Anda di halaman 1dari 24

ETIKA KEPERAWATAN

By: Komite Keperawatan ; Komite Etika dan Disiplin Rumah


Sakit Santa Elisabeth Batam 2016
Etika Perawat ?????
Pendahuluan :

 Sistem yankes mrpk sistem multidisipliner.


 Tujuan : mencapai derajat kesehatan yang optimal.
 Keperawatan mrpk bagian integral dari sistem yankes.
 Metodanya dengan “Asuhan Keperawatan”
 Perlu aturan atau etika tiap bagian tsb.
Konsep Dasar Etika :
Pengertian :
Megan, 1989 : Etika berasal bahasa
yunani “ ethikos”
berarti : adat istiadat atau kebiasaan
Persamaan etika = moral.
Moralitas berasal dari bahasa latin.
berarti : adat istiadat atau kebiasaan.
Perbedaan etika dan moral
 Etika : merupakan sistem dari prinsip-prinsip moral atau
aturan-aturan prilaku.

 Moral : Prinsip-prinsip yang berkaitan


dengan perbuatan baik dan buruk.
Defenisi menurut “Curtin” :
Etika : suatu disiplin yang diawali dengan
mengidentifikasi, mengorganisasi, menganalisis dan
memutuskan perilaku manusia dengan menerapkan
prinsip-prinsip untuk mendeterminasi perilaku yang baik
terhadap suatu situasi yang dihadapi.
( MacPhail, 1988 )
Istilah Etiket :
 Merupakan cara/aturan yang sopan dalam berhubungan
sosial.

 Etiket Profesional
berarti : perilaku yang diharapkan bagi setiap anggota profesi
untuk bertindak dengan kapasitas profesionalnya.
Pengertian kode etik
 Merupakan seperangkat system norma , nilai dan aturan baik
tertulis atau tidak tertulis yang berlaku bagi sesama anggota
organisasi profesi tertentu.
( Nisya &Hartati, 2013:36)
 Adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk
membeuat keputusan.
(PPNI)
Kode etik perawat indonesia
a. Perawat dan Klien
 Perawat dalam mem. pely. kep menghargai harkat dan
martabat manuasia.
 Perawat mem.pely. kep senantiasa memelihara lingk dan
menghargai adat istiadat.
 Bertanggung jawab atas kebutuhan askep klien
 Perawat wajaib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahui b/d tugas yg dipercayakan kepadanya kecualai
dibutuhkan oleh berwenang sesuai dengan ketentuan
hukum
b. Perawat dan praktek

 Perawat melhr dan mengkt. kompetensi di bdg kep belajar


terus.
 Perawat senantiasa melhr mutu pely kep.ygtinggi disertai
kejujuran profesiaonal dlm menerapkan pengetahuan serta
keterampilan kep.sesuai kebuth klien.
 Perawat dlm membuat keputusan didasarkan pd informasi yg
adekuat n mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi
seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan
memberikan delegasi kpd orang lain.
 Perawat senantiasa menjunjung nama baik profesi
c. Perawat dan Masyarakat

 Perawat menemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk


memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.
d. Perawat dan Teman Sejawat

 Perawat senantiasa memelihara hub baik dgn sesama


perawat maupun dgn tenaga kesh lainnya dan dalam
memelihara keserasian suasana lingk kerja maupun dlm
mencapai tuj pely kesht secr menyeluruh.
 Perawat bertindak melindungi klien dr tenaga kesht yg
memberikan pely kesht scr tdk kompeten, tidak etis dan
ilegal
e. Perawat dan Profesi

 Perawat mempunyai peran utama dlm


menentukan standar pend n pely kep serta
menerapkannya dlm kegiatan pely dan pendk
kep.
 Perawat berperan aktif dlm berbagai kegt
pengembangan profesi kep.
 Perawat berpartisipasi aktif dlm upaya profesi
untuk membangun n memelihara kondisi kerja
yang kondusif demi terwujudnya askep yg
bermutu tinggi.
Konsep Moral Dalam Praktek
Keperawatan
a. Advokasi
Istilah dlm konteks hukum yang berkaitan dngn upaya
melindungi hak-hak manusia bagi mereka yang tidak
mampu membela diri.

ANA (1985) : “melindungi klien/masya terhadap


pelayanan kesehatan dan keselamatan praktek tidak sah
yang tidak kompeten dan melanggar etika yang
dilakukan oleh siapa pun “
Peran Perawat dlm advokasi :
 Karena perawat punya jam kerja 8-10 jam.
 Perawat tahu keunikan klien sebagai manusia yang holistik.
 Advokasi mrpk falsafah dan ideal keperawatan.
 Dalam advokasi perawat memberi informasi dan memberi
bantuan pada klien atas keputusan apapun yang dibuat klien.
Dalam hal memberi bantuan mengandung 2 peran :

1. Peran aksi
Perawat memberi keyakinan bahwa klien punya “hak” dan
“tanggung jawab” dlm menentukan pilihan tanpa ada
tekanan orang lain.
2. Peran Non aksi
Perawat menahan diri untuk tidak mempengaruhi
keputusan klien.
b. Akuntabilitas
Artinya : dapat mempertanggungjawaban
suatu tindakan yang dilakukan dan dapat menerima
konsekuensi dari tindakan tersebut .
(Kozier,Erb.1991)
Menurut Fry (1990)
Akuntabilitas mengandung 2 komponen :
a. Tanggung jawab.
b. Tanggung gugat.

Artinya : segala tindakan yang dilakukan oleh


perawat dilihat dari praktik keperawatan, kode etik dan
undang-undang dapat dibenarkan atau absah.
Secara sistem hierarki
akuntabilitas terdiri atas :
1. Tingkat individu/pasien.
Akuntabilitas direfleksi dalam proses :
- pembuatan keputusan etika keperawatan.
- kompetensi
- komitmen
- integritas.
2. Tingkat institusi/profesional
direfleksikan dalam : penyataan falsafah dan tujuan bidang
keperawatan atau audit keperawatan.
Tingkat profesional : dalam standar praktek keperawatan.
3. Tingkat sosial.
direfleksikan dalam UU Praktek Kep.
c. Loyalitas
Merupakan suatu konsep pelayanan yang segi meliputi :
simpati, peduli, dan hubungan timbal balik terhadap pihak
yang secara profesional berhubungan dengan perawat.
Hubungan profesional dipertahankan dengan cara :
- menyusun tujuan bersama.
- menepati janji.
- menentukan masalah dan prioritas.
- mengupayakan pencapaian kepuasan bersama.
( Jameton.1984 & Creasia.1991)
Dalam loyalitas perlu kualitas
Untuk mempertahankan kualitas perlu
Diingat hal-hal berikut :
1. Masalah klien tidak boleh didiskusikan dg klien lain.
2. Hindari pembicaraan yang tidak bermanfaat.
3. Berikan penghargaan dan bantuan pada teman sejawat.
4. Pandangan masyarakat pada perawat ditentukan oleh
prilaku anggota profesi.

Anda mungkin juga menyukai