Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 13 :

1. Alya Salsabila 1810611005


2. Anugrah Reza Maulana 1810611006
3. Ridha Gita Pangestu 1810611013
 Ekonomi secara bahasa berasal dari
bahasa Yunani dari kata ”Okios” yang
berarti keluarga, rumah tangga, dan
”Nomos” yang berarti peraturan, aturan,
dan hukum. Secara garis besar ekonomi
diartikan sebagai aturan rumah tangga,
atau manajemen rumah tangga.
 Dalam pandangan Islam, ekonomi atau
iqtishod berasal dari kata “qosdu” yang
berarti keseimbangan dan keadilan.
Menurut Muhammad Menurut M. Umer
Abdul Manan Chapra Menurut Syed Nawab
Haider Naqvi
ilmu ekonomi islam ekonomi Islam adalah sebuah Ekonomi islam adalah
pengetahuan yang membantu
adalah ilmu upaya relisasi kebahagiaan singkatnya merupakan
pengetahuan sosial yang manusia melalui alokasi dan kajian tentang perilaku
mempelajari masalah- distribusi sumber daya yang
terbatas yang berada dalam ekonomi orang Islam
masalah ekonomi koridor yang mengacu pada representatif dalam
masyarakat yang pengajaran Islam tanpa
diilhami oleh nilai-nilai memeberikan kebebasan masyarakat muslim
individu atau tanpa perilaku moderen..
Islam. makro ekonomi yang
berkesinambungan dan tanpa
ketidakseimbangan
lingkungan.
 Pada sekitar tahun 1911 telah berdiri organisasi Syarikat Dagang
Islam yang beranggotakan tokoh-tokoh atau intelektual muslim saat
itu, serta ekonomi islam ini sesuai dengan pedoman seluruh umat
islam di dunia yaitu di dalam Al-Qur’an
 Perkembangan ekonomi islam telah mulai mendapatkan momentum
sejak didirikannya Bank Muamalat pada tahun 1992. Berbagai
Undang-Undangnya yang mendukung tentang sistem ekonomi
tersebut pun mulai dibuat, seperti Undang - Undang No. 7 Tahun
1992 tentang Perbankan.
 Pada awal tahun 1997, terjadi krisis ekonomi di Indonesia yang
berdampak besar terhadap goncangan lembaga perbankan yang
berakhir likuidasi pada sejumlah bank, Bank Islam atau Bank Syariah
malah bertambah semakin pesat. Pada tahun 1998, sistem perbankan
islam dan gerakan ekonomi islam di Indonesia mengalami kemajuan
yang sangat pesat.
SUMBER HUKUM DAN DALIL HUKUM
AL-MUAMALAH AL-MALIYAH

Adapun sumber-sumber hukum dalam ekonomi Islam adalah:


1. Al – Qur’an
2. Sunnah

Dalil Hukum :
1.Ijma
2.Qiyas
3.Istihsan
Secara garis besar sistematika hukum ekonomi islam dapat dikelompokkan menjadi 3
yaitu:

1. Hukum I’tiqadiyyah (akidah).


Hukum ini mengatur hubungan rohaniyah manusia dengan Yang Maha Kuasa dalam
masalah keimanan dan ketaqwaan.
2. Hukum Khuluqiyah (ahklah)
Hukum ini mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan mahkluk lainnya.
3. Hukum Amaliyah (syari’ah)
Hukum ini mengatur hubungan lahiriyah antara manusia dengan sesama dan mahkluk lain.
Karakteristik ekonomi islam :
Sifat dasar Ekonomi Islam :
1. Bimbingan konsumsi
1. Ekonomi Rabbani, disebut
ekonomi Rabbani karena sarat 2. Zakat
dangan arahan dan nilai ilahiah.
3. Larangan riba
2. ekonomi insansi karena sistem
ekonomi ini dilaksanakan dan 4. Sempurna
ditunjukkan untuk kemakmuran 5. Elastis
manusia.
6. Universal dan Dinamis
7. Sistematis
Tujuan Ekonomi Syariah / Islam selaras
dengan tujuan dari syariat Islam itu sendiri
(maqashid asy syari’ah), yaitu mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat (falah)
melalui suatu tata kehidupan yang baik dan
terhormat (hayyah thayyibah). Tujuan falah
yang ingin dicapai oleh Ekonomi Syariah
meliputi aspek mikro ataupun makro,
mencakup horizon waktu dunia atau pun
akhirat .
PRINSIP – PRINSIP EKONOMI ISLAM :

1)Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari


Allah swt kepada manusia;
2) Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu;
3) Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama;
4) Teori ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang
dikuasai oleh segelintir orang saja;
5) Teori ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan
penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang;
6) Seorang mulsim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di
akhirat nanti;
7) Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas
(nisab);
8) Islam melarang riba dalam segala bentuk.
 Mewujudkan integritas seorang muslim yang kaffah, sehingga islam-nya
tidak lagi setengah-setengah.
 Menerapkan dan mengamalkan ekonomi syariah melalui lembaga
keuangan islam, baik berupa bank, asuransi, pegadaian, maupun BMT
(Baitul Maal wat Tamwil) akan mendapatkan keuntungan dunia dan
akhirat.
 Praktik ekonomi berdasarkan syariat islam mengandung nilai ibadah,
karena telah mengamalkan syariat Allah.
 Mengamalkan ekonomi syariah melalui lembaga keuangan syariah,
berarti mendukung kemajuan lembaga ekonomi umat Islam.
 Mengamalkan ekonomi syariah dengan membuka tabungan, deposito
atau menjadi nasabah asuransi syariah berarti mendukung upaya
pemberdayaan ekonomi umat.
 Mengamalkan ekonomi syariah berarti ikut mendukung gerakan amar
ma'ruf nahi munkar
 Riba secara bahasa bermakna: ziyadah (tambahan).
 Secara linguistik riba juga berarti tumbuh dan
membesar . Sedangkan menurut istilah teknis, riba
berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau
modal secara bathil

Dalam Islam, memungut riba atau mendapatkan


keuntungan berupa riba pinjaman adalah haram. Ini
dipertegas dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 275
:“...padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba... .”
Menurut para fiqih, riba dapat dibagi menjadi 4 macam bagian, yaitu sebagai
berikut :
1. Riba Fadhl, yaitu tukar menukar dua barang yang sama jenisnya
dengan kwalitas berbeda yang disyaratkan oleh orang yang menukarkan.
2. Riba Yad, yaitu berpisah dari tempat sebelum ditimbang dan diterima.
3. Riba Nasi’ah yaitu riba yang dikenakan kepada orang yang berhutang
disebabkan memperhitungkan waktu yang ditangguhkan.
4. Riba Qardh, yaitu meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan
atau tambahan bagi orang yang meminjami/mempiutangi.
Bank Syariah merupakan lembaga
perbankan yang dijalankan dengan prinsip
syariah. Dalam setiap aktivitas usahanya,
bank syariah selalu menggunakan hukum-
hukum islam yang tercantum di dalam Al-
Qur’an dan Hadist. Berbeda dengan bank
konvensional yang mengandalkan sistem
bunga, bank syariah lebih mengutamakan
sistem bagi hasil, sistem sewa, dan sistem
jual beli yang tidak menggunakan sistem
riba sama sekali.
Ekonomi islam didefinisikan sebagai cabang ilmu
yang membantu merealisasikan kesejahteraan manusia
melalui alokasi dan sumber daya yang langka, yang
sejalan dengan ajran agama Islam, tanpa membatasi
kebebasan individu ataupun menciptakan ketidak
seimbangan makro dan ekonomi logis.
Ekonomi memiliki sumber yang jelas dan ekonomi
islam merupakan racikan resep ekonomi yang digali oleh
Al-qur’an, Hadist, dan Dalil (ijma’,qiyas dll).

Anda mungkin juga menyukai