Anda di halaman 1dari 5

1.

PENGERTIAN HIV

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan
menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh
akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.Infeksi HIV yang tidak segera ditangani
akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk
memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.

TANDA DAN GEJALA HIV

Gejala HIV dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah tahap infeksi akut, dan terjadi pada
beberapa bulan pertama setelah seseorang terinfeksi HIV. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh orang
yang terinfeksi membentuk antibodi untuk melawan virus HIV.

Pada banyak kasus, gejala pada tahap ini muncul 1-2 bulan setelah infeksi terjadi. Penderita umumnya
tidak menyadari telah terinfeksi HIV. Hal ini karena gejala yang muncul mirip dengan gejala penyakit flu,
serta dapat hilang dan kambuh kembali. Perlu diketahui, pada tahap ini jumlah virus di aliran darah
cukup tinggi. Oleh karena itu, penyebaran infeksi lebih mudah terjadi pada tahap ini.

Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat, dan dapat berlangsung hingga beberapa minggu, yang
meliputi:

• Demam hingga menggigil.

• Muncul ruam di kulit.

• Muntah.

• Nyeri pada sendi dan otot.

• Pembengkakan kelenjar getah bening.

• Sakit kepala.

• Sakit perut.

• Sakit tenggorokan dan sariawan.

Setelah beberapa bulan, infeksi HIV memasuki tahap laten. Infeksi tahap laten dapat berlangsung hingga
beberapa tahun atau dekade. Pada tahap ini, virus HIV semakin berkembang dan merusak kekebalan
tubuh.
Gejala infeksi HIV pada tahap laten bervariasi. Beberapa penderita tidak merasakan gejala apapun
selama tahap ini. Akan tetapi, sebagian penderita lainnya mengalami sejumlah gejala, seperti:

• Berat badan turun.

• Berkeringat di malam hari.

• Demam.

• Diare.

• Mual dan muntah.

• Herpes zoster.

• Pembengkakan kelenjar getah bening.

• Sakit kepala.

• Tubuh terasa lemah.

CARA PENCEGAHAN:

Sampai saat ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah infeksi HIV. Meskipun demikian, infeksi dapat
dicegah dengan beberapa langkah berikut:

• Gunakan kondom yang baru tiap berhubungan seks, baik seks melalui vagina atau
melalui dubur. Bila memilih kondom berpelumas, pastikan pelumas yang berbahan dasar air. Hindari
kondom dengan pelumas yang berbahan dasar minyak, karena dapat membuat kondom bocor. Untuk
seks oral, gunakan kondom yang tidak berpelumas.

• Hindari berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan.

• Beri tahu pasangan bila Anda positif HIV, agar pasangan Anda menjalani tes HIV.

• Diskusikan kembali dengan dokter bila Anda didiagnosis positif HIV dalam masa
kehamilan, mengenai penanganan selanjutnya dan perencanaan persalinan, untuk mencegah penularan
dari ibu ke janin.

• Bagi pria, disarankan bersunat untuk mengurangi risiko infeksi HIV.

2. PENGERTIAN SIFILIS

Sifilis atau raja singa adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum. Sifilis
adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS). Umumnya, infeksi ini menyebar melalui hubungan
seksual dengan orang yang terinfeksi. Selain melalui hubungan intim, bakteri penyebab sifilis juga bisa
menyebar melalui pajanan cairan tubuh penderitanya, misalnya melalui darah.
TANDA DAN GEJALA SIFILIS

Penderita sifilis bisa dengan mudah menularkan penyakit ini karena banyak di antara mereka yang hanya
mengalami gejala-gejala ringan sehingga tidak sadar bahwa mereka telah terinfeksi. Gejala sifilis
berkembang sesuai dengan tahapan sifilis yang dialami.

Gejala Pada Sifilis Primer

Gejala yang paling umum pada sifilis primer adalah munculnya luka atau tukak. Luka ini muncul 10-90
hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Luka ini seringkali tidak diacuhkan oleh penderita sifilis
karena tidak menimbulkan rasa sakit. Luka ini berkembang pada bagian tubuh di mana bakteri pertama
kali masuk, seperti pada penis, vagina, atau sekitar anus. Luka ini juga bisa muncul di bibir atau mulut,
amandel, dan jari.

Gejala Pada Sifilis Sekunder

Beberapa minggu setelah luka menghilang, gejala sifilis sekunder akan muncul. Ruam bisa muncul di
bagian tubuh mana pun, terutama pada telapak tangan dan kaki. Gejala lainnya adalah kutil pada
kelamin. Khusus pada wanita, kutil bisa muncul di sekitar vagina. Sedangkan kemunculan kutil di sekitar
anus bisa dialami pria dan wanita.

Gejala-gejala ini akan berlangsung selama beberapa minggu, serta bisa muncul dan menghilang secara
berulang kali selama beberapa bulan ke depan. Jika sifilis sekunder tidak ditangani dengan tepat, infeksi
akan berlanjut ke tahap berikutnya

Gejala Pada Sifilis Laten

Pada tahapan ini bakteri tetap ada, tapi sifilis tidak menimbulkan gejala apa pun. Selama 12 bulan
pertama tahapan sifilis laten, infeksi masih bisa ditularkan. Setelah dua tahun, infeksi masih ada di dalam
tubuh, tapi tidak bisa ditularkan kepada orang lain lagi. Tahapan ini bisa berlangsung bertahun-tahun.

Jika tidak ditangani dengan benar, sifilis laten bisa berubah menjadi sifilis tersier (tahap sifilis yang paling
berbahaya).

CARA PENCEGAHAN

Setia dengan pasangan merupakan cara paling ampuh untuk mencegah infeksi sifilis. Penggunaan
kondom bisa dilakukan sebagai langkah pengamanan alternatif dalam upaya mengurangi risiko
penularan sifilis, terutama di kalangan pekerja seksual. Meski begitu, alat kontrasepsi ini terbatas dalam
mencegah penularan. Sifilis masih bisa menular lewat seks oral. Hal ini terjadi ketika mulut bersentuhan
langsung dengan luka pada organ intim seksual yang sudah terinfeksi.

3.PENGERTIAN GONORE
Kencing nanah atau gonore adalah salah satu penyakit menular seksual. Pada pria, gonore akan
menimbulkan gejala berupa keluarnya nanah dari penis. Selain itu, penderita gonore akan merasakan
perih saat buang air kecil.

Berbeda dengan gonore pada pria, jika terjadi pada wanita gonore bisa tidak menimbulkan gejala.
Penyakit gonore dapat sembuh dalam beberapa hari, jika diberikan pengobatan yang tepat dan segera.

TANDA DAN GEJALA GONORE

Gonore umumnya menimbulkan gejala pada organ kelamin. Seperti telah dikatakan sebelumnya, gejala
gonore yang dialami oleh pria berbeda dengan wanita. Dan perlu diingat, penyakit gonore sering kali
tidak menimbulkan gejala pada wanita.

Gejala gonore pada pria antara lain:

• Keluar nanah pada ujung penis

• Nyeri saat buang air kecil

• Bengkak dan nyeri pada salah satu testis

• Ujung penis merah dan bengkak.

Gejala gonore pada wanita antara lain:

• Nyeri saat buang air kecil atau saat melakukan hubungan intim.

• Bertambahnya frekuensi buang air kecil.

• Sakit perut dan panggul.

• Keputihan.

• Keluar darah dari vagina setelah melakukan hubungan seksual

• Keluar darah dari vagina ketika tidak sedang menstruasi

• Menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari biasanya.

CARA PENCEGAHAN

Untuk mencegah penyakit gonore, lakukanlah hubungan seks yang aman, yaitu dengan:

• Tidak bergonta-ganti pasangan seksual


• Menggunakan kondom.

Anda mungkin juga menyukai