2. Anugrah Reza Maulana 1810611006 3. Ridha Gita Pangestu 1810611013 Ekonomi secara bahasa berasal dari bahasa Yunani dari kata ”Okios” yang berarti keluarga, rumah tangga, dan ”Nomos” yang berarti peraturan, aturan, dan hukum. Secara garis besar ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga, atau manajemen rumah tangga. Dalam pandangan Islam, ekonomi atau iqtishod berasal dari kata “qosdu” yang berarti keseimbangan dan keadilan. Menurut Muhammad Menurut M. Umer Abdul Manan Chapra Menurut Syed Nawab Haider Naqvi ilmu ekonomi islam ekonomi Islam adalah sebuah Ekonomi islam adalah pengetahuan yang membantu adalah ilmu upaya relisasi kebahagiaan singkatnya merupakan pengetahuan sosial yang manusia melalui alokasi dan kajian tentang perilaku mempelajari masalah- distribusi sumber daya yang terbatas yang berada dalam ekonomi orang Islam masalah ekonomi koridor yang mengacu pada representatif dalam masyarakat yang pengajaran Islam tanpa diilhami oleh nilai-nilai memeberikan kebebasan masyarakat muslim individu atau tanpa perilaku moderen.. Islam. makro ekonomi yang berkesinambungan dan tanpa ketidakseimbangan lingkungan. Pada sekitar tahun 1911 telah berdiri organisasi Syarikat Dagang Islam yang beranggotakan tokoh-tokoh atau intelektual muslim saat itu, serta ekonomi islam ini sesuai dengan pedoman seluruh umat islam di dunia yaitu di dalam Al-Qur’an Perkembangan ekonomi islam telah mulai mendapatkan momentum sejak didirikannya Bank Muamalat pada tahun 1992. Berbagai Undang-Undangnya yang mendukung tentang sistem ekonomi tersebut pun mulai dibuat, seperti Undang - Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Pada awal tahun 1997, terjadi krisis ekonomi di Indonesia yang berdampak besar terhadap goncangan lembaga perbankan yang berakhir likuidasi pada sejumlah bank, Bank Islam atau Bank Syariah malah bertambah semakin pesat. Pada tahun 1998, sistem perbankan islam dan gerakan ekonomi islam di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. SUMBER HUKUM DAN DALIL HUKUM AL-MUAMALAH AL-MALIYAH
Adapun sumber-sumber hukum dalam ekonomi Islam adalah:
1. Al – Qur’an 2. Sunnah
Dalil Hukum : 1.Ijma 2.Qiyas 3.Istihsan Secara garis besar sistematika hukum ekonomi islam dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. Hukum I’tiqadiyyah (akidah).
Hukum ini mengatur hubungan rohaniyah manusia dengan Yang Maha Kuasa dalam masalah keimanan dan ketaqwaan. 2. Hukum Khuluqiyah (ahklah) Hukum ini mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan mahkluk lainnya. 3. Hukum Amaliyah (syari’ah) Hukum ini mengatur hubungan lahiriyah antara manusia dengan sesama dan mahkluk lain. Karakteristik ekonomi islam : Sifat dasar Ekonomi Islam : 1. Bimbingan konsumsi 1. Ekonomi Rabbani, disebut ekonomi Rabbani karena sarat 2. Zakat dangan arahan dan nilai ilahiah. 3. Larangan riba 2. ekonomi insansi karena sistem ekonomi ini dilaksanakan dan 4. Sempurna ditunjukkan untuk kemakmuran 5. Elastis manusia. 6. Universal dan Dinamis 7. Sistematis Tujuan Ekonomi Syariah / Islam selaras dengan tujuan dari syariat Islam itu sendiri (maqashid asy syari’ah), yaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat (falah) melalui suatu tata kehidupan yang baik dan terhormat (hayyah thayyibah). Tujuan falah yang ingin dicapai oleh Ekonomi Syariah meliputi aspek mikro ataupun makro, mencakup horizon waktu dunia atau pun akhirat . PRINSIP – PRINSIP EKONOMI ISLAM :
1)Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari
Allah swt kepada manusia; 2) Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu; 3) Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama; 4) Teori ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja; 5) Teori ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang; 6) Seorang mulsim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti; 7) Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab); 8) Islam melarang riba dalam segala bentuk. Mewujudkan integritas seorang muslim yang kaffah, sehingga islam-nya tidak lagi setengah-setengah. Menerapkan dan mengamalkan ekonomi syariah melalui lembaga keuangan islam, baik berupa bank, asuransi, pegadaian, maupun BMT (Baitul Maal wat Tamwil) akan mendapatkan keuntungan dunia dan akhirat. Praktik ekonomi berdasarkan syariat islam mengandung nilai ibadah, karena telah mengamalkan syariat Allah. Mengamalkan ekonomi syariah melalui lembaga keuangan syariah, berarti mendukung kemajuan lembaga ekonomi umat Islam. Mengamalkan ekonomi syariah dengan membuka tabungan, deposito atau menjadi nasabah asuransi syariah berarti mendukung upaya pemberdayaan ekonomi umat. Mengamalkan ekonomi syariah berarti ikut mendukung gerakan amar ma'ruf nahi munkar Riba secara bahasa bermakna: ziyadah (tambahan). Secara linguistik riba juga berarti tumbuh dan membesar . Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil
Dalam Islam, memungut riba atau mendapatkan
keuntungan berupa riba pinjaman adalah haram. Ini dipertegas dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 275 :“...padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba... .” Menurut para fiqih, riba dapat dibagi menjadi 4 macam bagian, yaitu sebagai berikut : 1. Riba Fadhl, yaitu tukar menukar dua barang yang sama jenisnya dengan kwalitas berbeda yang disyaratkan oleh orang yang menukarkan. 2. Riba Yad, yaitu berpisah dari tempat sebelum ditimbang dan diterima. 3. Riba Nasi’ah yaitu riba yang dikenakan kepada orang yang berhutang disebabkan memperhitungkan waktu yang ditangguhkan. 4. Riba Qardh, yaitu meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan atau tambahan bagi orang yang meminjami/mempiutangi. Bank Syariah merupakan lembaga perbankan yang dijalankan dengan prinsip syariah. Dalam setiap aktivitas usahanya, bank syariah selalu menggunakan hukum- hukum islam yang tercantum di dalam Al- Qur’an dan Hadist. Berbeda dengan bank konvensional yang mengandalkan sistem bunga, bank syariah lebih mengutamakan sistem bagi hasil, sistem sewa, dan sistem jual beli yang tidak menggunakan sistem riba sama sekali. Ekonomi islam didefinisikan sebagai cabang ilmu yang membantu merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan sumber daya yang langka, yang sejalan dengan ajran agama Islam, tanpa membatasi kebebasan individu ataupun menciptakan ketidak seimbangan makro dan ekonomi logis. Ekonomi memiliki sumber yang jelas dan ekonomi islam merupakan racikan resep ekonomi yang digali oleh Al-qur’an, Hadist, dan Dalil (ijma’,qiyas dll).