DAN BAYI
PENDAHULUAN
Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang mengancam
indonesia dan banyak negara diseluruh dunia
BB menurun – 10%
Diare kronis
Demam kronis
Batuk kronis
Dermatitis generalis
Herpes zoster/simplek
Kandidiasis
Limfadenopati
Infeksi jamur
Retinitis virus sitomegalo
Sekitar 50% anak-anak yang terinfeksi HIV,
terdiagnosis menderita AIDS pada usia 3 tahun.
Gejala awal yang biasa ditemukan pada anak
yang terinfeksi HIV:
Pertumbuhan yang jelek, penurunan berat
badan, demam yang berlangsung lama atau
berulang, diare yang menetap atau berulang,
pembengkakan kelenjar getah bening,
pembesaran hati dan limpa, pembengkakan dan
peradangan kelenjar liur di pipi
Infeksi jamur yang menetap atau berulang
(thrush) di mulut atau daerah yang tertutup
popok
Infeksi bakteri berulang (misalnya infeksi telinga
tengah, pneumonia dan meningitis)
Infeksi oportunistik virus, jamur dan parasit
Keterlambatan atau kemunduran
perkembangan sistem saraf.
CARA PENULARAN
Tertular
Periode jendela 3-6 Bulan
HIV 5-10 Tahun
AIDS 1-2 Tahun
PENCEGAHAN HIV/AIDS
Selalu dan saling setia dengan pasangan masing-masing
Biasakan melakukan hubungan seksual yang aman,
yaitu hubungan yang mencegah masuknya kuman yang
mungkin terdapat didalam cairan semen pria kedalam
bagian-bagian tubuh wanita
Hindari pelubangan telinga, tattoo, tujuk
jarum/membuat sayatan/lubang pada kulit tubuh
dengan alat yang belum dicuci
Hindari transfuse darah kecuali untuk keadaan darurat
Jangan saling meminjam alat cukur ataupun sikat gigi
Jangan menyentuh darah orang lain/luka terbuka tanpa
perlindungan (Maxwell, 2000)
Penanganan Khusus:
Penapisan dilakukan sejak asuhan antenatal dan
pengujian dilakukan atas permintaan pasien
dimana setelah proses konseling risiko PMS dan
hubungannya dengan HIV, yang bersangkutan
memandang perlu pemeriksaan tersebut
Upayakan ketersediaan uji serologic
Konseling spesifik bagi mereka yang tertular
HIV, terutama yang berkiatan dengan kehamilan
da risiko yang dihadapi
Bagi golongan risiko tinggi tetapi hasil pengujian
negative lakukan konseling untuk upaya
preventif (penggunaan kondom)
Berikan nutrisi dengan nilai gizi yang tinggi,
atasi infeksi oportunistik
Lakukan terapi (AZT sesegera mungkin,
terutama bila konsentrsi virus (30.000-50.000)
kopi RNA/Ml atau jika CD4 menurun secara
dratis
Tatalaksana persalinan sesuai dengan
pertimbangan kondisi yang dihadapi
(pervaginanm atau perabdominam, perhatikan
prinsip pencegahan infeksi).
PENAALAKSANAAN MEDIS
Prenatal
Konseling
ART
Intrapartum
Universalprecaution (Pengendalian infeksi)
Pasca persalinan
Mencegah pemberian ASI (masi menjadi
perdebatan di Negara berkembang)
ASUHAN KEPERAWATAN HIV/AIDS
PADA IBU HAMIL
DAFTAR PUSTAKA