Morfologi
Binatang ternak.
Pembahasan :
Cacing dewasa hidup dari jaringan parenkim hati dan lapisan sel
epitel saluran empedu.
Fasciola busci
Morfologi
Morfologi cacing dewasa mempunyai bentuk pipih seperti
daun, besarnya 30 x 13 mm.
Bagian anterior berbentuk seperti kerucut dan pada puncak
kerucut terdapat batil isap mulut yang besarnya 1 mm,
sedangkan pada bagian dasar kerucut terdapat batil isap
perut yang besarnya 1,6 mm.
Saluran pencernaan bercabang cabang sampai ke ujung
distal sekum. Testis dan kelenjar vitelin juga bercabang
cabang.
13
14
Hospes
Binatang ternak.
Pembahasan :
Cacing dewasa hidup dari jaringan parenkim hati dan lapisan sel
epitel saluran empedu.
TREMATODA
1. Paragonimus westermani
HOSPES
1.Hospes definitif : Manusia, kucing,
anjing
Masuk
METASERKARIA Cacing muda
(dalam hospes melalui
menembus
perantara 2) Mulut
dinding usus
manusia
PATOLOGI /GEJALA KLINIS
Gejala yang muncul dapat dikelompokkan
menjadi 3 tahap, yaitu :
a. Stadium ringan : tidak ditemukan gejala.
2. Schistosoma japonicum
HOSPES
Hospes definitif selain manusia juga
anjing, kucing, tikus, sapi, kerbau,
babi, kuda, kambing dan biri-biri.
Hospes perantara siput air tawar
SIKLUS HIDUP
Cacing
dewasa 5-6 Telur keluar
2 tahun bersama
Dewasa di tinja
vena
Mirasidium
(mesenteria
(menetas
)
dalam air)
Masuk ke
sirkulasi Masuk
darah Arteri hospes
perantara
Menuju
jantung,paru-
paru,kembali ke Menjadi
jantung cercaria
3.Schistosoma mansoni
HOSPES
sebagai hospes definitif :manusia, kera.
hospes perantara siput air tawar
SIKLUS HIDUP
waktu minimum yang dibutuhkan
4 minggu.
Serkaria memiliki beberapa pasang
kelenjar penetrasi pada bagian
kepalanya,
menembus kulit hospes pada lipatan,
lubang rambut atau dibawah selaput
tanduk.
Perjalanan selanjutnya sama dengan
S. japonicum.
SIKLUS HIDUP
PATOLOGI
Sama seperti S. japonicum,
S.mansoni juga menunjukkan tiga
stadium :
Periode inkubasi
Periode deposisi dan ekstrusi telur
Periode proliferasi jaringan dan
perbaikan.
TAENIA SAGINATA
Plasmodium
DAN
Toxoplasma gondii
Kelompok5
61
Siklus Hidup
62
63
Patogenesis
Patogenesis malaria akibat dari interaksi kompleks antara
parasit, inang dan lingkungan. Patogenesis lebih ditekankan
pada terjadinya peningkatan permeabilitas pembuluh darah
dari
pada koagulasi intravaskuler. Oleh karena skizogoni menyebab
kerusakan eritrosit maka akan terjadi anemia. Beratnya anemi
tidak sebanding dengan parasitemia menunjukkan adanya
kelainan eritrosit selain yang mengandung parasit. Hal ini
diduga akibat adanya toksin malaria yang menyebabkan
gangguan fungsi eritrosit dan sebagian eritrosit pecah melalui
limpa sehingga parasit keluar. Faktor lain yang menyebabkan
terjadinya anemia mungkin karena terbentuknya antibodi
terhadap eritrosit.
64
2.Patogenesis dan patologi malaria
Periode dingin
Periode demam
Periode
berkeringat
66
Pengendalian Malaria
Pemberantasan vektor
Penangulangan vector dilakukan dengan cara
membunuh
nyamuk dewasa (penyemprotan rumah dengan
Insektisida).
Pengendalian vektor
- Penyemprotan rumah
- Larviciding
- Biological control
- Pengolahan lingkungan
- Kelambunisasi
67
Siklus Hidup
68
Siklus Hidup
Siklus hidup Toxoplasma gondii memiliki dua fase. Yaitu seksual bagian
baik domestik maupun liar (keluarga Felidae ). Tahap kedua, aseksual bagian
dari siklus kehidupan, dapat terjadi pada hewan berdarah panas lain, termasu
disebut hospes perantara. Tikus adalah hospes perantara khas. Dalam kedua
jenis semesta alam, parasit Toxoplasma menyerang sel dan bentuk ruang yg
disebut vakuola. Di dalam vakuola ini khusus, yang disebut vakuola parasitop
kista terutama di jaringan otot dan otak. Karena parasit berada di dalam sel,
mereka aman dari host sistem kekebalan tubuh, yang tidak menanggapi kista
69
Gejala-gejala
Infeksi Toxoplasma gondii ditandai dengan gejala seperti
demam, malaise, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar
getah bening (toxoplasmosis limfonodosa acuta).
Gejala mirip dengan mononukleosis infeksiosa.
Hidrosefalus, yaitu: kondisi abnormal dimana cairan
serebrospinal terkumpul di ventrikel otak, pada janin dapat
menyebabkan cepatnya pertumbuhan kepala &
penonjolan
fontanela (sehingga kepala tampak membesar karena
berisi cairan) dan wajah yang kecil.
Korioretinitis, yaitu: radang/inflamasi lapisan koroid di
belakang retina mata.
Pengapuran (calcification) otak dan intraseluler.
Kondisi ini paling berat saat infeksi maternal (yang berasal
dari ibu) terjadi sejak dini saat masa kehamilan.
70
ENTAMOEBA COLI
HOSPES
Manusia
Primata
Babi
PATOGENESIS
Hospes: Manusia
Tempat hidup: vagina (mukosa) dan prostat
PH: sedikit bersifat basa atau asam (wanita)
Seringkali ditemukan dalam sedimen urin
PATOLOGI