Anda di halaman 1dari 48

ST-Elevation Myocardial

Infarction Inferior

Oleh:
Sofya Azharni (120100324)
Venotha (120100527
Melvin Soosay (120100499

Pembimbing:
dr. Hilfan Ade Putra Lubis, Sp. JP
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Penyakit Penyakit jantung Infark miokard


Kardiovaskular koroner adalah akut merupakan
(PKV) merupakan gangguan fungsi penyebab
penyebab jantung akibat kematian
kematian utama di otot jantung dengan angka
berbagai negara kekurangan mortalitas
maju dan negara darah karena sebesar 2,47
berkembang penyempitan juta (9,4%)
pembuluh darah
koroner
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Sindroma Koroner Akut
• Sindroma Koroner • RISKESDAS 2013, di
Akut (SKA) • STEMI
Indonesia prevalensi
merupakan kumpulan PJK terdiagnosa • NSTEMI
gejala klinik yang 1,5%. Angka • Angina Pectoris
ditandai dengan nyeri kejadian meningkat tidak stabil
dada dan gejala lain seiring
yang disebabkan oleh bertambahnya umur,
penurunan aliran tertinggi umur 65-74
darah ke jantung, tahun yaitu 3,6%.
disebabkan oleh plak
aterosklerotik
Epidemio Klasifikasi
Definisi logi
• Dapat dimodifikasi (Hipertensi, merokok,
DM, Obesitas)
• Tidak dapat dimodifikasi (Umur, jenis
kelamin, R.peny.keluarga(

Faktor Risiko
Patofisiologi
Sindroma Koroner Akut
Ruptur
plak

Agregasi Iskemia
Trombosit Miokard

Terbentuk Sumbatan
Trombus Trombus
STEMI

• Salah satu spectrum • Suatu keadaan dimana


klinis dari Sindroma terjadi gangguan aliran
Akut Koronary di mana pada dinding inferior
terjadi gangguan aliran jantung (Right Arteri
darah coroner secara Koroner)
total ke miokard akibat
daripada rupturan plak
athrematous

Definisi STEMI
Definisi STEMI
inferior
Diagnosa STEMI

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesa
Fisik Penunjang
• Nyeri dada • Vital sign • EKG
tipikal
• Leher • Biomarka
• Diaphoresis,
mual atau • Jantung Jantung
muntah, nyeri • Paru
abdominal,
sesak napas, • Ekstremitas
sinkop
• Fakyot risiko
Diagnosa STEMI
EKG

Biomarka
Jantung
Penatalaksanaan
Bed Rest

Morpin O2

Terapi
awal
Nitroglise
Clopidog-rel
rin

Aspirin
Terapi
Perfusi
Prognosis
KILLIP Score
Kelas Definisi Proporsi pasien Mortalitas
(%)
I Tidak ada tanda gagal 40-50% 6
jantungkongestif

II + S3 dan/atau ronki basah di 30-40% 17


basal paru
III Edema paru akut 10-15% 30-40
IV Syok kardiogenik 5-10% 60-80
Prognosis
TIMI RISK
Faktor risiko (bobot) Mortalitas 30
hari (%)
Usia > 75 tahun (3 poin) 1,6
Diabetes mellitus/hipertensi atau angina (1 poin) 2.2

TDS <100mmHg (3 poin) 4,4


Frekuensi jantung > 100x/i (2 poin) 7,3

Klasifikasi Killip II-IV (2 poin) 12,4


Berat < 67 kg (1 poin) 16,1
Elevasi ST anterior atau LBBB (1 poin) 23.4

Waktu ke reperfusi > 4 jam (1 poin) 26,8


BAB 3
STATUS
ORANG SAKIT
Status Orang Sakit
Nomor RM : 00.68.23.22
NAMA : Anas
Umur : 67 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Jl. Puri, Gg. Sahara No.16 Kota Metsum
IV
Status Orang Sakit

Keluhan Utama: Nyeri dada


Anamnesa:
Hal ini dialami OS pada hari minggu tanggal 31 juli 2016 jam
5.00 pagi ± 10 jam SMRS. Nyeri pertama kali dirasakan OS
saat selesai sholat subuh, nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk
diseluruh lapangan dada dan menjalar ke daerah punggung.
Nyeri terjadi ±30 menit dan OS juga mengalami keringat
dingin saat serangan nyeri terjadi. Mual dan muntah tidak
ada, sesak napas tidak dijumpai. Riwayat nyeri dada
sebelumnya tidak ada. Beberapa minggu ini OS juga
mengeluhkan sering merasa cemas.
Status Orang Sakit

Saat ini OS mengeluhkan rasa mudah lelah saat aktivitas


sehari-hari, sehingga OS mengaku sudah jarang
beraktivitas. Riwayat sesak nafas, tidur sampai 2-3
bantal,terbangun malam hari karena sesak dan kaki bengkak
tidak dijumpai. Riwayat jantung berdebar-debar tidak
dijumpai. Riwayat demam disertai nyeri tenggorokan dan
nyeri sendi yang berpindah –pindah tidak dijumpai. Riwayat
ruam kemerahan pada kulit tidak dijumpai. Riwayat
penurunan kesadaran tiba tiba tidak dijumpai. Riwayat tubuh
biru saat anak anak tidak dijumpai.
Status Orang Sakit

Riwayat penyakit darah tinggi dijumpai sejak ±8 tahun ini


dengan tekanan darah sistol tertinggi 170mmHg, dan OS
mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat hipertensi.
Riwayat penyakit gula tidak ada, riwayat kolesterol tinggi
disangkal, riwayat obesitas tidak ada, riwayat stroke tidak
ada, dan riwayat anggota keluarga yang memiliki penyakit
jantung tidak ada. OS memiliki riwayat merokok sejak muda
dengan mengkonsumsi 1-2 bungkus/hari dan sekarang OS
mengatakan telah berhenti merokok sejak ±1 bulan yang
lalu. Riwayat pengkonsumsian alkohol tidak ada.
Status Orang Sakit

OS merupakan pasien rujukan dari RS lain dan sebelumnya


OS telah diberikan pengobatan berupa obat kunyah dan
obat telan. OS merasa nyeri dada hilang setelah
mengonsumsi obat tersebut, kemudian os dirujuk ke RSUP
HAM untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Faktor Risiko PJK : Laki-laki, Usia > 45 tahun,


Hipertensi, Perokok
Riwayat Penyakit Terdahulu : Hipertensi
Riwayat Pemakaian Obat : Tidak jelas
Status Orang Sakit

Status Presens:
KU : Lemah Kesadaran : CM TD : 130/90
mmHg
HR : 64 x/i, reguler RR : 20 x/iSuhu : 37,00C

Sianosis : (-) Ortopnu : (-) Dispnu: (-)


Ikterus : (-) Edema : (-) Pucat : (-)
Status Orang Sakit
Pemeriksaan Fisik :
Kepala : Konjungtiva palpebra inferior anemis (+/+),
sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)
Leher : TVJ R+2 cmH2O

Dinding toraks Batas Jantung


Inspeksi : Simetris fusiformis Atas: ICS II sinistra
Palpasi : SF kanan = kiri Bawah: Diafragma
Perkusi : Sonor pada kedua Kanan: LPSD
lapangan paru Kiri: 1 cm lateral LMCS
Auskultasi :
Jantung : S1 (+) N S2 (+) N S3 (-) S4 (-)
regular, Murmur (-), Punctum maximum :- Radiasi : -
Status Orang Sakit

Pemeriksaan Fisik :
Paru: Suara Pernafasan : vesikuler (+/+)
Suara tambahan : Ronkhi basah basal (-/-)

Abdomen: Palpasi Hepar/Lien :tidak teraba, kesan: normal


Asites (-)

Ekstremitas : Superior: sianosis (-/-), clubbing (-/-)


Inferior : edema pretibial (-/-)
pulsasi arteri (+/+)
Akral : hangat
Status
Pemeriksaan Penunjang
Orang Sakit
Status Orang Sakit
Pemeriksaan Penunjang

Hasil elektrokardiogram
irama : Sinus rhythm; QRS rate : 64x/i; axis: Normo axis;
gelombang P: 0,08s; interval PR: 0,18s; kompleks QRS
normal, durasi : 0,08s; segmen ST elevasi di Lead II,III,aVF;
segmen ST depresi: I,aVL,V5,V6; T-Inervasi: II,III,aVF; VES
(-)
Kesan EKG :
Sinus Rhythm + Infark inferior + Iskemi Anterior ekstensif
Status Orang Sakit
Hasil Foto
thorax: Interpretasi
Foto Toraks
CTR: 59%; Segmen
Aorta: Normal; Segmen
Pulmonal: Normal;
Pinggang Jantung:
mendatar; Apeks:
downward; Kongestif: -;
Infiltrat : -; dll: -
Kesan: Kardiomegali
Status Orang Sakit
Pemeriksaan Penunjang

Darah Lengkap Ginjal


Hb : 9,8 g/dL BUN: 11 mg/dL
Eritrosit : 2,98 juta /μL Ureum: 24 mg/dL
Leukosit : 11.620/μL Kreatinin: 0,95 mg/dL
Hematokrit : 30%
Trombosit: 140x 103/μL
Faal Hemostasis Elektrolit
PT: 16,0 detik Natrium : 138 mEq/L
INR: 1,08 Kalium : 4,2 mEq/L
APTT: 28,9 detik Clorida : 107 mEq/L
TT: 14,9 detik

Metabolisme Karbohidrat Enzim Jantung


KGD sewaktu: 106 mg/dL CK-MB : 176 U/L
Troponin I : 32 ng/mL
Status Orang Sakit
•Diseksi aorta
Diagnosis banding •Perikarditis
STEMI inferior onset 10 jam KILLIP I TIMI Risk 2/14 + Hipertensi
Diagnosis kerja terkontrol
Bedrest
O2 2-4 L/i via nasal canule
IVFD NaCl 0,9 % 10 gtt/i mikro
Inj. Alteplase 15 mg, bolus IV 50mg dalam 30 menit dan 35 mg
dalam 60 menit
Inj. Lovenox 0,6 cc / 12 jam
Pengobatan Aspilet 80 mg, loading dose 160mg, maintanance 1x80
Clopidogrel 75 mg, loading dose 300mg, maintanance 1x75mg
ISDN 5mg (k/p)
Simvastatin 1x40 mg
Clobazam 1x 10mg
Laxadyn syr 1x CI
EKG Serial
Pemeriksaan KGD N 2jam PP
Enzim jantung serial
lanjutan Lipid profile
Echocardiography
Angiografi Koroner
BAB 4
FOLLOW UP
Follow Up
TGL S O A P
31/7/201 Nyeri Vital Sign: - STEMI - Bed rest
6 Dada (+) Sens : CM inferior - O2 2-4 L/i via nasal
Pukul Sesak TD : 130/90 mmHg onset 10 kanul
21.00 napas (-) HR : 60 x/i jam KILLIP - IVFD NaCl 0,9% 10
RR : 22 x/i I TIMI 2/14 gtt/i (mikro)
Kepala : Mata anemis dengan - Inj levonox 0.6 cc/12
(+/+), ikterik (-/-) fibrinolitik jam (12 jam post
Leher: TVJ R+2 cmH2O - HT fibrinolitik)
Thorax : terkontrol - Aspilet 1x80 mg
 Cor : S1 S2 (+) reguler, - Clopidogrel 1x75mg
murmur (-), gallop (-) - Simvastatin 1x40mg
 Pulmo: SP: vesikuler, (malam) 1x40mg
ST: ronkhi bawah - Clobazam 1x 10mg
basal (-/-) - Laxadyn syr 1x CI
Abdomen: Soepel, Rencana:
Timpani, BU(+) normal
Ekstremitas: Akral hangat, - Cek KGD N/2jam PP
edema pretibial (-/-) - HbA1C
EKG: SR, Infark inferior,
Iskemik anteroekstensif - Lipid Profile
Follow Up
TGL S O A P
31/7/20 Nyeri Penjajakan:
16 Dada (+) - Hasil Lab:
Pukul Sesak Hb/Erit/Leu/Trombosit/Ht:
21.00 napas (-) 9,8/2,96/11.620/140.000/
30
MCV/MCH/MCHC:
101/32,9/32,5
Troponin I: 32,00
Albumin: 3,7
KGD sewaktu: 106
BUN/ureum/kreatinin:
11/24/0,95
Na/K/Cl: 138/4,2/107
CK-MB: 176
Follow Up
TGL S O A P
1/8/ Nyeri Dada Vital Sign: - STEMI - Bed rest
2016 (-) Sens : CM inferior onset - O2 2-4 L/i via nasal
Pukul Sesak napa TD : 110/70 mmHg 10 jam kanul
07.00 (-) HR : 52 x/i KILLIP I - IVFD NaCl 0,9% 10
RR : 20 x/i TIMI 2/14 gtt/i (mikro)
Kepala : Mata anemis (+/+), dengan - Inj levonox 0.6 cc/12
ikterik (-/-) fibrinolitik jam (H-1)
Leher: TVJ R+2 cmH2O - HT - Aspilet 1x80 mg
Thorax : terkontrol - Clopidogrel 1x75mg
 Cor : S1 S2 (+) reguler, - ISDN 5mg (k/p)
murmur (-), gallop (-) - Simvastatin 1x40mg
 Pulmo: SP: vesikuler, ST: - Clobazam 1x 10mg
ronkhi bawah basal (-/-) - Laxadyn syr 1x CI
Abdomen: Soepel, Timpani, Rencana:
BU(+) normal - Echocardiography
Ekstremitas: Akral hangat, - Angiografi koroner
edema pretibial (-/-)
EKG: SR, Infark inferior,
Iskemik anteroekstensif,
LVH (+)
Follow Up
TGL S O A P
1/8/ Nyeri Dada Penjajakan:
2016 (-) - Hasil Lab:
Pukul Sesak napa KGD puasa/KGD 2 jam
07.00 (-) PP/HbA1c: 105/120/5,1
Kolesterol
total/Trigliserida/HDL/LDL
: 173/108/52/104
As.Urat: 6,4
- Hasil Urin:
Urin lengkap
(Glukosa/Bilirubin/Protein/
Urobilinogen/Leukosit/dara
h): -/-/+1/-+/+
Sedimen urin
(Erit/Leu/Epi/Kristal): 2-
4/2-4/0-1/-
Follow Up
TGL S O A P
2/8/ Nyeri Dada Vital Sign: - STEMI - Bed rest
2016 (-) Sens : CM inferior - O2 2-4 L/i via nasal
Pukul Sesak TD : 110/70 mmHg onset 10 jam kanul
07.00 napas (-) HR : 66 x/i KILLIP I - IVFD NaCl 0,9% 10
RR : 25 x/i TIMI 2/14 gtt/i (mikro)
Kepala : Mata anemis (+/+), dengan - Inj levonox 0.6 cc/12
ikterik (-/-) fibrinolitik jam (H-2)
Leher: TVJ R+2 cmH2O - HT - Aspilet 1x80 mg
Thorax : terkontrol - Clopidogrel 1x75mg
 Cor : S1 S2 (+) reguler, - ISDN 5mg (k/p)
murmur (-), gallop (-) - Simvastatin
 Pulmo: SP: vesikuler, ST: 1x40mg 1x40mg
ronkhi bawah basal (-/-) - Clobazam 1x 10mg
Abdomen: Soepel, Timpani, - Laxadyn syr 1x CI
BU(+) normal Rencana:
Ekstremitas: Akral hangat, - Echocardiography
edema pretibial (-/-) - Cath (8/8/2016)
Penjajakan:
- Echo: disfungsi sistolik
dan diastolik LV, MR
mild, LVH konstriktur
Follow Up
TGL S O A P
3/8/ Nyeri Vital Sign: - STEMI - Bed rest
2016 Dada (-) Sens : CM inferior - O2 2-4 L/i via nasal
Pukul TD : 110/60 mmHg onset 10 jam kanul
07.00 HR : 65 x/i KILLIP I - IVFD NaCl 0,9% 10
RR : 20 x/i TIMI 2/14 gtt/i (mikro)
Kepala : Mata anemis (+/+), dengan - Inj levonox 0.6 cc/12
ikterik (-/-) fibrinolitik jam (H-3)
Leher: TVJ R+2 cmH2O - HT - Aspilet 1x80 mg
Thorax : terkontrol - Clopidogrel 1x75mg
 Cor : S1 S2 (+) reguler, - ISDN 5mg (k/p)
murmur (-), gallop (-) - Simvastatin
 Pulmo: SP: vesikuler, ST: 1x40mg
ronkhi bawah basal (-/-) - Clobazam 1x 10mg
Abdomen: Soepel, Timpani, - Laxadyn syr 1x CI
BU(+) normal Rencana:
Ekstremitas: Akral hangat, - Cath (8/8/2016)
edema pretibial (-/-)
Follow Up
TGL S O A P
4/8/ Nyeri Vital Sign: - STEMI - Bed rest
2016 Dada (-) Sens : CM inferior - O2 2-4 L/i via nasal
Pukul TD : 110/60 mmHg onset 10 kanul
07.00 HR : 80 x/i jam KILLIP - IVFD NaCl 0,9% 10
RR : 22 x/i I TIMI 2/14 gtt/i (mikro)
Kepala : Mata anemis (+/+), dengan - Inj levonox 0.6 cc/12
ikterik (-/-) fibrinolitik jam (H-4)
Leher: TVJ R+2 cmH2O - HT - Aspilet 1x80 mg
Thorax : terkontrol - Clopidogrel 1x75mg
 Cor : S1 S2 (+) reguler, - ISDN 5mg (k/p)
murmur (-), gallop (-) - Simvastatin
 Pulmo: SP: vesikuler, 1x40mg 1x40mg
ST: ronkhi bawah basal - Clobazam 1x 10mg
(-/-) - Laxadyn syr 1x CI
Abdomen: Soepel, Timpani, Rencana:
BU(+) normal - Cath (8/8/2016)
Ekstremitas: Akral hangat,
edema pretibial (-/-)
Follow Up
TGL S O A P
5-7/8/ Nyeri Vital Sign: - STEMI - Bed rest
2016 Dada (-) Sens : CM inferior - O2 2-4 L/i via nasal
Pukul TD : 130/70 mmHg onset 10 kanul
07.00 HR : 80 x/i jam KILLIP - IVFD NaCl 0,9% 10
RR : 22 x/i I TIMI 2/14 gtt/i (mikro)
Kepala : Mata anemis dengan - Inj levonox 0.6 cc/12
(+/+), ikterik (-/-) fibrinolitik jam (H-5)
Leher: TVJ R+2 cmH2O - HT - Aspilet 1x80 mg
Thorax : terkontrol - Clopidogrel 1x75mg
 Cor : S1 S2 (+) reguler, - ISDN 5mg (k/p)
murmur (-), gallop (-) - Simvastatin 1x40mg
 Pulmo: SP: vesikuler, - Clobazam 1x 10mg
ST: ronkhi bawah basal - Laxadyn syr 1x CI
(-/-) Rencana:
Abdomen: Soepel, - Cath (8/8/2016)
Timpani, BU(+) normal - Cek lab (HST, KGD,
Ekstremitas: Akral hangat, RFT, Elektrolit,
edema pretibial (-/-) HbsAg, dan HIV)
Penjajakan:
- Hasil Lab (6/8/2016):
Hb/Erit/Leu/Trombosit/H
Follow Up
TGL S O A P
5-7/8/ Nyeri Dada Penjajakan:
2016 (-) - Hasil Lab (6/8/2016):
Pukul Hb/Erit/Leu/Trombosit/Ht:
07.00 8,7/2,64/6.290/139.000/27
MCV/MCH/MCHC:
102/33/32,2
PT/INR/APTT/TT:
12,7/0,88/28,7/15,2
KGD sewaktu: 122
BUN/ureum/kreatinin:
12/26/1,23
Na/K/Cl: 141/4,0/106
HbsAg: non reaktif
Anti HIV: non reaktif
- Hasil Lab (7/8/2016):
Hb/Erit/Leu/Trombosit/Ht:
8,3/2,38/7.430/144.000/24
MCV/MCH/MCHC:
100/34,9/34,7
Follow Up
TGL S O A P
8/8/ Nyeri Vital Sign: - STEMI - Bed rest
2016 Dada (-) Sens : CM inferior - O2 2-4 L/i via nasal
Pukul TD : 130/70 mmHg onset 10 jam kanul
06.00 HR : 65 x/i KILLIP I - IVFD NaCl 0,9% 10
RR : 20 x/i TIMI 2/14 gtt/i (mikro)
Kepala : Mata anemis (+/+), dengan - Inj levonox 0.6 cc/12
ikterik (-/-) fibrinolitik jam (H-6)
Leher: TVJ R+2 cmH2O - HT - Aspilet 1x80 mg
Thorax : terkontrol - Clopidogrel 1x75mg
 Cor : S1 S2 (+) reguler, - ISDN 5mg (k/p)
murmur (-), gallop (-) - Simvastatin 1x40mg
 Pulmo: SP: vesikuler, ST: - Clobazam 1x 10mg
ronkhi bawah basal (-/-) - Laxadyn syr 1x CI
Abdomen: Soepel, Timpani, Rencana:
BU(+) normal - Catheterisasi ditunda
Ekstremitas: Akral hangat, - Konsul GEH
edema pretibial (-/-)
Follow Up
TGL S O A P
9/8/ Nyeri Dada Vital Sign: - STEMI - Bed rest
2016 (-) Sens : CM inferior - O2 2-4 L/i via nasal
Pukul TD : 130/80 mmHg onset 10 jam kanul
06.00 HR : 84 x/i KILLIP I - IVFD NaCl 0,9% 10
RR : 18 x/i TIMI 2/14 gtt/i (mikro)
Kepala : Mata anemis (+/+), dengan - Aspilet 1x80 mg
ikterik (-/-) fibrinolitik - Clopidogrel 1x75mg
Leher: TVJ R+2 cmH2O - HT - ISDN 5mg (k/p)
Thorax : terkontrol - Simvastatin
 Cor : S1 S2 (+) reguler, 1x40mg 1x40mg
murmur (-), gallop (-) - Clobazam 1x 10mg
 Pulmo: SP: vesikuler, ST: - Laxadyn syr 1x CI
ronkhi bawah basal (-/-) - Omeprazol 2x20mg
Abdomen: Soepel, Timpani, - Sucralfat syr 4xCI
BU(+) normal
Ekstremitas: Akral hangat,
edema pretibial (-/-)
Penjajakan:
- Hasil Konsul GEH:
Post PSMBA ec gastritis
erosiva dd gastric ulcer
BAB 4
DISKUSI
Diskusi
Faktor Risiko
• Teori
1. Usia,>45 tahun pada pria dan >55 tahun pada wanita.
2. Laki-laki > Perempuan
3. Riwayat Keluarga
4. Merokok, Alkohol, Hipertensi, Hiperkolesterol, Stres

• Pasien
• Pada kasus, didapatkan pasien memiliki faktor
resiko PJK yaitu :
• Laki-laki usia 67 tahun
• Hipertensi
• Perokok
Diskusi
Manifestasi Klinis
• Teori
1. Nyeri dada persisten dirasakan >20 menit di daerah
retrosternal.
2. Nyeri seperti tertimpa beban berat, ditekan, rasa terbakar,
ditusuk dan nyeri menjalar ke bahu, lengan, leher, sampai ke
epigastrium.
3. Nyeri dicetuskan oleh aktifitas fisik dan stress emosional
4. Diaphoresis (keringat dingin), mual muntah, sulit bernafas,
cemas, dan lemas

• Pasien
Pada kasus :
Nyeri dada dirasakan di seluruh dada seperti ditusuk-
tusuk. Nyeri terjadi ±30 menit. Nyeri dirasakan menjalar
ke bagian belakang yaitu punggung. Os juga mengalami
keringat dingin.
Diskusi
Diagnosa
• Teori
1. Anamnesis : Keluhan nyeri dada tipikal, riwayat nyeri
sebelumnya, faktor resiko PJK, serta riwayat keluarga.
2. Pem. Fisik : komplikasi iskemia (regurgitasi katup mitral akut,
S3, ronki basah atau edema paru)
3. EKG : ST elevasi  2mm, minimal pada 2 sadapan prekondrial
yang berdampingan atau  1mm pada 2 sadapan ekstremitas.
4. Peningkatan marker jantung.

Pada kasus :
Pasien
Berdasarkan anamnesis dijumpai adanya nyeri tipikal disertai
dengan gejala penyerta berupa keringat dingin. Faktor risiko
yaitu : laki-laki berusis 67 tahun, hipertensi, perokok.
Berdasarkan EKG ditemukan kelainan berupa ST elevasi di lead
II,III, aVF
Kesan EKG: Sinus Rhythm + Infark inferior + Iskemi Anterior
ekstensif
Berdasarkan pemeriksaan enzim jantung didapatkan Troponin
T : 32 µg/L, CKMB : 176 U/L
Diskusi
Penatalaksanaan
• Teori
Tirah Baring, O2, Nitrat, Morfin, Aspirin, Clopidogrel, Statin,
Antikoagulan, Terapi reperfusi.

• Pasien
Bedrest
O2 2-4 L/i via nasal canule
IVFD NaCl 0,9 % 10 gtt/i mikro
Inj. Alteplase 15 mg, bolus IV 50mg dalam 30 menit dan 35 mg
dalam 60 menit
Inj. Lovenox 0,6 cc / 12 jam
Aspilet 80 mg, loading dose 160mg, maintanance 1x80mg
Clopidogrel 75 mg, loading dose 300mg, maintanance 1x75mg
ISDN 5mg (k/p)
Simvastatin 1x40 mg
Clobazam 1x 10mg
Laxadyn syr 1x CI
Diskusi
Prognosis
• Teori
Prognosis :
Terdapat beberapa sistem dalam menentukan prognosis paska
infark miokardium. Prognosis berdasarkan pada :
Killip17
TIMI risk score

• Pasien
Pada kasus, didapatkan
KILLIP I  mortalitas 6%
TIMI RISK 2/14  18,3 %
BAB 5
KESIMPULAN
Kesimpulan

Bapak A, berusia 67 tahun, mengalami STEMI inferior onset 10 jam Killip


I TIMI risk 2/14 + Hipertensi terkontrol dan diberi pengobatan:
Bedrest
O2 2-4 L/i via nasal canule
IVFD NaCl 0,9 % 10 gtt/i mikro
Inj. Alteplase 15 mg, bolus IV 50mg dalam 30 menit dan 35 mg dalam
60 menit
Inj. Lovenox 0,6 cc / 12 jam
Aspilet 80 mg, loading dose 160mg, maintanance 1x80mg
Clopidogrel 75 mg, loading dose 300mg, maintanance 1x75mg
ISDN 5mg (k/p)
Simvastatin 1x40 mg
Clobazam 1x 10mg
Laxadyn syr 1x CI

Anda mungkin juga menyukai