Anda di halaman 1dari 3

FASCIOLA HEPATICA adalah salah satu trematoda hati yang bersifat hermaprodit yang dapat

menimbulkan penyakit fascioliasis.

Parasit ini disebut juga dengan Sheep Liver Fluke.

Hospes definitif : manusia, binatang ternak (domba, kambing, sapi, kelinci) dan rusa

Hospes intermedier 1 : keong air

Hospes intermedier 2 : tumbuhan air

Siklus hidup

Telur keluar bersama tinja → menetas di air menjadi mirasidium → masuk ke hospes perantara 1
(keong air) → berkembang menjadi sporokista → redia 1 → redia 2 → serkaria → keluar dari
hospes perantara 1 → menempel pada hospes perantara 2 (tumbuhan air) → berkembang menjadi
meteserkaria → jika tumbuhan air yang mengandung metaserkaria tertelan hospes definitif → akan
terjadi ekskistasi di dalam duodenum → menembus dinding usus → cavum abdominalis →
menembus kapsul hepar →parenkim hepar → saluran empedu → menetap dan berkembang
menjadi dewasa dalam waktu ± 12 minggu.

Sumber : https://medlab.id/fasciola-hepatica/

Ciri-ciri cacing dewasa :

Berbentuk pipih seperti daun dengan bentuk bahu yang khas, karena adanya cephalic
cone (tonjolan konis), sedangkan bagian posterior lebih besar

Ukuran : panjang 20 – 30 mm dan lebar 8 – 13 mm

Mempunyai 2 buah batil isap (sucker) yaitu oral sucker dan ventral sucker yang sama besarnya
(diameter ± 1 – 1,5 mm)

Tractus digestivus mulai pharynx dajnoesophagus yang pendek dan khas, intestinal pecah menjadi
dua coecum yang berbentuk seperti huruf Y yang terbalik dan masing-masing coecum bercabang
sampai ujung posterior

Testis sebanyak 2 buah dan bercabang-cabang kecil sehingga disebut Dendritic

Ovarium bercabang-cabang terletak dekat testis

Kelenjar vitelaria bercabang-cabang secara merata fi bagian lateral dan posterior

Uterus relatif pendek dan berkelok-kelok

Ciri-ciri telur Fasciola hepatica :

Telur besar, berbentuk ocal dan beropeculum

Ukuran : panjang 130 -150 μm dan lebar 60 – 90 μm


Dinding satu lapis tipis

Berwarna kuning kecoklatan

Gejala Klinis Fascioliasis

Selama migrasi akan menimbulkan kerusakan parenkim hepar hingga terjadi nekrosis serta
obstruksi / penyumbatan empedu

Akibat tekanan, hasil metabolik cacing yang toksik dan migrasi cacing menimbulkan peradangan
adenomateus dan fibrotik di saluran-saluran empedu sehingga terjadi ikterus

Di daerah timu tengah didapatkan semacam laryngopharyngitis yang dikenal dengan “halzoun” yaitu
pharyngeal fascioliasis yang disebabkan cacing dewasa yang ikut termakan bersama hati hewan
ternak yang tidak dimasak.

Cara Diagnosis Fascioliasis

Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur dalam tinja atau aspirasi duodenum / empedu.
Kesalahan diagnosis dapat terjadi dengan ditemukannya telur dalam tinja seseorang sehabis makan
hati mentah yang terinfeksi dengan fasciola (false fascioliasis).

Sumber : https://medlab.id/fasciola-hepatica/

Pencegahan fascioliasis :

Memasak sayuran dengan baik dan masak sebelum dimakan

Melakukan pengobatan pada penderita (manusia dan hewan)

Tidak buang air besar sembarangan terutama di lokasi perairan yang ditumbuhi tumbuhan air

Sumber : https://medlab.id/fasciola-hepatica/

Epidemiologi Fasciola hepatica

Fasciola hepatica mempunyai penyebaran di seluruh dunia (kosmopolit), terutama di daerah-daerah


pertenakan domba, kambing, dan sapi.

Sumber : https://medlab.id/fasciola-hepatica/

Anda mungkin juga menyukai