Anda di halaman 1dari 29

STROKE (CVA)

CEREBROVASKULAR ACCIDENT

Fitria Wahyuning Wulan, S.Farm, M.Farm.Klin.,Apt

INSTITUTE ILMU KESEHATAN KEDIRI

COPYRIGHT 2018
EPIDEMIOLOGI
 Di AS, stroke mrp penyebab kematian ke-3 setelah jantung dan
kanker, diderita oleh 500.000 orang per tahunnya
Di Indonesia, menurut stroke termasuk penyebab kematian
utama, dengan 3 per 1000 penduduk menderita penyakit stroke
dan jantung iskemik.
Di dunia, penyakit serbiovaskuler seperti jantung koroner dan
stroke berada di urutan kedua penyebab kematian tertinggi di
dunia.
Secara umum, 85% kejadian stroke adalah stroke oklusif, 15 %
adalah stroke hemoragik
DEFINISI
Gangguan fungsi
otak (fokal atau
global), timbul
mendadak,
berlangsung lebih
dari 24 jam ( atau
kadang-2 berakhir
dg kematian
sebelum 24 jam),
yang disebabkan WHO, 2006
KLASIFIKASI STROKE
Secara Patologi Stroke Dibedakan
Menjadi :
1. Stroke Hemoragik ( SH )  20 % 
ICH (intracerebral hemorrahage) dan
SAH (subarachnoid hemorrhage)
2. Stroke Non Hemoragik ( SNH ) / Stroke
Iskemik  80 - 85 %
Tipe oklusif/ Tipe hemoragi /
penyumbatan perdarahan

stroke yang stroke yang


disebabkan disebabkan
karena adanya karena
penyumbatan
pembuluh darah
perdarahan
intrakranial
FAKTOR RESIKO
ETIOLOGI
 Disebabkan oleh kenaikan tekanan
darah yang akut atau penyakit lain
yang menyebabkan melemahnya
pembuluh darah.

 disebabkan oleh penyumbatan


pembuluh darah akibat adanya
emboli, ateroskelosis, atau oklusi
trombotik pada pembuluh darah otak
Prognosis
Inikator prognosis Umumnya, 1/3-nya lagi
Hanya 1/3 pasien bisa
adalah : tipe dan adalah fatal, dan 1/3-
kembali pulih setelah
luasnya serangan, age nya mengalami
serangan stroke
of onset, dan tingkat kecacatan jangka
iskemik
kesadaran panjang

Jika pasien mendapat


Prognosis pasien dgn stroke hemoragik
terapi dengan tepat
(perdarahan intrakranial) tergantung pada
dalam waktu 3 jam
ukuran hematoma  hematoma > 3 cm
setelah serangan, 33%
umumnya mortalitasnya besar,
diantaranya mungkin
hematomayang massive biasanya bersifat
akan pulih dalam
lethal
waktu 3 bulan
PATOFISIOLOGI
Stroke
Iskemik Patogenesis
adanya aterotrombosis atau • memutuskan aliran darah otak
emboli (cerebral blood flow/CBF)
Nilai normal CBF • 53 ml/100 mg jaringan otak/menit
Jika CBF < 30 ml/100
mg/menit
• Iskemik
• kekurangan oksigen  proses fosforilasi oksidatif
terhambat  produksi ATP (energi) berkurang 
pompa Na-K-ATPase tidak berfungsi  depolarisasi
membran sel saraf pembukaan kanal ion Ca 
kenaikan influks Ca secara cepat  gangguan Ca
Jika CBF < 10 ml/100
homeostasis  Ca merupakan signalling molekul
mg/menit
yang mengaktivasi berbagai enzim  memicu proses
biokimia yang bersifat eksitotoksik kematian sel
saraf (nekrosis maupun apotosis)  gejala yang
timbul tergantung pada saraf mana yang mengalami
kerusakan/kematian
Jenis SNH
1. Stroke Trombolitik  terjadi akibat
proses terbentuknya thrombus yang
membuat penggumpalan

2. Stroke Embolik  terjadi karena


tertutupnya pembuluh arteri oleh
bekuan darah atau lemak

3. Hipoperfusi Sistemik terjadi karena


berkurangnya aliran darah keseluruh
tubuh karena adanya gangguan denyut
jantung
Stroke
Hemoragik Patogenesis
hemoragi • penyebab ketiga tersering serangan stroke

• terjadi jika tekanan darah


meningkat dengan signifikan  pembuluh arteri
Penyebab utamanya: robek perdarahan pada jaringan otak 
hipertensi membentuk suatu massa  jaringan otak
terdesak, bergeser, atau tertekan (displacement
of brain tissue)  fungsi otak terganggu

Semakin besar hemoragi yg • Semakin besar displacement jaringan otak yang


terjadi terjadi

Pasien dengan stroke


hemoragik sebagian besar
• Meninggal
mengalami
ketidaksadaran
Stroke
Iskemik Gejala dan tanda
Gejala yang muncul bervariasi tergantung di mana terjadi
serangan stroke iskemia, misalnya:

unilateral weaknesses  biasanya hemiparesis


(lumpuh separo)

unilateral sensory complaints numbness,


paresthesia (mati rasa)

Aphasia  language comprehension

Monocular visual loss  gangguan penglihatan


sebelah
Stroke
Hemoragik Gejala dan tanda
Pada stroke hemoragik:

onset manifestasi kliniknya cepat

gejala fisik neurologis yang


muncul tergantung pada tempat perdarahan
dan besarnya perdarahan

mayoritas pasien kehilangan kesadaran, dan


banyak yang akhirnya meninggal tanpa sempat
sadar lagi
sebelum pingsan, pasien umumnya akan
mengalami sakit kepala dan dizziness
Manifestasi Klinis
Gejala Hemoragik Iskemik
Onset Mendadak Mendadak
Saat onset Sedang aktif Istirahat
Warning - +
Nyeri kepala +++ ±
Kejang + -
Muntah + -
Penurunan +++ ±
kesadaran
At Glance Sistem Kardiovaskular, 2014
Diagnosis
Sasaran terapi
Terapi yang diberikan tergantung jenis
strokenya  iskemik atau hemoragik

Sasaran : aliran pembuluh darah otak

Berdasarkan waktu terapinya :


- Terapi pada fase akut
- Terapi pencegahan sekunder atau rehabilitasi
STRATEGI TERAPI
1. Pendekatan terapi pada fase akut stroke iskemik: restorasi
aliran darah otak dengan menghilangkan sumbatan/clots,
dan menghentikan kerusakan seluler yang berkaitan dengan
iskemik/hipoksia
2. Therapeutic window : 12 – 24 jam, golden period : 3 – 6 jam
 kemungkinan daerah di sekitar otak yang mengalami
iskemik masih dapat diselamatkan
3. Pada stroke hemoragik  terapi tergantung pada latar
belakang setiap kasus hemoragiknya
TATALAKSANA TERAPI

STROKE ISKEMIK

Menghilangkan Terapi
sumbatan aliran Pembedaan
darah (Surgical Therapy)

Terapi Terapi Terapi Carotid


trombolitik antiplatelet antikoagulan endarterectomy
TATALAKSANA TERAPI
STROKE
HEMORAGIK

Mengatasi
Pembedahan Terapi Suportif
Perdarahan

Untuk lokasi
Vit K dan
dekat Infus
Asam
pemukaan Manitol
Tranexamat
otak
Terapi Serangan Akut
Terapi Trombolitik Terapi Antiplatelett Anti Koagulan

• Mekanisme: • aspirin, clopidogrel, • heparin,


mengaktifkan dipiridamol-aspirin , unfractionated
plasmin  melisiskan tiklopidin  masih heparin, low-
tromboemboli merupakan mainstay molecular-weight
• Penggunaan t-PA dalam terapi stroke heparins
sudah terbukti efektif (LMWH), heparinoids
jika digunakan dalam warfarin
3 jam setelah
serangan akut
• tissue plasminogen
activator (t-PA),
Alteplase
Pharmacotherapy dipiro, ed 9th
Monitoring Terapi

Pharmacotherapy dipiro, ed 9th


Evaluasi Outcome Terapi
1. Faktor resiko yang dapat diatasi harus dipantau : profil
kolesterol, BB, rokok, hipertensi, dll
2. Pasien dgn terapi antikoagulan dipantau terhadap paramater
koagulasi/perdarahan
3. Pasien yang mendapat aspirin dipantau kemungkinan
gangguan/perdarahan GIT
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai