Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak
mengganggu kesehtannya. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan
untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan
zat pakan yang terkandung di dalamnya. ().
Pakan adalah segaalah sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber
energi dan zat-zat gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan,
pada kenyataanya sering terjadi penyimpangan yang menunjukkan penggunaan
kata pakan diganti sebagai bahan baku pakan yang telah diolah menjadi pellet,
crumble atau mash ().
Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik
yang terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak
tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik seperti calsium, phospor, magnesium,
kalium, natrium. Kandungan bahan organik ini dapat diketahui dengan melakukan
analisis proximat dan analisis terhadap vitamin dan mineral untuk masing masing
komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang dilakukan
di laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik. ().
PROTEIN

Protein dalam pakan dengan nilai biologis tinggi akan memacu


penimbunan protein tubuh lebih besar dibanding dengan protein yang
bernilai biologis rendah. Peningkatan kelebihan energi dari pakan yang
dikonsumsi menyebabkan jumlah total protein yang ditimbun menurun,
akan tetapi bagian energi yang diretensi akibat meningkatnya energi yang
dikonsumsi menyebabkan terjadinya penimbunan lemak tubuh. Pakan
yang mahal dan mengandung protein yang tinggi belum tentu
menghasilkan pertumbuhan yang cepat, salah satu kendalanya adalah
tingkat kecernaan pakan yang mahal dan mengandung protein yang tinggi
belum tentu menghasilkan pertumbuhan yang cepat, salah satu
kendalanya adalah tingkat kecernaan pakan yang rendah ().
LEMAK

Perbedaan kandungan lemak disebabkan karena kualitas bahan yang bervariasi,


tergantung dengan macam ikan dan proses pembuatan. Lemak merupakan salah
satu sumber energi utama yang dibutuhkan ikan. Selain itu lemak juga berperan
dalam penyimpanan pakan ().
KADAR ABU

Kandungan abu yang tinggi pada pakan dipengaruhi oleh proses pengukusan.
Menurut Irfak (2013), pakan ikan yang terbuat dari bahan tepung sangat
mudah mengalami over cooking yang berakibat pada besarnya kandungan abu
yang terdapat pada pakan ikan. Abu dalam pakan termasuk komponen
anorganik yang tidak dapat dikonsumsi. Pengomposan dan pembakaran
merupakan cara yang digunakan untuk mengurangi kadar abu pada sludge.
Menurut Muhammad (2012) lumpur yang dihasilkan unit pengolahan limbah
dapat diubah menjadi abu dengan kadar yang rendah. Hal ini dapat dilakukan
melalui beberapa tahap pengolahan yang meliputi proses pemekatan dapat
mengurangi volume dari 100% dengan proses sludge thickening (pengentalan)
menjadi 50%, proses dewatering menjadi 5%, proses pengeringan menjadi
1.44%, kemudian dilakukan pembakaran menjadi 0.3%. Dalam pakan ikan,
abu terkandung dalam bahan ikutan. Pakan yang baik pada ikan sebaiknya
kurang dari 12%. Abu berpengaruh pada daya cerna ikan dan pertumbuhan
ikan ().
KADAR AIR

Hasil analisa kadar air pada pelet menunjukan nilai yang sesuai dengan standar.
Hal ini dapat disebabkan proses pengeringan pakan yang baik. Karena bahan
penyusun pakan memiliki kadar air yang lebih tinggi dari standar yang
ditentukan. Menurut Darsudi et al (2008), perbedaan kadar air karena
dipengaruhi kandungan air pada bahan yang tercampur dengan air yang
berlebih. Faktor yang mempengaruhi kadar air dalam suatu bahan adalah cara
penyimpanan, iklim tempat penyimpanan. Pengeringan dan lama pengerinagan
juga mempengaruhi kualitas bahan baku (Rasyaf 1992). Kadar air yang sesuai
akan menyebabkan pakan ikan tidak mudah ditumbuhi jamur sehingga daya
simpan dan umur simpan pakan maksimal ().

Anda mungkin juga menyukai