CO2
H2S
Nikel
Uap Mercury
Vanadium ( Vd )
FOSSIL ENERGY RESOURCES
- RESOURCES :
- Fossil
- Non Fossil
2 4 6 8 10 11
1 3 5 7 9 12
Keterangan Angka :
1. Methan
2. Natural Gas
3. Condensate
4. Light Oil With Associated Gas
5. Undersaturated Crude Oil
6. Heavy Oil
7. Tar Sand
8. Oil Shade
9. Peat
10. Brown Coal
11. Bituminuous Coal
12. Anthrasite
Dalam Fossil Energy ini Menimbulkan Suatu
Panas BTU ( British Thermal Unit )
Diagram Venn Fossil :
Gas
Liquid
Semi Solid
Solid
Mac Kelvey
PARA MARGINAL
SUB MARGINAL
Degree Of Certain
• FEASIBILITY Of Economy Recovery
Prove
Probable Reserved ( cadangan )
Possible
• City Gas
• Power plant
• Cement factory
• Steel factory
• Pabrik kapur
• Pabrik garam
• Pabrik gelas
• Refrigeration
PROCESS :
DOMESTIC Fuel
Process
• Heating
• Illumination
• Cooking tahun 1950 Electric
• Water heating
• Refrigeration
Banyak chemical yang dapat diproduksi dari natural gas seperti synthetic
gas, H2 , synthetic amoniac, ethylene, asetyhlene, carbon, aromatic, liquid,
fuels, butadine dan helium
2. Dry Gas
Methane, ethane, sedikit prophane
3. LPG
Propane, isobutane, n Butane
• Chatalic process
• Photosynthetic process
• Synthetic amoniac
List daripada CONVERSI METHOD :
1. Decomposition
2. Oxidation
3. Halogenations
4. Nitratation
5. Sulphurization
6. Desulfurization
7. Hydrogenation
8. Dehydrogenation
9. Alkylation
10. Polymerization
11. Isomeritation
12. Cyclisation aromatic
13. Hydrocarbon synthesis
Contoh:
CH4 + O2 oxydation H2 + CO
; P V
C C
T T
- BOYLE + GAY LUSSAC
PV
C
T
- AVOGADRO
PV
R
T
- BOYLE + GAY LUSSAC +
AVOGADRO
PV
nR
T
Harga R berubah – ubah tergantung satuannya :
mis : * C1, C2
* C2, C3, C4
* C1, C2, N2, CO2, H2S
COMPONENT Yi Pc Tc Heating
Value
C1 20
C2 20
C3 20
C4 20
C5 5
C6 3
N2 8
CO2 1
H2S 3
Σ Yi =
100 %
ni
MOLE % MOL % 100 %
ni
Wi
WEIGHT % Wi % 100 %
Wi
Vi
VOLUME % Vi % 100 %
Vi
Hubungan antara MOLE % dan VOLUME %
Vi = K . ni K = Konstanta
Vi
Vi % 100 %
Vi
K ni
100 %
K ni
ni
100 %
ni
VOLUME % = MOLE %
Hubungan antara MOLE % dan WEIGHT %
Compos Wt Wt % MOL (Ni) / 100 lb MOLE %
ition
CH4 60 60 % 60 / 16 = 3,75 3,75
100 % 77,86 %
4,816
C2H6 20 20 % 20 / 30 = 0,667 0,667
100 % 13,85 %
4,816
C3H8 10 10 % 10 / 44 = 0,227 0,227
100 % 4,71 %
4,816
C4H10 10 10 % 10 / 58 = 0,172 0,172
100 % 3,57 %
4,816
Σ Ni = 4,816
Compos MOLE Wt Wt %
ition %
CH4 12,86
77,86 0,7786 x 16 = 12,46 20,76
100 % 60 %
Σ Wt = 20,76
BERAT MOLEKUL MW MW Yi
ni
Yi
ni
Wt
Density Gas Dg
V
PV
R PV = R T Untuk 1 mole
T PV = n R T Untuk n mole
nRT
V
P
PMW
Dg Untuk 1 mole
RT
SG Gas Dg
Sg
Dudara
PMWgas
Dg
Sg nRT
Dudara PMWudara
nRT
Jika : Pst = 14,65 psia
Tst = 60 ºF
MWgas MWgas
Sg Sg
MWudara 28,97
udara
SGgas Diukur oleh alat ukur yang
gas disebut Gas Spesific Gravity
Balance
Untuk di lapangan (field) untuk mencari SG gas
maka : t 2
gas
SG gas
udara
t
Dgas
SG
Dudara
2
t gas
SG
udara
t
a <<<
a
v >>> 0
v
b <<<
v b
v >>>
Persamaan VAN DER WALLS sangat baik untuk
laboratorium atau untuk penyelidikan, sedangkan
untuk engineering calculation tidak dapat dipakai,
hal ini karena sangat sukar untuk dapat harga a &
b. Dan membutuhkan waktu yang lama sehingga
dalam operasi [khususnya di lapangan] sangat
tidak efisien. Karenanya didesign suatu harga
tertentu yaitu dengan menggunakan GAS
COMPRESSIBILITY FACTOR (z).
Volume Actual P, T , n mole
z
Volume Ideal P, T , n mole
CARA MENCARI HARGA Z
Menggunakan grafik masing – masing komponen
znR ; z = f (P,T)
PV
T
M a Yi . M i
Critical Point
Adalah suatu keadaan kritis dimana fasa cair dan fasa gas didalam suatu keadaan
setimbang dimana bila
ada perubahan akan terjadi pemindahan fasa berdasarkan sifatnya.
z ------------ Ppr = P
Tpr Ppc
Tpr = T
Tpc
ppr
C10
H2
CO2
Ppc =… Tpc =…
Sg = m = 14,91 = 0,686
28.97 28.97
P = 2000 Psia
T = 150˚ F
Condensate
Sg Sg
Untuk Tpc :
Other Gas
Tpc
0 Tpc
Condensate
H2S % N2 %
Tpc Tpc = Y ± H2S ± N2 ± CO2
CO2 %
Untuk PPc :
H2S % N2 % CO2 %
Untuk sour gas dimana % H2S didalam Limitation tertentu maka perlu
adanya ADJUSMENT PSEUDO untuk TEMPERATURE dan PRESSURE yang
tergantung pada suatu bilangan ε3 :
ε3 = 120 [ A^0.9 - A^1.6 ] + 15 [ B^0.5 - B^4 ]
Dimana :
A = jumlah mol fraksi H2S + CO2
B = mol fraksi H2S
Untuk mencari ε3 ini dapat dilihat dari Fig 2.6, CHI. Sehingga dapat dlihat / dicari :
Tpc’ = Tpc - ε3
Adjusted Pseudo Critical Temperature
Ppc’ = Ppc - ε3
Adjusted Pseudo Critical Pressure
Kembali ke Fig 2.4 → dapat dicari z
HALL YARBOROUGH
→ PV = N Z R T
Z = PV
nRT
PV = 1
nRT (Fpv)²
(Fpv)² = nRT
√ PV
(Fpv) = nRT
PV
Dengan metode memotong garis lurus untuk bagian dari z-
factor chart. Rumus yang digunakan :
z = Pr (A.Tr + B) + C.Tr + D
C = - 1 ∂v
v ∂P
V = nRT → ∂v = - nRT
ρ ∂P P²
→ Y = - c/p
∂y = - 1
∂p P²
CG (≠z) = -1/ (n R T / P) - nRT
P²
= -P -nRT
nRT P²
Cg = 1 z = faktor compressibilitas
P Cg = Compressibilitas
V = ZnRT
P
∂v = -ZnRT + nRT ∂z → untuk t tetap
∂p P² P ∂p
= nRT 1 ∂z - Z
P∂p P²
Cg = - 1/v ∂v
∂p
Cg = - P nRT ∂z - z
ZnRT P∂p P²
= - P ZnRT ∂z - 1
ZnRT Pz∂p P²
Cg = 1 - ∂z
P Z ∂p
Padahal :
∂z = ∂z ∂ Ppr = 1 ∂z
∂p ∂ Ppr ∂p Ppc ∂ Ppr
Cg = 1 - 1 ∂z
P Ppc ∂ Ppr
Untuk Ppr = P → P = Ppr . Ppc
Ppc
Cg = 1 - 1 ∂z Tpr
Ppr . Ppc Z . Ppc ∂ Ppr
= 1 1 -1 ∂z
Ppc Ppr Z ∂ Ppr
Cg . Ppc = 1 - 1 ∂z = Cr
Ppr Z ∂ Ppr
∂z Tpr = A Tpr + B
∂ Ppr
CPr = 1 - 1 ( A Tpr + B)
Ppr Z
Dengan menggunakan persamaan : 2.42, 2.43, 2.49 maka :
Viscosity adalah suatu ukuran yang menyatakan suatu tahanan terhadap suatu
aliran daripada fluida.
Viscosity ada 2 :
* Dynamic Viscosity (µ)
* Kinematik Viscosity (v)
µG = ∑ ( µ Gi Yi √ Mi )
∑ Yi √Mi
µG = f (M , T)
µ = f (Pr , Tr)
µ1
µ1 = Low Pressure or Dilote Gas
Viscosity → Conversi
µ = Gas viscosity at high pressure
Dari gambar fiG : 2.10, 2.11, dan 2.22
µ
M
(Berat molekul)
1,5
SG 2,0 SG 0,7 SG
µ 0,6 0,6
0,6
% H2S % N2 % CO2
Pr
µ / µ1 µ / µ1 Tr
Tr Pr
µ = µ / µ1 x µ1
µ dapat dihitung.
GAS VOLUME FACTOR (Bg)
Gas volume factor (Bg) adalah perbandingan antara volume gas di reservoir
dengan volume gas standar.
Bg = Vg res
Vg st
V res = Z n R T
PV = n R T P
V st = ZnRT
Ps
Bg = V res = (Z n R T / P)
V st (Z n R T / Ps)
= (ZT / P) / (Z Ts / Ps) / (Ts/ Ps)
= Z T Ps
P Ts
Bg = 14,73 Tz = 0,0283 ZT CuFt
P.520 P Scf
T Uap
Cair
100-
0- Beku
Cair
Q
System
Suatu susunan tertentu dari suatu zat yg mempunyai suatu pebatasan
dan terisolasi dari pengaruh lingkungan.
ex: system methane, crude oil
Phasa ( Wujud )
a/ bagian daripad system ( portion of a system )
ex : system gas= - porsi gas
- bagian wujud dari system gas
Sifat-Sifat Phasa
- homogeneous component
- bounded by physcal surface
- secara mekanis terpisah dari satu fasa ke fasa yg lain
Dew Point
a/ suatu keadaan dimana pertama kalinya terbentuk liquid
sebesar ujung jarum
Retograde Reservoir
a/ suatu keadaan dimana terjadi pengembunan kembali
didalam suatu reservoir
Figure dibawah ini adalah single and two component system :
GAS-CONDENSATE RESERVOIR
Reservoir Gas condensate memiliki tekanan > 2000 psia dan temperatur dibawah 100°F
dan memungkinkan untuk memiliki temperatur dan tekanan yang lebih tinggi lagi selama
proses pengembunan.
Pada umumnya gas-condensate reservoirs memiliki tekanan antara 3000 sampai 6000
psia dan memiliki temperatur antara 200 sampai 400 °F. Batas ini memiliki komposisi
yang luas dan bervariasi, terjadi dalam kondisi yang bervariasi untuk kelakuan fisik dari
cadangan-cadangan condensate, penekankan study ini adalah penelitian dalam setiap
kasus yang bertujuan untuk memilih cara yang terbaik dari pengembangan dan
pengoperasian reservoir tersebut.
Table 2.1
Mole Composition and Other Properties of Typical Reservoir Fluids
Saat kondisi awal pada reservoir (Ri) fluidnya adalah gas. Selama fluida reservoir
diproduksi, tekanan seluruh reservoir akan menurun. Garis RiRa menunjukan
perjalanan fluida kepermukaan yang mengalami kondensasi retograde yakni fluida
berwujud gas dan cairan yang suatu saat akan mencapai maksimum kemudian
dengan penurunan tekanan lebih lanjut kondisi fluida kepermukan (Ri) adalah
berwujud gas, sehingga reservoir tersebut reservoir condensate retrograde. Reservoir
ini dikenal sebagai gas-condensate reservoir, dan fluida reservoirnya biasa disebut
dengan gas-condensate fluids. Isothermal retrograde condensation dapat terjadi pada
temperatur antara titik kiritik C dan cricondentherm T.
Produksi Gas-condensate adalah diantara oil dan gas. Liquid yang
terkondensasi dipermukaan separator terkadang disebut Distilate dan
umumnya berwarna terang atau tidak berwarna dengan gravity lebih dari
45°API.
yi
Ki
xi
dimana Ki = rasio kesimbangan dari komponen
yi = fraksi mol dari komponen i dalam fasa uap
xi = fraksi mol dari komponen i dalam fasa liquid
Nilai numeric dari rasio keseimbangan uap-liquid dari berbagai komponen petroleum
adalah fungsi dari tekanan, temperatur, dan semua komposisi dari sistem. Pada
tekanan yang rendah, efek dari komposisi sistem adalah kecil tetapi diatas 1000 psia
komposisi dari sistem sangat mempengaruhi rasio keseimbangan. Prinsip dalam
penerapan nilai K setiap reservoir berbeda-beda. Sangat perlu untuk menghitung nilai K
secara fisik untuk setiap fluida reservoir.
2.2.1 Perhitungan Keseimbangan
Vapor-Liquid
Kegunaan dari rasio keseimbangan memberikan perhitungan pada
tekanan buble point, tekanan dew-point, dan bagian dari uap dan liquid
dalam keseimbangan pada tekanan dan temperatur dimana kedua fasa
berada. Dalam semua perhitungan, sistem dianggap dalam
keseimbangan termodinamik pada temperatur dan tekanan yang telah
diberikan.
n=L+V (2.2)
Material Balance pada komponen ke – i
Zi n = xi L + yi V (2.3)
n Zi (2.7)
i L V Ki 1
x
Figure 2.2 Flow Diagram
Persamaan yang sama dapat menghasilkan penyelesaian komposisi dari
fasa uap menggunakan Persamaan 2.6
n Zi
yi L (2.8)
V
Ki
Perhitungan dapat disederhanakan dengan memisalkan nilai n = 1;
Persamaan 2.7 dan 2.8 disederhanakan menjadi:
Zi
xi L V ki 1 (2.9)
Dan
Zi
yi L
1
V (2.10)
Ki
Prosedur perhitungan mengguanakan proses trial-error. Sebagai contoh, bertujuan
untuk menyelesaikan Persamaan 2.9 sebuah nilai dari L harus diasumsikan. Jika L
diasumsikan sebagai Σxi ≠ 1.00, kemudian prosedur harus diulangi sampai nilai L
terpilih dimana Σyi = 1.00. Contoh dari perhitungan cepat diberikan oleh Standing.
2. Mengidentifikasi komponen the Hidrokarbon paling ringan yang berada pada minimal 0.1 mol
% dalam fasa liquid.
3. Menghitung berat rata – rata temperatur kritik dan tekanan kritik untuk sisa komponen terberat
untuk membentuk sistem pseudo-binary. (Kegunaan utama sistem Hidrokarbon umumnya
hanya untuk memperhitungkan berat rata - rata Tc).
4. Bekas letak kritis (pada Fig. 2.4) dari binary bergantung pada komponen ringan dan
komponen pseudo-heavy. Saat rata-rata komponen pseudo-heavy berada diantara hingga
kondisi hidrokarbon yang asli, suatu interpolasi dari 2 critical loci harus dibuat.
5. Baca convergence pressure pada temperatur yang berhubungan padanya yang diinginkan
pada kondisi flash.
6. Menggunakan pk dari langkah 5, bersama dengan temperatur sistem dan tekanan sisem,
dapatkan harga K untuk komponen-komponen dari Grafik convergence-pressure K yang
tepat.
7. Buat perhitungan flash dengan komposisi Feed dan harga K dari langkah 6.
8. Ulangi langkah 2 sampai 7 sampai asumsi dan hitunglah pk periksa dalam toleransi yang
dapat diterima.
Sebuah contoh dari perhitungan convergence pressure diberikan pada
halaman 18-6 dari NGPSA—Engineering data book.
n Zi
yi lim
v 0 L
1 (2.11)
V
Ki
Atau
Σ Ki Zi = 1
Dengan demikian, untuk memperhitungkan tekanan bubble-point dari sebuah
sistem, diperlukan perhitungan trial and error, tekanan pada Persamaan 2.11
terpenuhi.
n Zi
xi lim
L 0 L V Ki
1
atau
Zi
Ki 1 (2.12)
2.3 GAS-CONDENSATE TESTING AND SAMPLING
Pengetesan yang tepat pada sumur-sumur condensate adalah hal yang
diperlukan untuk memperhitungkan secara akurat jumlah dan kondisi pada
reserevoir HC dan juga untuk merencanakan recovery program yang terbaik.
Test ini digunakan pada sumur condensate untuk beberapa tujuan tertentu:
Untuk mengambil sample yang akan dihitung komposisi fluida
reservoirnya dan juga menghitung propertiesnya.
Untuk memperhitungkan properties dari liquid dan gas.
Dimana
Mo = berat molekular kondensat (tank minyak)
Yo = spesifik gravity dari kondensat (tank minyak) ( udara = 1)
Yg = spesifik gravity dari gas yang terjerat atau produksi gas dari
separator dan stock tank (udara = 1)
R’g = tekanan GOR, Mscf / kondensat bbl
2.4.1 Perhitungan Gas Awal di Tempat dan Minyak
di Tempat untuk Reservoir Gas Kondensat
Rg x g x 28.97
Mw 350 o
379.4
Dimana Rg adalah GOR awal di permukaan, SCF
Mol total fluida dalam 1 barrel minyak dan Rg gas CF
adalah
Rg 350 o
nt
379.4 Mo
mw R g g 4584 o
w
28.97 nt R g 132800 o / M o
The tank oil specific gravity didapat dari API gravity of the
tank oil menggunakan persamaan
141.5
o
API 131.5
44.29 o 6084
Mo
1.03 o API 5.9
2.5.1 Two-Phase Gas Deviation Factor
379,4 pV
z (two-phase) = ----------------
(G - Gp)RT
143.55
Np 0.061,743 0.000,121,84 T 0.001,011,4 ( o API )
Ri
dimana
Np = produksi kumulatif stock tank oil
Ri = initial separator GOR, scf/bbl stock tank oil
T = temperatur reservoir, °F
°API = initial stock tank oil API gravity
Jika substansial compression diatas dew point telah terjadi, revised value
(harga sebenarnya) dari minyak yang telah direcovered harus dihitung
berdasarkan :
G (nomograph) / Ri
N p (revised ) N p (nomograph)
Oil in Place ( Fig . 2.13)
2.6 RESERVOIR PERFORMANCE PREDICTON
(n p ) wg (n p ) L
G p 379.4 3
10
Metode ini dapat meningkatkan recovery dengan sangat baik, selain itu
gas injeksi dapat menggunakan produksi gas yang biasanya dibuang
Efisiensi
-Efisiensi Pengurasan Areal (EA)
adalah area yang tersapu oleh batas depan injeksi gas dibagi dengan
total area reservoir yang terproduksi pada awal injeksi
• Cycling
( G p ) wgm G wg ( E R ) m
dimana
(ΔGp)wgm = kumulatif produksi gas basah (scf)
Gwg = gas basah di reservoir (scf)
(ER)m = efisiensi reservoir total (dari step 1)
3. Volume kondensat yang terproduksi selama periode cycling
Dry Gas
e) Variasi permeabilitas