Taksonomi Fasciolopsis buski Kingdom : Animalia Filum : Platyhelminthes Kelas : Trematoda Ordo :
Echinostomida Famili : Fasciolidae Genus : Fasciolopsis Spesies : Fasciolopsis buski
Sumber : http://medlab.id/fasciolopsis-buski/
Pengertian Fasciolopsis buski Fasciolopsis buski adalah salah satu trematoda usus yang bersifat hermaprodit yang
dapat menimbulkan penyakit fasciolopsiasis. Hospes definitif parasit ini adalah manusia, babi, kadang-kadang
anjing, hospes intermedier 1 nya keong air, sedangkan hospes intermedier 2 nya adalah tumbuhan air.
Sumber : http://medlab.id/fasciolopsis-buski/
siklus Fasciolopsis buski siklus Fasciolopsis buski (sumber : www.cdc.gov) Telur menetas di air keluar
mirasidium dimakan hospes perantara 1 (keong air dari genus Segmentina, Hippeutis, Cyarulus) dalam tubuh
keong berkembang menjadi sporokista redia serkaria dan keluar dari tubuh keong hidup bebas di air
menempel di hospes perantara 2 (tumbuhan air seperti enceng gondok, teratai) dan berkembang biak menjadi
metaserkaria dalam waktu 3 4 minggu manusia terinfeksi jika makan tumbuhan air yang mengandung
metaserkaria dalam kista ekskistasi dalam duodenum melekatkan diri pada mukosa usus halus dan
berkembang menjadi dewasa dalam waktu 1 bulan.
Sumber : http://medlab.id/fasciolopsis-buski/
Morfologi Fasciolopsis
buski cacing dewasa Fasciolopsis buski cacing dewasa Fasciolopsis buski (sumber : fgcu.edu) cacing berbentuk
bulat panjang seperti daun, merupakan trematoda yang terbesar, kelihatan tebal berdaging ukuran : panjang 2 7
cm, lebar 0,5 2 cm, dan tebal 0,5 3 mm tidak mempunyai cephalic cone / tonjolan konis ventral sucker lebih
besar (diameter 2 3 mm) daripada oral sucker (diameter 0,5 mm) alat pencernaan dimulai dari pharinx dan
oesophagus yang pendek dilanjutkan ke percabangan saekum ke posterior testis bercabang-cabang banyak vitelaria
yang terletak di sebelah lateral meluas dari ventral sucker sampai ujung posterior badan uterus berkelok-kelok telur
besar, berbentuk oval hampir sama dengan telur Fasciola hepatica dengan ukuran panjang 130 140 m dan lebar
80 85 m telur mempunyai operculum berwarna kekuning-kuningan
Sumber : http://medlab.id/fasciolopsis-buski/
Gejala Klinis Fasciolopsiasis Peradangan akibat perlekatan cacing pada mukosa usus Ulserasi yang agak dalam
pada luka Abses dengan sakit di daerah epigastrium Mual Diare ringan sampai berat Pada infeksi yang berat dapat
terjadi oedem dan ascites Anemia ringan dengan lekositosis dan eosinofilia sampai 35% Gejala klinis ini
kemungkinan diakibatkan oleh toksin dari cacing. Gejala-gejala pada umumnya terjadi pada pagi hari dan
menghilang bila penderita diberi makan. Cacing bisa didapatkan sampai usus besar, kadang dapat menyebabkan
stasis usus atau obstruksi karena jumlah cacing yang cukup banyak. Cara Diagnosis Fasciolopsiasis Diagnosis
pasti dengan menemukan telur pada pemeriksaan tinja atau menemukan cacing dewasa dalam tinja atau muntahan.
Pencegahan dan Pengobatan Fasciolopsiasis Pencegahan fasciolopsiasis dapat dilakukan dengan cara memasak
tumbuhan air sebelum dimakan, serta jangan buang air besar sembarangan terutama di lokasi perairan yang
ditumbuhi tumbuhan air. Fasciolopsiasis dapat diobati dengan Praziquantel secara oral. Epidemiologi Fasciolopsis
buski Fasciolopsis buski mempunyai penyebaran di daerah China, Taiwan, Vietnam, Thailand, India, Filipina, serta
Indonesia.
Sumber : http://medlab.id/fasciolopsis-buski/
Fasciolopsis buski
Fasciolopsis buski
(Giant Intestinal fluke)
Hospes perantara kedua : Tumbuh-tumbuhan air (Morning glory, Elichoris Eichornia grassipes,
Trapa natans, Trapa bicornis, tuberosa, Zizania)
Penyakit : Fasciolopsiasis
Distribusi geografik : China, Taiwan, Thailand, Malaysia, Laos, India, Vietnam dan Indonesia
Morfologi
Cacing dewasa :
Telur :
- Bentuk lonjong
- Mempunyai operkulum
- Dinding transparant
Schistosoma japonicum
Hospes definitif : Manusia dan berbagai binatang (anjing, kucing, rusa, babi, sapi,kuda, kerbau,
tikus sawah, dll)
Morfologi :
1. Cacing dewasa
* Cacing jantan
* Cacing betina
- bentuk filariform
2. Telur :
- bentuk oval
- berisi mirasidium
Kelainan dan gejala kilnis dapat disebabkan oleh serkaria, cacing dewasa dan telur. Serkaria pada
saat menembus kulit menyebabkan kemerahan kulit dan rasa gatal (urtikaria), di hati terjadi
peradangan akut (stadium I). Cacing dewasa yang meletaktan telurnya menyebabkan trauma dan
perdarahan pembuluh darah dan jaringan sekitarnya (stadium II). Telur yang terdapat di dalam
jaringan/hati menyebabkan terjadinya pseudo-abses disusul dengan pembentukan pseudo-tuberkel
dan jaringan ikat (stadium III).
Gejala klinis
Diagnosis
- Serologis
Terapi