Anda di halaman 1dari 13

PENGGOLONGAN ANTIBIOTIK

BERDASARKAN STRUKTUR KIMIANYA

Oleh :
Ryan Hedy Saputra
Fitriana Utami
GOLONGAN Β-LAKTAM
1. Penisilin
•Dihasilkan oleh fungi Penicillinum chrysognum,me
miliki cincin β-laktam yang diinaktifkan oleh enzim
β-laktam bakteri. Aktif terutama pada bakteri gram
(+) dan beberapa gram (-) contoh: amoksisilin
(Indikasi : infeksi saluran kemih, otitis media,
sinusitis, bronchitis kronis, salmonelosis invasive,
gonore) dan ampisilin (Indikasi : infeksi saluran
kemih, otitis media, sinusitis, bronchitis kronis,
salmonelosis invasive, gonore)
2. Monobactam
•Dihasilkan oleh chromobacterium violaceum
bersifat bakterisid, dengan mekanisme yang sama
dengan golongan β-laktam lainnya. Bekerja
khusus pada kuman gram negatif aerob misal
SEFALOSPORIN
• Dihasilkan oleh jamur Cephalosporium
acremonium. Spektrum kerjanya luas
meliputi bakteri gram positif dan negatif
termasuk E. Coli, klebsiella dan proteus.
• Penggolongan sefalosporin berdasarkan
aktivitas dan resistensinya terhadap β-
laktamase:
• Generasi I → aktif pada bakteri gram positif.
Pada umumnya tidak tahan pada β-
laktamaseMisal: sefalotin, sefazolin, sefradin,
sefalexin, sefadroksil. Digunakan secara oral
pada infeksi saluran kemih ringan, infeksi
saluran pernafasan yang tidak serius.
• Generasi II → lebih aktif terhadap kuman
gram negatif, lebih kuat terhadap β-
laktamase. Misal: sefamandol (Indikasi:
profilaksis pada Tindakan 1 pembedahan)
• Generasi III → lebih aktif terhadap bakteri
gram negatif, meliputi P. Aeruginosa dan
bacteroides. Misal:sefotaksim (Indikasi :
profilaksis pada pembedahan, epiglotitis
karena hemofilus, meningitis)
AMINOGLIKOSID

• Dihasilkan oleh fungi Streptomyces dan


micromonospora.
• Mekanisme kerjanya : bakterisid,
berpenetrasi pd dinding bakteri dan
mengikat diri pd ribosom dlm sel.
TETRASIKLIN
• Diperoleh dari streptomyces aureofaciens
dan streptomyces rimosus meliputi:
tetrasiklin, oksitetrasiklin, doksisiklin dan
minosiklin (long acting). Khasiatnya bersifat
bakteriostatik.
• Pada pemberian iv dapat dicapai kadar plas
ma yang bersifat bakterisid lemah.
• Mekanisme kerja: mengganggu sintesis
protein kuman.
• Spektrum kerjanya luas kecuali terhadap
Pseudomonas dan proteus. Juga aktif
terhadap chlamydia trachomatis (penyebab
SULFONAMIDA

• Merupakan antibiotil spektrum luas thdp


bakteri gram (-) dan (+). Bersifat
bakteriostatik.
• Mekanisme kerja : mencegah sintesis
asam folat dlm bakteri yg dibutuhkan
oleh bakteri u/ membentuk DNA & RNA
bakteri.
• Diantaranya kotrimoksazol dan
trimetoprim: u/ infeksi yang disebabkan
oleh bakteri, seperti bronkitis, otitis
QUINOLON
• Berkhasiat bakterisid pada fase pertumbuhan
kuman dengan menghambat enzim DNAgyrase
bakteri sehingga menghambat sintesa DNA.
• Penggolongan:
1. Generasi I : Asam nalidiksat & pipemidat
digunakan pd ISK tanpa komplikasi.
2. Generasi II : Seny. Fluorkuinolon, misal :
siprofloksasin, norfloksasin, pefloksasin,
ofloksasin.
• Spektrum kerja lebih luas dan dapat digunakan
untuk infeksi sistemik.
Contohnya :Ciprofloxacin (Indikasi: Untuk
mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman
patogen yang peka terhadap ciprofloxacin, antara
MAKROLIDA
• Meliputi: eritromisin, klaritomisin,
roxitromisin, azitromisin, diritromisin
sertaspiramisin. Bersifat bakteriostatik,
mekanisme kerja: pengikatan reversible
pada ribosom kuman,sehingga
mengganggu sintesis protein.
• Contohnya : Azitromisin (Indikasi:
infeksi saluran napas, otitis media,
infeksi klamida daerah genital tanpa
komplikasi)
LINKOMISIN

• Dihasilkan oleh streptomyces


lincolnensis. Sifatnya: bakteriostatis
meliputi: linkomisindan klindamisin.
Spektrum kerjanya lebih sempit dari
makrolida terutama terhadap gram
positifdan anaerob.
• Contohnya : Linkomisin diindikasikan
untuk pengobatan infeksi serius yang
disebabkan oleh stafilokokus,
streptokokus, pneumokokus.
POLIPEPTIDA
• Berasal dari Bacillus polymixa. Bersifat
bakterisid berdasarkan kemampuannya
melekatkan diri pada membran sel bakteri
sehingga permeabilitas meningkat dan
akhirnya selmeletus. Meliputi: polimiksin
B dan polimiksin E (colistin), basitrasin
dan gramisidin.
• Spektrumnya sempit polimiksin hanya
aktif terhadap bakteri gram negatif.
Sebaliknya basitrasindan gramisidin aktif
terhadap kuman gram positif.
• Contohnya : Bacitracin untuk mengobati
ANTIBIOTIK LAINNYA
• Kloramfenikol → bersifat bakteriostatik
terhadap enterobacter dan S.aureus
berdasarkan perintangan sintesis
polipeptida kuman bersifat bakterisid
terhadap S.pneumoniae N meningitidis
dan H. Influenza. Indikasinya : hanya
dianjurkan pada infeksi tifus (salmonella
typhi) dan meningitis (khusus akibat H.
influenzae). Turunannya yaitu
tiamfenikol.
• Vankomisin → dihasilkan oleh
Sekian Presentasi Kami

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai