Anda di halaman 1dari 28

Andi Rahman M (1116777130)

Pembimbing :
dr. Citra Azmy Anggita, SpM, M.Kes
PENDAHULUAN
 Glaukoma berasal dari kata yunani glaukos yang
berarti hijau kebiruan, yang memberi kesan warna
tersebut pada pupil penderita glaukoma.

 Normal Tension Glaukoma yang terdapat pada satu


ujung spektrum glaukoma sudut terbuka kronis
merupakan bentuk yang tersering menyebabkan
pengecilan lapangan pandang bilateral progressif
asimptomatik yang muncul perlahan dan sering tidak
terdeteksi sampai terjadi pengecilan lapangan
pandang yang ekstensif.
ANATOMI
DAN
FISIOLOGI
 Aqueous humor adalah cairan jernih yang dibentuk
oleh korpus siliaris dan mengisi bilik mata anterior
dan posterior.
 Aqueous humor mengalir dari korpus siliaris
melewati bilik mata posterior dan anterior menuju
sudut kamera okuli anterior.
 Aqueous humor diekskresikan oleh trabecular
meshwork
 Aqueous humor diproduksi dengan kecepatan 2-3
μL/menit dan mengisi bilik anterior sebanyak 250 μL
serta bilik posterior sebanyak 60 μL
 Fungsi :
 memberikan nutrisi (glukosa dan asam amino) kepada
jaringan-jaringan mata di segmen anterior
 zat sisa metabolisme (seperti asam piruvat dan asam
laktat) juga dibuang dari jaringan-jaringan tersebut
 menjaga kestabilan tekanan intraokuli
 media transmisi cahaya ke jaras penglihatan
DEFINISI
Normal-tension glaucoma (juga disebut low-tensi
glaukoma) adalah suatu kondisi yang unik di mana
kerusakan saraf optik dan kehilangan penglihatan
terjadi meskipun tekanan normal di dalam mata.
Tekanan Intraokular yang normal berkisar 10-21 mm
Hg
EPIDEMIOLOGI
 Glaukoma penyebab kebutaan kedua di dunia
 Pada glaukoma normotensi lebih sering terjadi di
Jepang
 Perempuan lebih sering terkena dibanding pria
 Normal-tensi glaukoma mempengaruhi orang dewasa,
dengan usia rata-rata 60 tahun.
ETIOLOGI
 Saraf optik yang rapuh → herediter
 Berkurangnya aliran darah ke saraf optik dapat
disebabkan oleh vaskular disease
 Penyakit vasospastik seperti sakit kepala migrain dan
Fenomena Raynaud
 Iskemia berkurang oksigen dikirim ke jaringan.
 Penyakit autoimun
FAKTOR RESIKO
 Usia tua
 Penderita Diabetes
 Penggunaan medikasi yang mengandung steroid
 Riwayat keluarga glaukoma
 Perempuan > pria
 Keturunan Jepang beresiko tinggi terkena
Normotension glaukoma
PATOGENESIS
 Teori iskemik vaskular menunjukkan bahwa
rendahnya perfusi optik syaraf merupakan faktor
utama dalam proses kerusakan pada glaukoma
 Iskemik → menurunnya pasokan darah dari arteri
ophtalmica dan arteri sentral retina→ rendahnya
perfusi saraf optik → keluhan glaukoma
 Peran penyakit pembuluh darah dalam patogenesis
NTG mungkin berhubungan dengan berkurangnya
resistensi saraf optik pada IOP
Tanda dan Gejala
 Asimptomatik
 Progresif
 Lapang pandang menyempit cenderung lebih fokus,
lebih dalam, dan lebih dekat dengan fiksasi
 TIO < 22 mmHg tanpa pengobatan (kurva tensi
diurnal)
 Kerusakan saraf optik
 Perdarahan disc
DIAGNOSIS
 Anamnesa
 apakah pasien memiliki kondisi medis sistemik terkait
dengan NTG
 Konsumsi obat steroid
 menentukan apakah ada riwayat keluarga glaukoma
atau NTG
 apakah sejarah pasien positif untuk trauma okular atau
operasi
 Pemeriksaan ophthalmologic lengkap
 penglihatan warna
 pemeriksaan pupil
 Tes lapang pandang
 Tonometri → Kurva TIO diurnal
 Gonioscopy
 Funduscopy
 pachymetry
Tonometri
 Pengukuran diambil untuk kedua mata pada setidaknya
2-3 kali. Karena TIO bervariasi dari jam ke jam dalam
setiap individu, pengukuran dapat diambil pada waktu
yang berbeda dari hari (misalnya, pagi dan malam).
 Jika Anda diduga memiliki normal ketegangan
glaukoma dengan TIO normal tetapi mencari saraf optik
yang mencurigakan, TIO Anda dapat diperiksa beberapa
kali selama satu hari (disebut diurnal penilaian atau
kurva diurnal).
Gonioskopi
 untuk memeriksa sudut drainase mata
 Orang dengan yang normal-tension glaukoma telah
terbuka, tampak normal sudut
 karena itu, tes ini penting untuk menentukan apakah
sudut Anda terbuka, menyempit, atau tertutup.
Funduskopi
 Sulit untuk mendiagnosa NTG jika cup disc ratio > 0,5
bahkan jika perbedaan cupping adalah 0.2 atau lebih
tinggi dengan adanya TIO normal
 Hemoragik disc
 Pada NTG menjadi 2 kelompok disc :
 senile sclerotic → dangkal, sedikit pucat pada rim
neuroretinal (terutama pada pasien yang lebih tua
dengan penyakit pembuluh darah)
 focal ischemic → mendalam, fokus, bentuk notching
pada rim neuroretinal
Penipisan jaringan rim superior merupakan temuan umum di NTG.
Pachymetry
 Untuk melihat ketebalan dari kornea
 Dasar pemeriksaan adalah tebal suatu benda dapat
diukur dengan melihat bayangan benda tersebut
pada suatu sistem pemisahan sinar pada kaca.
 Normal : 540 µm
 NTG : 510 – 520 µm
TATALAKSANA
The Collaborative Normal-Tension Glaucoma Study
menunjukkan bahwa pengurangan 30 % TIO dapat
mencegah perkembangan hilangnya lapang pandang.
Tatalaksana
 Faramakoterapi  Pembedahan
 Menurunkan produksi  trabeculoplasty laser
HA  operasi filtrasi
 Beta Blocker
 alpha 2 agonis
(brimonidine)
 Calcium channel
blocker (obat
adjuvant)
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. A K
Umur : 69 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : jl.-
Suku : Bugis
Pekerjaan :-
Nomor RM : 392288
Tanggal Pemeriksaan : 08-01-2019
Tempat Pemeriksaan : RSU Anutpura Palu
Pemeriksa : dr.Santy Kusumawaty Sp.M
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Pengliahatan kedua mata kabur

Riwayat Penyakit Sekarang :


Seorang pasien laki-laki berumur 69 tahun datang ke Poli Mata RSU
Anutapura Palu dengan keluhan penglihatan kedua mata kabur yang dialami
sejak 1 tahun yang lalu secara perlahan tanpa mata merah serta melihat seperti
bintik kehitaman, keluhan bintik kehitaman ini muncul sebelum mata kabur,
silau bila melihat cahaya. Pasien menyangkal adanya rasa nyeri kepala yang
menyertai.

Riwayat penyakit terdahulu :


Pasien pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya dan dirawat d
RS Al-khairaat. riwayat penggunaan kacamata sebelumnya (-). Riwayat penyakit
sistemik disangkal.
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Sakit sedang
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,7 C
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIS

INSPEKSI OD OS PENYINARAN OD OS
OPTIK
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Palperbra Edema (-) Edema (-)
Injeksi konjungtiva (-) Injeksi konjungtiva (-)
Eritema (-) Eritema (-)

Bola mata Normal Normal

Silia Normal, Trikiasis (-) Normal, Trikiasis (-) Kornea Jernih Jernih

Bilik mata Normal Normal


depan

Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)


Apparatus Hiperlakrimasi (-) Hiperlakrimasi (-)
Pupil Bulat, sentral, RCL (+), Bulat, sentral, RCL (+),
Lakrimalis
RCTL (+) RCTL (+)

Lensa Kesan jernih Kesan jernih


PALPASI OD OS VOD : 20/50 VOS : 20/100

TIO Tn Tn KOD : - KOD : -

Nyeri tekan (-) (-) Menjadi : - Menjadi : -

Lihat dekat : - Lihat dekat : -


Massa tumor (-) (-)

Koreksi : - Koreksi : -
Glandula Pembesaran (-) Pembesaran (-)
preaurikuler DP : - DP : -

TOD TOS

TONOMETRI
12,0 11,3
Oftalmoskopi
FOD : Refleks fundus (+), papil N II : batas tegas, Makula : Refleks fovea (+),
retina DBN
FOS : Refleks fundus (+), papil N II : batas tegas, Makula : Refleks fovea (+),
retina DBN

DIAGNOSIS KERJA
ODS : Glaukoma primer sudut terbuka (Normotension Gloukoma)

TERAPI
C. Timol 0.50 2x1 gtt ODS
C. Eyefresh ED 6x1 ODS
Citicholin tab 2x1
DAFTAR PUSTAKA
 American Academy of Ophthalmology. Glaucoma. 2004
 Bell JA. Glaukoma, Primary Open angle..Available from: www.emedicine.com. August 2005
 Dilserhost D, Hughes G. Open Angle Glaukoma.. Available from:
www.AmericanFamilyPhysicia.com. May2003
 James B, Chew C, Bron A. Glaukoma. Buku panduan ofthalmologi. Jakarta. Eralangga.
1992
 PERDAMI, Glaukoma, http : www. Semarang-eye-centre.com. 2005
 Nancy C. Primery Open_Angle Glaucoma. http : American Journal
 Peiffer RL. Glaukoma fact. Available from: www.mammaleye.com
 Riordan P., Glauoma. Sixteeth edition. Mc Graw Hill. 2004
 Friedman N J. Review of Ophtalmology. Elsevier Saunders. 2005
 Vaughan D. General Ophtalmology. Fiffteenth edition. Prentice Hall International. 2005
 Loewenstein J L., Ophtalmology Just The Fact. Mc Graw Hill Medical Publishing Divition.
2004
 Lang GK, et all. A Short textbook. New York. Thieme. 2000
 Tsvi Sheleg, Normal-Tension (Low-Tension) Glaucoma. Department of Ophthalmology,
Western Galilee – Nahariya Medical Center, Nahariya,Israel. available from :
www.intechopen.com 2011

Anda mungkin juga menyukai