Anda di halaman 1dari 24

TUMOR OTAK DAN

MEDULA SPINALIS

1
pendahuluan

• Tumor otak primer: kelompok neoplasma yang


berasal dari sel-sel SSP
• Glioma: tumor otak primer yang paling sering
dijumpai, bisa berasal dari astrosit (astrositoma),
oligodendrogliosit (oligodendroglioma), atau sel-
sel ependim (ependimoma).
• Astrositoma : 80% dari semua malignant brain
tumor.

2
• Insiden
– Primer : 6/100.000 pertahun
– Sekunder: metastasis lebih sedikit
• Lokasi Tumor
– Supratentorial: dewasa 80% > anak 20%
– Infratentorial: dewasa 40% < anak 60%

3
Klasifikasi
• Neuroepitelial
– Astrositoma
– Oligodendroglioma
– Ependimoma
– Pinealoma
– Glioblastoma multiforme (GBM)

• Meningen :
– Meningioma

• Sel sarung saraf:


– Schwannoma/acoustic neurinoma
4
Klasifikasi
• Pembuluh darah
– Hemangioma

• Germ sel
– Germinoma
– Teratoma

• Tumor dari mal development


– Craniopharyngioma
– Kista epidermoid

5
Klasifikasi
• Glandula pituitary (hipofisa)
– Adenoma pituitary
– Adenocarcinoma

• Tumor sekitar (tulang)


– Chordoma
– Glomus jugulare
– Chondroma/chondrosarkoma

6
Klasifikasi
• TUMOR PRIMER
– OTAK :
• Intra axial : glioma, pinealoma, meduloblastoma
• Extra axial : meningioma, schwannoma, chordoma

– MEDULA SPINALIS
• Intramedulare : ependimoma, astrositoma
• Extramedulare : meningioma, schwannoma

• TUMOR SEKUNDER (metastasis)


– Mammae, tiroid, paru, prostat
7
Gambaran Klinis
GEJALA UMUM
• Nyeri kepala:
– gejala awal 35% penderita dengan tumor otak
– Indikator penting adanya TIK  (walaupun TIK  bukan satu-
satunya penyebab nyeri kepala)
– Sifat nyeri kepala yang meningkatkan kemungkinan tumor
otak :
 Sampai membangunkan penderita saat tertidur,
memberat saat bangun tidur, dan membaik disiang hari.
 Semakin berat melalui perubahan postur, batuk, atau
latihan fisik
 Berbeda dengan nyeri kepala sebelummnya, atau
dengan tingkat keparahan yang semakin berat
8
 Disertai: mual atau muntah, edema papil, defisit fokal
Gambaran Klinis
• Kejang
–  40 - 60%
– Dapat merupakan gejala awal pada sepertiga kasus
– Tipe kejang :
• Fokal
• General sekunder
• Edema papil
– Tanda penting adanya peningkatan TIK
– Insiden: >50%
• Perubahan status mental
– Dapat merupakan gejala awal pada 15-20%
– Biasanya pd tumor lobus frontalis, pd keadaan TIK
meningkat, atau gliomatosis cerebri
9
• Nausea dan vomiting

GEJALA FOKAL
• Lobus frontalis :
– Ggn mental dg fungsi intelektual menurun
– refleks primitif, Sindroma Foster-Kennedy (anosmia di
sisi tumor, papilatropi di sisi tumor, papiledema disisi
kontralateral)
– Afasia motorik
• Gejala yg berhubungan dg disfungsi edokrin :
hipotiroidism, penurunan libido, dll
 tumor pd hipotalamus-hipofise

10
• Lobus Parietalis :
– Bangkitan sensorik, astereognosis, bila letaknya
dalam  nyeri talamus
• Lobus Temporalis :
– Uncinate fit
– Epilepsi lobus temporal
– Afasia sensorik
• Lobus Oksipitalis :
– Rasa nyeri di belakang kepala
– Hemianopsia, agnosia visual, dan aleksia

11
• Serebellum :
– Nyeri kepala daerah subocciput
– Ataksia hemiserebellar di sisi ipsilateral
– Nistagmus, dll gejala serebellar
• Batang Otak :
– Hemiplegia/paresia alternans
• Sudut Serebellopontin (CPA)
– Sering : neurinoma N VIII
– Keluhan pertama adl tinitus pd satu telinga, dpt
berlangsung bertahun2, br kmd muncul nyeri kepala
dan muntah2
– Disertai ggn N V, VII ipsilateral

12
Cushing Respon :
– Hipertensi
– Bradikardi
– Bradipneu

13
Penunjang Dx

• Skull X-rays
• CT scan kepala dg kontras
• MRI
• EEG
• Angiografi
• PET scan : blood flow, metabolisme

14
Penanganan

• Terapi konservatif (non operatif)


– Radioterapi
– Kemoterapi
– Immunoterapi
• Terapi Operatif

15
DIAGNOSIS BANDING
• Vaskular
• Hematom (ICH, SAH)
• Aneurisma
• AVM
• Trombosis venous
• Trauma
• Hematom (EDH, SDH, ICH)
• Infeksi
• Abses
• Tuberkuloma
• Kista
• Kista arachnoid
• Hidatid (parasit)
16
TUMOR MEDULA SPINALIS

17
• ASAL
– Primer
– Sekunder : metastasis

• Letak
– Extra dural (10%)
– Intra dural extramedulare (65%)
– Intra dural intramedulare (14%)

18
Ekstra Meduler
– Tumor sarung saraf : 40%
– Meningioma : 40%
– Ependimoma : 15%
– Lain2 : 5%
Intra Meduler
– Ependimoma : 45%
– Astrositoma : 40%
– Hemangioblastoma : 5%
– Lain2 : 10%
19
DIAGNOSIS
• KLINIK
– Paraparesis UMN : T2-L2
– Tetraparesis UMN : C2-T1

• Batas lesi
– Sensibilitas:
• Dermatom
• propioseptik
– Motorik : miotom
– Otonom:
• perspirasi tes : iodium + amilum = biru
• kandung kemih : retensio (S2-4), inkontinensia
(atas S2)
– Reflek fisiologik
– Vertebra
20
PENUNJANG
• X-FOTO vertebra AP/Lateral
• CT-scan tulang
• MRI spinal
• Mielografi
• LP :
– Sindrom FROIN
– Queckensted
– Ayala Index
21
Perbedaan Intra vs extra medulare
Extramedulare Intramedulare
Nyeri spontan Radikular Terbakar
Jelas lokasi Tidak jelas
Defisit sensorik Nyeri &suhu (KL) Disosiasi sensibilitas
Propioseptik (ipsi)
Sensasi nyeri-suhu di Terganggu Kurang terganggu
Saddle area
LMN segmental Jelas,
Atrofi,fasikulasi
UMN Early Late
Reflek fisiologik Early Late
Reflek patologik Early Late
Perubahan kulit Jarang Sering
22
Blok LCS Early Late
TUMOR EKSTRADURAL
– Paling sering : tumor metastasis
– Sumber : paru, mammae, tiroid, ginjal,
prostat, kolon, melanoma, limfoma, sarkoma
– Gejala : nyeri lokal tidak dipengaruhi posisi,
nyeri tekan dan nyeri ketok
TERAPI
• Operratif : memerlukan pertimbangan : analisis
dan evaluasi biologi kanker, prognosis, harapan
hidup, ekstensi proses penyakitnya
23
TERIMA KASIH

24

Anda mungkin juga menyukai