Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 1

Fasciola hepatica
Anggota kelompok :
1. Misye Rosari 2113453103
2. Muchammad Ridho Waliyuddin 2113453105
3. Mutiara Maharani 2113453108
4. Nainaya Rima Nabila 2113453112.
5. Ni Wayan Anggi Agustina 2113453143
6. Yosi Sintia 2113453139
7. Rafly Miftahul Hidayat 2113453121
8. Sari silvanika 2113453128

2
Fasciola hepatica
Fasciola hepatica atau dikata juga Cacing hati merupakan
anggota dari Trematoda (Platyhelminthes). Cacing hati
mempunyai ukuran panjang 2,5 – 3 cm dan luas 1 - 1,5 cm.
Pada anggota depan terdapat mulut meruncing yang
dikelilingi oleh peralatan pengisap, dan berada suatu
peralatan pengisap yang terdapat di sebelah ventral sedikit di
balik mulut, juga terdapat peralatan kelamin. Anggota
tubuhnya ditutupi oleh sisik kecil dari kutikula untuk
pelindung tubuhnya dan membantu ketika bangung.

3
Hospes Fasciola hepatica
Fasciola hepatica atau Cacing hati merupakan salah satu cacing bersifat parasit.  Cacing
hati sering kali menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing, dan kerbau pada organ liver atau
hati. Fasciola hepatica ditemukan pada organ hati hewan ternak dalam bentuk cacing dewasa.
Cacing hati dalam daur hidupnya memiliki dua hospes atau perantara yaitu hewan ternak dan
siput air (Lymnea auricularis). Pada umumnya cacing hati yang menyerang hati hewan ternak
adalah spesies Fasciola gigantica dan Fasciola hepatica.
Fasciola hepatica adalah salah satu trematoda hati yang bersifat hermaprodit yang dapat
menimbulkan penyakit fascioliasis. Parasit ini disebut juga dengan Sheep Liver Fluke. Vektor
atau hospes dari Fasciola hepatica adalah sebagai berikut :
Hospes definitif : manusia, binatang ternak (domba, kambing, sapi, kelinci) dan rusa
Hospes intermedier 1 : keong air
Hospes intermedier 2 : tumbuhan air

4
Daur hidup Fasciola hepatica

Telur keluar bersama tinja → menetas di air menjadi mirasidium  → masuk ke hospes perantara 1 (keong air)  →
berkembang menjadi sporokista → redia 1 → redia 2 → serkaria  → keluar dari hospes perantara 1  → menempel
pada hospes perantara 2 (tumbuhan air) → berkembang menjadi meteserkaria  → jika tumbuhan air yang
mengandung metaserkaria tertelan hospes definitif → akan terjadi ekskistasi di dalam duodenum  → menembus
dinding usus → cavum abdominalis → menembus kapsul hepar  →parenkim hepar  → saluran empedu  → menetap
dan berkembang menjadi dewasa dalam waktu ± 12 minggu.

5
Lanjutan
Cacing ini tidak mempunyai anus dan peralatan ekskresinya berupa sel api. Cacing ini bersifat hemaprodit,
berkembang biak dengan cara pembuahan sendiri atau silang, banyak telur yang diproduksi bertambah kurang
500.000 butir. Hati seekor domba dapat berisi 200 ekor cacing atau bertambah. Karena banyak telurnya sangat
banyak, maka akan keluar dari tubuh ternak menempuh aliran empedu atau usus bercampur kotoran. Jika ternak
tersebut mengeluarkan kotoran, maka telurnya juga akan keluar, jika berada di tempat yang basah, maka akan
dijadikan larva bersilia yang dikata mirasidium. Larva tersebut akan berenang, apabila bertemu dengan siput Lymnea
auricularis akan menempel pada mantel siput. Di dalam tubuh siput, silia sudah tidak bermanfaat lagi dan berubah
dijadikan sporokista. Sporokista dapat menghasilkan larva lain secara partenogenesis yang dikata redia yang juga
mengalami partenogensis membentuk serkaria. Setelah terbentuk serkaria, maka akan meninggalkan tubuh siput dan
akan berenang sehingga dapat menempel pada rumput kolam atau sawah. Apabila kondisi lingkungan tidak berpihak
kepada yang benar, contohnya kering maka kulitnya akan menebal dan akan berubah dijadikan metaserkaria. Pada
ketika ternak makan rumput yang berisi metaserkaria, maka sista akan menetas di usus ternak dan akan menerobos
ke dalam hati ternak dan berkembang dijadikan cacing muda, demikian seterusnya.

6
Morfologi Fasciola hepatica
Berbentuk pipih seperti daun dengan bentuk bahu yang khas, karena adanya cephalic cone
(tonjolan konis), sedangkan bagian posterior lebih besar

Ciri-ciri telur Fasciola hepatica :


1. Telur besar, berbentuk ocal dan
beropeculum
2. Ukuran : panjang 130 -150 μm dan
lebar 60 – 90 μm
3. Dinding satu lapis tipis
4. Berwarna kuning kecoklatan

7
Ciri-ciri cacing dewasa :
1. Berbentuk pipih seperti daun dengan bentuk bahu yang khas, karena
adanya cephalic cone (tonjolan konis), sedangkan bagian posterior lebih
besar
2. Ukuran : panjang 20 – 30 mm dan lebar 8 – 13 mm
3. Mempunyai 2 buah batil isap (sucker) yaitu oral sucker dan ventral sucker
yang sama besarnya (diameter ± 1 – 1,5 mm)
4. Tractus digestivus mulai pharynx dajnoesophagus yang pendek dan khas,
intestinal pecah menjadi dua coecum yang berbentuk seperti huruf Y yang
terbalik dan masing-masing coecum bercabang sampai ujung posterior
5. Testis sebanyak 2 buah dan bercabang-cabang kecil sehingga disebut
Dendritic
6. Ovarium bercabang-cabang terletak dekat testis
7. Kelenjar vitelaria bercabang-cabang secara merata fi bagian lateral dan
posterior

8. Uterus relatif pendek dan berkelok-kelok

8
Cara penularan dan Diagnosa Fasciola hepatica
Fasciola hepatica atau cacing hati masuk ke dalam tubuh manusia melalui air dan
makanan mentah atau setengah matang yang telah terkontaminasi. Makanan yang berisiko
membawa cacing hati ketika tidak dimasak dengan baik umumnya adalah makanan laut,
seperti udang, kerang, ikan, dan kepiting.

Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur dalam tinja atau aspirasi duodenum atau
empedu. Kesalahan diagnosis dapat terjadi dengan ditemukannya telur dalam tinja
seseorang sehabis makan hati mentah yang terinfeksi dengan fasciola (false fascioliasis).

9
Pencegahan dan Pengobatan Fasciola hipatica
Pencegahan fascioliasis :
1. Memasak sayuran dengan baik dan masak sebelum dimakan.
2. Melakukan pengobatan pada penderita (manusia dan hewan)
3. Tidak buang air besar sembarangan terutama di lokasi perairan yang ditumbuhi tumbuhan air

Pengobatan fascioliasis :
Fascioliasis dapat diobati dengan obat triclabendazole yang diberikan secara per oral dalam 1 atau
2 dosis. Dua dosis terapi triclabendazole diberikan kepada pasien yang memiliki infeksi berat atau
yang tidak merespon terapi dosis tunggal. Terapi triclabendazole dua dosis diberikan dengan cara
pasien meminum obat 2 dosis masing-masing 10 mg/kg, dipisahkan dalam waktu dengan 12
sampai 24 jam.

10
thanks
Any question?

Anda mungkin juga menyukai