Lapkas Stemi
Lapkas Stemi
Infarction Inferior
Oleh:
Sofya Azharni (120100324)
Venotha (120100527
Melvin Soosay (120100499
Pembimbing:
dr. Hilfan Ade Putra Lubis, Sp. JP
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Faktor Risiko
Patofisiologi
Sindroma Koroner Akut
Ruptur
plak
Agregasi Iskemia
Trombosit Miokard
Terbentuk Sumbatan
Trombus Trombus
STEMI
Definisi STEMI
Definisi STEMI
inferior
Diagnosa STEMI
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesa
Fisik Penunjang
• Nyeri dada • Vital sign • EKG
tipikal
• Leher • Biomarka
• Diaphoresis,
mual atau • Jantung Jantung
muntah, nyeri • Paru
abdominal,
sesak napas, • Ekstremitas
sinkop
• Fakyot risiko
Diagnosa STEMI
EKG
Biomarka
Jantung
Penatalaksanaan
Bed Rest
Morpin O2
Terapi
awal
Nitroglise
Clopidog-rel
rin
Aspirin
Terapi
Perfusi
Prognosis
KILLIP Score
Kelas Definisi Proporsi pasien Mortalitas
(%)
I Tidak ada tanda gagal 40-50% 6
jantungkongestif
Status Presens:
KU : Lemah Kesadaran : CM TD : 130/90
mmHg
HR : 64 x/i, reguler RR : 20 x/iSuhu : 37,00C
Pemeriksaan Fisik :
Paru: Suara Pernafasan : vesikuler (+/+)
Suara tambahan : Ronkhi basah basal (-/-)
Hasil elektrokardiogram
irama : Sinus rhythm; QRS rate : 64x/i; axis: Normo axis;
gelombang P: 0,08s; interval PR: 0,18s; kompleks QRS
normal, durasi : 0,08s; segmen ST elevasi di Lead II,III,aVF;
segmen ST depresi: I,aVL,V5,V6; T-Inervasi: II,III,aVF; VES
(-)
Kesan EKG :
Sinus Rhythm + Infark inferior + Iskemi Anterior ekstensif
Status Orang Sakit
Hasil Foto
thorax: Interpretasi
Foto Toraks
CTR: 59%; Segmen
Aorta: Normal; Segmen
Pulmonal: Normal;
Pinggang Jantung:
mendatar; Apeks:
downward; Kongestif: -;
Infiltrat : -; dll: -
Kesan: Kardiomegali
Status Orang Sakit
Pemeriksaan Penunjang
• Pasien
• Pada kasus, didapatkan pasien memiliki faktor
resiko PJK yaitu :
• Laki-laki usia 67 tahun
• Hipertensi
• Perokok
Diskusi
Manifestasi Klinis
• Teori
1. Nyeri dada persisten dirasakan >20 menit di daerah
retrosternal.
2. Nyeri seperti tertimpa beban berat, ditekan, rasa terbakar,
ditusuk dan nyeri menjalar ke bahu, lengan, leher, sampai ke
epigastrium.
3. Nyeri dicetuskan oleh aktifitas fisik dan stress emosional
4. Diaphoresis (keringat dingin), mual muntah, sulit bernafas,
cemas, dan lemas
• Pasien
Pada kasus :
Nyeri dada dirasakan di seluruh dada seperti ditusuk-
tusuk. Nyeri terjadi ±30 menit. Nyeri dirasakan menjalar
ke bagian belakang yaitu punggung. Os juga mengalami
keringat dingin.
Diskusi
Diagnosa
• Teori
1. Anamnesis : Keluhan nyeri dada tipikal, riwayat nyeri
sebelumnya, faktor resiko PJK, serta riwayat keluarga.
2. Pem. Fisik : komplikasi iskemia (regurgitasi katup mitral akut,
S3, ronki basah atau edema paru)
3. EKG : ST elevasi 2mm, minimal pada 2 sadapan prekondrial
yang berdampingan atau 1mm pada 2 sadapan ekstremitas.
4. Peningkatan marker jantung.
•
Pada kasus :
Pasien
Berdasarkan anamnesis dijumpai adanya nyeri tipikal disertai
dengan gejala penyerta berupa keringat dingin. Faktor risiko
yaitu : laki-laki berusis 67 tahun, hipertensi, perokok.
Berdasarkan EKG ditemukan kelainan berupa ST elevasi di lead
II,III, aVF
Kesan EKG: Sinus Rhythm + Infark inferior + Iskemi Anterior
ekstensif
Berdasarkan pemeriksaan enzim jantung didapatkan Troponin
T : 32 µg/L, CKMB : 176 U/L
Diskusi
Penatalaksanaan
• Teori
Tirah Baring, O2, Nitrat, Morfin, Aspirin, Clopidogrel, Statin,
Antikoagulan, Terapi reperfusi.
• Pasien
Bedrest
O2 2-4 L/i via nasal canule
IVFD NaCl 0,9 % 10 gtt/i mikro
Inj. Alteplase 15 mg, bolus IV 50mg dalam 30 menit dan 35 mg
dalam 60 menit
Inj. Lovenox 0,6 cc / 12 jam
Aspilet 80 mg, loading dose 160mg, maintanance 1x80mg
Clopidogrel 75 mg, loading dose 300mg, maintanance 1x75mg
ISDN 5mg (k/p)
Simvastatin 1x40 mg
Clobazam 1x 10mg
Laxadyn syr 1x CI
Diskusi
Prognosis
• Teori
Prognosis :
Terdapat beberapa sistem dalam menentukan prognosis paska
infark miokardium. Prognosis berdasarkan pada :
Killip17
TIMI risk score
• Pasien
Pada kasus, didapatkan
KILLIP I mortalitas 6%
TIMI RISK 2/14 18,3 %
BAB 5
KESIMPULAN
Kesimpulan