Malaria
Malaria
Malaria Vivax
Oleh :
Pattiyah
Preceptor :
dr. Rina Kriswiastiny, Sp.PD
Malaria masih merupakan masalah kesehatan utama negara yang
sedang berkembang seperti di Indonesia. Dari empat spesies parasit malaria yang
menginfeksi manusia yaitu Plasmodium falciparum, plasmodium vivax,
plasmodium malariae dan plasmodium oval, dua spesies yang pertama
merupakan penyebab lebih dari 95% kasus malaria di dunia.
Di indonesia, menurut hasil survai kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun
2001, 70 juta tinggal diendemik malaria dan 56,3 juta penduduk diantaranya
tinggal diendemi malaria sedang sampai tinggi dengan 15 juta kasus malaria
klinis.2 Setiap tahun ada kurang lebih 500 juta infeksi malaria baru, yang
menyebabkan 700.000 sampai 2,7 juta kematian, kebanyakan diantara anak kecil
di Afrika.
Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Tanggal Lahir : 13 Februari 1995
Usia : 23 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Sukadanaham
Pekerjaan : Buruh
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
No.RM : 120001
Masuk RSPBA : 3/01/2019 pukul 13.00
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis.
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Paru Batuk
Alat kelamin –
Gastrointestinal Nafsu
makan Payudara –
Mual Neurologis –
Muntah Psikologis –
Konstipasi
Kulit Keringat
Saluran kemih –
Endokrin –
Muskuloskeletal Nyeri otot
Riwayat Kebiasaan
Os tidak pernah mengkonsumsi minuman
alkohol, jamu-jamuan. Namun Os sering
menunda makan. Os merokok sejak 4 tahun
lalu.
Riwayat Makan & Minum
Frekuensi/hari : 1-2 x/ hari
Jumlah/hari : Satu porsi
Variasi/hari : Bervariasi
Nafsu makan : Menurun
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 88 x/menit, regular
Suhu : 40 2 ⁰C
Pernapasan : 22x/menit, regular
Sianosis : Tidak sianosis
Berat Badan : 60 kg
Tinggi badan : 168 cm
IMT : BB/TB(m)2= 60/1,68 = 21,27
Aspek Kejiwaan
Status Generalisata
Kulit
Warna : Sawo matang Efloresensi : Tidak ada
Jaringan parut : Tidak ada Pigmentasi : Tidak ada
Pertumbuhan rambut : Normal Pembuluh darah : Normal
Suhu raba : Panas Lembab/kering : Lembab
Keringat, umum : Banyak Turgor : Normal
Kepala
Ekspresi wajah : Normal Simetris muka : Simetris
Rambut : Normal
Mata
Eksolftalmus : Tidak ada Endoftalmus : Tidak ada
Kelopak : Normal Lensa : Normal
Konjungtiva : Normal Visus : Normal
Sklera : Normal Gerakan mata : Normal
Lap.penglihatan : Normal Tek. bola mata : Normal
Deviatio konjungtiva: Tidak ada Nistagmus : Tidak ada
Telinga
Tuli : Tidak tuli Selaput pendengaran : tidak diperiksa
Lubang : Normal Penyumbatan : Tidak ada
Serumen : tidak diperiksa Perdarahan : Tidak ada
Hidung
Trauma : Tidak ada Nyeri : Tidak ada
Sekret : Tidak ada Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
Mulut
Bibir : Tidak sianosis Tonsil : Normal
Langit-langit : Hiperemis Bau nafas : Tidak berbau
Trismus : Normal Lidah : Normal
Faring : Normal
Leher
Tekanan vena jugularis : JVP 5±2 cm H2O
Kelenjar tiroid : Normal, tidak ada pembesaran
Kelenjar limfe : Normal, tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening
Submandibula : Tidak teraba Leher : Tidak teraba
Supraklavikula : Tidak teraba Ketiak : Tidak teraba
Lipat paha : Tidak teraba
Thorak
Bentuk : Simetris kiri = kanan
Sela iga : Normal
Paru Depan Belakang
Inspeksi : Bentuk normal, statis, dinamis dan simetris, retraksi tidak ada
Palpasi : Vokal fremitus kanan dan kiri normal , massa (-), krepitasi (-)
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronkhi tidak ada, whezzing tidak ada.
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Iktus cordis teraba; thrill (-)
Perkusi : Batas jantung atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Batas jantung kiri : ICS IV linea modclavicula sinistra
Batas jantung kanan : ICS II linea parasternalis dextra
Batas jantung kanan bawah : ICS IV linea sternalis dextra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular murni; Murmur (-) grade;
Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, caput medusa (-), ikterik (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+); Rabaan seperti
papan (-);Hati tidak teraba, lien splenomegali (+)
schuffner I; Shifting dullness (-); Nyeri ketok CVA (-)
Kiri/Kanan; Ballotement ginjal (-)
Perkusi : Timpani (+),lien pekak pada batas bawah iga saat
Inspirasi dalam.
Ekstremitas
Ekstremitas superior dextra dan sinistra :
Oedem (-), deformitas (-), sianosis (-), nyeri sendi (+), ptekie (-), eritem palmar
(-), akral dingin (-), krepitasi (-)
Diagnosis Differensial
Malaria e.c Malaria ovale + Thyphoid fever + Trombositopenia
Malaria e.c Malaria malariae + Thyphoid fever + Trombositopenia
Malaria e.c Malaria Vivax + Thyphoid fever + Trombositopenia
Penatalaksanaan
Non Farmakologi Farmakologi
Tirah baring •IVFD RL xxx tpm (digunakan sebagai pengganti cairan)
Balance cairan •Omeprazole vial 1x1 (mengurangi nyeri ulu hati)
•Ceftriaxon 2x1 (untuk antibiotik)
•Sistenol 3x1 (penurun demam)
•Paracetamol 3x1 (penurun demam)
•Curcuma 3x1 (penambah nafsu makan)
•Primakuin 1x1 (untuk mengobati malaria)
•Artem (untuk mengobati malaria vivax)
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Analisis Kasus
Anamnesis
Pemeriksaan fisik Malaria
Pemeriksaan penunjang Teori
Malaria : mempunyai
karakteristik demam
Anamnesis periodik,dengan gejalanya
Demam menggigil disertai berkeringat yaitu trias malaria secara
Terdapat periode bebas demam berurutan “periode dingin
Pusing seperti tegang dengan mulai menggigil,
Nyeri pada otot dan terasa pegal-pegal diikuti periode demam,
mual dan muntah kemudian keadaan
Nyeri ulu hati berkeringat dan temperatur
turun. Diikuti dengan
gejala-gejala penyerta lain.
Pemeriksaan fisik
Suhu 40,2 derajat Teori
Tubuh berkeringat banyak Suhu normal : 36,5-37,5
Nyeri tekan epigastrium Anemia dan splenomegali
Splenomegali