Anda di halaman 1dari 3

Urobilin adalah pigmen alami dalam urin yang menghasilkan warna kuning.

Ketika urin kental, urobilin


dapat membuat tampilan warna oranye-kemerahan yang intensitasnya bervariasi dengan derajat
oksidasi, dan kadang-kadang menyebabkan kencing terlihat merah atau berdarah.

Banyak tes urin (urinalisis) yang memantau jumlah urobilin dalam urin karena merupakan zat penting
dalam metabolisme/ produksi urin. Tingkat urobilin dapat memberikan wawasan tentang efektivitas
fungsi saluran kemih.

Pembentukan urobilin :

Bilirubin terkonjugasi yang mencapai ileum terminal dan kolon dihidrolisa oleh enzym bakteri β
glukoronidase dan pigmen yang bebas dari glukoronida direduksi oleh bakteri usus menjadi urobilinogen,
suatu senyawa tetrapirol tak berwarna.

Sejumlah urobilinogen diabsorbsi kembali dari usus ke perdarahan portal dan dibawa ke ginjal kemudian
dioksidasi menjadi urobilin yang memberi warna kuning pada urine. Sebagian besar urobilinogen berada
pada feces akan dioksidasi oleh bakteri usus membentuk sterkobilin yang berwarna kuning kecoklatan.

Pemeriksaan urobilin dilakukan untuk mendeteksi urin yang berubah warna, dan biasanya berwarna
cokelat karena urobilinogen telah berubah menjadi urobilin melalui oksidasi. Untuk dasar melaksanakan
pemeriksaan urobilin sebenarnya sama yaitu untuk membantu mendekteksi adanya kerusakan hepar
baik dari penurunan fungsinya atau abnormalitas bentuk sehingga menyebabkan kelainan klinis (Sacher,
2002). Pemeriksaan urobilin untuk menilai kadar ekskresi urobilinogen yang sudah teroksider, kalau hasil
positif berarti menunjukkan ekskresi urobilinogen teroksidasi meningkat dan mempunyai makna yang
sama seperti peningkatan pada urobilinogen sebelum teroksidasi (Sacher, 2002)

KALSIUM

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia. Kira-kira 99% kalsium
terdapat di dalam jaringan keras yaitu pada tulang dan gigi. 1% kalsium terdapat pada darah, dan
jaringan lunak. Tanpa kalsium yang 1% ini, otot akan mengalami gangguan kontraksi, darah akan sulit
membeku, transmisi saraf terganggu, dan sebagainya. (Herisman.blogspot.com, 2008).

Kadar kalsium urine dapat mencerminkan asupan diet kalsium, kadar kalsium serum dan efek
keseluruhan penyakit (hipo- atau hiperparatiroidisme, mieloma multiple, kanker tulang, dsb).
Hiperkalsiuria (peningkatan kadar kalsium dalam urine) biasanya menyertai peningkatan kadar kalsium
serum. Ekskresi kalsium berfluktuasi dan yang paling rendah berlangsung pagi hari, sementara kadar
yang tertinggi terjadi setelah makan. Pada hiperparatiroidisme, hipertiroidisme, dan gangguan osteolitik,
ekskresi kalsium urine biasanya meningkat, sementara pada keadaan hipoparatiroidisme, kadarnya
menurun. Diet dan mengkonsumsi obat yang mengandung natrium dan magnesium dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan urine. (Joyce Lefever kee, 2008).

Pada pria dewasa kebutuhan kalsium sangat rendah, sekitar 300 – 400 mg setiap hari. Sebaliknya pada
wanitapascamenopause kalsium yang dibutuhkan tinggi, berkisar antara 1200 – 1500 mg setiap hari. Hal
ini dapat disebabkan oleh menurunnya absorpsi kalsium secara bertahap akibat usia lanjut. (Robert E.
Olson, 1998). Menurunnya absorpsi kalsium mengakibatkan kalsium dari aliran darah larut dalam urine
dan dapat mempengaruhi berat jenis urine. Berat jenis urine tergantung dari jumlah zat yang larut di
dalam urine atau terbawa di dalam urine.

KLORIDA

Klorida merupakan suatu elektrolit yang memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan cairan
di dalam dan di luar sel-sel tubuh, serta mempertahankan volume darah normal, tekanan darah, dan pH
cairan tubuh. Sebagian besar Cl di dalam tubuh berasal dari garam (NaCl) yang terdapat dalam makanan
yang dikonsumsi. Klorida diabsorbsi dalam saluran gastrointestinal, dan kelebihannya akan dikeluarkan
melalui urin.

Dari percobaan yang dilakukan maka didapatkan persamaan reaksi sebagai berikut:

2NaCL + AgNO3 Na2NO3 + AgCl2

Adanya kandungan klorida dalam urin berasal dari garam­garam yang masuk ke dalam tubuh 
melalui makanan misalnya NaCl yang kemudian dalam cairan tubuh akan terurai menjadi ion­
ion. Klorida akan selalu ada di dalam urin seseorang, hal ini karena pada filtrasi molekul­
molekulkecil seperti glukosa dan garam mineral direabsorpsi melalui transport aktif. Kelebihan 
NaCl yang dihasilkan dari proses augmentasi dikeluarkan lewat urine dalam bentuk ion Cl

SULFODINAMID

Sulfonamida adalah kemoterapeutik yang pertama digunakan secara sistemik untuk pengobatan dan
pencegahan penyakit infeksi pada manusia. Sulfonamida merupakan kelompok obat penting pada
penanganan infeksi saluran kemih (ISK). Penggunaan sulfonamide kemudian terdesak oleh antibiuotik.
Pertengahan tahun 1970 penemuankegunaan sedian kombinasi trimetoprim dan sulfametoksazol
meningkatkan kembali penggunaan sulfonamide untuk pengobatan penyakit infeksi tertentu Sulfonamid
merupakan kelompok zat antibakteri dengan rumus dasar yangsama, yaitu H2N-C6H4-SO2 NHR dan R
adalah bermacam-macam substituen. Pada prinsipnya, senyawa-senyawa ini digunakan untuk
menghadapi berbagai infeksi.Namun, setelah ditemukan zat-zat antibiotika, sejak tahun 1980an indikasi
dan penggunaannya semakin bekurang.

LCS

Liquor Cerebrospinalis atau yang biasa disingkat LCS adalah cairan yang menyelimuti susunan syaraf
pusat. Fungsinya adalah sebagai pelindung terhadap otak maupun tulang belakang. Selain itu juga
berfungsi sebagai pengatur eksitabilitas dengan mengatur komposisi ion, membawa keluar metabolit-
metabolit (karena otak tidak mempunyai pembuluh limpe) dan memberikan perlindungan terhadap
tekanan. Liquour Cerebrospinalis adalah cairan otak yang diambil melalui lumbal punksi. Kelainan hasil
pemeriksaan dapat memberikan petunjuk ke arah suatu penyakit susunan saraf pusat, baik kasus akut
maupun kronis yang akan diberikan tindakan lebih lanjut oleh klinisi berupa pemberikan terapi adekuat.
Pemeriksaan Liquor Cerebrospinalis ditujukan untuk mengetahui adanya kelainan pada otak maupun
sumsum tulang, meningitis, tumor, abses, enchefilitis maupun infeksi virus pada daerah tersebut. Analisa
Liquor Cerebrospinalis sendiri dibagi menjadi menjadi 3 bagian yaitu makroskopis, mikroskopis dan
kimia.

Pemeriksaan makroskopis meliputi: warna, kekeruhan, bau, bekuan dengan menggunakan indra manusia
dan pH dibaca dengan skala pH. Pemeriksaan mikroskopis yaitu pemeriksaan untuk menghitung jumlah
dan jenis sel, sedangkan pemeriksaan kimia meliputi: pemeriksaan protein, glukosa, dan klorida. Dalam
keadaan normal, cairan otak hanya mengandung sedikit sekali protein, karena sawar darah-otak tidak
dapat ditembus oleh protein-protein plasma yang besar molekulnya. Konsentrasi normal kurang dari 1%
dari kadar protein dalam serum yang nilainya 5-8 g/dl.

GETAH LAMBUNG

Getah lambung adalah merupakan cairan yang ada di dalam lambung. Komponen
getah lambung terdari dari air, asam klorida dan enzim. Sekresi dari getah lambung diatur
oleh mekanisme syaraf dan hormonal. Impuls parasimpatis yang terdapat pada medula
dihantarkan melalui syaraf vagus dan merangsang gastrik glands untuk mensekresikan
pepsinogen, asam klorida, mukus, dan hormon gastrin (An Nisa, 2010).

Ada tiga faktor yang merangsang sekresi lambung, yaitu : fase sefalik, fase gastrik,
dan fase intestinal.

Asam lambung mempunyai pH sekitar 1,00 sampai 2,00. Fungsi utamanya adalah pemecahan
molekul protein dengan mengaktivasi pepsin. Fungsi lainnya adalah kerja pendahuluan terhadap
protein sebelum dipecah pepsin, yaitu berupa denaturasi dan hidrolisis, aktivasi pepsinogen
menjadi pepsin, mempermudah penyerapan Fe, sedikit menghidrolisis suatu disakarida,
merangsang pengeluaran sekretin, suatu hormon yang terdapat dalam duodenum, dan mencegah
terjadinya fermentasi dalam lambung oleh mikroorganisme (Poedjiadi, 1994)

Anda mungkin juga menyukai