Anda di halaman 1dari 23

Bronkopneumonia berat

DAVID M. TODING
N 111 15 026

Pembimbing klinik: dr. Kartin akune, Sp. A


pendahuluan
Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang
mengenai parenkim paru.

Bronkopneumonia yang disebut juga pneumonia lobularis adalah suatu


peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya
menyerang bronkiolus dan mengenai alveolus disekitarnya, yang dapat
disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur
dan benda asing. Bronkopneumonia yang dijumpai pada anak dan bayi
paling sering diakibatkan oleh Streptococus Pneumonia dan
Haemophilus Influenza.

Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian urutan ke-3


setelah kardiovaskuler dan Tuberculosis. Menurut survei kesehatan
nasional (SKN) pada tahun 2007, di Indonesia, 22,8% kematian pada
anak umur 1-4 tahun disebabkan oleh pneumonia.
Kasus
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. E
• Umur : 4 tahun 5 bulan
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Jln. S. Manonda
• Tanggal masuk : 11 Juli 2016
anamnesis
Keluhan utama : Sesak napas
Riwayat penyakit sekarang
Pasien anak perempuan masuk RS dengan keluhan sesak sejak 1
hari sebelum masuk rumah sakit. sesak diawali dengan batuk (+)
dimalam hari. Batuk juga disertai flu (+), kemudian pasien
mengalami demam mendadak dan langsung menggigil. Ada
muntah setiap habis batuk (+), berisi lendir (+). Demam yang
timbul tidak disertai kejang (-), BAB lancar, BAK lancar. Sesak
datang malam hari,Saat sesak, pasien tidak mengalami kebiruan
pada bibir dan ujung jari.Sesak terjadi setelah pasien batuk-
batuk.
cont
Pasien mengalami batuk ± 5 hari sebelumnya.
Awalnya batuk hanya sekali-kali namun memberat
1 hari terakhir bersamaan dengan terjadinya sesak
napas. Batuk berlendir, tidak ada darah, pasien
juga beringus terjadi bersamaan dengan batuk.

Pasien mengalami demam, dialami sejak 2 hari


sebelum masuk rumah sakit. Panas naik turun,
saat panas pasien tidak kejang, tidak ada
menggigil.

Pasien muntah 1 hari sebelum masuk rumah sakit,


sebanyak 2 kali. Muntah berupa lendir kehijauan
yang keluar segera setelah batuk.
Riwayat penyakit dahulu:
Pasien memiliki riwayat asma sejak berusia 5 bulan. Asma
yang dialami disebabkan oleh debu.
Riwayat penyakit keluarga:
Ayah dari pasien menderita asma.
Riwayat sosial-ekonomi :
Ekonomi menengah ke atas.
Riwayat kebiasaan dan lingkungan :
Pasien termasuk anak yang aktif. Dan ayah merupakan
seorang perokok aktif
Riwayat Kehamilan dan persalinan :
Pasien lahir di rumah bersalin, dibantu oleh bidan,
kehamilan cukup bulan, lahir spontan dan langsung
menangis. Berat badan lahir 2900 gram.

Anamnesis Makanan :
Pasien mendapatkan ASI hingga usia 1 tahun. Saat
usia 6 bulan pasien diberi makanan pendamping ASI,
berupa bubur susu. Dan saat ini pasien sudah mulai
makan makanan keluarga, dan juga diberikan susu
formula. Selama sakit nafsu makan pasien menurun.

Riwayat Imunisasi: Imunisasi dasar lengkap.


Pemeriksaan fisik
• Keadaan Umum : Sakit Sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• Berat badan : 13 kg
• Tinggi badan : 104 cm
• Status Gizi : CDC : 76,4 gizi Kurang

• Tanda vital :
Nadi = 154 x/menit, kuat angkat
Respirasi = 42 x/menit
Suhu badan = 37,2 0C
Kulit : Warna : Sawo matang
Efloresensi : Tidak ada kelainan
Sianosis : tidak ada
Turgor : cepat kembali
Kelembaban : cukup
Sianosis : tidak ada
Lapisan lemak : Cukup
Kepala: Bentuk : Normocephal
Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut.
Mata : Konjungtiva : tidak ada anemis
Sklera: tidak ada ikterik
Reflek cahaya : (+/+)
Refleks kornea : (+/+)
Pupil : Bulat, isokor
Exophthalmus: (-/-)
Telinga : Sekret : tidak ada
Serumen: minimal
Nyeri : tidak ada
Hidung : Pernafasan cuping hidung : ada
Epistaksis : tidak ada
Rhinorea : Ada
Mulut : Bibir : mukosa bibir basah, tidak hiperemis
Gigi : Tidak ada karies
Gusi : tidak berdarah
Lidah : Tremor/tidak : tidak tremor
Kotor/tidak : tidak kotor
Warna : kemerahan
Faring : Tidak hiperemis
Tonsil : T1-T1 tidak hiperemis
Leher : Pembesaran kelenjar leher : - /-
Trakea : Di tengah
Toraks :
Dinding dada/paru :
Inspeksi : Bentuk : Simetris
Pernafasan: Thorakoabdominal
Retraksi : Intercostal
Palpasi : Vokal fremitus meningkat
Perkusi : Redup kedua lapang paru
Auskultasi : Rhonki basah halus(+/+), Wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V linea midclavicula
sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : bunyi jantung ½ murni reguler
Abdomen :
Inspeksi : Bentuk : Kesan datar
Auskultasi : bising usus (+) : Kesan normal
Perkusi : Bunyi : Timpani
Asites : (-)
Palpasi : Nyeri tekan :(-)
Hati : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Ginjal : tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), parese tidak ada.
Genitalia : dalam batas normal
LAB
Hasil Rujukan Satuan

HEMATOLOGI

HGB 13,6 11,5-16,5 g/dl

WBC 15,23 3,5-10 103/mm

RBC 5,21 3,8-8,5 109/mm

HCT 40,4 35-52 %

PLT 352 150-450 Ribu/ul

MCV, MCH, MCHC

MCV 96,08 80-100 um3

MCH 30,98 27,8-33,8 Pg

MCHC 34,93 32-36 g/dL

HITUNG JENIS

- Gran% 69,51 40-70 %

- Limfosit% 28,04 20-30 %

-Monosit% 8,45 1-15 %

- Neutrofil% 25,60 20-30 %


TERAPI
• IVFD Ringer Laktat 14 tetes per menit
• Oksigen 2L/ Menit
• Injeksi Ceftriaxone 2 x 350 mg
• Injeksi dexamethasone 3 x 2 mg
• Paracetamol syrup 120mg/ 5ml, 3 x 1 Cth
(jika demam)
• Ambroxol syrup 15mg/5 mL, 3 x 1 Cth
• Salbutamol syrup 2mg/5 mL, 3 x 1 Cth
Diskusi

Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru


yang melibatkan bronkus atau bronkiolus dimana distribusi
berbentuk bercak-bercak (patchy distribution).
ETIOLOGI YANG SERING ETIOLOGI YANG JARANG
USIA
BAKTERI
Bakteri Anaerob
BAKTERI Streptoccous Group D
E.Coli
Neonatal Streptoccous Hemolitikus Grup B
Haemophillus Influenzae
VIRUS
Streptoccous Pneumoniae cytomegalovirus
Herpes Simpleks
BAKTERI
Chlamydia Trachomatis
Streptoccous Pneumoniae BAKTERI
Bordetella Pertussis
1 bulan - 3 bulan VIRUS
Adenovirus H.Influenza Tipe B
Virus Influenza S. Aureus
Virus Paraiinfluenza
Bakteri Bakteri
Chlamydia Pneumonia H. Influenza
Mycoplasma Pneumoniae Moraxella Chataralis
Streptococcus Pneumoniae S. Aureus
4 bulan – 5 tahun Virus
Virus
Adenovirus
Virus Influenza
Virus Parainflueza Varicella- Zooster
Rhinovirus
VIRUS
Bakteri
Adenovirus
Chlamydia Pneumoniae
Epstein-Barr
5 Tahun ke atas Mycoplasma Pneumoniae
Rhinovirus
Streptococus Pneumoniae
Parainfluenza Virus
H. Influenza
Influenza Virus
Patofisiologi
Bronkopneumonia dimulai dengan masuknya
bakteri atau virus melalui inhalasi, aspirasi, hematogen
dari fokus infeksi atau penyebaran langsung sehingga
terjadi infeksi dalam alveoli, membran paru mengalami
peradangan dan menimbulkan kebocoran sehingga cairan
dan bahkan sel darah merah masuk ke alveoli. Dengan
demikian alveoli yang terinfeksi secara progresif menjadi
terisi dengan cairan sel-sel dan infeksi menyebar dari
alveolus ke alveolus lainnya.7
Invasi bakteri ke parenkim paru menimbulkan
konsolidasi eksudatif jaringan ikat paru yang bisa lobularis
(bronkopneumonia), lobus, atau intersisial.
patogenesis

Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3


Stadium 4
hepatisasi hepatisasi
hiperemi resolusi
merah kelabu
Manifestasi klinis
1. Sesak napas disertai dengan pernafasan cuping hidung dan
tarikan dinding dada
2. Demam
3. Batuk
3. Ronkhi basah halus-sedang nyaring (crackles)
4. Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrat difus
5. Leukositosis
Klasifikasi menurut WHO
• Pneumonia sangat berat, bila dijumpai
sesak nafas, nafas cepat, terjadi sianosis
sentral, tidak dapat minum serta
kesadaran menurun
• Pneumonia berat, bila dijumpai sesak,
nafas cepat,adanya retraksi namun tanpa
sianosis dan masih dapat minum
• Pneumonia, bila hanya dijumpai nafas
cepat tanpa adanya retraksi.
KRITERIA NAPAS CEPAT
• Bayi kurang 2 bulan : frekunsi nafas > 60
kali per menit

• Usia 2 bulan – 1 tahun : frekuensi nafas >


50 kali per menit

• Usia 1 – 5 tahun : frekuensi nafas > 40 kali


per menit
Faktor Resiko
• Imunisasi yang tidak lengkap, ASI tidak adekuat,
sering terpajan polusi seperti asap rokok, adanya
penyakit paru seperti asma, pasien dengan
malnutrisi, pasien dengan imunosupresi dan
imunodefisiensi seperti pada pasien dengan HIV,
pasien dengan defek anatomi bawaan, adanya
penyakit paru dan penyakit penyerta lainnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai