Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Parasitologi I yang
diberikan okeh dosen : Yati Supriatin, S.Pd,M.Si
Di susun oleh :
Kelas C
Kelompok 4
D3 Analis Kesehstsn
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan
Parasitologi I.
Dalam penulisan laporan ini,kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak khususnya para anggota kelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan
tugas laporan ini sehingga selesi tepat waktu dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing mata kuliah Parasitologi I.
Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri mampu
kepada pembaca umumnya.
Penulis,
Landarasan Teori :
Trematoda Hati
1. Clonorchis sinensis
Telur dikeluarkan dengan tinja. Telur menetas bila dimakan keong air.
Kemudian mirasidium pada tubuh keong air berkembang menjadi sporokista,
redia lalu serkaria. Serkaria keluar dari keong air dan mencari hospes
perantara II, 19 yaitu ikan. Setelah menembus tubuh ikan, serkaria melepaskan
ekornya dan membentuk kista di dalam kulit di bawah sisik. Kista ini disebut
metaserkaria.
d. Diagnosis
e. Pengobatan
Penyakit ini dapat diobati dengan prazikuantel.
f. Epidemiologi
2. Faciola hepatica
Hospes cacing ini adalah kambing dan sapi. Kadang-kadang parsit ini
dapat ditemukan pada manusia. Manusia,hewan herbivora adalah hospes
definitif dan sedangkan keong air hospes perantara pertama dan tumbuhan air
hospes perantara kedua.Penyakit yang ditimbulkan disebut fasiolisasi.
b. Morfologi dan Daur Hidup
d. Diagnosis
f. Epidemiologi
Suweta (1985) berpendapat bahwa faktor - faktor yang berperan di
dalam epidemiologi cacing tersebut adalah :
1.Luasnya wilayah penyebaran telur cacing hati di lapangan oleh pencemaran
ternak peliharaan dan binatang menyusui lainnya.
2.Kondisi lingkungan tempat tersebarnya telur cacing.
3.Penyebaran siput hospes intermedier di lapangan dan situasi/kondisi
lapangan tempat tersebarnya siput.
4.Tingkat perkembangan cacing di dalam tubuh siput dan jumlah serkaria
yang dapat berkembang sampai siap keluar tubuh siput.
5. Jumlah serkaria dan kondisi lapangan tempat tersebarnya serkaria.
6. Cara menggembalakan ternak
Alat :
Bahan :
Cara kerja :
1. Amati preparat telur dan morfologi cacing dewasa clonorchis sinensis dan fasciola
hepatica di bawah mikroskop dengan pembesaran lemah lebi dahulu (10x10) lalu
pembesaran (10x40).
2. Gambar dan tulis pengamatan pada kolom yang telah disediakan.
Hasil Pengamatan :
Gambar Gambar
Gambar Gambar
Telur Fasciola hepatika Cacing dewasa Fasciola hepatica
Pembahasan :
Dalam pembahasan materi cacing trematoda hati ini, mampu memahami tentang
clonochis sinensis dan fasciola hepatica yang meninfeksi manusia dan di temukan di saluran
empedu atau kadang-kadang di saluran pankreas.
Kesimpulan :
Cacing trematoda hati yang menginfeksi manusia adalah clonorchis sinensi dan
fasciola hepatica, dapat membedakan telur dan cacing dewasa clonorchis sinensis dan
fasciola hepatica dan bisa memahami morfologi dan siklus hidup dari cacing trematoda hati.
DATAR PUSTAKA