Anda di halaman 1dari 22

ANTI KORUPSI

By: Isnawan Dwi P


Pesan Moral

Pengertian Korupsi
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Korupsi sudah menjalar dan semakin subur di negara ini. Banyak


yang bilang, korupsi bagaikan budaya masyarakat Indonesia karena
begitu mengakarnya praktek kotor tersebut. Korupsi yang secara
harfiah merupakan, kebusukan, menggoyahkan, memutarbalik, dan
menyogok tidaklah bisa disamakan dengan pengertian budaya yang
berwajah keindahaan. Hal lain yang membedakan korupsi dengan
budaya adalah korupsi tidaklah mengakar hingga ke masyarakat
kecil seperti para petani kecil, warga-warga di pegunungan
terpencil, ataupun nelayan-nelayan. Korupsi dapat dilihat seperti
sebuah penyakit rawan yang menyerang para penguasa. Korupsi
merupakan fenomena sosial yang hingga kini masih belum dapat
diberantas oleh manusia secara maksimal. Korupsi tumbuh seiring
dengan berkembangnya peradaban manusia.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Mnyontek itu bisa dikatakan sebagai ”bibit” korupsi. Kebiasaan


menyontek menjadi sarana yang cukup memengaruhi dalam hal
pembentukan kepribadian. Menyontek membuat para pelaku merasa
bergantung kepada orang lain. Lebih parah lagi, menyontek membuat
seseorang ketagihan dalam memperoleh sesuatu secara instan tanpa
usaha.
Faktor yang memengaruhi perilaku kaum remaja melakukan korupsi
adalah adanya kecurangan yang tidak diberantas sejak usia dini.
Kecurangan bisa dilakukan pelajar, baik dari pendidikan tingkat dasar
sampai pendidikan tinggi. Karena itu, harus ada pendidikan (antikorupsi)
sejak dini, seperti tentang kecurangan sebagai perbuatan tercela yang
bisa berlanjut menjadi korupsi. Kita pasti diajarkan bahwa curang itu
perbuatan tercela, tidak adil, dan picik. Dengan melakukan kecurangan
telah membuat kita belajar membohongi diri sendiri dan orang lain.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Pengertian Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin, Corruptio-Corrumpere yang
artinya busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, suap,
dan bohong.
Korupsi menurut Huntington adalah perilaku pejabat publik
yang menyimpang dari norma-norma yang diterima oleh
masyarakat, dan perilaku menyimpang ini ditujukan dalam
rangka memenuhi kepentingan pribadi.
Korupsi merupakan perbuatan curang yang merugikan Negara
dan masyarakat luas dengan berbagai macam modus.
Seorang sosiolog Malaysia Syed Hussein Alatas secara implisit
menyebutkan tiga bentuk korupsi yaitu sogokan (bribery),
pemerasan (extortion), dan nepotisme.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
Pengertian Korupsi ...
Alatas mendefinisikan nepotisme sebagai pengangkatan
kerabat, teman, atau sekutu politik untuk menduduki
jabatan-jabatan publik, terlepas dari kemampuan yang
dimilikinya dan dampaknya bagi kemaslahatan umum
(Alatas 1999: 6).
Inti ketiga bentuk korupsi menurut kategori Alatas ini
adalah subordinasi kepentingan umum di bawah tujuan-
tujuan pribadi yang mencakup pelanggaran-pelanggaran
norma-norma, tugas, dan kesejahteraan umum, yang
dibarengi dengan kerahasiaan, pengkhianatan, penipuan,
dan sikap masa bodoh terhadap akibat yang
ditimbulkannya terhadap masyarakat.
By: Isnawan Dwi Parwanto
0899 5090 309
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Kondisi di Indonesia
Indonesia tidak sempat merubah sistem monarki (kerajaan), karena
terlanjur dijajah oleh bangsa asing. Parahnya, di Indonesia sistem
monarki masih berlaku dan dipelihara oleh kolonialisme. Hingga kini para
penguasa di Indonesia masih prinsip kekuasaan yang adigang adigung
adiguna sehingga semena-mena terhadap rakyat, hanya mementingkan
keluarga (nepotisme), dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan
kekuasaan. Pada akhirnya tindakan korupsi menjadi hal lumrah dilakukan
oleh para penguasa. Banyak hal yang sudah dilakukan pemerintah untuk
menghilangkan praktek korupsi, mendirikan lembaga independen KPK
(Komisi Pemberantas Korupsi), pengawasan pajak yang ketat, dan masih
banyak lagi. Tetapi, praktek korupsi tidaklah dapat dihilangkan, mungkin
hingga Nabi Isa turun ke bumi. Longgarnya sistem yang memungkinkan
para penguasa mengambil keuntungan, sifat alamiah manusia yang
egois, kadang melunturkan nilai-nilai nurani.
By: Isnawan Dwi Parwanto
0899 5090 309
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

KONSEP PEMBERANTASAN KORUPSI


Mengapa korupsi timbul dan berkembang demikian masif
di sebuah negara?
Korupsi ibarat penyakit ‘kanker ganas’  sifatnya
kronis juga akut.
Perekonomian negara digerogoti secara perlahan namun
pasti. Korupsi di Indonesia menempel pada semua
aspek atau bidang kehidupan masyarakat.
PENTING DIPAHAMI: di manapun dan sampai pada
tingkatan tertentu, korupsi akan selalu ada dalam suatu
negara atau masyarakat
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

REALITA DI INDONESIA
• Ada PERANGKAT HUKUM : ada Peraturan Per-UU, ada
lembaga serta aparat hukum yang mengabdi untuk
menjalankan peraturan (kepolisian, kejaksaan, dan
pengadilan); ada lembaga independen ‘Super Body’ yang
bernama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dibentuk
untuk memberantas korupsi.
• Di sekolah siswa/mahasiswa memperoleh pendidikan Agama,
Pancasila, dan Kewarganegaraan.
• Realita: korupsi tetap tumbuh subur dan berkembang dengan
pesat.
• Apa yang salah???
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PENYEBAB KORUPSI
• Penyebab korupsi terdiri atas faktor internal dan
faktor eksternal.
• Faktor internal merupakan penyebab yang datangnya
dari diri pribadi atau individu
• Faktor eksternal berasal dari lingkungan atau sistem.
• Pencegahan korupsi dapat dilakukan dengan
menghilangkan, atau setidaknya mengurangi, kedua
faktor penyebab tersebut.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PENYEBAB KORUPSI ...


• Keadaan masyarakat yang semakin majemuk.
• Greeds (keserakahan): berkaitan dengan adanya perilaku
serakah yang secara potensial ada di dalam diri setiap orang.
• Opportunities (kesempatan): berkaitan dengankeadaan
organisasi atau instansi atau masyarakat yang sedemikian
rupa, sehingga terbuka kesempatan bagi seseorang untuk
melakukan kecurangan.
• Needs (kebutuhan): berkaitan dengan faktor-faktor yamg
dibutuhkan oleh individu-individu untuk menunjang
hidupnya yang wajar.
• Exposures (pengungkapan): berkaitan dengan tindakan atau
konsekuensi yang dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila
pelaku diketemukan melakukan kecurangan, dll.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PENYEBAB KORUPSI ...


• Ketiadaan atau kelemahan kepemimpinan dalam posisi-posisi
kunci yang mampu memberi ilham dan mempengaruhi
tingkah laku yang menjinakkan korupsi.
• Kelemahan pengajaran-pengajaran agama dan etika.
• Kolonialisme, suatu pemerintahan asing tidaklah menggugah
kesetiaan dan kepatuhan yang diperlukan untuk
membendung korupsi.
• Kurangnya pendidikan.
• Adanya banyak kemiskinan.
• Perubahan radikal, suatu sistem nilai yang mengalami
perubahan radikal, korupsi muncul sebagai penyakit
transisional.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PENYEBAB KORUPSI ...

• Faktor internal sangat ditentukan oleh kuat tidaknya nilai-


nilai anti korupsi tertanam dalam diri setiap individu.
• Nilai-nilai anti korupsi itu perlu diterapkan oleh setiap
individu untuk dapat mengatasi faktor eksternal agar
korupsi tidak terjadi.
• Untuk mencegah terjadinya faktor eksternal, selain
memiliki nilai-nilai anti korupsi, setiap individu perlu
memahami dengan mendalam prinsip-prinsip anti korupsi
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
Merupakan kebijakan untuk mencegah dan menghilangkan peluang bagi
berkembangnya korupsi.
Langkah-langkah anti korupsi meliputi :

1 Memperbaiki moral manusia sebagai umat beriman;

2 Memperbaiki moral bangsa;

3 Meningkatkan kesadaran hukum individu dan


masyarakat.

4 Mengentaskan kemiskinan;

5 Memilih Pemimpin yang bersih, jujur, anti


korupsi, peduli, cepat tanggap, dan teladan;
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Pengertian Korupsi
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Pengertian Korupsi
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Indeks Korupsi Indonesia


Organisasi anti korupsi ini setiap tahun mengeluakan laporan korupsi global. Dari
28 negara di kawasan Asia Pasifik, sebagian besarnya mendapat peringkat yang
buruk. 18 negara mendapat skor di bawah 40 dari seluruhnya 100 skor. 0 berarti
terkorup dan 100 berarti paling bersih.
Negara-negara yang dinilai paling bersih adalah Denmark, Selandia Baru, Finlandia,
Swedia dan Norwegia. Jerman berada di peringkat 12, Jepang 15 dan Amerika
Serikat 17.
Sementara di Asia Tenggara, Singapura menjadi negara terbersih dengan
menempati peringkat 7 daftar CPI Transparansi Internasional. Lalu di mana posisi
Indonesia? Indonesia duduk di peringkat 107 dari 175 negara. Posisi Indonesia
jauh berada di bawah Singapura (7), Malaysia, Filipina, dan Thailand (85).
Untuk urusan korupsi, Indonesia hanya lebih baik dari Vietnam (119), Timor Leste
(133), Laos (145), serta Kamboja dan Myanmar (156). Indonesia juga lebih baik
ketimbang Rusia (136), Ukraina (142), Paraguay (150), Kolombia (161), dan
sejumlah negara di Afrika.
Pengertian Korupsi
PARTAI KORUPSI
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
PARTAI KORUPSI

Pengertian Korupsi
DEMO ANTI-KORUPSI

Pengertian Korupsi

Anda mungkin juga menyukai