Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL PENELITIAN

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS LIDOKAIN SPRAY DENGAN LIDOKAIN INTRAVENA TERHADAP


PERUBAHAN HEMODINAMIK PASKA TINDAKAN LARINGOSKOPI DAN INTUBASI ENDOTRAKEAL
DI GEDUNG PBEDAH PUSAT TERPADU RSUD DR.SOETOMO SURABAYA

NOOR SYAMSU | KARINA PRATIWI | MARIA STEPHANI | PETRUS DOKO REHI

PROGRAM MKDU PPDS I


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
BAB I
LATAR BELAKANG
Latar belakang…(1)

 Dalam dunia anestesi, laringoskopi dan intubasi


endotrakea berperan sangat penting dalam menjaga
patensi jalan napas selama pasien menjalani anestesi total,
atau mendapat ventilasi mekanis.
Tindakan laringoskopi dan intubasi selain dapat
menimbulkan trauma dan nyeri, juga dapat memicu
terjadinya gejolak kardiovaskular berupa peningkatan
tekanan darah, denyut jantung, dan disritmia.
Latar belakang…(2)

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau


menumpulkan gejolak kerdiovaskular.

Penelitian ini dirancang untuk


Intravena mengevaluasi dan membandingkan
efektivitas penggunaan lidokain spray
Lidokain dan lidokain intravena untuk
menumpulkan gejolak kardiovaskular
setelah dilakukan laringoskopi dan
Spray intubasi endotrakeal.
Rumusan Masalah

Apakah lidokain spray sama efektifnya dengan lidokain intravena


dalam menumpulkan gejolak hemodinamik pada laringoskopi dan
intubasi endotrakeal?
Tujuan Penelitian

• Mengevaluasi efektifitas lidokain spray


dibandingkan dengan lidokain intravena
Umum dalam menumpulkan gejolak
kardiovaskular setelah laringoskopi dan
intubasi endotrakeal.

• Mengetahui perbedaan gejolak kardiovaskular 1


menit, 3 menit, dan 5 menit setelah tindakan

Khusus laringoskopi dan intubasi endotrakeal pada


pasien dengan pemakaian lidokain spray dan
lidokain intavena.
Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis Manfaat Klinis

• Lidokain spray, jika


• Membuktikan pengaruh terbukti memiliki
pemberian lidokain efektifitas dalam
spray bila dibandingkan mengurangi respons
dengan lidokain injeksi hemodinamik akibat
dalam menumpulkan laringoskopi dan
gejolak kardiovaskular intubasi endotrakeal,
setelah tindakan maka penggunannya
laringoskopi dan akan lebih praktis dan
intubasi endotrakeal. efisien daripada
lidokain intravena.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA

Anestesi
Laringosk Umum
opi &
Intubasi
ETT

Lidokain

Perubahan Hemodinamik
Laringoskopi dan Perubahan Hemodinamik
MEKANISME KERJA LIDOKAIN
LIDOKAIN INTRAVENA VS LIDOKAIN SPRAY

• Peak plasma = 3-5 menit


• T1/2 = 30-120 menit
• Dosis i.v = 1-2 mg/kg
• Dosis spray = 3-4 mg/kg
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
ANESTESI UMUM DENGAN INTUBASI PIPA TRAKEA

Kerangka
KonsepTUAL PERANGSANGAN SIMPATIS

MENINGKATNYA PERMEABILITAS KANAL NATRIUM AKTIVASI KELENJAR ADRENAL


SEHINGGA LEPASNYA
ADRENALIN,NORADRENALIN

PENINGKATAN RESPONS HEMODINAMIK

MENINGKATNYA DENYUT NADI,TEKANAN DARAH DAN RERATA ARTERI

PERLUNYA PENUMPUL HEMODINAMIK

LIDOKAIN IV LIDOKAIN SPRAY 10 %

TUMPULNYA RESPONS HEMODINAMIK PADA SAAT INTUBASI SEHINGGA TIDAK TERJADI


PERANGSANGAN SIMPATIS
HIPOTESIS

H0
• Lidokain spray 10% sama efektifnya dengan lidokain
intravena sebagai penumpul respons hemodinamik
saat laringoskopi dan intubasi endotrakeal.

H1
• Lidokain spray 10% tidak seefektif lidokain intravena
sebagai penumpul respons hemodinamik saat
laringoskopi dan intubasi endotrakeal
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan Penelitian
• Eksperimental  Pretest –posttest control group dengan 2
perlakuan
• Pencatatan data dilakukan data awal (base line) sebelum
dilakukan tindakan induksi anesthesia, saat induksi anesthesia,
serta sesaat setelah laringoskopi intubasi endotrakeal 1menit, 3
menit dan 5 menit sesudah intubasi endotrakea
Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat :
Waktu :
Kamar operasi Gedung
Bedah Pusat Terpadu Bulan juli minggu ke-1
(GBPT) RSUD dr. Soetomo hingga minggu ke-4.
Surabaya.
a. Kelompok I : kelompok
Semua pasien
POPULASI

SAMPEL
lidokain spray 10 puff
bedah di Gedung (@puff = 10 mg )
Bedah Pusat
b. Kelompok II kelompok
Terpadu (GBPT) kontrol yang dilakukan
yang memenuhi anestesi dengan penggunaan
lidokain 1,5 mg/kg/iv
kriteria inklusi
dan ekslusi
Kriteria Inklusi : Kriteria Eksklusi :
Pasien yang menjalani Pasien dengan prediksi
operasi elektif airway sulit
Pasien ASA I-II Ada riwayat Asma, PPOK,
Pasien laki-laki ataupun Gangguan fungsi ginjal dan
wanita, usia 18 – 65 tahun hepar
Tidak adanya kontraindikasi Ada penyakit gangguan
terhadap lidokain irama jantung seperti AV
blok, bradikardia

Pemilihan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling.


Berdasarkan rumus uji Hipotesa, data
BESAR SAMPEL
kontinyu :
Sukron pada tahun 2009 mengenai
efek lidokain dibandingkan
N= magnesium sulfat  nilai mean dan
standar deviasi 120.95±12.89

Dari hasil kedua penelitian itu dengan Hamzei A yang berjudul


Comparison of The Effect Of
tingkat kepercayaan 95 % dan uji Lidocaine Spray on Blade on
kekuatan 80 % sehingga didapatkan Laryngoscope with Intravenous
jumlah sampel sebanyak 30 sampel, Lidocaine on the Cardiovascular
Responses to Laryngoscopy and
dengan pembagian tiap jenis perlakuan Endotracheal Intubation  nilai
sebanyak 15 sampel hasil mean dan standar deviasi
sebagai berikut 134.06 ±12.17
Variabel Penelitian

Variabel Variabel
Independent Dependent

Nilai Hemodinamik
Penambahan lidokain meliputi
spray 10 puff (@puff = sistolik,diastolik serta
10 mg ) mean arterial pressure
( MAP ), denyut nadi.

Penambahan lidokain
1,5 mg/kg injeksi
Defenisi Operasional Variabel
1. Laringoskopi intubasi endotrakeal adalah tindakan melihat glotis / laring dengan alat laringoskopi yang
dilanjutkan dengan memasukkan pipa endotrakeal ke dalam trakea melewati pita suara.
2. Obat yang digunakan adalah lidokain spray 10 puff (@puff = 10 mg ) serta lidokain injeksi 1,5 mg/kg sebagai
antiaritmia kelas 1B, dalam hal ini keefektifan dosis kedua obat tersebut dibandingkan dalam menekan respon
hemodinamik pada saat laringoskopi dan intubasi endotrakea.
3. Respons Hemodinamik adalah respon peningkatan tekanan darah dan denyut nadi yang terjadi akibat tindakan
laringoskopi intubasi endotrakeal.
Jenis Data : Kontinu
Alat Ukur : Bedside Monitor merk Tram GE Solar 800 dan Spacelab didalam kamar operasi
yang digunakan untuk mengukur tanda-tanda vital selama operasi dan anestesi.
4. Peningkatan tekanan darah dalam satuan mmHg (milimeter air raksa) diukur selisih antara sesaat sebelum
laringoskopi intubasi dan sesaat setelah laringoskopi intubasi.
Jenis Data : Kontinu
5. Peningkatan denyut nadi dalam satuan kali per menit diukur selisih antara sesaat sebelum
laringoskopi intubasi dan sesaat setelah laringoskopi intubasi.
Jenis Data : Kontinu
Instrumen
Penelitian
Data yang terkumpul diuji
 Rekam medis penderita. menggunakan uji t 2 sampel.
 Perlengkapan Hemodinamik
 Lembar persetujuan penelitian.
 Buku catatan dan peralatan tulis.
 Software SPSS
Teknik Pengumpulan
Data
A Seleksi pasien,persetujuan tindakan medik dan penelitian, dilakukan randomisasi

L
U Di kamar operasi, pemasangan alat monitor EKG, NIBP, Pulse oximetri dan pemasangan jalur intravena,
pemberian premedikasi midazolam 0,07 mg/kg dan fentanyl 1 ug/kg dilakukan 5 menit sebelum intubasi

R
Dilakukan Induksi anestesi propofol 2 mg/kg
P
E
N Kelompok A lidokain spray 10 puff (@puff
= 10 mg )
Kelompok B lidokain 1.5 mg/kg

E
L Diberi pelumpuh otot rocuronium 0,9 mg/kg, satu menit kemudian dilakukan intubasi endotrakeal

I
T
Dicatat :
1.Mula Hemodinamik saat sebelum premedikasi dan induksi.

I
2.1 menit setelah intubasi
3.3 menit setelah intubasi
4.5 menit setelah intubasi

A
N
Analasis dan statistik
Jadwal Penelitian
No Kegiatan 2018
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pembuatan proposal

2 Revisi dan presentasi Proposal

3 Pengumpulan data

4 Analisa data

5 Penulisan laporan penelitian

6 Presentasi penelitian

7 Revisi dan penyerahan hasil


Anggaran Penelitian
Uraian Kuantitas Harga Jumlah
Satuan (Rp)
(Rp)
Biaya penyusunan makalah (proposal dan laporan 1 paket 2.000.000 2.000.000
Pengeluaran
penelitian)
Souvenir bagi pasien 20.000 1.400.000
Biaya tak terduga (10%) 340.0000
Jumlah 3.740.000

Uraian Jumlah
(Rp)

Iuran peneliti 3 orang x Rp. 2.000.000 6.000.000


PEMASUKAN Bantuan Kas Anestesi Angkatan 1.000.000
Sponsorship dari Perusahaan Farmasi 1.000.000
Jumlah 8.000.000
Daftar Pustaka
1. Krumholz W, Abdulle O, Knecht J, and Hempelmann G. 1999. Effects of i.v. AnaestheticAgents On The Chemotaxis of Eosinophils in vitro. Britiss Journal of Anaesthesia 83(2): 333-
5.
2. Lius. Josephr. Barash P, Cullen B , Stoelting 2006.. Lokal Anesthetic I : Clinical Anesthesia 5ed, Philiadelphia : Lippincott William & Willkins. 457 – 71.
3. Mireskandari M, Darabi M,et al.2011. Comparison of the Effect of Fentanyl,Sulfentanyl,Alfentanyl and Remifentanylon Cardiovascular Response to Tracheal Intubation in Children.
Iran Journal Pediatric. 21(2) :173-180.
4. Morgan G E, Mikhail M S, Murray M J. 2006. Nonvolatile Anesthetic Agents In: Lange Clinical Anesthesiology. New York. McGraw-Hill Companies Inc. 8: 179-204.
5. Murti.2006.Desain Dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Di Bidang Kesehatan.Gadjah Mada University Press:111
6. Oda Y, Nishikawa K, et al. 2005. The Short Acting β1 Adrenoceptor Antagonis Esmolol and landiolol Suppress the Bispectral Index Response to Tracheal Intubation During
Sevoflurane Anesthesia. Anesthesia and Analgesia 100: 733-7.
7. Reves peter S, Glass A, Davida.2010. Intravenous Anesthetics miler Anesthesia 7ed: Churchill living stone . 721 – 778 .
8. Stone D J,Gal T J. 2000.Airway Management.In :Miller RD.Anesthesia 5ed.Philadelphia.Churchill Livingstone.48-1414.
9. Stoelting R K, Hillier S C. 2006. Nonbarbiturat Intravenous Anesthetic Drug. In: Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice 4th ed. Philadelphia. Lippincott Williams &
Wilkins: 155-178.
10. Sukron.2009. Perbandingan Efek Magnesium Sulfat 30 mg/kg Intravena dengan Lidokain 1,5 mg/kg Terhadap respon Kardiovaskular Akibat Tindakan Laringoskopi dan Intubasi . 56
pp. Tesis.
11. Ugur B, Yuksel H, et al.2006. Effect of Intravenous Lidocaine on QTd and HRV Change Due to Tracheal Intubation During Sevoflurane Induction. International Heart Journal 47(4) :
597-606
12. Zhang Li,Yao Liu,et al.2006.Influence of perioperative Metoprolol On hemodinamics And Myocardial Ischemia in Elderly Patients Undergoing Noncardiac Surgery. Journal Cent
South Univ (med Sci) 31(2)
13. Zilberstein G, Levy R, Rachinsky M, Fisher A, Greemberg L, Shapira Y, Appelbaum A, and Roytblat L. 2002. Ketamine Attenuates Neutrophil Activation After Cardiopulmonary
Bypass. Anest Analg 95: 531-6.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai