Anda di halaman 1dari 4

Fasciola hepatica

Taksonomi Fasciola hepatica


 Kingdom : Animalia
 Filum : Platyhelminthes
 Kelas : Trematoda
 Ordo : Echinostomida
 Famili : Fasciolidae
 Genus : Fasciola
 Spesies : Fasciola hepatica

Pengertian Fasciola hepatica


Fasciola hepatica adalah salah satu trematoda hati yang bersifat hermaprodit yang
dapat menimbulkan penyakit fascioliasis. Parasit ini disebut juga dengan Sheep
Liver Fluke.
Hospes definitif : manusia, binatang ternak (domba, kambing, sapi, kelinci) dan rusa
Hospes intermedier 1 : keong air
Hospes intermedier 2 : tumbuhan air
Siklus Hidup Fasciola hepatica

Siklus Hidup Fasciola hepatica (sumber : www.cdc.gov)

Telur keluar bersama tinja → menetas di air menjadi mirasidium → masuk ke


hospes perantara 1 (keong air) → berkembang menjadi sporokista → redia 1 →
redia 2 → serkaria → keluar dari hospes perantara 1 → menempel pada hospes
perantara 2 (tumbuhan air) → berkembang menjadi meteserkaria → jika tumbuhan
air yang mengandung metaserkaria tertelan hospes definitif → akan terjadi
ekskistasi di dalam duodenum → menembus dinding usus → cavum abdominalis →
menembus kapsul hepar →parenkim hepar → saluran empedu → menetap dan
berkembang menjadi dewasa dalam waktu ± 12 minggu.

Morfologi Fasciola hepatica

Morfologi cacing dewasa Fasciola hepatica (sumber : www.parasitesinhumans.org)


Ciri-ciri cacing dewasa :
 Berbentuk pipih seperti daun dengan bentuk bahu yang khas, karena adanya
cephalic cone (tonjolan konis), sedangkan bagian posterior lebih besar
 Ukuran : panjang 20 – 30 mm dan lebar 8 – 13 mm
 Mempunyai 2 buah batil isap (sucker) yaitu oral sucker dan ventral sucker
yang sama besarnya (diameter ± 1 – 1,5 mm)
 Tractus digestivus mulai pharynx dajnoesophagus yang pendek dan khas,
intestinal pecah menjadi dua coecum yang berbentuk seperti huruf Y yang
terbalik dan masing-masing coecum bercabang sampai ujung posterior
 Testis sebanyak 2 buah dan bercabang-cabang kecil sehingga disebut
Dendritic
 Ovarium bercabang-cabang terletak dekat testis
 Kelenjar vitelaria bercabang-cabang secara merata fi bagian lateral dan
posterior
 Uterus relatif pendek dan berkelok-kelok

Telur Fasciola hepatica pada perbesaran 400x (sumber : www.cdc.gov)

Ciri-ciri telur Fasciola hepatica :

 Telur besar, berbentuk ocal dan beropeculum


 Ukuran : panjang 130 -150 μm dan lebar 60 – 90 μm
 Dinding satu lapis tipis
 Berwarna kuning kecoklatan

Gejala Klinis Fascioliasis


 Selama migrasi akan menimbulkan kerusakan parenkim hepar hingga terjadi
nekrosis serta obstruksi / penyumbatan empedu
 Akibat tekanan, hasil metabolik cacing yang toksik dan migrasi cacing
menimbulkan peradangan adenomateus dan fibrotik di saluran-saluran
empedu sehingga terjadi ikterus
 Di daerah timu tengah didapatkan semacam laryngopharyngitis yang dikenal
dengan “halzoun” yaitu pharyngeal fascioliasis yang disebabkan cacing
dewasa yang ikut termakan bersama hati hewan ternak yang tidak dimasak.

Cara Diagnosis Fascioliasis


Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur dalam tinja atau aspirasi
duodenum / empedu. Kesalahan diagnosis dapat terjadi dengan ditemukannya telur
dalam tinja seseorang sehabis makan hati mentah yang terinfeksi dengan fasciola
(false fascioliasis).

Pencegahan dan Pengobatan Fascioliasis


Pencegahan fascioliasis :

 Memasak sayuran dengan baik dan masak sebelum dimakan


 Melakukan pengobatan pada penderita (manusia dan hewan)
 Tidak buang air besar sembarangan terutama di lokasi perairan yang ditumbuhi
tumbuhan air

Pengobatan fascioliasis :
Fascioliasis dapat diobati dengan obat triclabendazole yang diberikan secara per
oral dalam 1 atau 2 dosis. Dua dosis terapi triclabendazole diberikan kepada pasien
yang memiliki infeksi berat atau yang tidak merespon terapi dosis tunggal. Terapi
triclabendazole dua dosis diberikan dengan cara pasien meminum obat 2 dosis
masing-masing 10 mg/kg, dipisahkan dalam waktu dengan 12 sampai 24 jam.

Epidemiologi Fasciola hepatica


Fasciola hepatica mempunyai penyebaran di seluruh dunia (kosmopolit), terutama di
daerah-daerah pertenakan domba, kambing, dan sapi.

Referensi :
Craig, C.F., et al. 1970. Craig and Faust’s Clinical Parasitology. Michigan : Lea &
Febiger CDC. Fascioliasis (Fasciola Infection). http://www.cdc.gov/parasites/fasciola

Anda mungkin juga menyukai