Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

DASAR GERONTIK
Mengapa pada
lansia diberlakukan
asuhan keperawatan
lansia?
 DepKes (1993) untuk memberikan bantuan,
bimbingan, pengawasan, perlindungan, & pertolongan
pada lansia secara individu maupun kelompok
 Askep dasar yang diberikan harus sesuai dengan
kelompoknya yaitu:
kelompok lansia aktif kelompok lansia pasif
Lansia pasif :
Lansia aktif : yang tergantung pada
keadaan fisik masih orang lain, pada
mampu bergerak dasarnya sama seperti
tanpa bantuan pada lanjut usia aktif,
orang lain namun dengan
sehingga untuk bantuan penuh oleh
kebutuhannya anggota keluarga atau
sehari-hari masih petugas. Khususnya
mampu melakukan bagi yang lumpuh,
sendiri perlu dicegah agar
tidak terjadi dekubitus
(lecet)
Lansia aktif :
Asuhan keperawatan berupa dukungan tentang
personal hygiene (kebersihan gigi dan mulut gigi
palsu), kebersihan lingkungan (tempat tidur dan
ruangan), makanan yang sesuai, (porsi kecil bergizi,
bervariasi dan mudah dicerna), dan kesegaran
jasmani.

Lansia pasif :
Keadaan fisiknya mengalami kelumpuhan atau sakit,
perawat harus mengetahui dasar perawatan klien lanjut
usia pasif terutama yang behubungan dengan
keberhasilan perorangan untuk mempertahankan
kesehatannya
Personal higiene sangat penting dalam usaha mencegah
timbulnya peradangan, mengingat sumber infeksi dapat
timbul bila kebersihan kurang mendapat perhatian
PENDEKATAN PERAWATAN
LANJUT USIA
PENDEKATAN FISIK
 Perawatan yang memperhatikan kesehatan secara
objektif, sesuai kebutuhan, kejadian-kejadian yang
dialami lansia semasa hidupnya, perubahan fisik pada
organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa
dicapai dan dikembangkan, serta penyakit yang dapat
dicegah atau ditekan progresifitasnya
 Kemunduran kondisi fisik akibat proses menua dapat
mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap gangguan
atau serangan infeksi dari luar
 Pemeriksaan kesehatan secara berkala terutama pada
lansia yang menunjukkan adanya gejala-gejala
kelainan
 Perawat harus mendekatkan diri dengan lansia
dengan sabar dan ramah, sambil bertanya apa
keluhan yang dirasakan, bagaimana tentang tidur,
makan, apakah obat sudah diminum, apakah bisa
melaksanakan ibadah, dsb. Sentuhan (misalnya
genggaman tangan) terkadang sangat berarti untuk
mereka
 Memperhatikan atau membantu lansia untuk
bernafas dengan lancar, makan (termasuk memilih
dan menentukan) minum, melakukan eliminasi, tidur,
menjaga sikap tubuh waktu berjalan, duduk, merubah
posisi tiduran, beristirahat, kebersihan tubuh,
memakai dan menukar pakaian, mempertahankan
suhu badan, melindungi kulit dan kecelakaan
 Kekurangan oksigen secara mendadak  posisi
bersandar pada beberapa bantal, jangan makan
terlalu banyak, jangan melakukan gerak badan yang
berlebihan
 Kurang kemampuan mengunyah menyebabkan tidak
nafsu makan  makanan agak lunak atau memakai
gigi palsu, waktu makan yang teratur, menu
bervariasi dan bergizi, serta suasana yang
menyenangkan dapat menambah selera makan, bila
ada penyakit tertentu perawat harus mengatur
makanan lansia sesuai dengan diet yang dianjurkan
PENDEKATAN PSIKIS
 Perawat dapat berperan sebagai suporter, interpreter
terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai
penampung rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat
akrab.
 Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan
ketelitian dalam memberikan kesempatan dan waktu
yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk
keluhan agar para lansia merasa puas.
 Tripple S  Sabar, Simpatik, Service
 Lansia butuh rasa aman dan cinta kasih dari
lingkungan  perawat harus mampu
menciptakan suasana aman, tidak gaduh,
membiarkan lansia melakukan kegiatan dalam
batas kemampuan dan hobi yang dimiliki.
 Perawat harus dapat membangkitkan semangat
dan kreasi lansia dalam menghadapi rasa putus
asa, rendah diri karena ketidakmampuan
fisiknya
 Perawat harus sabar mendengarkan cerita-cerita
dari masa lampau yang membosankan, jangan
menertawakan atau memarahi lansia jika lupa
atau melakukan kesalahan.
PENDEKATAN SOSIAL
 Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita
merupakan salah satu upaya perawat dalam
pendekatan sosial.
 Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama
dengan sesama lansia berarti menciptakan sosialisasi
mereka. Selain itu juga bisa melalui rekreasi bersama.
 Lansia kerap stress karena biaya hidup, penyakitnya,
kondisi keluarga, ketakutan, kekhawatiran, dan
kecemasan  perlu diberi kesempatan untuk
menikmati keadaan diluar, untuk menghilangkan
rasa jemu dan menimbulkan perhatian terhadap
sekeliling
PENDEKATAN SPIRITUAL
 Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan
kepuasan batin dalam hubungannya dengan Tuhan
atau agama yang dianutnya, terutama bila lansia
dalam keadaan sakit atau mendekati kematian.
Dalam menghadapi kematian, setiap lansia
memberikan reaksi yang berbeda.
 Perawat dapat memberikan kesempatan pada lansia
untuk melaksanakan ibadah, bimbingan rohani untuk
memberikan ketenangan batin.
 Apabila kegelisahan yang ditimbulkan karena konflik
dengan keluarga, ada perasaan bersalah dalam
pikiran lansia maka dapat menghubungi rohaniawan
untuk dapat mendengarkan keluhan-keluhan dan
pengakuan-pengakuan.
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT PADA
LANSIA
 Care Giver
 Client Advokat

 Counselor
CARE GIVER
 Memberikan pelayanan keperawatan kepada
individu, keluarga, kelompok, masyarakat sesuai
dengan diagnosa masalah yang terjadi mulai dari
masalah yang bersifat sederhana sampai pada
masalah yang kompleks
 Perawat menggunakan proses keperawatan
untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan
mulai dari masalah fisik sampai pada masalah
psikologi, sosial, spiritual
ADVOCATE
 Bertanggungjawab membantu klien dan
keluarga dalam menginterpretasikan informasi
dari berbagai pemberi pelayanan
 Mempertahankan dan melindungi hak-hak
pasien, termasuk didalamnya peningkatan apa
yang terbaik untuk klien, memastikan
kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-
hak lansia
COUNSELOR
 Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien
terhadap keadaan sehat sakitnya, perubahan
pola interaksi merupakan dasar dalam
merencanakan metode untuk meningkatkan
kemampuan adaptasinya
 Memberikan konseling kepada individu atau
keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman
kesehatan dengan pengalaman yang lalu
 Pemecahan masalah difokuskan pada masalah
keperawatan
HAL HAL YANG PERLU MENDAPAT
PERHATIAN DALAM MENJALIN
HUBUNGAN DENGAN LANSIA
 Lingkungan
suasana tenang, nyaman, cahaya tidak terlalu
terang/silau, posisi, waktu yang santai, sediakan air
minum, pivacy harus dijaga, perhatikan tanda
kelelahan
 Interviewer

menjelaskan tujuan wawancara, pencatatan data


seijin klien, menggunakan sentuhan, merencanakan
bersama cara yang efektif dan nyaman, menggunakan
berbagai teknik untuk mengimbangi kebutuhan
pengumpulan data dengan kepentingan klien
 Klien / lansia
faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
klien dalam berpartisipasi diantaranya status
kesehatan, lingkungan, stres, pengalaman hidup,
nutrisi. Faktor tersebut akan mempengaruhi
hasil pendataan

Anda mungkin juga menyukai