Anda di halaman 1dari 31

KELOMPOK II :

Aldy Syadila Rahma


Fitriana Utami
Siti Hayatun
TERMATODA
 Berasal dr bhs Yunani “Trematodaes” Punya Lobang.
 Disbt jg cacing hisap krna memiliki alat pengisap u/
menempel pd tubuh inangnya.
 Morfologi Trematoda
1. Pipih seperti daun dan tidak bersegmen,
2. Tidak mempunyai rongga badan,
3. Mempunyai dua batil isap yaitu mulut dan perut,
4. Mempunyai saluran pencernaan yang menyerupai
huruf Y terbalik dan buntu,
5. Hermafrodit, kecuali Schistosoma.
Menurut tempat hidup cacing dewasa dalam
tubuh hospes, termatoda dibagi menjadi :

1. Trematoda hati ( Fasciola hepatica )

2. Trematoda usus ( F.buski , Echinostoma )

3. Trematoda paru ( P.westermani )

4. Trematoda darah ( S.japonicum )


Fasciola hepatica
 Hospes Definitif : Terdapat pada kambing dan Sapi, dan
kadang-kadang parasit ini juga ditemukan pada
manusia.
 Hospes Perantara : I. Keong air (Lymnea) II. Tanaman air
 Nama Penyakit : Fasioliasis
Morfologi
 Cacing dws : bentuk pipih sprt daun, bsrnya ±30 x 13 mm.
 Bag. Anterior : seperti kerucut & pd puncak kerucut trdpt
batil isap mulut yg besarnya ± 1 mm, sdngkan pd bagian
dasar kerucut trdpt batil isap perut yg besarnya ± 1,6
mm.
 Sal. pencernaan bercabang-cabang smpai ke ujung distal
sekum.
 Testis & kelenjar vitelin jg bercabang-cabang.
 Telur cacing uk. 140x90 𝜇 , dikeluarkan melalui sal.
empedu ke dlm tinja dlm keadaan blm matang. Telur
mnjd matang dlm air stlh 9-15 hari & berisi mirasidium.
 Ciri-ciri telur :
1. Telur besar, berbentuk ocal dan
beropeculum.
2. Ukuran : panjang 130 -150 μm dan lebar
60 – 90 μm.
3. Dinding satu lapis tipis.
4. Berwarna kuning kecoklatan.
Siklus Hidup
Pengobatan
 Hexachloroethane (Egitol 20-30 mg/kg BB, PO)
 Hexachlorophene (Distodin 15-20 mg/kg BB, PO)
 Nitroxynil (Dovenik 10 mg/kg BB, SC. Trodak 10-12,5
mg/kg BB, SC)
 Derivat Benzimidazol (Albendazol, Triclabendazol,
Prebendazol, Febantel) Dosis 10-15 mg/kg BB untuk sapi
dan kerbau, 10 mg/kg BB untuk domba dan kambing.
 Tidak ada pengobatan yang spesifik terhadap fascioliasis
pada manusia, namun pemberian Praziquantel dengan
dosis 25 mg/kg BB 3 kali sehari sesudah makan, yang
diberikan selama 1-2 hari ternyata memberikan hasil
yang cukup memuaskan (Soedarto, 2003).
Echinostoma sp
 Hospes definitif : manusia, tikus, burung & anjing.
 Hospes perantara 1 : keong air tawar spesies Hippetutis
umbilicalis, Gyraulus convexiusculus.
 Hospes perantara 2 : keong air tawar piconica, Viviparus
javanicus.
 Nama Penyakit : Echinostomiasis
Morfologi
 Warna merah abu-abu dgn uk. (2,4-6,5) x (1-1,35) mm
serta tebal (0,5-0,6) mm.
 Pd bag. anterior sebgian/seluruhnya ditutupi semacam
sisik.
 Pd ujung anterior trdpt discussirkumoral yg ditumbuhi
duri.
 Oral sucker dgn diameter 0,1-0,16 mm, venteral sucker
diameter 0,4-0,46 mm terletak pd 1/5 panjang tubuh.
 Testis memiliki lobus dlm, letaknya berurutan pd ± ¾
badan, dibelakang ovarium.
 Kelenjar vitellaria trdpt di daerah lateral memenuhi ¾
posterior
 Uterus berkelok sblah anterior dr testis & ventral sucker.
 Ciri-ciri telur:
1. Dinding tipis
2. Memiliki operkulum.
3. Berukuran (83-116)x(58-69)mm.
Siklus Hidup
 Pematangan telur di air 6-15 hari  telur menetas 3-5
hari kemudian keluar mirasidium  dimakan hospes
perantara I  dlm tubuh siput berkembang biak
mnjdi sporokista  redia I  serkaria dlm 42-50 hari
 serkaria keluar dri tubuh siput  menempel pd
hospes perantara II  metaserkaria  manusia
terinfeksi jika makan ikan dan tumbuhan air yang
mengandung metaserkaria  berkembang menjadi
dewasa dan melekat pada mukosa usus halus.
Pengobatan

Tetrakloroetilen
Prazikuante
Fasciolopsis buski
 Termatoda yg ukurannya terbesar di antara
teramatoda yg di temukan pd manusia.
 Hospes definitif : Manusia, babi, & kadang-kadang
anjing.
 Hospes Perantara : I. Keong air, II. Tumbuhan air.
 Nama Penyakit : Fasiolopsiasis.
Morfologi
 Uk. (220-75)x(8-20) mm dengan tebal 0,5-3 mm.
 Punya batil isap kepala dngn diameter 0,5mm.
 Punya batil isap perut uk. 2-3 mm.
 Porus genitalis terletak di sebelah depan dri
acetabulum.
 Tdk memiliki cephalic cone
 Testis dua bercabang letaknya berurutan sebelah
posterior ovarium.
 Uterus berkelok.
 Seekor cacing dewasa dpt mengeluarkan telur 15.000-
48.000 butir/hari.
Ciri-ciri telur:
1. Menyerupai telur Fasciola hepatica.
2. Berbentuk agak lonjong.
3. Berdinding tipis transparan.
4. Memiliki operkulum.
5. Berukuran (130-140)x(80-85) mm.
Siklus Hidup
 Telur dlm air bersuhu 27℃ − 32℃ setelah 3-7 minggu telur akn
menetasMirasidium bersilla berenang bebas dlm air, masuk ke
dlm tubuh hospes perantara 1 yaitu keong air tawarsporokista
lalu berpindah ke jantung dan hati keong.
 Bila sporokista matang, menjadi koyak & melepaskan bnyk
redia induk. Dlm redia induk dibentuk redia anakSerkaria
berbentuk sprti kecebongSerkaria berenang bebas dlm air
dngn ekornya/ merayap dngn batil isapmetaserkaria yang
berbentu kista
 Tumbuhan yang banyak dihinggapi metaserkaria yaitu Trapa,
Eliocharis, Eichornia dan Zizania.
 Bila seseorang memakan tumbuhan air yang mengandung
metaserkaria tanpa dimasak sampai matang, maka dalam
waktu 25-30 hari metaserkaria akan tumbuh menjadi cacing
dewasa, dalam 3 bulan ditemukan telurnya dalam tinja.
Pengobatan
 Praziquantel yang diberikan sebagai dosis tunggal
sebesar 15mg/kg berat badan.
 Obat-obat yain yang dapat diberikan adalah
Tetrakloretilen, Heksilresorkinol, Stilbazium iodide,
Diklorofe dan Niklosamid.
Paragonimus westermani
 Hospes definitif : Manusia, kucing, dan anjing.
 Hospes perantara I : Keong air/siput
(Melania/Semisulcospira spp)
 Hospes perantara II : Ketam atau kepiting
 Nama Penyakit : Paragonimiasis
Morfologi
 Bentuk : bundar lonjong, tebal, seperti biji kopi.
 Warna :coklat tua
 Ukuran : 8-12x 4-6 mm2
 Ada batil isap mulut dan batil isap perut
 Caecum :berkelok-kelok
 ♂ : 3 testis,berlobus, berdampingan,letak antara
batil isap perut dan ekor.
 ♀ : craniolateral dari testis
 Vittelin di sepanjang daerah lateral.
Ciri-ciri telur :
1. Telur: Ukuran : 80 –120 x 50 – 60 mikron.
2. Bentuk oval cenderung asimetris.
3. Terdapat operkulum yang agak tertekan di
dalam.
4. Ukuran operkulum relatif besar, sehingga
kadang tampak telurnya seperti terpotong.
5. Berisi embrio
6. Matang dalam waktu 16 hari.
Siklus Hidup
 Telur dikeluarkan bersama fesesmasuk dalam air akan
menetasmirasidium akan keluar & mencari hospes perantara I
: keong air (siput Bulinus / Semisulcospira)berkembang
menjadi sporokista dan kemudian menjadi rediamenghasilkan
serkariakeluar dari tubuh siput dan mencari hospes perantara
II : ketam/kepitingserkaria akan melepaskan ekornya dan
membentuk kista (metaserkaria.) didalam kulit di bawah sisik.
 Metaserkaria akan masuk ke tubuh manusia yang
mengkonsumsi kepiting yang mengandung metaserkaria yang
dimasak kurang matang.
 Metaserkaria akan mengalami proses ekskistasi di duodenum
dan keluarlah larva. Larva menembus dinding usus
halusrongga perutdiafragma menuju paru -paru
Pengobatan
 Praziquantel
 Bitionol
 Triclabendazol.
Schisotoma japonicum
 Hospes definitif : manusia, anjing, kucing, rusa, tikus
sawah, sapi dan babi
 Hospes Perantara : siput air tawar/ keong
 Nama Penyakit : Skistomiasis.
Morfologi
 Cacing Jantan
Panjangnya 12-20 mm, diameter 0,50-0,55 mm, integument
ditutupi duri-duri sangat halus dan lancip, lebih menonjol pada
daerah batil isap dan kanalis ginekoporik, memiliki 6-8 buah testis.
 Cacing Betina
Panjang ± 26 mm dengan diameter ± 0,3 mm,
ovarium dibelakang pada pertengahan tubuh, kelenjar vitellaria
terbatas di daerah lateral 1/4 bagian posteriort ubuh.
Uterus merupakan saluran yang panjang dan lurus berisi 50-
100 butir telur.
Pengobatan
 Praziquantel dengan dosis 60 mg/kg berat badan
dalam 3 dosis pada satu hari secara peroral.
Kesimpulan
 Termatoda mrpkn cacing pipih yg berbentuk sprti daun.
 memiliki alat-alat ekskresi, alat pencernaan, alat reproduksi
jantan & betina yg mnjdi 1 (hermafrodit) kcuali pd Trematoda
darah (Schistosoma).
 Mempnyai batil isap kepala di bagian anterior tubuh & batil isap
perut di bagian posterior tubuh.
 Dalam siklus hidupnya Trematoda pada umumnya memerlukan
keong sebagai hospes perantara I dan hewan lain (Ikan,
Crustacea , keong) ataupun tumbuh-tumbuhan air sebagai
hospes perantara II: Manusia atau hewan Vertebrata dapat
menjadi hospes definitifnya.
 Habitat Trematoda dalam tubuh hospes definitif bermacam-
macam, ada yang di usus, hati, paru-paru, dan darah.
Referensi
 Gambar Siklus Hidup Fasciola Hepatika di
https://bioearthworm.wordpress.com/2018/11/30/siklus-hidup-fasciola-
hepatica-cacing-hati/ diaskes pada tanggal 28 Maret 2019 Pukul 18.06
 Tentang penyakit fasciolosis di
http://wiki.isikhnas.com/images/a/a4/Penyakit_FASCIOLOSIS.pdf diaskes
pada tanggal 28 Maret 2019 Pukul 18.12
 Termatoda Usus di
https://www.academia.edu/35192118/Fasciolopsis_buski_Echinostoma_sp
diaskes pada tanggal 28 Maret 2019 Pukul 19.48
 https://www.academia.edu/35192118/Fasciolopsis_buski_Echinostoma_sp
diaskes pada tanggal 29 Maret 2019 Pukul 12.02.
 Pengobatan https://medlab.id/schistosoma-japonicum/ diaskes pada
tanggal 30 Maret Pukul 13.38.
 Penyakit akibat parasit termatoda pada
https://www.academia.edu/17110559/Hesti_1 diaskes pada tanggak 30
Maret 2019 Pukul 14.12
SEKIAN TERIMAKASIH

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai