 3 4 5
Ekspresi Fisik
a) Berdiri tegak melihat khalayak,
1 b) Mengubah ekspresi wajah sesuai pernyataan yang disampaikan,
c) Gerak tubuh dan tangan (unsur kinestik) membantu memberi penegasan.

Ekspresi Suara
a) Berbicara dengan kata-kata jelas,
2.
b) Nada suara berubah sesuai pernyataan,
c) Berbicara cukup keras untuk didengar khalayak.
Ekspresi Verbal
a) Memilih kata-kata tepat untuk penegaskan arti,
b) Tidak mengulang-ulang pernyataan,
3
c) Menggunakan kalimat lengkap untuk mengutarakan satu pikiran,
d) Menyimpulkan pokok pikiran penting.

Jumlah Skor

Keterangan penskoran:
1 = Tidak pernah, 2 = Jarang, 3 = Cukup, 4 = Sering, 5 = Selalu
(atau disesuaikan dengan jenis penilaiannya)
PENILAIAN =
• Kegiatan menafsir/mendeskripsi hasil
pengukuran, atau
• Kegiatan menafsir angka hasil pengukuran
menjadi nilai.
BIASANYA,
Soal satu dengan yang lain
memiliki BOBOT berbeda,

karena:
Beda tingkat kedalaman
Beda urgensi
Beda kesulitan
PENILAIAN TANPA PEMBOBOTAN
• Semua item soal dianggap bobotnya sama
atau biasa dinamakan tanpa pembobotan.

• Cara hitung keseluruhan, yaitu skor yang


diperoleh keseluruhan item soal dibagi skor
maksimal seluruh item soal, lalu dikalikan 100.
Angka 100 diasumsi nilai akhir dengan tingkat
kebenaran sempurna.
Skor Perolehan
Nilai = ————————— x 100
Skor Maksimal
PENILAIAN DENGAN PEMBOBOTAN
Skor Bobot
No. Kriteria
1 2 3 4 5

1. 30

2. 25

3. 25

4. 10

5. 10

Jumlah 100

Keterangan penskoran:
Disesuaikan dengan jenis penilaiannya
• Skor maksimal per item = 5
Skor Perolehan per item
• Nilai per item = ------------------------------------ x Bobot per item
Skor Maksimal per item

• Nilai total = Penjumlahan nilai seluruh item


• Pembobotan bisa juga digunakan menghitung
nilai antar aspek.
• Misalkan, nilai ulangan harian yang
menggabungkan nilai tes, nilai praktik, nilai
tugas.
• Atau menghitung nilai rapot yang
menggabungkan nilai ulangan harian, ulangan
tengah semester, dan ulangan akhir semester.
Contoh pembobotan olah nilai rapor:

• Rata-rata Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester,


dan Ulangan Akhir Semester bobotnya 60% : 20% :
20%.
• Nilai ulangan harian 1, 2 dan 3 = 60, 75, 65, berarti
rata-rata ulangan harian = 66.
• Ulangan tengah semester = 55,
• Ulangan akhir semester = 65,
• Nilai rapor = (60% x 66) + (20% x 55) + (20% x 65)
= 40 + 11 + 13
= 64
PENILAIAN ACUAN NORMA
• Penilaian Acuan Norma (PAN); dilakukan
secara membandingkan nilai siswa dengan
nilai kelompoknya. Dan prestasi seluruh siswa
pada kelas/kelompok, dipakai sebagai dasar
penilaian.
• Yang dimaksud ‘norma’ ini kapasitas/prestasi
kelompok,
• Kelompok di sini semua siswa mengikuti tes.
Jadi, pengertian ‘kelompok’ berarti sejumlah
siswa dalam kelas, sekolah, rayon, dan
provinsi/wilayah.
• PAN menentukan status tiap peserta didik
pada kemampuan peserta didik lain. Artinya,
PAN digunakan bila ingin tahu kemampuan
peserta didik dalam komunitasnya di kelas dan
sekolah.
• Contoh pelajaran bahasa Indonesia, siswa
yang mendapat skor 85 di kelas B akan dapat
nilai A, sedang di kelas C siswa yang mendapat
skor 75 akan bernilai A juga.
• Mengapa demikian?
• Karena nilai yang didapat siswa hanya
dihubungkan norma kelompoknya.
• Pada kelas C, norma kelompoknya rendah,
maka skor 75 sudah dapat nilai A, sedang di
kelas B berhubung norma kelompoknya tinggi,
skor 85 baru bisa dapat nilai A.
• Contoh penggunaan penilaian acuan norma
ialah SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa
atau peserta didik Baru), PPDB (Penerimaan
Peserta Didik Baru), Dll
PENILAIAN ACUAN PATOKAN/KRITERIA
• Penilaian acuan patokan (PAP) adalah
pengukuran yang mengkomparasikan kriteria
yang telah ditentukan lebih dulu
• Keberhasilannya tergantung penguasaaan
materi atas kriteria yang dijabarkan dalam
item pertanyaan, guna mendukung tujuan
instruksional.
• Contoh, penetapan KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal)
• Agar dinyatakan tuntas, setiap siswa harus
peroleh nilai sekurang-kurangnya 75.
• Berdasar kriteria itu, siapapun siswa yang
tidak memenuhi syarat akan dinyatakan gagal.
• Maknanya, penilaian acuan patokan/kriteria
akan menghasilkan keputusan; berapapun
jumlah siswa akan lulus atau diterima, asal
nilainya memenuhi patokan yang ditentukan.
• Contoh penggunaan penilaian acuan patokan
pada kenaikan kelas, kelulusan, dan lainnya.
EVALUASI
• Pengukuran, penilaian dan evaluasi ini
kegiatan bersifat hierarki.
• Artinya ketiga kegiatan itu dalam kaitannya
proses belajar-mengajar tidak bisa dipisahkan,
dan pelaksanaannya dilaksanakan berurutan.
PENGERTIAN
• Evaluasi adalah mengumpulkan informasi atas
bekerjanya sesuatu, yang digunakan untuk
menentukan alternatif tepat dalam mengambil
keputusan. Suharsimi Arikunto (2004: 1)
• Informasi itu berbentuk nilai, yang dihasilkan dari
pengukuran yang bisa dipakai mengevaluasi
keberhasilan sebuah program.
• Hasil evaluasi dipakai mengambil keputusan yang
diperlukan untuk perbaikan.
• Di bidang pendidikan, evaluasi untuk mengetahui
pencapaian belajar kelas/kelompok.
Tujuan Evaluasi
• Memahami sesuatu,
• Membuat keputusan, dan
• Meningkatkan kualitas program.
(Prasetyo Irawan : 1995)
• Evaluasi bersifat proses dan berhubungan
pemberian suatu makna.
• Sebagai proses, pelaksanaan evaluasi berupa
tindakan yang dilakukan. Maka evaluasi bukan
sekadar hasil, tp juga rangkaian kegiatan.
• Sebagai pemberian makna, evaluasi harus
menunjukkan kualitas yang dinilai.
Misal,
setelah dilakukan evaluasi, ditemukan kelebihan-
kekurangan suatu program, lalu diambil keputusan
untuk memperbaiki program tersebut.

Anda mungkin juga menyukai