Anda di halaman 1dari 14

REFARAT KARDIOLOGI

EDEMA

OLEH : Sari rahayu

PEMBIMBING : dr. Fadilah Marica,


SP.JP

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


Juli 2015
Cairan
C. Plasma 5 %
Ekstraselular
C. Transelular 2%
(40% cairan
Distribusi C. Interstisial 13 %
tubuh)
Cairan Normal
Tubuh
Cairan Intraselular
(60 % cairan
tubuh)

Perbedaan tekanan
Hukum Starling hidrostatik intravascular &
ekstravascular

Perbedaan tekanan osmotik


koloid plasma & interstisial

Permeabilitas kapiler

EDEMA= penimbunan Tekanan hidrostatik kapiler


cairan scr berlebihan di Permeabilitas kapiler
interstisial Tekanan osmotik interstisial
Tekanan osmotik plasma
KLASIFIKASI EDEMA
 BERDASARKAN LOKASINYA
1. LOKAL
2. ANASARKA
 BERDASARKAN JENISNYA
1. PITTING
2. NON PITTING
 BERDASARKAN PENYEBABNYA
1. UNILATERAL
2. BILATERAL
Patogenensis
Edema Bilateral Edema Unilateral

Gagal jantung kongestif Obstruksi limfatik

Gagal hati Obstruksi vena

Gagal ginjal Selulitis

Sindrom nefrotik Ruptur kista Baker

Malnutrisi Imobilitas lokal (misal :


hemiparese)
Imobilitas

Obat-obatan

Sumber : At a Glance Medicine, Patrick Davey, translation copyright ©2006 oleh Penerbit Erlangga, Halaman 12
PATOGENESIS EDEMA

(Braunwald, 2005)
Klinis Faktor Berpengaruh Mekanisme

Edema lokal
Inflamasi Permeabilitas kapiler Diperantarai sitokin
Trombosis vena profunda Tekanan hidrostatik kapiler Obstruksi vena
Obstruksi limfe

Edema Generalisata
Permeabilias kapiler Diperantarai sitokin
Sindrom Nefrotik Tekanan hidrostatik Pelepasan aldosteron
Tekanan osmotik plasma Penurunan albumin
GGA oliguria Tekanan hidrostatik kapiler Peningk.volume darah
Gagal jantung kongestif Tekanan hidrostatik kapiler Penurunan CO –RAA
Sirosis hepatis Tekanan hidrostatik kapiler HT portal.dperantarai-
Tekanan osmotik plasma Aldosteron
Permeabilitas kapiler Penurunan albumin
Kwashiorkor Tekanan osmotik plasma diperantarai PG & NO.
Edema idiopatik Tekanan hidrostatik kapiler Penurunan albumin
Diperantarai RAA.

FK UI, 2006
Prinsip Causa Edema Generalisata

Sistem Organ Riwayat Px.Fisik Laboratorium

Jantung Dispnea—sering JVP, ventricular (S3) Peningkatan ureum


berhubungan dg gallop, sianosis perifer, kreatinin, as. Urat,
ortopnea/ dispnea ekstremitas dingin, Serum sodium turun,
nokturnal paroksismal enzim liver naik dgn
kongesti hepatik
Hepatik Dispnea (jarang), kecuali JVP normal atau rendah , Jika memberat :
terkait derajat asites; plg BP < peny. jantung & penurunan albumin
sering riwayat alkohol ginjal; satu/ lebih tanda serum , kolesterol, protein
peny.hepar kronis lain hepar (transferin,
(jaundice, eritema palmar, fibrinogen) ; enzim hepar
spider angiomata, naik; cenderung
ginekomastia; tanda hipokalemia, kekurangan
encephalophaty) asam folat
Renal Biasanya kronik : BP dpt naik, hpertensi / Albuminuria,
mungkin berhubungan retinopati diabetik, hipoalbuminemia;kadang
dgn tanda uremikum nitrogenous fetor ;edema peningkatan ureum,
,sulit konsentrasi, nafsu periorbital, pericardial kreatinin; hiperkalemia,
makan kurang ,restless friction rub asidosis metabolik,
legs/ kaki mioklonus, hiperfosfatemia,
dispnea kurang menonjol. hipokalsemia, anemia
(biasanya normositik)

(Braunwald,
2005)
EDEMA PADA GAGAL JANTUNG
KONGESTIF

Hipertensi , stenosis aorta Regurgitasi aorta, mitral PJK kardiomiopati

Beban tekanan Beban volume

Kontraktilita
s Gagal sistolik/ Gagal diastolik
CO forward failure /backward
(teori low output) (teori kongesti)

Vol darah arteri


efektif Tek. Vena
Aktivitas meningkat
Vasopresin Simpatis RAA

Sistemik pulmonal

Retensi
Natrium & air Hepatomegali Edema
oleh ginjal Asites paru
Edema perifer
Patofisiologi sindrom nefrotik
Retensi primer garam
Peningkatan katabolisme & air oleh ginjal
renal

Urinary protein
Hipoalbuminemia Edema
loss
↓ Tekanan onkotik Intravaskuler
Sintesis hepar ↑,
Kebocoran cairan ke ekstravaskuler
inadekuat

Aktivasi sistem RAA, simpatik, vasopressin/ADH Supresi natriuretic peptide

Retensi garam & air


Penatalaksanaan EDEMA
1. Pengobatan pada penyakit yang mendasar
2. Tirah Baring
3. Diet
4. Diuretik
5. Terapi Parasentesis
6. Stoking suportif dan elevasi kaki.
7. Restriksi cairan < 1500 ml/hari.
Terimakasih …..

WASSALAM….

Anda mungkin juga menyukai