Anda di halaman 1dari 27

KEPERAWATAN GAWAT

DARURAT
CHRONIC KIDNEY
DISEASE (CKD)

Ns. Rismawan Adi Yunanto, S. Kep


Anatomi Fisiologi Ginjal
Ginjal terletak pada dinding posterior di belakang peritoneum
pada kedua sisi vertebra torakalis ke-12 sampai vertebra
lumbalis ke-3.

Bentuk ginjal seperti biji kacang.

Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya
lobus hepatis dextra yang besar.

Fungsi ginjal adalah memegang peranan penting dalam


pengeluaran zat-zat toksis atau racun, mempertahankan
suasana keseimbangan cairan, mempertahankan
keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein
ureum, kreatinin dan amoniak.
Chronic Renal Failure (CRF)
• Gagal ginjal kronik merupakan penurunan
faal ginjal yang menahun yang umumnya
irreversibel dan cukup lanjut. (Suparman,
1990).
• Gagal ginjal kronik merupakan
perkembangan gagal ginjal yang progresif
dan lambat, biasanya berlangsung dalam
beberapa tahun (Wilson, 2005).
• Gagal Ginjal Kronik (GGK) atau penyakit
ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi
ginjal yang menahun bersifat progresif dan
irreversible  kemampuan tubuh gagal
untuk mempertahankan metabolisme atau
keseimbangan cairan dan elektrolit,
menyebabkan uremia (retensi urea dan
sampah nitrogen lain dalam darah)
(Smeltzer & Bare, 2001).
KERUSAKAN
Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
• Terjadi penurunan LFG (Laju
Filtrasi Glomerulus)

• Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)


adalah laju rata-rata
penyaringan darah yang terjadi
di glomerulus

• Normal: > 90 ml/min/1,73 m2

• LFG pada GGK apabila


< 60 ml/min/1,73 m2
atau
> 60 ml/min/1,73 m2 ditambah
dengan kerusakan ginjal dan
menetap >3 bulan
ETIOLOGI
STAGE CKD
MANIFESTASI KLINIS
KEGAWATAN, KENALI: TRIAS CKD (GGA gagal ginjal akut)
1. Anemia (penurunan eritropoetin, defisiensi asam folat, intake
makanan kurang)

Eritropoietin adalah hormon glikoprotein yang mengontrol


produksi sel darah merah.
Pada orang normal 80-90% eritropoietin di bentuk di
ginjal, sisanyadiproduksi di luar ginjal (hati dsb)

2. Hipertensi (Kelebihan volume cairan dalam pembuluh darah)


3. Azotemia (Peningkatan BUN (Blood Urea Nitrogen) dan Kreatinin)
Nilai Normal:
BUN : 15-40 mg/dl
Kreatinin: 0,5-1,5 mg/dl
Gagal Ginjal Kronis
Tanda atau gejala umum

• Gatal-gatal secara terus-menerus


• Pembengkakan cairan di bagian kulit
• Hemoglobin menurun drastis pada kisaran 6-9, ditandai
dengan lemas dan tidak kuat untuk berjalan kaki dalam
waktu yang lama
• Sulit buang air kecil, jika volume atau kuantitas buang air
kecil menurun, perlu diwaspadai.
• Tekanan Darah meningkat karena kelebihan cairan dan
produksi hormon vasoaktif yang diciptakan oleh ginjal
• Urea diekskresikan oleh keringat dan mengkristal pada
kulit ("frost uremic").
KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi yang mungkin timbul pada pasien
dengan CKD menurut Smeltzer & Bare (2001) yaitu:
• Hiperkalemia
• Perikarditis, efusi pericardial, temponade jantung, dan
hipertensi
• Anemia
• Penyakit tulang -> Peningkatn asam fosfat akan
menurunkan kadar kalsium dalam serum
PENATALAKSANAAN
Konservatif
mencegah memburuknya faal ginjal secara progresif,
meringankan keluhan-keluhan akibat akumulasi toksin azotemia,
memperbaiki metabolisme secara optimal dan memelihara
keseimbangan cairan dan elektrolit.
1. Pengaturan Minum
Pasien CKD harus membatasi minum sesuai dg jml urin yang
mampu dikeluarkan
2. Pengaturan Makan
Pasien CKD dianjurkan untuk menjauhi makanan tinggi
cairan dan kalium seperti sayur dan buah-buahan (Bahan
makanan yang tinggi kalium diantaranya pisang, jeruk, kentang,
bayam dan tomat sedangkan makanan yang rendah kalium yaitu
apel, kubis, buncis, anggur, dan stroberi)
PENATALAKSANAAN
Simtomatis
Asidosis metabolik
Untuk mencegah dan mengobati asidosis metabolik dapat
diberikan suplemen alkali. Terapi alkali (sodium bicarbonat)
harus segera diberikan intravena bila pH ≤ 7,35 atau serum
bikarbonat ≤ 20 mEq/L.

Anemia
Transfusi darah misalnya Paked Red Cell merupakan salah
satu pilihan terapi alternatif, murah, dan efektif. Pemberian
transfusi harus hati-hati karena dapat menyebabkan
kematian mendadak.

Hipertensi
Pemberian obat-obatan anti hipertensi.
PENATALAKSANAAN
Terapi Pengganti Ginjal
Dialisis Ginjal
Dialisis ginjal adalah proses penyesuaian kadar elektrolit dan
air dalam darah pada orang yang fungsi ginjalnya buruk atau
rusak

Beberapa yang termasuk dalam indikasi absolut, yaitu


perikarditis, oedem paru, oedem anasarka, dan Blood Uremic
Nitrogen (BUN) > 120 mg% dan kreatinin > 10 mg%. Indikasi
elektif, yaitu LFG antara 5 dan 8 mL/menit/1,73m².
1. Hemodialisa (cuci darah)
2. CAPD (continous ambulatory peritoneal dialysis)
Hemodialisis
Akses Hemodialisa
AV – Shunt
AV-shunt adalah penyambungan pembuluh darah vena dan
arteri dengan tujuan untuk memperbesar aliran darah vena
supaya dapat digunakan untuk keperluan hemodialisis
Double Lumen
Catheter double lumen adalah sebuah alat yang terbuat
dari bahan plastik PVC mempunyai dua cabang, selang
merah (Arteri) untuk keluarnya darah dari tubuh ke
mesin dan selang biru (Vena) untuk masuknya darah dari
mesin ke tubuh.
CAPD
CLINICAL PATHWAY
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Ginjal (Renal)
Kemungkinan Data yang diperoleh : Oliguria (produksi urine
kurang dari 400 cc/ 24jam), Anuria (100 cc / 24 Jam, Infeksi
(WBCs , Bacterimia), Sediment urine mengandung : RBCs
2. Riwayat sakitnya dahulu (Sejak kapan muncul keluhan,
Berapa lama terjadinya hipertensi, Riwayat kebiasaan, alkohol,
obat-obatan, jamu; Waktu kapan terjadinya nyeri kuduk dan
pinggang
3. Pola : Makan, tidur, eliminasi, aktifitas, dan kerja.
4. Pemeriksaan fisik (Peningkatan vena jugularis, Adanya
edema pada papelbra dan ekstremitas, Hiperpigmentasi pada
kulit, Pernapasan, Mulut dan bibir kering, Gangguan kesadaran
Pemeriksaan Pitting Oedema
o Derajat I : kedalamannya 1- 3 mm dengan waktu kembali 3 detik
o Derajat I I : kedalamannya 3-5 mm dengan waktu kembali 5 detik
o Derajat III : kedalamannya 5-7 mm dengan waktu kembali 7 detik
o Derajat IV : kedalamannya 7 mm atau lebih dengan waktu kembali 7 detik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Excess fluid volume related to decreased urine output,
dietary
excesses, and retention of sodium and water
• Imbalanced nutrition: less than body requirements related
to anorexia, nausea and vomiting, dietary restrictions, and
altered oral mucous membranes
• Deficient knowledge regarding condition and
treatment/regimen
• Activity intolerance related to fatigue, anemia, retention of
waste products, and dialysis procedure
• Low self-esteem related to dependency, role changes,
changes in body image, and sexual dysfunction
INTERVENSI
• Fluid monitoring  fluid balanced
• Nutrition management  low sodium, low protein, low
kalium (RPRGRK)
• Acid-base management
• Health education
• Social/psychological Support
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai