Anda di halaman 1dari 14

Trematoda Hati Dan Saluran

Empedu

Nama: Kesya Uktolseja


Kelas: XII CD
No.absen: 12
Trematoda Hati
(Clonorchis sinensis)

 Hospes dan Nama Penyakit

Manusia, kucing, anjing, beruang kutub dan babi


merupakan hospes parasit ini.Penyakit yang
disebabkannya disebut klonorkiasis.

perantara: ikan (Cyprinidae Hp2)


 Morfologi dan Daur Hidup

Cacing dewasa hidup di saluran empedu, Kadang-kadang ditemukan


disaluran pankreas. Ukuran cacing dewasa 10-25 mm x 3-5 mm,
bentuknya pipih,lonjong menyerupai daun.
Telur berukuran kira-kira 30 x 16 mikron, bentuknya seperti bola
lampu pijar dan berisimirasidium, ditemukan dalam saluran empedu.

Telur menetas bila dimakan keong air (Bulinus Semisulcospira).


Dalam keong air, mirasi dium berkembang menjadi sporokista,redia
lalu serkaria. Serkaria keluar dariKeong air dan mencar hospes
perantara II yaitu ikan (Famili Cyprinidae), Setelah menembus tubuh
ikan, serkaria melepaskan ekornya dan membentuk kistadi dalam kulit
di bawah sisik.
Kista ini disebut metaserkaria,Perkembangan larva dalam keong air
sebagai berikut:
M>S>R>SK
infeksi terjadi-> makan ikan yg dimasak kurang matang mengandung
metaserkaria.

Ekskistasi terjadi di duodenum -> larva masuk ke duktus


koledokus-> menuju kesaluran empedu yg lebih kecil dan menjadi
dewasa dalam waktu sebulan (bertahan selama 3bulan)
 Patologi dan Gejala Klinis

Patologi dan Gejala KlinisSejak larva masuk di saluran empedu


sampai menjadi dewasa, parasit ini dapatmenyebabkan iritasi
saluran empedu dan penebalan dinding saluran.
terjadi perubaban jaringan hati berupa radang sel hati. Pada
keadaan lebih lanjutdapat timbul sirosis hati disertai asites dan
edema.

Gejala dapat dibagi menudi 3 stadium. Pada stadium ringan tidak


ditemukan gejala. Stadium progresif ditandaidengan merurunnya
napsu makan, perut rasa penuh. diare, edema dan pembesaranhati.
Pada stadium lanjut didapaikan sindrom hipertensi portal yang
terdiri atas pembesaran hati, ikterus, asites, edema, sirosis hepatis.
Kadang-kadang dapatmenimbulkan keganasan dalam hati.
 Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur yang
terbentuk khas daiamtinja atau dalam cairan duodenum.

 Pengobatan
Dapat diobati dengan prazikuantel
Opistorechis Felineus

 Hospes dan nama Penyakit

Kucing,anjing dan manusia merupakan hospes penyakit


ini. Penyakit yang disebabkan parasit ini di sebut
opistorkinasis.

 Penyebaran Grafik

Parasit ini ditemukan di Eropa


Tengah,Selatan,Timur. Asia,Vietnam,dan India
 Morfologi dan Daur Hidup

Cacing dewasa hidup dalam saluran empedu dan saluran pankreas.


Cacing dewasa berukuran 7-12 mm, mempunyai batil isap mulut
dan batil isap perut Bentuknya seperti lanset, pipih dorsoventral.
Telur Opistorchis mirip telur C.sinensis, hanya benuknya lebih
langsing

Infeksi terjadi dengan makan ikan yang mengandung


metaserkaria dan dimasak kurang matang.
Opistorchis viverrini

Daerah endemi ditemukan di Muangthai.


Morfologi dan daur hidup cacing ini mirip Opistorchis felineus. Infeksi
terjadi dengan makan ikan mentah yang mengandung metaserkaria.

Di daerah Muangthai timur laut ditemukan banyak penderita


kolangiokarsinoma dan hepatoma pada penderitaopistorkiasis. Hal ini
diduga karena ada peradangan kronik saluran empedu.Selain itu
berhubungan juga dengan cara pengawetan ikan yang menjadi hospes
perantara O.viverrini.

penyakit :
 infeksi saluran empedu
 Kanker hati
Fasciola hepatica

 Hospes dan Nama Penyakit

Hospes cacing ini adalah kambing dan sapi.


Kadang-kadang parasit ini dapat ditemukan pada
manusia. Penyakit yang ditimbulkan disebut fasioliasis.
 Morfologi dan Daur Hidup

Cacing dewasa mempunyai bentuk pipih seperti daun, besarnya 士 30 x 13 mm.


Bagian anterior berbentuk seperti kerucut dan pada puncak kerucut terdapat batilisap
mulut yang besarnya 士 1 mm, sedangkan pada bagian dasar kerucut terdapat batil
isap perut yang besarnya 士 1,6 mm. Saluran pencernaan bercabang-cabangsampai ke
ujung distal sekum. Testis dankelenjar vitelin juga bercabang-cabang.

Telur cacing ini berukuran 140 x 90 mikron, dikeluarkan melalui saluran empedu ke
dalam tinja dalam keadaan belum matang.Telur menjadi matang dalam air setelah 9-15
hari dan berisi mirasidium. Telur kemudian menetas dan mirasidium keluar mencari
keong air (Lymnaea spp).

Dalam keong air terjadi perkembangan:


M→SRI→R2→SK
Serkaria keluar dari keong air dan berenang mencari hospes perantara II, yaitu
turnbuh-tumbuhan air dan pada permukaan tumbuhan air membentuk kistaberisi
metaserkaria. Bila ditelan, metaserkaria menetas dalam usus halus binatang yang
memakan tumbuhan air tersebut,menembus dinding usus dan bermigrasi dalam
ruang peritoneum hingga menembus hati. Larva masuk ke saluran empedu
danmenjadi dewasa. Baik larva maupun cacingdewasa hidup dari jaringan
parenkim hati dan lapisan sel epitel saluran empedu.

Infeksi terjadi dengan makan tumbuhan air yang mengandung


metaserkaria
 Patologi dan Gejala Klinis

Migrasi cacing dewasa muda ke saluran empedu menimbulkan


kerusakanparenkim hati. Selama migrasi (fase akut)dapat tidak bergejala atau
menimbulkan gejala seperti demam, nyeri pada bagiankanan atas abdomen,
hepatomegali,malaise, urtikaria, eosinoflia. Saluran empedu mengalami
peradangan, penebalandan sumbatan, sehingga menimbulkan sirosis
periportal. Sekresi prolin oleh cacing dewasa diduga menjadi penyebab
penebalandinding saluran empedu. Migrasi cacing dewasa muda dapat terjadi
di luar hati(ektopik) seperti pada mata, kulit, paru,otak. Gejala yang timbul
bergantung padaorgan tempat migrasi larva.

 Diagnosis

Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur dalam tinja,


cairan duodenum atau cairan empedu.

Anda mungkin juga menyukai