SINDROM NEFROTIK
PEMBIMBING KLINIK
dr. Amsyar Praja, Sp.A
PENDAHULUA
N
Sindrom nefrotik (SN) merupakan suatu penyakit
ginjal yang terbanyak pada anak
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Tidak ada yang mengalami keluhan
RIWAYAT SOSIAL-
EKONOMI
Menengah.
Kepala:
Bentuk: Normocephal; Rambut: Tidak
mudah tercabut, berwarna hitam; Mata:
Edema palpebral (+/+), Conjungtiva:
anemis (-/-); Sclera: Ikterik (-/-); Cornea
reflex: Normal; Pupil: Isokor (+/+); Lensa :
Normal; Telinga: Otorrhea (-/-); Hidung:
Rhinorrhea (-), nafas cuping hidung (-).
Kepala:
Mulut : Bibir: sianosis (-)
Gigi : Caries (+)
Selaput mulut : Normal
Gusi : Perdarahan (-)
Tenggorokan: Tonsil T1/T1
Pharynx : Hiperemis (-)
Kelenjar : Pembesaran kelenjar getah
bening (-); pembesaran kelenjar tiroid
(-)
Thorax:
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada
simetris bilateral, retraksi
intercostal (-)
Palpasi : Vokal fremitus (+) normal
kiri dan kanan, massa (-), nyeri
tekan (-)
Perkusi : Sonor (+) diseluruh lapang
paru
Auskultasi : Bronchovesiculer (+/+),
Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
Thorax:
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba pada SIC V
linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas atas jantung SIC II, batas
kanan jantung SIC V linea
parasternal dextra, batas kiri
jantung SIC V linea axilla anterior
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni
regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen:
Inspeksi : Permukaan kesan cembung
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Perkusi : Tympani (+), tes shifting
dullness (+), ascites (+).
Palpasi : Organomegali (-), nyeri
tekan (-), uji undulasi (+). Lien
dan hepar tidak teraba (-)
Genitalia : Edema pada scrotal dan
penis (+)
Anggota gerak : Ekstremitas atas dan
bawah akral hangat, edema
(-)
Punggung : Tidak ada deformitas
Otot-otot : Eutrofi, tonus otot baik
Refleks : Fisiologis (+/+), Patologis
(-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah Rutin
Jenis Hasil Nilai Normal Interpretasi
Pemeriksaan Pemeriksaan
- Negatif Normal
Glukosa
0–2 ↑
Sedimen Leukosit Banyak
0–3 Normal
Sedimen Eritrosit 0
Positif Normal
Sedimen Epitel +
Negatif ↑
Sedimen Kristal +3
RESUME
Seorang pasien laki-laki usia 5 tahun masuk
rumah sakit dengan keluhan edema sejak 2
minggu sebelum masuk rumah sakit. Edema
awalnya muncul di bagian palpebra, lalu di
wajah, lama kelamaan edema menyebar pada
bagian abdomen lalu ke bagian scrotum dan
penis. Edema pada palpebra dan muka lebih
jelas setelah pasien bangun tidur. Tidak ada
nyeri pada daerah yang edema. Pasien juga
mengeluhkan batuk (+), berlendir (+),
sesekali bila malam hari. Sesak nafas (-).
RESUME
Demam (-), kejang (-), sakit kepala (-), sakit
menelan (-), nausea (-), vomitus (+) dengan
frekuensi 1x, satu hari sebelum masuk rumah
sakit, vomitus berupa nasi dan lendir.
Defekasi terakhir 1 hari sebelum masuk
rumah sakit. Miksi lancar, nyeri saat berkemih
(-), warna kuning muda. Pasien pernah rawat
jalan 2 minggu yang lalu dengan keluhan
yang sama yaitu edema, namun belum ada
perubahan.
RESUME
Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan kondisi
umum sakit sedang, kesadaran compos
mentis, status gizi kurang. Tanda vital :
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 102
kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu
36,2oC. Pada pemeriksaan kepala ditemukan
adanya edema palpebral. Pemeriksaan
abdomen: inspeksi permukaan kesan
cembung, peristaltic (+) kesan normal,
perkusi tes shifting dullness (+), ascites (+),
palpasi nyeri tekan (-), uji undulasi (+).
Ekstremitas atas dan bawah: akral hangat
RESUME
Hasil pemeriksaan laboratorium yaitu darah
rutin didapatkan leukosit 11,51 x 103 /uL,
eritrosit 5,12 x 106 /uL, hemoglobin 13,0 g/dl,
hematokrit 39,5% dan trombosit 397 x 103
/uL. Urinalisis didapatkan proteinuria (+3),
glukosa (-), sedimen leukosit (banyak),
sedimen eritrosit (0), sedimen epitel (+1), dan
sedimen Kristal (+3).
DIAGNOSIS
Sindrom
Nefrotik
DIAGNOSIS BANDING
- Glomerulonefritis Akut
- Renal Failure
TERAPI
MEDIKAMENTOSA NON
MEDIKAMENTOSA
- IVFD RL 8 gtt/menit - Tirah baring
- Injeksi Furosemide - Diet rendah garam
2 x 15 mg/IV - Diet tinggi protein
- Injeksi Ceftriaxone - Monitoring urine
600 mg/12 jam/IV setiap hari
ANJURAN
Bengkak (+) pada daerah Bengkak (+) pada Bengkak (+) pada
mata (+) mulai daerah mata (+) mulai daerah mata (-), wajah
berkurang, wajah (+), berkurang, wajah (+), (+) mulai berkurang,
perut (+) meningkat, dan perut (+) meningkat, perut (+) meningkat,
daerah scrotum dan penis dan daerah scrotum dan dan daerah scrotum dan
(+). Demam (-), mual (-), penis (+). Demam (-), penis (+). Demam (-),
muntah (-). Batuk (+), mual (-), muntah (-). mual (-), muntah (-).
berlendir (+) sesekali saat Batuk (+), berlendir (+) Batuk (+), berlendir (+)
Subjek (S) malam. Sesak (-), nyeri sesekali saat malam sesekali saat malam dan
kepala (-), nyeri perut (-). dan saat menangis. saat menangis. Sesak
Pasien belum BAB sejak Sesak (-), nyeri kepala (-), nyeri kepala (-),
2 hari yang lalu. BAK (-), nyeri perut (-). nyeri perut (-). BAB
lancar, tidak nyeri saat BAB biasa. BAK biasa. BAK lancar, tidak
berkemih dan urine lancar, tidak nyeri saat nyeri saat berkemih dan
berwarna kuning. berkemih dan urine urine berwarna kuning
berwarna kuning berawan.
berawan.
FOLLOW UP
22 November 2015 23 November 2015
21 November 2015
Edema palpebral (+), Edema palpebral (+), Edema palpebral (-), Tes
Objek (O) Tes Shifting Dullness Tes Shifting Dullness Shifting Dullness (+),
(+), Ascites (+), (+), Ascites (+), Ascites (+), Genitalia:
Genitalia: edema scrotal Genitalia: edema scrotal edema scrotal dan penis.
dan penis. dan penis. Produksi Urine:
Produksi Urine: Produksi Urine: 600cc/24 jam/17 kg =
350cc/24 jam/17 kg = 600cc/24 jam/17 kg = 1,47 cc/kgBB/jam
0,85 cc/kgBB/jam 1,47 cc/kgBB/jam
FOLLOW UP
21 November 2015 22 November 2015 23 November 2015
Asessment
Sindrom Nefrotik Sindrom Nefrotik Sindrom Nefrotik
(A)
FOLLOW UP
21 November 2015 22 November 2015 23 November 2015
Prednison :
Tiap harinya : 60 mg/m2/hari dibagi dalam 3 dosis
Intermiten : 40 mg/m2/hari dibagi dalam 3 dosis tiga hari
berturut-turut dalam 7 hari atau dengan
dosis
alternate (selang sehari)dosis tunggal pada
pagi hari.
Resisten steroid
R1 R2
R = remisi
48
TERAPI FARMAKOLOGIS
MANAJEMEN DIET
Hipertensi
PROGNOSIS
Adapun prognosis pada kasus ini adalah
bonam, karena pasien mendapatkan
terapi yang adekuat, sehingga
kemungkinan terjadinya kesembuhan
sangat besar.
Daftar Pustaka
1. IDAI, 2012. Konsensus Tatalaksana
Sindrom Nefrotik Idiopatik pada Anak. Unit
Kerja Koordinasi Nefrologi Ikatan Dokter
Anak Indonesia.
http://idai.or.id/wp-content/uploads/201
3/02/TATA-LAKSANA-SINDROM-NEFROTIK-IDIOP
ATIK-PADA-ANAK.pdf