Tumbuh Arlinda Puspita Sari, S.Si, M.Si Hormon/ Zat Pengatur Tumbuh
Hormon adalah senyawa pembawa sinyal kimia
yang dibutuhkan oleh makhluk hidup dalam proses metabolismenya Fitohormon adalah senyawa-senyawa yang berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun memiliki peran yang sangat besar. Fitohormon termasuk di dalamnya adalah hormon, vitamin, dan enzim Dalam dunia tumbuhan/tanaman hormon lebih dikenal sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT), sebab beberapa hormon endogen dapat digantikan perannya dengan pemberian hormon eksogen Menurut Wareing dan Philips (1978), ZPT Berupa substansi (bahan) organik (selain vitamin dan unsur mikro) yang dalam jumlah sedikit merangsang, menghambat atau sebaliknya mengubah proses fisiologis ZPT ada yang dihasilkan oleh tanaman itu sendiri (ZPT endogen) adapula yang disintesis atau berasal dari luar (ZPT eksogen) Baik ZPT endogen maupun eksogen menghasilkan respon yang sama terhadap tanaman Hormon/ ZPT disintesis dari senyawa- senyawa intermediet dalam proses metabolisme tanaman Contoh: Asetil Co-A dalam proses respirasi dapat masuk ke jalur as. Mevalonat membentuk asam mevalonat. As. mevalonat kemudian menjadi prekursor pembentukan beberapa ZPT, diantaranya: sitokinin, giberelin, dan asam absisat (ABA) Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Jenis-jenis ZPT Terdapat 5 kelompok utama ZPT 1. Auksin 2. Sitokinin 3. Giberelin 4. Asam absisat 5. Etilen Beberapa ZPT lain 1. Brasinosteroid 2. Asam jasmonat 3. Salisilat 4. Poliamina Biosintesis ZPT ZPT disintesis di tempat lain namun dimanfaatkan di tempat berbeda Transfer ZPT dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer antarsel. ZPT disintesis dalam jumlah yang sedikit sehingga terkadang membutuhkan penambahan ZPT eksogen (ZPT sintetik) Pada tumbuhan, ZPT dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah atau dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Auksin F.W. Went (1928) Menemukan “Auksin” pada koleoptil Kecambah gandum (Avena sativa) Auksin Dibedakan Menjadi 2 (Dua), Yaitu : 1. Endogen (Dibentuk Di Dalam Tanaman): IAA (indol acetic acid) 2. Eksogen (Dibentuk Di Luar Tanaman) 1)IAA 2)2,4 D (Dichloro Phenoxy Acid) 3)IBA(Indole Butiric Acid) 4)2,4,5 T (Trichloro Penoxy Acetic) 5)Dicamba & Picolinic Acid Auksin diproduksi di: meristem apikal tunas dan daun-daun muda, biji dan buah yang sedang berkembang Ujung koleoptil dan Pucuk Tumbuhan Mempunyai Enzim Mengubah “Triptofan” menjadi IAA Maka Auksin banyak disintersis pada : Jaringan Meristem (Pucuk) tumbuhan Tunas, Kuncup bunga, Kuncup Daun, dan ujung akar. Aukasin dibuat pada bagian pucuk dan kuncup Didistribusikan ke daerah lain ke seluruh bagian tumbuhan. Transpor auksin terjadi secara basipetal Sitokinin Sitokinin merupakan substansi khusus yang merangsang pembelahan sel (sitokinesis) Terutama disintesis di akar dan ditranspor ke organ-organ yang lain, juga terdapat pada biji dan buah yang belum masak Ada secara alami, terbentuk dengan cara fiksasi rantai beratom C-5 (Isoprena) Sitokinin dari akar ditranslokasikan ke seluruh tanaman melalui aliran transpirasi Giberelin Giberelin pertama kali ditemukan pada Cendawan Gibberella fujikuroi yang menyebabkan penyakit bakane pada padi Cendawan tersebut kemudian dikultur dan diperoleh ZPT Giberelin A (Gib A) Gib A disemprotkan pada tanaman sehat dan menimbulkan gejala yg sama, yakni perpanjangan batang Dijumpai Pada Tanaman Tingkat Rendah Sampai Tingkat Tinggi. Pada Tanaman Tingkat Tinggi Ditemukan Pada Biji Dan Mahkota Bunga Giberelin yang ditemukan pada jamur : GA1, GA2, GA3, GA4, GA7, GA8 sd GA16, GA24, GA25 Giberelin yang ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi: GA1, GA9, GA17 sd GA25, GA26 sd GA 35 Giberelin terdapat dalam organ tanaman: akar, batang, tunas, daun, primordia bunga, bintil akar, dan jar. Kalus Giberelin merupakan senyawa isoprenoid yang disintesis dari asetil koenzim A melalui asam mevalonat Giberelin dibuat di daun muda, buah yang sedang tumbuh, ujung akar Sintesis giberelin dipacu oleh hari panjang dan temperatur 20-30 C Giberelin ditranslokasi lewat berkas pengangkut dan parenkim Pergerakan bebas (ke semua jurusan) baik secara basipetal ataupun akropetal Asam Absisat (ABA) Dapat diisolasi dari tunas, umbi, sari, buah, embrio, endosperm, biji dari tanaman herba, tanaman berkayu dan tanaman tahunan Translokasi secara bebas ke seluruh tanaman dengan laju yang lebih cepat Etilen Etilen merupakan senyawa unik dan hanya dijumpai dalam bentuk gas Etilen berpindah dengan bebas dari jaringan yang masak ke jaringan hijau Tanaman sering meningkatkan produksi ethylene sebagai respon terhadap stress dan sebelum mati. Konsentrasi Ethylene berfluktuasi terhadap musim untuk mengatur kapan waktu menumbuhkan daun dan kapan mematangkan buah. Peran Fisiologis ZPT Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Auksin Fungsi utama “auksin” adalah Pengembangan sel di daerah “belakang Meristem” Pengembangan sel menyebabkan pemanjangan tunas Auksin memacu perpanjangan sel, koleoptil dan batang Auksin berperan dalam dominansi apikal. Auksin dapat meghambat pertumbuhan tunas lateral dan menyebabkan bagian apikal tanaman terus tumbuh memanjang. Jika tunas apikal dipotong, tunas lateral berkembang. Daun akan terlepas dari batang jika sel pada daerah absisi dikendalikan oleh konsentrasi IAA dalam sel sekitar daerah absisi Auksin merangsang pembelahan sel di daerah kambium Sitokinin Sitokinin merangsang pembelahan sel, pertumbuhan tunas, dan mengaktifkan gen serta aktifitas metabolisme secara umum. Pada saat yang sama sitokinin dalam konsentrasi tinggi dapat menghambat pembentukan akar, oleh karenanya sitokinin sangat berguna pada proses kultur jaringan dimana dibutuhkan pertumbuhan yang cepat tanpa pembentukan perakaran. Memperlambat proses penghancuran butir- butir chloropyl daun, sehingga memperlambat senesen Konsentrasi yang tinggi sitokinin memacu pembentukan tunas, konsentrasi yang rendah memacu pertumbuhan akar Translokasi dari akar memberikan pengaruh pada perangsangan tunas lateral/kuncup ketiak (axial bud) yang tersembunyi akibat dominansi apikal Sitokinin bekerja sinergis dengan hormon auksin (mis, pada pembentukan kuncup) namun menghambat pertumbuhan awal perakaran pada stek batang
» Sitokinin : Memacu pertumbuhan melalui
pembelahan sel dan perbesaran sel » Auksin : Memacu pertumbuhan melalui pemanjangan sel dan dominansi apikal Giberelin Pada pembentukan buah memegang peran dalam hal ukuran, kualitas, hasil total dan mengurangi gugur buah. Mampu menunda pematangan dan pemasakan buah Giberelin berperan dalam perkecambahan dengan memacu sintesis enzim hidrolitik pada proses perkecambahan biji. Enzim hidrolitik merubah molekul makro di endosperm seperti gula, as. Amino, nukleotida dll. Zat tersebut menjamin pertumbuhan embrio biji tersebut. Bekerja secara sinergis dengan enzim yang lain seperti sitokinin dan auksin Giberelin berperan dalam merangsang diferensiasi sel-sel pembungaan (florigen) untuk membentuk organ bunga GA mampu mengubah tanaman kerdil menjadi tinggi (gejala dwarfisme) Asam Absisat (ABA) ABA dibentuk melalui respon terhadap cekaman air. Bila tanaman kekurangan air, kandungan aba di daun meningkat, sehingga menyebabkan sel penjaga mengempis dan akhirnya stomata menutup. ABA bekerja berlawanan dengan Giberelin, dimana GA berperan dalam perkecambahan sedangkan ABA menghambat perkecambahan Dormansi memungkinkan biji dan tunas menunda pertumbuhan sampai kandungan penghambat pertumbuhan (ABA) menurun Bila kandungan ABA dalam biji tinggi, maupun pada tunas, biji dan tunas tidak akan tumbuh. Pengurangan kadar ABA dapat dihilangkan dengan GA eksogen Gugur daun dipacu oleh ABA, sehingga terjadi absisi daun, begitu juga pada buah muda Etilen Senyawa ini merangsang pematangan buah, menyebabkan daun gugur dan merangsang penuaan. Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun. Peningkatan kandungan etilen terjadi secara tajam selama masa pemasakan buah (klimakterik) Proses tanaman Auksin Gibereli Sitokinin ABA Etilen n Pembelahan sel * * Pembesaran sel * * * Inisiasi akar * * Pembentukan kalus * * Pembentukan xilem * * Pemanjangan batang * * Tunas lateral * * * * Dormansi * * * * Inisiasi pembungaan * * * * * Penentuan kelamin * * * Pertumbuhan buah * * * * Pemasakan buah * * * * Perkecambahan biji * * *