Anda di halaman 1dari 79

Fasciola hepatica

Morfologi

Morfologi cacing dewasa mempunyai bentuk pipih seperti


daun, besarnya 30 x 13 mm.
Bagian anterior berbentuk seperti kerucut dan pada puncak
kerucut terdapat batil isap mulut yang besarnya 1 mm,
sedangkan pada bagian dasar kerucut terdapat batil isap
perut yang besarnya 1,6 mm.
Saluran pencernaan bercabang cabang sampai ke ujung
distal sekum. Testis dan kelenjar vitelin juga bercabang
cabang.
4
5
Hospes

Binatang ternak.

Hospes perantara I siput air tawar dari Famili Lymnacidae


terutama genus Lymnaea.
Hospes perantara II tumbuhan air terutama slada air
(Nasturtium officinale) .
Hospes definitif yaitu Manusia.
Daur Hidup
Daur Hidup
Daur Hidup

Pembahasan :

Telur cacing ini berukuran 140 x 90 mikron, dikeluarkan melalui


saluran empedu ke dalam tinja dalam keadaan belum matang.
Telur menjadi matang dalam air setelah 9 15 hari dan berisi
mirasidium. Telur kemudian menetas dan mirasidium keluar
mencari keong air (Lymnaea spp).

Serkaria keluar dari keong air dan berenang mencari hospes


perantara II (tumbuhan air), membentuk kista berisi metaserkaria.

Metaserkaria menetas dalam usus halus binatang yang memakan


tumbuhan air menembus dinding usus dan bermigrasi dalam
ruang peritoneum hingga menembus hati.
Daur Hidup

Larva masuk ke saluran empedu dan menjadi cacing dewasa.

Cacing dewasa hidup dari jaringan parenkim hati dan lapisan sel
epitel saluran empedu.
Fasciola busci

Morfologi
Morfologi cacing dewasa mempunyai bentuk pipih seperti
daun, besarnya 30 x 13 mm.
Bagian anterior berbentuk seperti kerucut dan pada puncak
kerucut terdapat batil isap mulut yang besarnya 1 mm,
sedangkan pada bagian dasar kerucut terdapat batil isap
perut yang besarnya 1,6 mm.
Saluran pencernaan bercabang cabang sampai ke ujung
distal sekum. Testis dan kelenjar vitelin juga bercabang
cabang.
13
14
Hospes

Binatang ternak.

Hospes perantara I siput air tawar dari Famili Lymnacidae


terutama genus Lymnaea.
Hospes perantara II tumbuhan air terutama slada air
(Nasturtium officinale) .
Hospes definitif yaitu Manusia.
Daur Hidup
Daur Hidup
Daur Hidup

Pembahasan :

Telur cacing ini berukuran 140 x 90 mikron, dikeluarkan melalui


saluran empedu ke dalam tinja dalam keadaan belum matang.
Telur menjadi matang dalam air setelah 9 15 hari dan berisi
mirasidium. Telur kemudian menetas dan mirasidium keluar
mencari keong air (Lymnaea spp).

Serkaria keluar dari keong air dan berenang mencari hospes


perantara II (tumbuhan air), membentuk kista berisi metaserkaria.

Metaserkaria menetas dalam usus halus binatang yang memakan


tumbuhan air menembus dinding usus dan bermigrasi dalam
ruang peritoneum hingga menembus hati.
Daur Hidup

Larva masuk ke saluran empedu dan menjadi cacing dewasa.

Cacing dewasa hidup dari jaringan parenkim hati dan lapisan sel
epitel saluran empedu.
TREMATODA

1. Paragonimus westermani
HOSPES
1.Hospes definitif : Manusia, kucing,
anjing

2.Hospes perantara I : Keong air / siput


(Melania/Semisulcospira spp)

3.Hospes perantara II : Ketam /


kepiting
SIKLUS HIDUP
Terdapat 2
Telur keluar
ekor
bersama tinja
didalamnya

MERASIDIUM Cacing dewasa


(telur trbungkus dgn
menetas) KISTA
1 2
SERKARIA Masuk rongga
(keluar dari perut,diagragma,men
keong) uju paru-paru

Masuk
METASERKARIA Cacing muda
(dalam hospes melalui
menembus
perantara 2) Mulut
dinding usus
manusia
PATOLOGI /GEJALA KLINIS
Gejala yang muncul dapat dikelompokkan
menjadi 3 tahap, yaitu :
a. Stadium ringan : tidak ditemukan gejala.

b. Stadium progresif : terjadi penurunan nafsu


makan, perut terasa penuh, diare.

c. Stadium lanjut : didapatkan sindrom


hipertensi portal yang terdiri dari
pembesaran hati, ikterus, oedema dan sirosis
hepatic.
TREMATODA

2. Schistosoma japonicum
HOSPES
Hospes definitif selain manusia juga
anjing, kucing, tikus, sapi, kerbau,
babi, kuda, kambing dan biri-biri.
Hospes perantara siput air tawar
SIKLUS HIDUP
Cacing
dewasa 5-6 Telur keluar
2 tahun bersama
Dewasa di tinja
vena
Mirasidium
(mesenteria
(menetas
)
dalam air)
Masuk ke
sirkulasi Masuk
darah Arteri hospes
perantara
Menuju
jantung,paru-
paru,kembali ke Menjadi
jantung cercaria

Ikut sirkuli Penetrasi ke


kulit
darah
manusia
1
Patologi dan Klinik

Penyakit ini memperlihatkan tiga


stadium, yaitu :
stadium inkubasi,
stadium peletakkan telur dan
ekstrusi
serta stadium proliferasi jaringan dan
perbaikan.
TREMATODA

3.Schistosoma mansoni
HOSPES
sebagai hospes definitif :manusia, kera.
hospes perantara siput air tawar
SIKLUS HIDUP
waktu minimum yang dibutuhkan
4 minggu.
Serkaria memiliki beberapa pasang
kelenjar penetrasi pada bagian
kepalanya,
menembus kulit hospes pada lipatan,
lubang rambut atau dibawah selaput
tanduk.
Perjalanan selanjutnya sama dengan
S. japonicum.
SIKLUS HIDUP
PATOLOGI
Sama seperti S. japonicum,
S.mansoni juga menunjukkan tiga
stadium :
Periode inkubasi
Periode deposisi dan ekstrusi telur
Periode proliferasi jaringan dan
perbaikan.
TAENIA SAGINATA

Taenia saginata (cacing pita sapi ) baru


dapat teridentifikasi secara jelas setelah
pada tahun 1782 oleh Goeze dan Leuckart.
Hospes definitive dari cacing pita Taenia
saginata adalah manusia, sedangkan
hewan memamah biak dari keluarga
Bovidae, seperti sapi dan kerbau adalah
hospes perantaranya.
Ukuran
Ukuran cacing ini tergolong dalam
kategori besar. Seperti berikut :
panjang dapat mencapai 4 - 12 m.
Terdiri dari kepala yang disebut skoleks,
leher dan strobila yang merupakan
rangkaian ruas-ruas proglotid sebanyak
1000 - 2000 buah.
Skoleks hanya berukuran 1 -2 mm,
mempunyai empat batil isap dengan
otot-otot yang kuat tanpa kait-kait.
Bentuk leher sempit, ruas-ruas
tidak jelas dan di dalamnya tidak
terlihat struktur tertentu.
Strobilus terdiri dari rangkaian
proglotid yang teribagi menjadi
tiga bagian, proglotid yang belum
dewasa (immature), dewasa
(mature) dan yang mengandung
telur (gravid).
Morfologi Taenia Saginata..
Cacing dewasa panjangnya antara 5-
10 m. hidup di dalam usus. Struktur
badan cacing ini terdsiri dari skoleks,
leher dan strobila yang merupakan
ruas-ruas proglotid, sebanyak 1000-
2000 buah.
Cacing pita yang berukuran besar dan
Panjang
4 m- 10 m.
Terdiri atas kepala yang disebut skoleks,
Tubuh berwarna keputihan,
Dibagi dalam scolex anterior, diikuti
dengan leher yang pendek.
Terdiri dari 4 penghisap kuat.
Terdiri dari proglotids.
Tidak memiliki saluran pencernaan dan
rongga tubuh
Hospes Dari Taenia
Saginata
Host definitive nya adalah manusia,
sedangkan host intermediatnya adalah
hewan ternak.

Siklus hidup Taenia Saginata
pada ternak..

Telur cacing yang keluar bersama


feses penderita bila terjatuh di
tanah dan termakan oleh sapi
atau kerbau, maka akan menetas
menjadi larva di dalam usus hewan
ternak tersebut. Larva ini akan
menembus dinding usus, kemudian
masuk ke aliran darah dan menyebar
ke seluruh tubuh sapi. Bila sampai ke
jaringan otot, akan menetap dan
Siklus hidup Taenia Saginata
pada manusia..

Manusia yang bersifat host definitive


akan tertulari T. saginata bila
memakan daging sapi yang
mengandung sistiserkus, yang
dimasak kurang matang. Di dalam
usus, sistiserkus akan menetas dan
berkembang menjadi cacing dewasa.
Dalam waktu 12 minggu, cacing
dewasa dapat menghasilkan telur
kembali.
Daur hidup..
Taenia solium..

Taenia solium adalah parasit kosmopolit,


namun akan sulit ditemukan pada Negara-
negra islami.
T. solium merupakan pathogen yang
umum terdapat di lingkungan yang buruk,
dimana manusia tinggalnya sangat
berdekatan dengan babi- babi dan
memakan daging babi yang kurang
matang. Oleh karena itu, penyakit
cacingan karena cacing T. solium ini
sangat jarang ditemukan pada lingkungan
Morfologi Taenia Solium..

Taenia solium (cacing pita babi) adalah


cacing pita pipih seperti taenia saginata
yang berwarna putih.
Taenia solium adalah kerabat dekat dari
Taenia saginata yang memiliki siklus hidup
hampir sama, namun inang perantaranya
adalah babi.
Cacing ini sedikit lebih kecil dari Taenia
saginata (3-4 m panjangnya), tetapi lebih
berbahaya dari pada taenia saginata.
Skoleks taenia solium memiliki 4 pengisap
besar dengan dua baris pengait. Cacing
pita dewasa tumbuh menjadi sekitar 6 mm
lebar dan 2-7 m panjangnya, dengan
sekitar 800 segmen yang disebut
proglotida.
Setiap proglotida gravid berisi organ
reproduksi jantan dan betina dan 30-40
ribu rumah telur berisi embrio.Taenia
solium memiliki pola penularan yang
sangat mirip dengan taenia saginata.
Hospes..
Host definitive cacing ini adalah
manusia, sedangkan host intermediate
nya adalah babi, monyet, onta, anjing,
babi hutan, domba, kucing, dan tikus.
Ini terjadi jika manusia memakan daging
babi yg mengandung sistiserkusT.
solium.Sebagai host intermediate, babi
dapat mengandung cacing ini bila telur
cacing yang terdapat pada feses
manusia yang terinfeksi termakan.
Siklus
Hidup
Telur keluar dari proglotid gravid, baik
setelah proglotid lepas dari strobila, ataupun
belum. Telur keluar dari tubuh manusia
bersama feses. Telur yang jatuh ke tanah bila
termakan manusia atau babi, akan memasuki
usus dan menetas di usus. Kemudian larva
akan menembus dinding usus dan dapat
memasuki aliran darah limpa atau aliran
darah, serta beredar ke seluruh tubuh.Sebagian
besar akan masuk ke dalam otot atau ke dalam
jaringan subkutan. Dalam waktu 60-70 hari
akan berkembang menjadi sistiserkus (cacing
gelembung) yang menetap di dalam otot atau
jaringan subkutan pada pundak dan punggung
Daur hidup
DIPHILOBATRIU
M LATUM
Daur Hidup
Hospes
Hospes Definitif : Manusia
Hospes Reservoar : Anjing,
Kucing dan 22 jenis mamalia
lainnya seperti: walrus, singa
laut, babi dan serigala.
Hospes Perantara I : Cyclops
Hospes Perantara II : Ikan
Cestoda :
Hymenolepis
Nana
2. Daur Hidup
Cacing dewasa hidup di usus halus beberapa
minggu untuk mengalami perkembangbiakan
dari proglotid immature menjadi mature
selanjutnya menjadi proglotid gravid yang
mengandung banyak telur cacing pada
uterusnya. Proglotid gravid akan melepaskan
diri dan bila pecah maka keluarlah telur cacing
yang bisa dikeluarkan bersama feses manusia.
Masahidup cacing dewasa adalah4-6
minggu, tetapi autoinfeksi internal
memungkinkan infeksi bertahan selama
bertahun-tahun.Cacing di dalam usus
dapat mencapai jumlah 1.000 sampai
8.000 ekor pada seorang penderita.
6. Hospes

Hospes definitifnya meliputi manusia,


primata, tikus, dan mencit. Hymenolepis
nana menyebabkan penyakit
Hymenolepiasis. Hymenolepis nana juga
pernah dilaporkan pada tupai, monyet,
dan simpanse.
Cestoda :
Hymenolepis
Dimuta
2. Daur Hidup
Telur ditemukan pada tinja hospes definitif.
Cacing ini memerlukan hospes perantara I yaitu
larva pinjal tikus dan kumbang tepung dewasa.
Didalam serangga ini embrio yang keluar dari
telurnya berkembang menjadi sistiserkoid. Bila
dimakan oleh hospes definitif, sistiserkoid akan
berkembang menjadi cacing dewasa di dalam
usus halus dalam waktu kira-kira 18-20 hari.
6. Hospes
Manusia dan tikus sebagai hospes definitif
karena termakan iksekta bersama makanan,
minuman, atau dari lingkungan (terutama
pada anak-anak). Setelah sampai di lambung
dan usus halus larva sistiserkoid terlepas dari
jaringan insekta dan menjadi calon skoleks.
Sedangkan hospes perantara yaitu pinjal dan
kumbang tepung.
PROTOZOA

Plasmodium
DAN
Toxoplasma gondii
Kelompok5

61
Siklus Hidup

62
63
Patogenesis
Patogenesis malaria akibat dari interaksi kompleks antara
parasit, inang dan lingkungan. Patogenesis lebih ditekankan
pada terjadinya peningkatan permeabilitas pembuluh darah
dari
pada koagulasi intravaskuler. Oleh karena skizogoni menyebab
kerusakan eritrosit maka akan terjadi anemia. Beratnya anemi
tidak sebanding dengan parasitemia menunjukkan adanya
kelainan eritrosit selain yang mengandung parasit. Hal ini
diduga akibat adanya toksin malaria yang menyebabkan
gangguan fungsi eritrosit dan sebagian eritrosit pecah melalui
limpa sehingga parasit keluar. Faktor lain yang menyebabkan
terjadinya anemia mungkin karena terbentuknya antibodi
terhadap eritrosit.

64
2.Patogenesis dan patologi malaria

Jaringan hati Plasmodium melepaskan 18-24


merozoit kedalam sirkulasi.
Merozoit yang dilepaskan akan masuk ke
dalam limpa dan mengalami fagositosis
serta filtrasi.,
menginvasi eritrosit .
aseksual dalam eritrosit.
aseksual parasit dalam eritosit (EP) inilah
yang bertanggung jawab dalam patogenesa
terjadinya malaria pada manusia.
Gejala-gejala Malaria (umum)

Periode dingin
Periode demam

Periode
berkeringat

66
Pengendalian Malaria
Pemberantasan vektor
Penangulangan vector dilakukan dengan cara
membunuh
nyamuk dewasa (penyemprotan rumah dengan
Insektisida).

Pengendalian vektor
- Penyemprotan rumah
- Larviciding
- Biological control
- Pengolahan lingkungan
- Kelambunisasi

67
Siklus Hidup

68
Siklus Hidup
Siklus hidup Toxoplasma gondii memiliki dua fase. Yaitu seksual bagian

dari siklus kehidupan ( coccidian ) seperti berlangsung hanya dalam kucing

baik domestik maupun liar (keluarga Felidae ). Tahap kedua, aseksual bagian

dari siklus kehidupan, dapat terjadi pada hewan berdarah panas lain, termasu

kucing, tikus, manusia, dan burung. Dimana reproduksi aseksual terjadi

disebut hospes perantara. Tikus adalah hospes perantara khas. Dalam kedua

jenis semesta alam, parasit Toxoplasma menyerang sel dan bentuk ruang yg

disebut vakuola. Di dalam vakuola ini khusus, yang disebut vakuola parasitop

-horous, bentuk-bentuk parasit bradyzoites, yang merupakan versi mereplikasi

perlahan-lahan dari parasit. Vakuola yang berisi bradyzoites reproduksibentuk

kista terutama di jaringan otot dan otak. Karena parasit berada di dalam sel,

mereka aman dari host sistem kekebalan tubuh, yang tidak menanggapi kista

69
Gejala-gejala
Infeksi Toxoplasma gondii ditandai dengan gejala seperti
demam, malaise, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar
getah bening (toxoplasmosis limfonodosa acuta).
Gejala mirip dengan mononukleosis infeksiosa.
Hidrosefalus, yaitu: kondisi abnormal dimana cairan
serebrospinal terkumpul di ventrikel otak, pada janin dapat
menyebabkan cepatnya pertumbuhan kepala &
penonjolan
fontanela (sehingga kepala tampak membesar karena
berisi cairan) dan wajah yang kecil.
Korioretinitis, yaitu: radang/inflamasi lapisan koroid di
belakang retina mata.
Pengapuran (calcification) otak dan intraseluler.
Kondisi ini paling berat saat infeksi maternal (yang berasal
dari ibu) terjadi sejak dini saat masa kehamilan.
70
ENTAMOEBA COLI
HOSPES

Manusia

Primata

Babi
PATOGENESIS

Entamoeba coli tidak bersifat patogen sehingga


jarang menyebabkan insiden. Akan tetapi kalau
jumlahnya melebihi ambang batas maka bisa
menyebabkan penyakit. Biasanya Entamoeba coli
ditemukan pada infeksi Entamoeba histolytica.
Dan pada umumnya, penularan terjadi karena
makanan atau minuman yang tercemar oleh kista
amoeba. Penularan tidak terjadi melalui bentuk
trofozoit, sebab bentuk ini akan rusak oleh
asam lambung.
Infeksi terjadi dengan menelan kista matang. Kista
matang yang berinti dan biasanya tidak lagi
mengandung vakuol glikogen dan benda kromatoid. Kista
Entamoeba coli tidak mudah mati oleh kekeringan.
Resistensi terhadap kekeringan ini mungkin
bertanggung jawab atas tingginya insiden infeksi.
Entamoeba hystolica
HOSPES

Hospes: Manusia
Tempat hidup: vagina (mukosa) dan prostat
PH: sedikit bersifat basa atau asam (wanita)
Seringkali ditemukan dalam sedimen urin
PATOLOGI

Menyebabkan infeksi: Trichomoniasis vaginalis

masuk proliferasi trofozoit dalam jumlah


yang besar dalam jaringan peradangan,
sekresi cairan vagina
Gejala Klinis

Masa inkubasi: 4 28 hari


Sekret vaginal: kehijauan/ kekuningan, kadang-
kadang berbuih dan berbau busuk
20% wanita: menderita disuria
Gejala: sakit pada perut bagian bawah
eritema pada vulva, dinding vagina
Laki-laki: Tanpa gejala, atau terdapat uretritis
Muncul setelah 48 jam hubungan seksual
Bayi: 5% tertular oleh ibu
PENCEGAHAN
Infeksi didapat terutama melalui hubungan
sexual, sehingga perlu mendiagnosis dan
mengobati prianya yang asimtomatik.
Organisme ini dapat bertahan hidup untuk
sementara waktu dalam lingkungan yang
lembab, seperti handuk basah dan celana
dalam tetapi penularan melalui benda-benda ini
sangat jarang.

Anda mungkin juga menyukai