yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel- sel tubuh. Umumnya tingkat
glukosa dalam darah bertahan pada
setelah makan dan biasanya berada pada level terendah di pagi hari
Kadar glukosa darah yang normal pada pagi hari setelah malam
darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan
atau minum cairan yang mengandung glukosa maupun karbohidrat
ringan tetapi bertahap setelah usia 50 tahun, terutama pada orang- orang yang tidak aktif bergerak.
Peningkatan kadar glukosa darah
a. Pengertian
Pemeriksaan ini merupakan salah satu pemeriksaan kimia yang bertujuan untuk screening
Diabetes Mellitus sebagai upaya deteksi dini terhadap penyakit ini (Dewi, 2008). Pemeriksaan ini dapat
dilakukan dengan menggunakan strip dengan prinsip enzim glukosa oksidase dan menggunakan
teknologi biosensor yang spesifik untuk pengukuran glukosa. Pada pemeriksaan ini perlu diperhatikan
tahap pra analitik, analitik, dan post analitiknya (Sugiyarti, 2010).
Pemeriksaan ini untuk mengukur kadar glukosa darah yang diambil kapan saja, tanpa memperhatikan
waktu makan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah sewaktu
(Maulana, 2009).
b. Sampel
Sampel yang digunakan pada pemeriksaan yaitu darah dengan atau tanpa antikoagulan (EDTA, Heparin,
dan NaF).
c. Harga Normal
Kadar normal glukosa darah sewaktu yaitu berkisar antara 70 – 100 mg/dl.
Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis yaitu kondisi dimana konsentrasi glukosa darah berada di
atas normal dalam jangka waktu lama (kronis). Penyandang DM harus menjaga konsentrasi glukosa
darahnya dengan baik untuk mencegah timbulnya komplikasi di kemudian hari. Selain dengan
pengaturan pola makan, olahraga dan pengobatan, hal lain yang perlu dilakukan yaitu pemeriksaan rutin
glukosa darah. Ada tiga macam pemeriksaan glukosa darah, diantaranya glukosa darah sewaktu, puasa,
dan 2 jam setelah makan (post prandial).
Kadar glukosa darah dapat dipengaruhi oleh faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen yaitu humoral
faktor seperti insulin, glukagon, kortisol, sistem reseptor di otot dan sel hati. Faktor eksogen antara lain
jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi serta aktivitas fisik yang dilakukan.
Pemeriksaan glukosa darah yang baik dan sering dilakukan yaitu pemeriksaan glukosa darah sewaktu,
karena pemeriksaan ini sendiri bertujuan untuk upaya deteksi dini penyakit DM. Adanya upaya deteksi
dini DM dengan melakukan screening diharapkan dapat menurunkan resiko komplikasi dan
meningkatkan upaya pengendalian sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang
usia hidup pederita. Pemeriksaan ini cukup efektif dan tergolong mudah dikarenakan kita dapat
mengambil sampelnya sewaktu-waktu.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan dua alat, yaitu alat TMS Analyzer dengan sampel serum dan
alat kecil (Gluco-DR) atau sering disebut cara strip dengan sampel wholeblood. Pemeriksaan glukosa
darah dengan Gluco-DR tergolong mudah, cepat, dan akurat. Selain tergolong mudah, cepat, akurat,
pemeriksaan ini juga memiliki kekurangan salah satunya akan menghasilkan hasil rendah palsu jika
sampel darah yang digunakan tidak penuh. Hal itu dikarenakan alat tersebut membaca kadar glukosa
darah sesuai sampel yang diberikan menggunakan biosensornya. Jadi, disini jelas bahwa pemberian
sampel wholeblood dalam alat Gluco-DR harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan.
2. Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan. Pemeriksaan glukosa darah puasa adalah pemeriksaan
1. Jenis sampel
lebih tinggi dari pada serum, sedangkan serum memiliki kadar air
yang lebih tinggi sehingga bila dibandingkan dengan darah lengkap serum melarutkan lebih banyak
glukosa. (Ronald A.
adalah 5-15 mg/dl lebih tinggi dari yang didapat dengan cara-cara
juga kepada nilai rujukan (Darwis, 2005). Metode-metode pemeriksaan glukosa darah :
2. GOD – PAP
b) Glukosa Puasa
puasa selama 10-12 jam. Kadar glukosa ini dapat menunjukan keadaan
dimana sample darah diambil 2 jam setelah makan atau pemberian glukosa.
Tes gula darah 2 jam post prandrial biasanya dilakukan untuk menguji
Kadar glukosa 2 jam post pandrial normal adalah kurang dari 140mg/dl.
Jika kadar glukosa kurang dari 140mg/dl 2 jam setelah makan, maka kadar