Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 3 :

Dinda Indah S
Durrotul Lam’atis Tsaniyah
Kiki Puspitasari
Muko Dimas W
Nindy Sekar
Prafita Rizky S.
Rahmatulloh Akbar
Syafa Fadilla
Ensefalitis adalah ?????

Ensefalitis adalah radang


jaringan otak yang dapat
disebabkan oleh bakteri,
cacing, protozoa, jamur,
ricketsia atau virus (Arif
Mansur : 2000).
GAMBARAN ENSEFALITIS
BIASANYA DISEBABKAN OLEH :

Albovirus Enterovirus Amoeba

Herpeks simpleks Rabies Jamur


Tanda & Gejala
• Nyeri kepala, photofobia, nyeri sendi, nyeri leher dan nyeri pinggang.
• Kesadaran menurun, mengantuk,
• Vomitus, demam,
• Defisit neurologi, kelumpuhan saraf kranial,
• Adanya tanda-tanda iritasi serebral,
• Peningkatan tekanan intrakranial,
• Kejang, tremor, aphasia
KLASIFIKASI ENSEFALITIS

a. Ensefalitis Supurativa
Reaksi dini jaringan otak terhadap kuman yang bersarang adalah edema,
kongesti yang disusul dengan pelunakan dan pembentukan abses.
b. Ensefalitis Siphylis
Infeksi terjadi melalui permukaan tubuh umumnya sewaktu kontak seksual.
Setelah penetrasi melalui epithelium yang terluka, kuman tiba di sistem
limfatik, melalui kelenjar limfe kuman diserap darah sehingga terjadi
spiroketemia
CON’T. . .

c. Ensefalitis Virus
• Virus RNA
• Virus DNA
d. Ensefalitis Karena Parasit
• Gangguan utama terdapat didalam pembuluh darah mengenai parasit. Sel
darah merah yang terinfeksi plasmodium falsifarum akan melekat satu sama
lainnya sehingga menimbulkan penyumbatan-penyumbatan.
e. Ensefalitis Karena Fungus
• Gambaran yang ditimbulkan infeksi fungus pada sistem saraf pusat ialah
meningo-ensefalitis purulenta. Faktor yang memudahkan timbulnya infeksi
adalah daya imunitas yang menurun
KOMPLIKASI. . .

a. Retardasi mental
b. Iritabel
c. Gangguan motorik
d. Epilepsi
e. Emosi tidak stabil
f. Sulit tidur
g. Halusinasi
h. Enuresis
i. Anak menjadi perusak dan melakukan tindakan asosial lain.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Biakan Pemeriksaan
Pemeriksaan
darah
serologis

EEG
Punksi lumbal CT scan
(electroencephalography)
PENATALAKSANAAN MEDIS

• Isolasi
• Terapi antimikroba, sesuai kultur
• Mengontrol kejang
• Mempertahankan ventilasi
• Petalaksanaan shock septic
• Mengontrol perubahan suhu lingkungan
• Untuk mengatasi hiperpireksia
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
a. Biodata
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Kesehatan sekarang
d. Riwayat kesehatan dahulu
e. Riwayat penyakit keluarga
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Resiko kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan


dengan intake yang tidak adekuat.
• Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual muntah, anoreksia, kelemahan,
intake yang tidak adekuat
INTERVENSI & IMPLEMENTASI

1. Resiko kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat.
Tujuan : Kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil:
• Suhu tubuh normal 36.5-37.5 0C
• Tanda vital normal
• Turgor kulit baik
• Pengeluaran urin tidak pekat, elektrolit dalam batas normal.
NO. INTERVENSI RASIONAL

1. Ukur tanda vital setiap 4 jam. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit menimbulkan
perubahan tanda vital seperti penurunan darah dan
peningkatan nadi.

2. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium Mengetahui perbaikan atau ketidakseimbangan cairan dan
terutama elektrolit. elektrolit.

3. Observasi tanda-tanda dehidrasi. Mencegah secara dini terjadinya dehidrasi.

4. Catat intake dan output cairan. Mengetahui keseimbangan cairan.

5. Berikan minuman dalm porsi kecil tetapi sering. Mengurangi distensi gaster.

6. Pertahan temperatur tubuh dalam batas Peningkatan temperatur mengakibatkan pengeluaran cairan
normal. lewat kulit bertambah.

7. Kolaborasi dam pemberian cairan intravena. Pemenuhan kebutuhan cairan dengan IV akan mempercepat
pemulihan dehidrasi.

8. Pertahankan dan monitor tekanan vena sentral. Tekanan vena sentral untuk mengetahui keseimbangan
cairan.
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
muntah, anoreksia, kelemahan, intake yang tidak adekuat.
 Tujuan : Kebutuhan nutri terpenuhi.
 Kriteria hasil :
• Nafsu makan baik,Terjadi peningkatan BB secara bertahap,
• Pasien dapat menghabiskan makanan yang telah disediakan,
• Tanda-tanda kurang nutrisi tidak ada,
• Hb dan albumin dalam batas normal,
• Tanda-tanda vital normal.
NO. INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kesukaan makanan pasien. Meningkatka selera makan pasien.

2. Berikan makan dalam porsi kecil tapi sering. Menghindari mual dan muntah.

3. Hindari berbaring kurang dari 1 jam setelah makan. Posisi berbaring saat makan dalamlambung penuh dapat
mengakibatkan refluks dan tidak nyaman.

4. Timbang BB 3 hari sekali secara periodik. Penurunan BB berarti kebutuhan makanan berkurang.

5. Berikan antiemetik 1 jam sebelum makan. Menekan rasa mual dan muntah.

6. Kuranngi minum sebelum makan. Minum yang banyak sebelum makan mengurangi intake makanan.
7. Hindari keadaan yang mengganggu selera makan: Meningkatkan selera makan pasien.
lingkungan kotor, bau, kebersihan tempat makan.

8. Sajikan makanan dalam keadaan hangat dan hygine, Meningkatkan selera makan.
menarik.
9. Lakukan perawatan mulut. Menigkatkan nafsu makan.

10. Monitor kadar Hb dan Albumin. Mengetahui status nutrisi.


• TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai